100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
89 tayangan14 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang empat keputusan penting mengenai bukti audit yaitu: 1) sifat pengujian audit, 2) saat pengujian audit dilakukan, 3) luas pengujian audit, dan 4) penetapan staff audit. Dokumen tersebut juga membahas mengenai jenis-jenis bukti audit dan prosedur-prosedur audit yang dapat dilakukan.
Deskripsi Asli:
Asersi dan bukti audit
Judul Asli
PPT ASERSI DAN BUKTI AUDIT PERTEMUAN 9 (HUSNULFIANTI UNUS C30118201)
Dokumen tersebut membahas tentang empat keputusan penting mengenai bukti audit yaitu: 1) sifat pengujian audit, 2) saat pengujian audit dilakukan, 3) luas pengujian audit, dan 4) penetapan staff audit. Dokumen tersebut juga membahas mengenai jenis-jenis bukti audit dan prosedur-prosedur audit yang dapat dilakukan.
Dokumen tersebut membahas tentang empat keputusan penting mengenai bukti audit yaitu: 1) sifat pengujian audit, 2) saat pengujian audit dilakukan, 3) luas pengujian audit, dan 4) penetapan staff audit. Dokumen tersebut juga membahas mengenai jenis-jenis bukti audit dan prosedur-prosedur audit yang dapat dilakukan.
“ASERSI DAN BUKTI AUDIT” 4 keputusan penting tentang bukti audit
2. Saat pengujian audit
1. Sifat pengujian audit Mengacu pada sifat dan Mengacu pada kapan auditor efektivitas pengujian audit akan melaksanakan pengujian yang akan dilaksanakan. audit serta menarik kesimpulan Auditor juga harus audit. Banyak perencanaan audit, mempertimbangkan biaya yang meliputi upaya memperoleh relative serta efektivitas pemahaman tentang prosedur dalam kaitannya pengendalian internal, mengukur risiko pengendalian, dan dengan tujuan audit yang penerapan pengujian substantive spesifik tadi. atas transaksi, dapat dilaksanakan sebelum tanggal neraca. 3. Luas pengujian audit 4. Penetapan staff audit
Luas prosedur audit berkaitan Menyatakan bahwa auditor
dengan keputusan auditor harus ditugaskan pada tugas- tentang berapa banyak bukti tugas yang telah ditetapkan audit yang harus diperoleh. dan disupervisi sesuai dengan Ukuran sampel untuk tingkat pengetahuan, pengujian audit tertentu keterampilan, dan merupakan masalah kemampuannya sehingga pertimbangan professional. mereka dapat mengevaluasi bukti audit yang sedang di periksa. Asersi Audit Asersi adalah pernyataan manajemen yanvg terkandung di dalam komponen laporan keuangan. Asersi adalah suatu deklarasi, atau suatu rangkaian deklarasi secara keseluruhan, oleh pihak yang bertanggungjawab atas deklarasi tersebut. Jadi asersi adalah pernyataan yang dibuat oleh satu pihak yang secara implisit dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain (pihak ketiga). Untuk laporan keuangan historis, asesri merupakan pernyataan dalam laporan keuangan oleh manajemen sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Pernyataan tersebut dapat bersifat implisit atau eksplisit serta dapat diklasifikasikan berdasarkan penggolongan besar sebagai berikut 4 keputusan untuk menentukan jenis dan jumlah bukti audit
Prosedur audit apakah yang akan digunakan
