Anda di halaman 1dari 7

KERTAS KERJA AUDIT DALAM PROSES PEMERIKSAAN

LAPORAN KEUANGAN

Adytira Rachman
Dosen Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi
boi.adit@yahoo.co.id

ABSTRAKSI

Kertas kerja (working paper) merupakan mata rantai yang


menghubungkan catatan klien dengan laporan audit, oleh karena itu, kertas
kerja merupakan alat penting dalam profesi akuntan publik. Dalam proses
auditnya, auditor harus mengumpulkan atau membuat berbagai tipe bukti.
Untuk mendukung simpulan dan pendapatnya atas laporan keuangan audit.
Kertas kerja audit merupakan media yang digunakan auditor untuk
mendokumentasikan seluruh catatan, bukti dan dokumen yang dikumpulakan
dan simpulan yang dibuat auditor dalam setiap tahapan audit.

Kata Kunci: Audit, Kertas Kerja dan Laporan Keuangan

ABSTRACT

Pendahuluan merupakan alat penting dalam profesi


Dalam proses pemeriksaan laporan akuntan publik.
keuangan pasti akan berhubungan Kertas kerja biasanya harus berisi
dengan laporan keuangan. Dalam laporan dokumentasi yang memperlihatkan :
keuangan pasti terdapat kertas kerja yang a. Telah dilaksanakannya standar
mendukung proses awal proses pekerjaan lapangan pertama, yaitu
pemeriksaan atau audit. Auditing adalah pemeriksaan telah direncanakan
suatu proses dengan apa seseorang yang dan supervise dengan baik.
mampu dan independen dapat b. Telah dilaksanakannya standar
menghimpun dan mengevaluasi bukti- pekerjaan lapangan kedua, yaitu
bukti dari keterangan yang terukur dari pemahaman memadai atas
suatu kesatuan ekonomi dengan tujuan pengendalian intrn telah diperoleh
untuk mempertimbangkan dan untuk merencanakan audit dan
melaporkan tingkat kesesuaian dari menentukan sifat, dan lingkup
keterangan dalam bentuk yang dapat pengujian yang telah dilakukan.
dibuktikan dan strandar yang dapat c. Telah dilaksanakan standar
dipakai oleh auditor sebagai pegangan pekerjaan lapangan ketiga, yaitu
untuk mengevaluasi keterangan tersebut. bukti audit telah diperoleh, prosedur
tujuannya adalah untuk melakukan pemeriksaan telah ditetapkan, dan
verifikasi bahwa subyek dari audit telah pengujiantelah dilaksanakan, yang
diselesaikan atau berjalan sesuai dengan memberikan bukti kompeten yang
standar, regulasi, dan praktik yang telah cukup sebagai dasar memadai
disetujui dan diterima. untuk mensyaratkan pendapat atas
Kertas kerja (working paper) laporan keuangan audit.
merupakan mata rantai yang Kertas kerja merupakan milik kantor
menghubungkan catatan klien dengan akuntan publik, bukan milik klien atau
laporan audit, oleh karena itu, kertas kerja milik pribadi auditor. Namun, hak
pemilikan kertas kerja oleh akuntan publik

