SKRIPSI
Oleh:
Hasnul Fikri
154020020
HIPOTESIS
menjelaskan secara singkat tentang permasalahan yang akan diteliti dan hipotesis
2.1.1.1 Audit
1. Pengertian Audit
memahami pengertian audit itu sendiri, maka berikut beberapa pengertian audit
16
17
Artinya :
Dari beberapa definisi diatas dapat diketahui bahwa audit pada dasarnya
dikemukakan yang bersifat jujur dan bersih sehingga laporan dapat dipergunakan
dengan baik.
2. Tujuan Audit
atas kewajaran, dalam semua hal yang material posisi keuangan serta arus kas
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Untuk mencapai tujuan ini
dan menyusun sejumlah tujuan audit spesifik untuk setiap akun laporan keuangan.
3. Jenis-Jenis Audit
bahasakan oleh Amir Abadi Jusuf (2015:16) Jenis-jenis audit dibedakan menjadi
4. Standar Audit
(SPAP) yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Indonesia(IAI). Standar ini disebut
20
1. Standar Umum
a. Audit harus dilakukan oleh orang yang sudah mengikuti pelatihan
dan memiliki kecakapan teknis yang memadai sebagai
seorangauditor.
b. Auditor harus mempertahankan sikap mental yang independen
dalam semua hal yang berhubungan dengan audit.
c. Auditor harus menerapkan kemahiran profesional dalammelak
sanakan audit dan menyusun laporan.
2. Standar Pekerjaan Lapangan
a. Auditor harus merencanakan pekerjaan secara memadai dan
mengawasi semua asisten sebagaimana mestinya.
b. Auditor harus memahami pemahaman yang cukup mengenai
entitas serta lingkungannya,termasuk pengendalian internal,untuk
menilai risiko salah saji yang material dalam laporan keuangan
karena kesalahan atau kecurangan,dan selanjutnya untuk
merancang sifat,waktu,serta luas prosedur audit.
c. Auditor harus memperoleh cukup bukti audit yang tepat dengan
melakukan prosedur audit agar memiliki dasar yang layak untuk
memberikan pendapat menyangkut laporan keuangan yang
diaudit.
3. Standar Pelaporan
a. Auditor dalam laporan auditnya harus menyatakan apakah
laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum.
b. Auditor dalam laporan auditnya harus mengidentifikasi mengenai
keadaan dimana prinsip akuntansi tidak secara konsisten dikuti
selama periode berjalan dibandingkan dengan periode
sebelumnya.
c. Jika auditor menetapkan bahwa pengungkapan secara informatif
belum memadai,auditor harus menyatakan dalam laporan audit.
d. Jika dalam laporan auditnya harus menyatakan pendapat
mengenai laporan keuangan secara keseluruhan,atau menyatakan
bahwa suatu pendapat tidak diberikan. Jika auditor tidak dapat
21
adalah :
Ihda Arifin Faiz, Mukhlis (2014:1-2) pengertian audit internal adalah sebagai
berikut:
Artinya :
bukan hanya terpaku kepada pencarian ketepatan dan kebenaran atas catatan-
23
catatan akuntansi saja, melainkan harus juga melakukan suatu penelitian dari
Menurut Hery (2017:39) tujuan dari audit internal adalah sebagai berikut :
meyakinkan:
1. Keandalan Informasi
Pemeriksa internal harus meninjau keandalan (reliabilitas dan
integritas) berbagai informasi finansial dan pelaksanaan pekerjaan atau
operasi, serta berbagai cara yang dipergunakan untuk mengidentifikasi,
mengukur, mengklasifikasi dan melaporkan informasi.
2. Kesesuaian dengan Kebijakan, Rencana, Prosedur dan Peraturan
Perundang-Undangan
Pemeriksa internal harus meninjau sistem yang telah diterapkan untuk
memastikan kesesuaiannya dengan berbagai kebijaksanaan, rencana,
prosedur, ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang dimiliki
Jadi pemeriksa intern bertanggung jawab dalam menentukan apakah
sistem tersebut telah mencukupi dan efektif serta apakah berbagai
kegiatan yang di periksanya benar-benar relah memenuhi persyaratan
yang diperlukan.
