Anda di halaman 1dari 22

BAB 1– Overview Audit

Overview Audit

Apa Itu Audit?


Audit adalah proses pengumpulan dan
pengevaluasian bukti-bukti mengenai informasi
untuk menentukan dan melaporkan derajat
kesesuaian antara informasi yang dimaksud
dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan
dan dilakukan oleh seorang yang kompeten dan
independen. Beberapa keyword dari definisi
tersebut di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
 Informasi dan Kriteria yang telah
ditetapkan, artinya dalam
melakukan audit, harus tersedia
informasi dalam bentuk yang dapat
diverifikasi dan beberapa standar
(kriteria) yang dapat digunakan
auditor untuk mengevauasi
informasi tersebut yang

1
Pengauditan Berbantuan Aplikasi
Audit Command Language

dapat dan memang memiliki banyak


bentuk.
 Pengumpulan dan pengevaluasian
bukti. Bukti-buktimerupakan setiap
informasi yang digunakan auditor
untuk menentukan apakah informasi
yang diaudit dinyatakan sesuai
dengan kriteria yang telah
ditetapkan
 Orang yang kompeten dan
independen artinya seorang auditor
harus memiiki kualifikasi untuk
memahami kriteria yang digunakan
dan harus kompeten untuk
mengetahui jenis serta jumlah bukti
yang akan dikumpulkan guna
mencapai kesimpulan yang tepat
setelah memeriksa bukti tersebut.
 Pelaporan sebagai alat penyampaian
temuan-temuan kepada stakeholder.

2
BAB 1– Overview Audit

Dalam menjalankan profesinya, seorang


auditor haruslah menerapkan lima prinsip etika
profesional, yaitu integritas, objektivitas,
kompetensi profesional dan kecermatan,
kerahasiaan, dan perilaku profesional. Seorang
auditor juga harus independen, artnya dalam
melakukan pengujian audit, mengevaluasi atas
hasil pengujian dan penerbitan laporan audit
mengambil sudut pandang yang tidak bias.
Perbedaan antara audit dengan
akuntansi, sebagai berikut:
Pembeda Akuntansi Audit
Dilakukan Oleh Akuntan Auditor
Standar GAAP-IFRS GAAS-ISA
internasional
Standar yang PSAK SPAP (Standar
berlaku di (Pernyataan Profesional
Indonesia Standar Akuntan
Akuntansi Publik)
Keuangan)

3
Pengauditan Berbantuan Aplikasi
Audit Command Language

Instansi Pemerintah, KAP,


Perusahaan, Perusahaan
Regulator (auditor
internal),
Pemerintahan

Asosiasi IAI (Ikatan IAPI (Ikatan


Akuntan Akuntan
Indonesia) Publik
Indonesia)
Laporan yang Laporan Laporan
dihasilkan Keuangan Audit
Independen
(Opini Audit)

Tujuan dan Tanggung Jawab Audior


Salah satu jenis audit adalah audit atas
laporan keuangan, dimana audit ini yang paling
sering dilakukan oleh seorang auditor. Audit
atas laporan keuangan dilakukan untuk
menentukan apakah laporan keuangan
(informasi yang

4
BAB 1– Overview Audit

diverifiikasi) telah dinyatakan sesuai dengan


kriteria tertentu (biasanya menggunakan
prinsip- prinsip akuntansi berlaku umum
(GAAP). Tujuan pengaudian umum atas laporan
keuangan oleh auditor yang independen (PSA
02) merupakan pemberian opini atas
kewwajaran dimana lapran tersebut telah
disajikan secara wjar, daam segala hal yang
material, posisi keuagan, hasil usaha dan arus
kas, sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia.
Dalam melaksanakan pengujian audit,
terdapat perbedaan tugas dan tanggung jawab
antara pihak manajemen dengan auditor.
Manajemen bertanggung jawab atas kebenaran
laporan keuangan yang disusun oleh entitas
yang bersangkutan. Dengan kata lain, auditor
tidak menjamin kebenaranatas suatu laporan
keuangan, melainkan bertanggung jawab untuk
merencanakan dan menjalankan audit untuk
memperoleh keyakinaan yang memadai