522
523 Vol. 3, No. 2, Agustus 2015 : 522-528

masih tunduk pada pembatasan- penyampaian haisl-hasilnya kepada


pembatasan yang diatur dalam kode etik pemakai yang berkepentingan”.
akuntan Indonesia yang berlaku, untuk Secara umum pengertian di atas
menghindarkan penggunaan hal-hal yang dapat diartikan bahwa audit adalah
bersifat rahasia oleh auditor ddalam proses sistematis yang dilakukan oleh
hubungannya dengan transaksi orang yang kompeten dan independen
perusahaan untuk tujuan yang tidak dengan mengumpulkan dan
semestinya. pengungkapan informasi mengevaluasi bahan bukti dan bertujuan
yang tercantum dalam kertas kerja memberikan pendapat mengenai
kepada pihak ketiga dibatasi oleh kode kewajaran laporan keuangan.
etik akuntan Indonesia pasal 4 tentang
penjagaan kerahasiaan informasi yang 2. Pengertian Kertas Kerja Audit
diperoleh akuntan public selama SA Seksi 339 Kertas Kerja paragraph 03
perikatan professional. Oleh karena itu, mendefinisikan kertas kerja sebagai
kertas kerja disusun sebagai mana berikut: “kertas kerja adalah catatan-
semestinya dan berdasarkan prosedur- catatn yang diselenggarakan oleh auditor
prosedur oleh kantor akuntan public, mengenai prosedur audit yang
dalam memudahkan auditor untuk ditempuhnya, pengujian yang
melakukan audit dalam suatu perusahaan dilakukannya, informasi yang
atau instansi pemerintah. diperolehnya, dan simpulan yang
Kertas kerja audit harus meliputi dibuatnya sehubungan dengan auditnya.”
semua informasi yang dipandang perlu Contoh kertas kerja adalah program
oleh auditor bagi pelaksanaan audit yang audit hasil pemahaman terhadap
memadai dan untuk mendukung laporan pengndalian intern, analisis,
audit atau pendapat yang akan diberikan memorandum, surat konfirmasi,
oleh auditor Tujuan menyeluruh dari representasi klien, ikhtisar dari dokumen-
pendokumentasian audit dalam bentuk dokumen perusahaan, dan daftar atau
kertas kerja adalah untuk membantu komentar yang dibuat atau diperoleh
auditor memberikan keyakinan memadai auditor. Data kertas kerja dapat disimpan
bahwa audit yang layak telah dilakukan dalam pita magetik, film, atau media yang
sesuai dengan standar auditing. lain. Dalam SA 339 dikemukakan bahwa
kertas kerja biasanya berisi dukumentasi
Pembahasan yang memperlihatkan :
1. Pengertian Auditing 1. Pemeriksaan telah direncanakan
Menurut Sukrisno Agus ( 2006:3 ) dan di supervisi dengan baik, yang
dalam bukunya yang berjudul Auditing menunjukan dilaksanakannya
adalah sebagai berikut :“auditing adalah standar pekerjaan lapangan yang
suatu pemeriksaan yang dilakukan secara pertama.
kritis dan sistematis, oleh pihak 2. Pemahaman yang memadai atas
independen, terhadap laporan keuangan struktur pengendalian internal telah
yang telah disusun oleh manajemen, diperoleh untuk merancangkan
beserta catatan-catatan pembukuan dan audit dan menentukan sifat, saat,
bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan dan lingkup pengujian yang telah
untuk dapat memberikan pendapat dilakuan.
mengenai kewajaran laporan keuangan 3. Bukti audit telah diperoleh,
tersebut”. prosedur pemeriksaan yang telah di
Menurut Mulyadi pengertian audit terapkan dan pengujian yang telah
adalah : “Suatu proses sistematik untuk dilaksanakan, yang memberikan
memperoleh dan mengevaluasi bukti bukti yang kompeten yang cukup
secara obyektif mengenai pernyataan- sebagai dasar yang memadai untuk
pernyataan tentang kegiatan dan kejadian menyatakan pendapat atas laporan
ekonomi, dengan tujuan untuk keuangan auditan, yang
menetapkan tingkat kesesuaian antara menunjukan dilaksanakannya
pernyataan-pernyataan tersebut dengan standar pekerjaan lapangan yang
kriteria yang telah ditetapkan, serta ketiga.
Rachman: Kertas Kerja Audit Dalam Proses Pemeriksaan Laporan Keuangan 524