3. Perlindungan Terhadap Aset
Pemeriksa internal harus meninjau berbagai alat atau cara yang
digunakan untuk melindungi aset terhadap berbagai jenis kerugian,
seperti kerugian yang diakibatkan oleh pencurian, kegiatan yang ilegal
atau tidak pantas dan bila dipandang perlu, memverifikasi keberadaan
dari suatu aset atau aset. Pada saat memverikasi keberdaan suatu aset,
pemeriksa harus mempergunakan prosedur pemeriksaan yang sesuai
dan tepat
24
pedoman bagi seluruh auditor internal. lsi dari Kode Etik Profesi Audit Internal
kualitas kinerja audit internal, Standar ini merupakan pedoman bagi pelaksanaan
aktivitas audit internal agar dalam memenuhi tanggung jawabnya. audit internal
Adapun Standar Profesi Audit Internal (SPAI) ini dikemukakan oleh Hery
6. Profesi Akuntan
Randal J. Elder, Mark S Beasley, dan Alvin A. Arens dalam Amir Abadi
Jusuf (2012:19) yang paling umum terdiri dari empat jenis, yaitu :
sebagai berikut:
27
keakraban para pelaku bisnis dan pemakai lainnya, sudah lazim digunakan
istilah auditor dan kantor akuntan publik dengan pengertian yang sama,
internal.
1. Auditor pemerintah
informasi keuangan yang dibuat oleh berbagai macam badan pemerintah baik
2. Auditor pajak
untuk menentukan apakah SPT itu sudah mematuhi peraturan pajak yang
3. Auditor internal
pada yang mempekerjakan mereka. Akan tetapi auditor internal tidak dapat
intern pada instansi pemerintah, lembaga atau pihak lain yang didalamnya
diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan hak dan kewajiban yang
sektor publik di mana auditor internal akan berperan untuk melakukan penilaian
pengelolaan organisasi melalui audit yang dilakukan, baik itu pada organisasi
swasta maupun di sektor publik (good corporate governance dan good public
Audit sektor publik berbeda dengan audit pada sektor bisnis atau audit
sektor swasta. Audit sektor publik dilakukan pada orgnisasi pemerintahan yang
bersifat nirlaba seperti sektor pemerintahan daerah (pemda), BUMN, BUMD, dan
instansi lain yang berkaitan dengan pengelolaan aset kekayaan negara. Sedangkan,
audit sektor bisnis dilakukan pada perusahaan milik swasta yang bersifat mencari
laba. Audit sektor publik dan audit bisnis (swasta) sama-sama terdiri daro audit
32
keuangan (financial audit), audit kinerja (performane audit), dan audit investigasi
Dalam Bastian (2014: 16), tipe-tipe audit sektor publik terdiri dari:
1. “Audit kepatuhan;
2. Audit keuangan program publik;
3. Audit kinerja sektor publik; dan
4. Audit investigasi.”
sebagai berikut:
1. Audit kepatuhan.
berjalan dengan baik, dan sesuai sistem, prosedur dan peraturan keuangan
yang telah ditetapkan. Sifat dari pengujian ini sangat tergantung pada sifat
Audit keuangan meliputi audit atas laporan keuangan dan audit atas hal
operasi atau usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum. Audit atas laporan keuangan mencakup audit atas laporan
33
koreksi.
4. Audit Investigasi
ditemukan.
kabupaten/kota.
34
(APIP) adalah inspektorat daerah yang memunyai tugas membantu kepala daerah,
kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolak ukur yang telah ditetapkan secara
dilakukan oleh APIP pada dasarnya dapat dikelompokkan kedalam tiga jenis audit
berikut ini:
efisien, efektif.
bersifat khas.
laporan audit. Independensi adalah suatu keadaan atau posisi di mana kita tidak
terikat dengan pihak manapun, artinya keberadaan kita adalah mandiri, tidak
independensi adalah:
1. Programmimg Independence
Programming independence adalah kebebasan (bebas dari
pengendalian atau pengaruh orang lain, misalnya dalam bentuk
pembatasan) untuk memilih teknik dan prosedur audit, dan berapa
dalamnya teknik dan prosedur audit.