5
Pengauditan Berbantuan Aplikasi
Audit Command Language

mengenai apakah laporan keuangan telah bebas


dari salah saji material, yang disebabkan oleh
kesalahan ataupun kecurangan (PSA 01).
Pengauditan dilakukan dengan membagi
laporan keuangan ke dalam kelompok atau
komponen yang lebih kecil. Pembagian ini
membantu pengauditan menjadi lebih mudah
untuk dilakukan dan membantu dalam
menetapkan tugas-tugas kepada setiap anggota
dalam tim audit tersebut. Pengelompokkan audit
adalahdengan tetap menjaga jenis atau
kelompok transaksi dan saldo akun yang terkait
erat ke dalam satu kelompok yang sama atau
disebut juga pendekatan siklus. Terdapat
beberapa siklus yang biasa digunakan, yaitu
siklus penjualan dan penagihan, siklus
pembelian dan pembayaran, siklus
penggajian dan kepegawaian,
siklus persediaan dan
pergudangan, serta siklus akuisisi dan
pelunasan. Dalam proses audit, pihak
manajemen perusahaan akan menyampaikan
asersi

6
BAB 1– Overview Audit

manajemen. Asersi manajemen merupakan


sebuah pernyataan yang tersirat atau tertuliss
oleh manajemen mengenai transaksi dan akun-
akun terkait serta pengungkapan dalam laporan
keuangan. PSA 07 mengelompokkan asersi ke
dalam tiga kategori, yaitu:
1. Asersi mengenai kelompok-
kelompok transaksi dan kejadian-
kejadian selama periode yang diaudit
2. Asersi mengenai saldo akun di akhir
periode pembukuan
3. Asersi mengenai penyajian dan
pengungkapan
Dari asersi tersebut, auditor menetapkan tujuan
audit umum dan khusus. Tujuan audit khusus
dilakukan setelah tujuan audit umum
ditentukan, dimana setiap kelompok transaksi
masing- masing dikembangkan. Tujuan audit
umum terdiri dari:
1. Tujuan audit umum terkait transaksi,
meliputi keterjadiann, kelengkapan,

7
Pengauditan Berbantuan Aplikasi
Audit Command Language

akurasi, pemindahbukuan dan


pengikhtisaran, klasifikasi, dan
penetapan waktu.
2. Tujuan audit umum terkait saldo,
meliputi keberadaan, kelengkapan,
akurasi, klasifikasi, pisah batas,
keterikatan perincian saldo akun
sesuai dengan jumlah di arsip utama
yang terkait, sesuai dengan jumah
total saldo akun dan sesuai dengan
jumlah total di buku besar, nilai
terealisasi, serta hak dan kewajiban.
3. Tujuan audit terkait penyajian dan
pengungkapan, meliputi keterjadian
dan hak dan kewajiban,
kelengkapan, akurasi dan penilaian,
serta klasifikasi dan pemahaman.

Bukti Audit
Bukti audit merupakan segala informasi
yang digunakan auditor untuk menentukan
apakah informasi yang sedang diaudit

8
BAB 1– Overview Audit

telahdinyatakan sesuai kriteria yang ditetapkan.


Terdapat empat jenis keputusan mengenai
bahan bukti apakah yang harus diperoleh dan
berapa banyak yang harus dikumpulkan, yaitu:
1. Prosedur pengauditan yang mana
yang akan digunakan. Prosedur
audit merupakan instrusi-instruksi
terperinci yang menjelaskan bahan
bukti audit yang diperoleh selama
melaksanakan pengauditan,
sedangkan daftar prosedur audit
untuk sebuah area audit atau
keseluruhan audit disebut program
audit.
2. Berapa ukuran sampel yang dipilih
untuk prosedur tertentu. Setelah
prosedur audit ditentkan, auditor
dapat membedakan ukkuran sampel
dari satu ke seluruh unsur dalam
populasi yang sedang diuji.

9
Pengauditan Berbantuan Aplikasi
Audit Command Language

3. Unsur-unsur mana yang akan dipilih


dari populasi. Setelah menentukan
ukuran sampel untuk suatu prosedur
audit, auditor harus menentukan
unsur yang mana dalam populasi
yang akan diuji.
4. Kapan menjalankan prosedur
tersebut. Sebagian penentuan waktu
dipengaruhi oleh kapan klien
membutuhkan audit untuk
diselesaikan.
Bahan bukti yang digunakan oleh auditor dalam
prosedur audit terdiri dari :
 Pemeriksaan fisik, merupakan
pemeriksaan atau penghitungan
yang dilakukan oleh auditor atas
asset berwujud. Jenis bukti ini sring
kali dikaitkan dengan persediaan
dan kas, namun dapat pula
diterapkan untuk memverifikasi
surat-surat berharga, piutang dagang
dan asset tetap.