Menurut IBK. yang sesuai dengan penyusunan


Bayangkara kertas kerja audit rekening dalam laporan keuangan.
(KKA) merupakan catatan-catatan Pemakaian neraca lajur juga dapat
yang dibuat dan data-data yang menunjukkan prosedur yang perlu
dikumpulkan auditor secara dilakukan untuk menyusun laporan
sistematis pada saat melaksanakan keuangan telah dilaksanakan seluruhnya.
tugas audit. Untuk memberikan Neraca lajur bukan merupakan laporan
gambaran yang lengkap terhadap keuangan maka tidak perlu diberikan
proses audit, KKA harus kepada pihak luar seperti kreditur,
mencerminkan langkah-langkah pemegang saham dan sebagainya. Perlu
audit yang ditempuh : disadari pula neraca lajur tidak dapat
a. Rencana audit menggantikan kedudukan pencatat
b. Pemeriksaan dan evaluasi akuntansi atau laporan keuangan dan
kecukupan dan efektivitas system semata-mata hanya merupakan alat
kontrol internal pembantu untuk laporan keuangan.
c. Prosedur-prosedur audit yang Walaupun demikian neraca lajur ini
dilakukan, informasi yang diperoleh sangat diperlukan oleh pihak manajemen
dan kesimpulan yang dicapai perusahaan untuk dapat melihat
d. Penelahaan kertas kerja audit oleh perkiraan-perkiraan yang terjadi dalam
penyedia kegiatan perusahaan sehari-hari sehingga
e. Laporan audit pihak manajemen dapat mengontrol
f. Tindak lanjut dari tindakan setiap pengeluaran atau biaya yang
perbaikan. dikeluarkan perusahaan dalam
Menurut SA Seksi 339 Kertas Kerja menunjuang kegiatan atau operasinya.
paragraph 03 mendefinisikan kertas kerja Dari uraian diatas dapat
sebagai berikut: “kertas kerja adalah disimpulkan bahwa tujuan perubatan
catatan-catatn yang diselenggarakan oleh neraca lajur adalah:
auditor mengenai prosedur audit yang 1. Untuk memudahkan
ditempuhnya, pengujian yang penyusunan laporan keuangan
dilakukannya, informasi yang 2. Untuk menggolongkan dan
diperolehnya, dan simpulan yang meringkas informasi dari
dibuatnya sehubungan dengan auditnya.” neraca saldo dan data-data
penyesuaian sehingga
3. Kertas Kerja (Neraca Lajur) merupakan persiapan sebelum
Kertas kerja adalah suatu kertas disusun laporan keuangan
yang berkolom-kolom atau berlajur-lajur yang formal
yang direncanakan secara khusus untuk 3. Untuk memudahkan kesalahan
menghimpun semua data-data akuntansi yang mungkin dilakukan
yang dibutuhkan pada saat perusahaan dalam pembuatan jurnal
akan menyusun laporan keuangan penyesuaian.
dengan cara sistematis.
Sebenarnya neraca lajur lebih 4. Bentuk Kertas Kerja
tepat disebut kertas kerja yang digunakan Kertas kerja dalam akuntansi
sebagai alat pembantu dalam menyusun merupakan sarana yang digunakan
laporan keuangan. Neraca lajur bukan sebagai alat bantu untuk menyusun
merupakan bagian dari catatan akuntansi laporan keuangan. Pada dasarnya kertas
yang formal dan karena sifatnya tidak kerja disusun dengan tujuan untuk
formal maka penyusunannya dapat juga memudahkan penyusunan laporan
dilakukan dengan menggunakan pensil keuangan, khususnya pada perusahaan
sehingga mudah dikoreksi apabila terjadi yang menyelenggarakan akuntansi
kesalahan. secara manual. Dari proses penyusuan
Neraca lajur merupakan suatu kertas kerja diperoleh mengenai ikhtisar
landasan untuk memeriksa dimana penghasilan dan beban-beban yang
rekening buku besar disesuaikan, terjadi selama suatu periode akuntansi
diseimbangkan dan disusun menurut cara yang disebut ikhitisar R/L(Income
525 Vol. 3, No. 2, Agustus 2015 : 522-528

summary), serta data mengenai aktiva · Delapan kolom


kewajiban, dan ekuitas perusahaan. · Sepuluh kolom
Kertas kerja disusun dalam bentuk : · Dua belas kolom
· Enam kolom
Dalam praktek umumnya menggunakan 10 kolom sbb :

Neraca
Neraca
Nama Penyesuaian Saldo Laba Rugi Neraca
No Saldo
Akun Disesuaikan
D K D K D K D K D K