Ukuran sampel sebesar apakah yang akan dipilih untuk prosedur tertentu Item manakah yang akan dipilih dari populasi Kapankah berbagai prosedur itu akan dilakukan Tujuan Audit Spesifik Tujuan Audit Untuk Keberadaan Tujuan Audit Untuk dan Keterjadian Kelengkapan - Validitas/pisah batas : - Kelengkapan/pisah batas : semua transaksi tercatat benar semua transaksi yang terjadi telah terjadi selama periode dalam periode itu telah dicatat akuntansi - Kelengkapan : semua saldo - Validitas : semua aktiva, yang tercantum dalam neraca kewajiban, ekuitas adalah valid meliputi semua aktiva, dan telah dicatat sebagaimana kewajiban, ekuitas mestinya dalam neraca. sebagaimana mestinya. Tujuan Audit Untuk Tujuan Audit Untuk Penyajian Penilaian atau Alokasi dan Pengungkapan - Penerapan GAAP, bahwa saldo telah - Pengklasifikasian, transaksi dinilai untuk mencerminkan penerapan GAAP dalam hal penilaian kotor dan dan saldo telah diklasifikasikan alokasi jumlah tertentu antarperiode dalam laporan keuangan - Pembukuan dan pengikhtisaran, - Pengungkapan, semua transaksi telah dibukukan dan pengungkapan yang diikhtisarkan dalam jurnal dan buku dipersyaratkan oleh GAAP telah besar tercantum dalam laporan - Nilai bersih yang dapat direalisasikan, saldo-saldo telah dinilai keuangan pada nilai bersih yang dapat Tujuan audit akan membantu direalisasikan auditor dalam merencanakan Auditor akan menggunakan bukti audit yang diperlukan. pengetahuannya tentang GAAP, Dalam melaksanakan audit, pengetahuan tentang volume kegiatan auditor menerapkan prosedur dalam bisnis, dan pemeriksaan bukti yang mendukung transaksi penjualan audit untuk memperoleh bukti untuk menilai kelayakan penjualan berkenaan dengan setiap tujuan menurut nilai kotornya. spesifik. Prosedur Audit Adalah metode atau teknik yang digunakan oleh para auditor untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti yang mencukupi dan kompeten. Auditor akan mempertimbangkan bagaimana setiap prosedur ini akan digunakan ketika merencanakan audit dan mengembangkan program audit. Sepuluh jenis prosedur audit, yaitu: • Prosedur analisis • Inspeksi • Konfirmasi • Permintaan keterangan • Penghitungan • Penelusuran • Pemeriksaan bukti pendukung • Pengamatan • Pelaksanaan ulang • Teknik audit berbantuan computer Jenis bukti audit 1. Bukti Fisik Bukti fisik merupakan bukti yang akan diperoleh oleh auditor secara langsung dengan melalui pemeriksaan fisik di dalam proses audit itu sendiri. 2. Bukti Matematis Bukti matematis merupakan bukti yang diperoleh auditor melalui perhitungan langsung, 3. Bukti Perbandingan Bukti perbandingan biasa disebut dengan bukti rasio, dimana bukti ini digunakan oleh auditor untuk menghitung rasio likuiditas, profitbilitas solvabilitas, quick ratio dan hal lainnya. 4. Bukti Dokumenter Di jaman yang serba canggih seperti ini rasanya agak aneh jika tidak memiliki bukti dokumenter. Terlepas dari kegiatan yang tidak terlalu penting layaknya auditing saja memiliki bukti dokumenter. Apalagi mereka yang masuk ke dalam lingkup audit, selain pencatatan manualDalam bukti dokumenter sendiri terbagi menjadi beberapa bagian diantarnya, bukti yang dibuat oleh pihak luar dan dikirimkan langsung kepada tim auditor. 5. Catatan Akuntansi Catatan akuntansi adalah sumber data yang bisa digunakan oleh auditor sebagai bukti audit. Dimana, catatan ini merupakan hasil kerja yang telah dibuat oleh para akuntan. Sumber data yang dimaksud merupakan dasar pembuatan laporan keuangan layaknya jurnal, dan sejenisnya. 6. Bukti Pengendalian Internal Bukti pengendalian internal adalah bukti yang paling kuat ketika melaksanakan audit. Mengapa kuat ? karena kuat atau lemahnya pengendalian internalah seorang auditor bisa mendapatkan banyak bukti yang bisa dikumpulkan olehnya. 