10
BAB 1– Overview Audit

 Konfirmasi, merupakan jawaban


lisan atau tertulis yang diterima dari
pihak ketiga yang independen untuk
melakukan verifikasi atas keakuratan
informasi yang diminta oleh auditor.
Namun demikian, konfirmasi ini
cenderung mahal untuk didapatkan
dan dapat menimbulkan
ketidaknyamanan bagi mereka yang
diminta untuk menjawabnya.
 Dokumentasi, merupakan
pemeriksaan auditor atas dokumen-
dokumen dan catatan klien untuk
membuktikan informasi yang harus,
atau sebaliknya dimasukkan dalam
laporan keuangan.
 Pengamatan, merupakan
penggunaan panca indera untuk
menilai aktivitas-aktivitas klien.
 Tanya jawab dengan klien,
merupakan diperolehnya jawaban

11
Pengauditan Berbantuan Aplikasi
Audit Command Language

tertulis atau informasi dari klien


sebagai jawaban atas pertanyaan
yang diberikan auditor.
 Pelaksanaan Ulang
(Reperformance)dapat dilakukan
dengan Pengerjaan Ulang atau
Penghitungan Ulang. Pengerjaan
ulang merupakan pengujian yang
dilakukan oleh seorang auditor
independen terhadap prosedur
pembukuan atau pengendalian yang
awalnya dilakukan sebagai bagian
dari pembukuan entitas dan sistem
pengendalian internal. Penghitungan
ulang merupakan pengecekan ulang
atas contoh-contoh perhitungan yang
dilakukan oleh klien, terdiri dari
pengujian atas keakuratan matematis
klien dan mencakup prosedur-
prosedur, seperti peningkatan faktur-
faktur penjualan dan persediaan.

12
BAB 1– Overview Audit

 Prosedur analitis, menggunakan


perbandingan dan keterkaitan untuk
menilai apakah saldo-saldo akun
atau data lain yang muncul telah
disajikan secara wajar dibandingkan
dengan perkiraan auditor.
Efektifitas struktur pengendalian intern klien
mempunyai pengaruh yang besar pada
keandalan kebanyakan jenis bahan bukti. Jenis
bahan bukti tertentu jarang mencukupi sendirian
untuk memberikan bahan bukti yang kompeten
untuk memenuhi satu tujuan.

Risiko Audit
Dalam menjalani fungsi pengauditan, auditor
menerima beberapa level risiko atau
ketidakpastian. Misalnya, adanya
ketidakpastiaan bawaan dalam ketepatan bahan
bukti, ketidakpastian dalam efektivitas
pengendalian internal klien, dan ketidakpastian
mengenai apakah laporan keuangan telah
disajikan secara wajar ketika audit telah

13
Pengauditan Berbantuan Aplikasi
Audit Command Language

diselesaikan. Auditor yang efektif, mengakui


bhwa risiko-risiko muncul dan menangani
risiko- risiko tersebut dengan cara yang tepat.
Sebagian besar risiko yang dihadapi auditor sulit
untuk diukur dan membutuhkan pertimbangan
yang besar sebelum auditor dapat
menanganinya dengan tepat. Dalam PSA 26
(SA350) tentang pengujian sampel audit dan
dalam PSA 25 (SA312) tentang materialitas dan
risiko, seorang auditor memerlukan model risiko
audit untuk membantu menentukan seberapa
banyak dan jenis bukti apakah yang harus
dikumpulkan untuk setiap siklusnya. Model
risiko sebagai berikut:
𝐴𝐴𝑅
𝑃𝐷𝑅 =
𝐼𝑅 𝑥 𝐶𝑅
Dimana:
PDR : Risiko deteksi yang
direncanakan (Planned Detection Risk)
AAR : Risiko audit yang dapat diterima
(Accaptable Audit Risk)
IR : Risiko bawaan (Inherent Risk)

14
BAB 1– Overview Audit

CR : Risiko pengendalian (Control


Risk)
Penjelasan dari jenis-jenis risiko audit di atas,
sebagai berikut:
1. Risiko Bawaan (Inhereent Risk)
mengukur penilaian auditor atas
kemungkinan terdapatnya salah saji
material (baik kecurangan maupun
kesalahan) dalam sebuah bagian
pengauditan sebelum
mempertimbangkan efektivitas
pengendalian internal klien. Jika
auditor menyimpulkan bahwa
kemungkinan salah saji tinggi, tanpa
mempertimbangkan pengendalian
internal, auditor akan
menyimpulkan bahwa risiko
bawaannya adalah tinggi.
2. Risiko Pengendalian (Control Risk)
mengukur penilaian auditor
mengenai apakah salah saji melebihi