5. Penyusunan Kertas Kerja f. Menuliskan laba bersih atau rugi


Pada umumnya kertas kerja disusun bersih ke dalam kolom akun dengan
setelah terlebih dahulu dibuat jurnal ketentuan sebagai berikut:
penyesuaian. Kertas kerja itu merupakan 1) Jika jumlah debit lebih besar
alat bantu untuk menyusun laporan daripada jumlah kredit (kolom laba
keuangan yang mencerminkan rugi) sehingga selisihnya di kredit
penyusunan ayat penyesuaian dan berarti terjadi rugi bersih
laporan keuangan. 2) Jika jumlah kredit lebih besar
Langkah-langkah penyusunan kertas daripada jumlah debit (kolom laba
kerja 10 kolom adalah sebagai berikut. rugi) sehingga selisihnya di debit
a. Menyiapkan kertas kerja dan berarti terjadi laba bersih.
mengisi kolom neraca saldo g. Memindahkan laba rugi bersih ke
berdasarkan neraca saldo yang kolom neraca pada sisi yang
telah disiapkan atau dari saldo yang berlawanan
ada di akun buku besar. h. Menjumlahkan kolom neraca
b. Mengisi kolom penyesuaian. Apabila sehingga jumlah debit dan kredit
nama akun yang harus disesuaikan menjadi sama. Kemudian, seluruh
belum ada di neraca saldo maka hasil penjumlahan yang ada di
akun tersebut dicantumkan dibawah kertas kerja diberi dua garis.
akun yang sudah ada.
c. Mengisi kolom neraca saldo 6. Manfaat kertas kerja audit
disesuaikan dengan jumlah yang Setiap auditor wajib
diperoleh dari penggabungan neraca membuat KKA pada saat
saldo dengan jurnal penyesuaian melaksaanakan tugas audit,
untuk masing-masing akun. manfaat utama KKA antara lain :
d. Meindahkan jumlah-jumlah pada a. merupakan dasar penyusunan
neraca saldo disesuaikan ke kolom laporan hasil audit.
laba rugi atau neraca yang sama, b. merupakan alat bagi atasan untuk
dengan cara: mereview dan mengawasi
1) Untuk akun riil, yaitu aktiva, pekerjaan para pelaksana audit.
kewajiban, dan ekuitas (termasuk c. merupakan alat pembuktian ari
akun prive) dipindahkan ke kolom laporan hasil audit.
neraca. d. menyajikan data untuk keperluan
2) Untuk akun nominal, yaitu referensi
pendapatan dan beban dipindahkan e. merupakan salah satu pedoman
ke kolom laba rugi. untuk tuga audit berikutnya.
e. Menjumlahkan angka dalam kolom
laba rugi, kemudian menuliskan Tujuan pembuatan kertas kerja
selisih antara debit dan kredit di sisi audit,yaitu:
jumlah yang lebih kecil sehingga a. mendukung pendapat auditor atas
jumlah debit dan kredit sama. laporan keuangan audit
Rachman: Kertas Kerja Audit Dalam Proses Pemeriksaan Laporan Keuangan 526

kertas kerja audit dapat digunakan Program audit merupakan daftar


oleh auditor untuk mendukung prosedur audit untuk seluruh audit
pendapatnya dan merupakan bukti unsur tertentu, sedangkan prosedur
bahwa auditor telah melaksanakan audit adalah instruksi rinci untuk
audit yang memadai. mengumpulkan tipe bukti audit
b. menguatkan simpulan-simpulan tertentu yang harus diperoleh pada
auditor dan kompetensi auditnya. saat tertentu dalam audit. Dalam
auditor dapat kembali memeriksa program audit, auditor menyebutkan
kertas kerja yang telah dibuat prosedur audit yang harus diikuti
dalam auditnya, jika di kemudian dalam melakukan verifikasi setiap
hari ada pihak-pihak yang unsur yang tercantum dalam laporan
memerlukan penjelasan mengenai keuangan, tanggal dan paraf
simpulan atau pertimbangan yang pelaksana prosedur audit tersebut,
telah dibuat oleh auditor dalam serta penunjukan indeks kertas kerja
auditnya. yang dihasilkan. Dengan demikian,
c. mengkoordinasikan dan program audit berfungsi sebagai
mengorganisasi semua tahap suatu alat yang bermanfaat untuk
audit. Audit yang dilaksanakan menetapkan jadwal pelaksanaan dan
oleh auditor terdiri dari berbagai pengawasan pekerja audit. Program
tahap audit yang dilaksanakan audit dapat digunakan untuk
dalam brbagai waktu, tempat, dan merencanakan jumlah orang yang
pelaksana. Setiap audit tersebut diperlukan untuk melaksanakan audit
menghasilkan berbagai macam beserta komposisinya, jumlah asisten
bukti yang membentuk kertas dan auditor junior yang akan ditugasi,
kerja. Pengorganisasian dan taksiran jam yang akan dikonsumsi,
pengkordinasian bebagai tahap serta untuk memungkinkan auditor
audit tersebut dapat dilakukan yang berperan sebagai supervisor
dengan menggunakan kertas kerja. dapat mengikuti program audit yang
d. memberikan pedoman dalam audit sedang berlangsung.
berikutnya. dari kertas kerja dapat
diperoleh informasi yang sangat 2. Working Trial Balance
bermanfaat untuk audit berikutnya Working Trial Balance adalah
jika dilakukan audit yang berulang suatu daftar yang berisi saldo-saldo
terhadap klien yang sama dalam akun buku besar pada akhir tahun
periode akuntansi yang berlainan. yang diaudit dan pada akhir tahun
Auditor memerlukan informasi sebelumnya, kolom-kolom untuk
mengenai sifat usaha klien, adjustment dan penggolongan
catatan akuntansi klien dan kembali yang diusulkan oleh auditor,
pengendalian intern klien serta serta saldo-saldo setelah koreksi
rekomendasi perbaikan yang auditor yang akan tampak dalam
diajukan kepada klien dalam audit laporan keuangan auditan (audited
yang lalu. Jurnal- financial statements). Working trial
jurnal adjustment yang disarankan balance ini merupakan daftar
untuk menyajikan secara wajar permulaan yang harus dibuat oleh
laporan keuangan yang lalu. auditor untuk memindahkan semua
saldo akun yang tercantum dalam
7. Tipe Kertas Kerja Audit daftar saldo (trial balance) klien.
Isi ketas kerja meliputi semua Dalam proses audit, working trial
informasi yang dikumpulan dan dibuat balance ini digunakan untuk
oleh auditor dalam auditnya. Kertas kerja meringkas adjustment dan
terdiri dari berbagai macam yang secara penggolongan kembali yang diusulkan
garis besar dapat dikelompokkan ke oleh auditor kepada klient serta saldo
dalam 5 tipe kertas kerja berikut ini: akhir tiap-tiap akun buku besar
1. Program Audit setelah adjustment atau koreksi oleh
auditor. Working trial balance ini
527 Vol. 3, No. 2, Agustus 2015 : 522-528