2. Investigative Independence
Investigative independence adalah kebebasan (bebas dari pengendalian
atau pengaruh orang lain, misalnya dalam bentuk pembatasan) untuk
memilih area, kegiatan, hubungan pribadi, dan kebijakan manajerial
yang akan diperiksa. Ini berarti, tidak boleh ada sumber informasi yang
legitimate (sah) yang tertutup bagi auditor.
3. Reporting Independece
Reporting independence adalah kebebasan (bebas dari pengendalian
atau pengaruh orang lain, misalnya dalam bentuk pembatasan) untuk
menyajikan fakta yang terungkap dari pemeriksaan atau pemberian
rekomendasi atau opini sebagai hasil pemeriksaan.
independensi :
1. Programming Independence
1. Bebas dari tekanan atau intervensi manajerial atau friksi yang
dimaksudkan untuk menghilangkan (eliminate), menentukan
(spesify), atau mengubah (modify) apa pun dalam audit.
37
2. Bebas dari intervensi apa pun dari sikap tidak kooperatif yang
berkenaan dengan penerapan prosedur audit yang dipilih.
3. Bebas dari upaya pihak luar yang memaksakan pekerjaan audit itu
direview di luar batas-batas kewajaran dalam proses audit.
2. Investigative Independence
1. Akses langsung dan bebas atas seluruh buku, catatan, pimpinan,
pegawai perusahaan, dan sumber informasi lainnya mengenai
kegiatan perusahaan, kewajibannya, dan sumber-sumbernya.
2. Kerjasama yang aktif dari pimpinan perusahaan selama
berlangsungnya kegiatan audit.
3. Bebas dari upaya pimpinan perusahaan untuk menugaskan atau
mengatur kegiatan yang harus diperiksa atau menentukan dapat
diterimanya suatu evidential matter (sesuatu yang memiliki nilai
pembuktian).
4. Bebas dari kepentingan atau hubungan pribadi yang akan
menghilangkan atau membatasi pemeriksaan atas kegiatan,
catatan, atau orang yang seharusnya masuk dalam lingkup
pemeriksaan.
3. Reporting Independence
1. Bebas dari perasaan loyal kepada seseorang atau merasa
berkewajiban kepada seseorang untuk mengubah dampak dari
fakta yang dilaporkan.
2. Menghindari praktik untuk mengeluarkan hal-hal penting dari
laporan formal dan memasukannya kedalam laporan informal
dalam bentuk apapun.
3. Menghindari penggunaan bahasa yang tidak jelas (kabur, samar-
samar) baik yang disengaja maupun yang tidak didalam
pernyataan fakta, opini, dan rekomendasi dan dalam interpretasi.
4. Bebas dari upaya memveto judgement auditor mengenai apa yang
seharusnya masuk dalam laporan audit, baik yang bersifat fakta
maupun opini.
Objektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang
memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari
benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain. Pada dasarnya
pihak lain agar dapat mendukung kelancaran pekerjaan yang ia lakukan. Agar
kepercayaan tersebut dapat terus terjaga, maka setiap individu berkewajiban untuk
menjaga kepercayaan yang telah diberikan dengan berbuat dan bertingkah laku
sesuai dengan aturan yang ada dan memperhatikan kepentingan masyarakat yang
“Objektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang
diberikan anggota”.
39
(2009:191) adalah :
sebagai berikut :
auditor untuk dapat bertindak adil, tidak terpengaruh oleh hubungan kerjasama
dan tidak memihak kepentingan siapapun sehingga auditor dapat diandalkan dan
dipercaya. Auditor harus dapat mengungkapkan kondisi sesuai fakta yaitu dengan
obyektivitas yaitu:
1. Bersikap adil.
2. Bebas dari benturan kepentingan.
3. Pengungkapan kondisi sesuai fakta”.
40
dan Inapthy, Biana Adha (2009:7) Unsur perilaku yang dapat menunjang
dimilikinya akan memberikan hasil yang lebih baik dari pada mereka yang tidak
dan teknik audit serta segala hal yang menyangkut pemerintah seperti organisasi,
unsur penting yang harus dimiliki oleh seorang auditor independen untuk bekerja
a. Perencanaan Pemeriksaan.
a. Inspeksi
b. Pengamatan (observation)
dilaksanakan.
