Nim : 19441713
Kelas : S1 Akuntansi
1) Lakukan pengujian untuk menentukan, apakah nilai realisasi pos pendapatan pajak daerah
dan pos retribusi daerah yang dibukukan telah mencakup seluruh hak daerah yang telah
diterima oleh kas daerah pada tahun anggaran perhitungan. untuk itu, salinan rekening
koran kas daerah diperoleh, kemudian diteliti apakah terdapat setoran melalui transfer atas
pajak dan retribusi daerah yang dilakukan pada tahun anggaran perhitungan dan telah
diterima oleh kas daerah tercantum pada sisi kredit rekening koran kas daerah dan telah
dibukuka pada sisi debet, tetapi belum dibukukan dalam ayat bersangkutan dan belum
disajikan dalam lampiran perhitungan anggaran pendapatan. Apabila terjadi hal demikian,
lakukan koreksi tambah sejumlah setora yang belum dibukkan dan belum disajikan dalam
lampiran tersebut. Lakukan koreksi kurang apabila terjadi hal yang sebaliknya, yaitu
setoran pajak dan retribusi daerah yang diterima oleh kas daerah pada tahun anggaran yang
lalu tetapi baru di bukukan dan disajiakn dalam lampiran tahun anggaran perhitungan.
2) Lakukan verifikasi atas bukti-bukti penerimaan uang berupa Surat Tanda Setoran (STS)
untuk menentukan apakah posting atas penerimaan pajak dan retribusi daerah tersebut telah
sesuai dengan ayat pendapatan yang bersangkutan dan apakah telah disajikan sesuai
dengan ayat tersebut. Apabila terjadi kesalaan pembebanan, lakukan koreksi tambah dan
koreksi kurang pada masing-masing ayat dimaksud.
3) Laukakan konfirmasi pada instansi yang terkait dengan pemungutan pajak daerah seperti
PT PLN atas pemungutan PPJU, yaitu untu menentukan apakah jumlah PPJU yang
disetorkan ke kas daerah telah dibukukan dan ayat pendapatan PPJU, adalah pendapatan
bruto yang belum dipotong upah pungut dan belum dikompensasikan dengan pembayaran
rekening listrik pemda. Apabila pendapatan PPJU yang dibukukan dan disajikan dalam
lampiran tersebut, adalah pendapatan neto, maka koreksi tambah pada ayat pendapatan
PPJU dilakukan sebesar upah pungut ditambah biaya rekening listrik pemda, sekaligus
lakukan pula koreksi tambah pada pasal biaya upah pungut dan pasar belanja ongkos kantor
untuk langganan listrik.
4) Dari hasil konfirmasi tersebut diatas, kesalahan penyetoran atas pendapatan PPJU oleh PT
PLN diketahui, misalnya PPJU yang semestinya merupakan hak pemerintah daerah “X”/
tetapi , oleh PT PLN disetorkan ke kas pemerintah daerah “y”. Hal ini berati bahwa, bagi
pemerintah daerah ”Y”, ada bagian pendapatan PPJU yang bukan haknya; atas kejadian,
apabila sampai akhir tahun anggaran belum disetorkan kembali dan tidak disajikan sebagai
pendapat dalam perhitungan UKP tahun anggaran perhitungan pemerintah daerah “Y”,
lakukan koreksi kurang pada lampiran ayat pendapatan PPJU sebesar pendapatan PPJU
yang bukan haknya, dan lakukan pula koreksi tambah sebesar PPJU yang bukan haknya
tersebut.
5) Apabila kejadian seperti tersebut diatas (butir 4), oleh pemerintah daerah “Y” pada tahun
anggaran perhitungan telah dikembalikan kepada pemerintah daerah “X”, tetapi nilainya
melebihi dan yang bukan menjadi haknya, dan ternyata atas kelebihan pengeluaran tersebut
tidak dimuat dalam bagian, pos, pasal belanja , maka koreksi tambah sebesar kelebihan
tersebut dilakukan atas belanja dan lakukan koreksi dengan memuat pada sisi pendapatan
sejumlah PPJU yang menjadi hak pemerintah daerah “X” dan memuat pada sisi belanja
sejumlah yang dikembalikan (termasuk kelebihannya).
6) Lakukan pengujian untuk menentukan, apakah pengembalian pajak daerah skepada wajib
pajak yang dilakukan dengan penerbitan SPMU pada tahun anggaran perhitungan yang
telah diperhitungkan dengan mengurangi nilai realisasi penerimaan pajak daerah yang
disajikan dalam lampiran pada ayat bersangkutan. Bila belum dikurangkan, lakukan
koreksi kurang sebesar pengembalian pajak tersebut.