7. Bukti Surat Bukti surat atau biasa disebut surat pernyataan tertulis merupakan surat yang telah ditandatangani seorang individu yang bisa bertanggungjawab dan berpengetahuan mengenai kondisi atau kejadian tertentu, dimana bukti tertulis bisa didapat dari manajemen ataupun sumber eksternal termasuk bukti dari spesialis dan juga jurnal akuntan. 8. Bukti Lisan atau Wawancara Bukti lisan atau wawancara merupakan bukti selanjutnya adalah hal audit. Auditor dalam melaksanakan tugasnya banyak sekali berhubungan dengan manusia, sehingga ia memiliki kesempatan untuk mengajukan pertanyaan secara lisan dan dalam bentuk wawancara. 9. Bukti Konfirmasi Bukti konfirmasi merupakan salah satu proses untuk memperoleh dan menilai suati komunikasi langsung dari pihak ketiga atas jawaban permintaan informasi tentang unsur tertentu. Hal ini mungkin sangat tinggi reliabilitasnya karena berisikan informasi dari pihak ketiga langsung baik tulis maupun lisan. 10. Bukti Analitik Bukti analitik hampir serupa dengan bukti perandingan, karena bukti analitik meliputi juga perbandingan atas pos tertentu antara laporan keuangan tahun berjalan dengan tahun yang sudah lewat. 11. Bukti Keterangan Permintaan keterangan dalam sebuah prosedur audit merupakan hal yang wajar, dimana hal ini dilakukan oleh auditor terhadap objek yang sudah dianggap memiliki informasi. Selain itu bukti keterangan ini didasarkan pada adanya auditor yang memastikan buktinya pada para klien. 12. Bukti Penelusuran Penelusuran dibutuhkan oleh para auditor mengingat terkadang pengumpulan bukti dilakukan oleh auditor baik menggunakan dokumen ke catatan akuntansi ataupun sebaliknya. Bukti penelusuran ini memudahkan para auditor dalam menemukan jenis bukti audit lain. 13. Bukti Observasi Bukti pengamatan merupakan salah satu bukti yang juga termasuk kedalam prosedur audit. Dimana auditor memiliki kesempatan untuk melihat dan menyaksikan suatu kegiatan yang berhubungan dengan pengumpulan bukti. 14. Bukti Perhitungan Prosedur dan bukti perhitungan merupakan salah satu bukti fisik yang terpecah, yang dilakukan dalam auditing. Auditor akan mendapatkan bukti setelah melakukan counting, tak jarang mereka bahkan melakukannya sendiri untuk memastikan apakah hasil pekerjaan benar-benar real atau adanya manipulasi yang tidak diinginkan. 15. Bukti Inspeksi Inspeksi merupakan pemeriksaan secara rinci, terhadap sebuah dokumen dan kondisi fisik yang memiliki kaitan serta menghasilakn bukti untuk mendukung laporan keuangan.Bukti ini dimasukan kedalam bukti dan prosedur dalam audit. Klasifikasi Prosedur Audit • Pengujian klasifikasi. Prosedur audit digunakan untuk memutuskan apakah transaksi diklasifikasikan dengan benar dalam laporan akuntansi • Pengujian kelengkapan. Prosedur ini menguji untuk melihat apakah ada transaksi yang hilang dari catatan akuntansi. • Tes cutoff. Prosedur audit ini digunakan untuk menentukan apakah transaksi telah dicatat dalam periode pelaporan yang benar. • Pengujian kejadian. Prosedur audit ini dapat digunakan untuk menentukan apakah transaksi yang klien klaim benar-benar terjadi. • Pengujian eksistensi. Prosedur audit ini digunakan untuk menentukan apakah benar aset yang tercatat benar-benar • Pengujian hak dan kewajiban. Prosedur ini dapat dipakai untuk melihat apakah klien benar-benar memiliki semua asetnya. • Tes penilaian. Prosedur audit yang digunakan untuk menentukan apakah penilaian aset dan kewajiban dicatat dalam buku klien sudah benar.