43
d. Konfirmasi
e. Penelusuran (tracing)
g. Penelaahan (scanning)
baik.
a. Pendidikan
b. Media massa/sumber informasi
c. Sosial budaya dan ekonomi
d. Lingkungan
hidup.
c. Sosial budaya dan ekonomi Kebiasan dan tradisi yang dilakukan oleh
buruk.
perkembangan potensi dan proses yang membawa seseorang kepada sesuatu yang
pernah dilakukan seseorang dan memberikan peluang besar bagi seseorang untuk
pernah dilakukan seseorang dan memberikan peluang yang besar bagi seseorang
untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik. Semakin luas pengalaman kerja
berpikir dan sikap dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
46
berpengalaman akan memiliki gerakan yang lebih sigap dan cepat serta lancar
dalam menanggapi tanda-tanda kesulitan atau risiko yang akan muncul dalam
pengauditan.
1. Lama bekerja.
2. Frekuensi pekerjaan pemeriksaan yang telah diaudit.
3. Banyaknya pelatihan yang dilakukan.
Adapun penjelasannya:
1. Lama bekerja.
Lama bekerja sebagai auditor menghasilkan struktur dalam proses
penilaian auditor. Struktur ini menentukan seleksi auditor, memahami
dan bereaksi terhadap ruang lingkup tugas.
2. Frekuensi pekerjaan pemeriksaan yang telah dilakukan.
Pengalaman seorang auditor dapat dilihat dari jumlah klien dan variasi
jenis-jenis yang telah diauditnya. Pengalaman menghasilkan tingkat
kepercayaan diri yang lebih tinggi dalam mengaudit laporan klien.
Pertama, pengalaman menghasilkan banyak simpanan informasi
dalam memori jangka panjang. Bila auditor menghadapi tugas yang
sama, selain mereka dapat dengan mudah mengakses informasi yang
tersimpan dalam memori, mereka juga dapat mengakses lebih banyak
informasi. Dengan dukungan banyak informasi, auditor dapat
mengerjakan tugasnya dengan lebih percaya diri. Kedua, saat auditor
menjalankan tugas, maka perilakunya akan berfokus pada tugas
tersebut. Auditor yang tidak berpengalaman mempunyai tingkat
kesalahan yang lebih signifikan dibandingkan dengan auditor yang
lebih berpengalaman. Pengalaman yang lebih akan menghasilkan
pengetahuan yang lebih. Seseorang yang melakukan pekerjaan yang
sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki akan memberikan hasil yang
47
yang bekerja sesuai dengan keahliannya dan mampu memahami dari setiap
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas audit suatu hal harus
diperhatikan agar hasil kerja auditor dapat memberikan hasil yang baik. Tanpa
adanya kualitas audit maka pekerjaan auditor kurang memberikan hasil yang
optimal.
menjelaskan sifat dari kegiatan audit internal dan merupakan ukuran kualitas
Kualitas audit perlu ditingkatkan karena dengan meningkatkan kualitas audit yang
dihasilkan oleh auditor, maka tingkat kepercayaan yang akan diberikan oleh
1. Tepat waktu
2. Lengkap
3. Akurat
4. Objektif
5. Meyakinkan
6. Jelas
7. Ringkas
sebagai berikut:
1. Tepat waktu
2. Lengkap
3. Akurat
Akurat berarti bukti yang disajikan benar dan temuan itu disajikan
4. Objektif
5. Meyakinkan
pemeriksa.
53
6. Jelas
Penggunaan bahasa yang lugas dan tidak teknis sangat penting untuk
dengan jelas.