15
Pengauditan Berbantuan Aplikasi
Audit Command Language

jumlah yang dapat diterima di suatu


bagian pengauditan akan dapat
dicegah atau dideteksi dengan tepat
waktu oleh pengauditan internal
klien.
3. Risiko Audit yang Dapat Diterima
(Acceptable Audi Risk) mengukur
tingkat kesediaan auditor untuk
menerima kemungkinan adanya
salah saji dalam laporan keuangan
setelah audit telah selesai dijalankan
dan opini wajar tanpa pengecualian
telah diterbitkan. Ketika auditor
memutuskan risiko audit yang dapat
diterima lebih rendah, maka artinya
auditor menginginkan keyakinan
yang lebih tinggi tidak adanya salah
saji dalam laporan keuangan.
4. Risiko Deteksi yang Direncanakan
(Planned Detection Risk) merupakan
risiko dimana bukti audit untuk
suatu

16
BAB 1– Overview Audit

bagian tidak mampu mendeteksi


adanya salah saji yang melebihi salah
saji yang dapat diterima. Risiko ini
menentukan jumlah bukti
substantive yang direncanakan
dikumpulkan oleh auditor, yang
berbanding terbalik dengan ukuran
risiko deteksi yang direncanakan.
Artinya, jika risiko deteksi audit
yang direncanakan dikurangi, maka
auditor harus mengumpulkan lebih
banyak bukti audit untuk mencapai
pengurangan risiko yang
direncanakan.

Pengujian Audit
Dalam mengembangkan rencana audit
keseluruhan, auditor menggunakan empat jenis
pengujian untuk menentukan apakah laporan
keuangan telah disajikan secara wajar.
1. Pengujian pengendalian. Auditor
mengukur risiko pengendalian pada

17
Pengauditan Berbantuan Aplikasi
Audit Command Language

suatu tingkat yang menggambarkan


efektivitas relatif terhadap
pengendalian internal perusahaan.
2. Pengujian substantif transaksi
merupakan prosedur yang dirancang
untuk menguji salah saji rupiah
(sering disebut juga salah saji
moneter) yang secara langsung
berpengaruh pada ketepatan saldo
laporan keuangan.
3. Pengujian perincian saldo
memfokuskan pada saldo akhir buku
besar baik untuk akun-akun neraca
maupun laba rugi.
4. Prosedur Analitis merupakan
prosedur yang melibatkan
perbandingan-perbandingan jumlah
yang tercatat dengan ekspektasi yang
dikembangkan oleh auditor.
Prosedur analitis merupakan
evaluasi atas informasi keuangan
yang

18
BAB 1– Overview Audit

dilakukan dengan mempelajari


hubungan logis antara data
keuangan dan non keuangan
termasuk perbandingan jumlah-
jumlah yang tercatat dengan
ekspektasi auditor. Pelaksanaan
prosedur analitis dapat dilakukan
pada seluruh tahap, baik tahap
perencanaan, tahap pengujian dan
tahap penyelesaian.
Dengan menggabungkan jenis pengujian audit,
auditor akan mendapatkan keyakinan
keseluruhan yang lebih tinggi untuk transaksi
dan untuk meningkatkan keyakinan
keseluruhan pada suatu siklus, auditor juga
dapat meningkatkan keyakinan yang didapatkan
dari setiap pengujian lainnya.

19
Pengauditan Berbantuan Aplikasi
Audit Command Language

SOAL LATIHAN:
1) Dari kedelapan jenis bukti audit,
manakah bukti yang memerlukan
biaya tinggi, tetapi memiliki tingkat
kehandalan yang tinggi pula?
Jelaskan!
2) Jelaskan apa yang dimaksud dengan
pendekatan siklus (cycle approach)
dalam pengauditan. Apakah
keuntungan yang didapatkan
dengan membagi unsur-unsur yang
diaudit ke dalam siklus-siklus yang
berbeda?
3) Jelaskan pentingnya prosedur
analitis sebagai bukti dalam
menentukan penyajian yang adil
dalam laporan keuangan!
4) Jelaskan hubungan masing-masing
jenis risiko audit dengan besarnya
bukti audit yang dibutuhkan!
5) Jelaskan pentingnya prosedur
analitis awal dan berikan contohnya!

20

Anda mungkin juga menyukai