mempunyai fungsi yang sama dengan identitas huruf. Setiap


lembar kerja (work sheet) yang jurnal adjustment maupun jurnal
digunakan oleh klien dalam proses penggolongan kembali harus disertai
penyusunan laporan keuangan. penjelasan yang lengkap.
Dalam penyusunan laporan Jurnal adjustment berbeda dengan jurnal
keuangan, klien menempuh beberapa penggolongan kembali. Jurnal
tahap sebagai berikut : penggolongan kembali digunakan oleh
a. Pengumpulan bukti transaksi auditor hanya untuk memperoleh
b. Pencatatan dan Penggolongan pengelompokkan yang benar dalam
transaksi dalam jurnal dan buku laporan keuangan klien. Jurnal ini
pembantu digunakan untuk menggolongkan
c. Pembukuan (posting) jurnal ke kembali suatu jumlah dalam kertas kerja
dalam buku besar auditor; tidak untuk disarankan agar
d. Pembuatan lembar kerja dibukukan ke dalam catatan akuntansi
e. Penyajian laporan keuangan klien.
Dalam proses auditnya, auditor Di lain pihak, jurnal adjustment
bertujuan untuk menghasilkan digunakan oleh auditor untuk mengoreksi
laporan keuangan auditan. Adapun catatan akuntansi klien yang salah,
tahap-tahap penyusunan laporan sehingga jurnal ini disarankan oleh
keuangan auditan tersebut adalah auditor kepada klien untuk dibukukan
sebagai berikut : dalam catatan akuntansi kliennya. Oleh
a. Pengumpulan bukti audit dengan auditor, jurnal adjustment dan
cara pembuatan atau penggolongan kembali ini mula-mula
pengumpulan skedul pendukung dicatat dalam skedul pendukung dan
( supporting schedules). ringkasan jurnal adjustment. Kemudian
b. Peringkasan informasi yang terdapat jurnal-jurnal tersebut diringkas dari
dalam skedul pendukung ke dalam berbagai skedul pendukung ke dalam
skedul utama ( lead schedules skedul utama yang berkaitan ank e
atau top schedules) dan ringkasan dalam working trial balance.
jurnal adjustment.
c. Peringkasan informasi yang 4. Skedul Utama
tercantum dalam skedul utama dan Skedul utama adalah kertas kerja yang
ringkasan jurnal adjustment ke digunakan untuk meringkas informasi
dalamworking trial balance. yang dicatat dalam skedul pendukung
d. Penyusunan laporan keuangan untuk akun-akun yang berhubungan.
auditan. Skedul utama ini digunakan untuk
menggabungkan akun-akun buku besar
3. Ringkasan Jurnal Adjusment yang sejenis, yang jumlah saldonya akan
Dalam proses auditnya, auditor dicantumkan dalam laporan keuangan
mungkin menemukan kekeliruan dalam dalam satu jumlah. Skedul utama
laporan keuangan dan catatan akuntansi memiliki kolom yang sama dengan
kliennya. Untuk membetulkan kekeliruan kolom-kolom yang terdapat
tersebut, auditor dalam working trial balance. Jumlah total
membuat draft jurnaladjustment yang tiap-tiap kolom dalam skedul utama
nantinya akan dibicarakan dengan klien. dipindahkan ke dalam kolom yang
Disamping itu, auditor juga membuat berkaitan dengan working trial balance.
jurnal penggolongan kembali (
reclassification entries) untuk unsur, 5. Skedul Pendukung
yang meskipun tidak salah dicatat oleh Pada waktu auditor melakukan
klien, namun untuk kepentingan verifikasi terhadap unsur-unsur yang
penyusunan laporan keuangan yang tercantum dalam laporan keuangan
wajar, harus digolongkan. klien, ia membuat berbagai macam
Jurnal adjustment yang diusulkan oleh kertas kerja pendukung yang
auditor biasanya diberi nomor urut dan menguatkan informasi keuangan dan
untuk jurnal penggolongan kembali diberi operasional yang dikumpulkannya.
Rachman: Kertas Kerja Audit Dalam Proses Pemeriksaan Laporan Keuangan 528