7. Ringkas
Laporan yang diringkas adalah laporan yang tidak lebih panjang dari
pihak lain, tidak tergantung pada pihak lain. Independensi juga berarti adanya
pertimbangan yang obyektif tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan
yaitu :
1. Programmig Independence
2. Investigative independence
3. Repoting independence
meningkatkan Kualitas Audit yang lebih baik, yang dimana kualitas audit bisa
laporan keuangan. Independensi juga merupakan salah satu faktor yang penting
yang dimiliki oleh seorang auditor, terutama jika mendapat tekanan-tekanan dari
pihak klien maka kualitas audit yang dihasilkannya juga tidak maksimal.
sikap independen, dimana seorang auditor tidak boleh dipengaruhi oleh pihak lain,
dan tidak dikendalikan oleh pihak lain. Maka dari itu semakin tinggi tingkat
independensi seorang auditor akan semakin tinggi pula kualitas audit yang dihasilkan.
utama agar auditor dipercaya oleh masyarakat umum. Alim (2007) bahwa
auditor melakukan kegiatannya tidak dipengaruhi oleh pihak lain sehinnga dapat
menggungkapkan fakta-fakta.
internal harus memiliki sikap mental yang obyektif, tidak memihak dan
1. Bersikap adil
adil, tanpa dipengaruhi tekanan atau permintaan pihak tertentu atau kepentingan
pribadi, sehingga semakin tinggi tingkat objektivitas auditor maka maka semakin
baik kualitas audit, Mabruri dan Winarma (2010). Penelitian Annisa Parasayu
audit
Widjadja (2012:30) .
Mardisar dan Sari (2007) dalam Mia Dwi Anggriani menyatakan bahwa
kualitas audit internal Pengetahuan auditor yang tinggi, maka kualitas hasil audit
melaksanakan audit, auditor harus bertindak sebagai seorang ahli dalam bidang
bahwa seorang auditor akan bisa menyelesaikan sebuah pekerjaan secara efektif
pengetahuan dan keterampilan karyawan yang diukur dari lama masa kerja,
Sehingga auditor yang telah lama bekerja sebagai auditor dapat dikatakan auditor
berpengalaman.
pengalaman seseorang akan merasakan posisinya saat dia dalam keadaan baik dan
saat dia dalam keadaan buruk. Seseorang akan semakin berhati-hati dalam
senang ketika berhasil menemukan pemecahan masalah dan akan melakukan hal
serupa ketika terjadi permasalahan yang sama. Dia akan puas ketika
Maka dengan uraian di atas bahwa semakin banyak jumlah jam terbang
seorang auditor, tentunya dapat memberikan kualitas audit yang lebih baik dari
pada seorang auditor yang baru memulai kariernya. Atau dengan kata lain auditor
Independensi berarti sikap audior internal harus memiliki Para pemeriksa internal harus pengalaman kerja merupakan
mental bebas dari pengaruh, sikap mental yang obyektif, tidak memiliki pengetahuan, penguasaan pengetahuan dan
tidak dikendalikan pihak lain, memihak dan menghindari kecakapan, dan berbagai disiplin keterampilan karyawan yang
tidak tergantung pada pihak kemungkinan timbulnya ilmu yang penting dalam diukur dari lama masa kerja,
lain. Independensi juga berarti pertentangan kepentingan. pelaksanaan pemeriksaan. tingkat pengetahuan dan
adanya kejujuran dalam diri keterampilan yang dimiliki
auditor dalam Konsersium Organisasi Amin Widjadja (2012:30) karyawan.
mempertimbangkan fakta dan Profesional Audit Internal
adanya pertimbangan yang (2004:8) Handoko (2014:24)
obyektif tidak memihak dalam
diri auditor dalam merumuskan
dan menyatakan pendapatnya. Dimensi Dimensi Dimensi
Mulyadi dalam Muhammad 1. Bersikap adil 1. Pengetahuan prosedur dalam 1. Lama masa kerja
Reyhan, 2018 2. Bebas dari benturan pemeriksaan 2. Frekuensi pekerjaan
kepentingan 2. Pengetahuan dalam teknik
pemeriksaan yangtelah di
3. Pengungkapan kondisi sesuai pemeriksaan
3. Pengetahuan dalam prinsip- audit
fakta
Dimensi (Mulyadi) prinsip manajemen 3. Banyak pelatihan yang
4. Pengetahuan dasar dari dilakukan
1. Programimig independence berbagai pengetahuan (Bawono dan Elisha)
2. Investigative independence (Hiro Tugiman)
3. Repoting Independence
(Theodorus M. Tuanakotta)
Kualitas Audit Y
audit diantaranya dikutip dari beberapa sumber dapat dilihat sebagai berikut:
2.3 Hipotesis
adalah:
audit.