Dalam setiap skedul pendukung harus alat bantu untuk menyusun laporan
dicantumkan pekerjaan yang telah keuangan yang mencerminkan
dilakukan oleh auditor dalam penyusunan ayat penyesuaian dan
memverifikasi dan menganalisis unsur- laporan keuangan.
unsur yang dicantumkan dalam daftar
tersebut, metode verifikasi yang DAFTAR PUSTAKA
digunakan, pertanyaan yang timbul
dalam audit, serta jawaban atas Muwanah, Umi.2008.Konsep Dasar
pertanyaan tersebut. Skedul pendukung Akuntansi dan Pelaporan
harus memuat juga berbagai simpulan Keuangan jilid 1.Klaten: PT
yang dibuat oleh auditor. Macanan Jaya Cemerlang

8. Pemberian Indeks pada Kertas Sucipto, Toto, dkk. 2011. AKUNTANSI 1.


Kerja Audit Jakarta Timur: Yudhistira
Pemberian indeks terhadap kertas
kerja akan memudahkan pencarian http://hariyanti75.blogspot.com/2012/12/k
informasi dalam bebagai daftar yang ertas-kerja_18.html
terdapat diberbagai tipe kertas kerja.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan http://jasniarti.blogspot.com/2011/06/ner
dalam pemberian indeks kertas kerja aca-lajur.html
adalah sebagai berikut :
1) Setiap kertas kerja harus diberi http://dasar-
indeks, dapat disudut atas atau di akuntansi.blogspot.com/2009/09/n
sudut bawah. eraca-lajur-dasar-dasar-
2) Pencantuman indeks silang (cross akuntansi.html
index)
3) Jawaban konfirmasi, pita mesin
hitung, print-out komputer, dan
sebagainya tidak diberi indeks
kecuali jika dilampirkan di belakang
kertas kerja yang berindeks.

Penutup
Kertas kerja adalah suatu kertas
yang berkolom-kolom atau berlajur-lajur
yang direncanakan secara khusus untuk
menghimpun semua data-data akuntansi
yang dibutuhkan pada saat perusahaan
akan menyusun laporan keuangan
dengan cara sistematis.
Tujuan pembuatan neraca lajur
adalah:
1. Untuk memudahkan penyusunan
laporan keuangan
2. Untuk menggolongkan dan meringkas
informasi dari neraca saldo dan data-
data penyesuaian sehingga merupakan
persiapan sebelum disusun laporan
keuangan yang formal
3. Untuk memudahkan kesalahan yang
mungkin dilakukan dalam pembuatan
jurnal penyesuaian.
Pada umumnya kertas kerja disusun
setelah terlebih dahulu dibuat jurnal
penyesuaian. Kertas kerja itu merupakan

Anda mungkin juga menyukai