Anda di halaman 1dari 14

AUDIT

RESPONSIBILITIES

AND OBJECTIVE
01 Theresia Calya 023002001022

02 Dian Arieantie 02300200201043

KELOMPOK 4
03 Frisca Fabianti 023002001048

04 Aisyah Putri N 023002001054

05 Haliza Nurlarasati 023002001057


Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan dari audit laporan keuangan adalah untuk menyampaikan

opini mengenai kewajaran penyajian laporan. Langkah-langkah

untuk menetapkan Audit Objectives (tujuan audit) adalah sebagi

berikut:

1.Memahami objektif dan tanggungjawab audit.

2.Membagi laporan keuangan menjadi beberapa siklus.

3.Mendapatkan asersi manajemen terhadap rekening-rekening

laporan keuangan

4.Mengenal tujuan audit umum untuk kelompok-kelompok

transaksi dan rekening.

5.Mengenal tujuan audit khusus untuk kelompok-kelompok

transaksi dan rekening.


TANGGUNG JAWAB

MANAJEMEN

Manajemen merupakan pihak yang bertanggungjawab

terhadap laporan keuangan dan pengendalian internal

karena manajemen adalah pihak yang menjalankan

operasional perusahaan sehari-hari sehingga otomatis

merekalah yang lebih mengerti transaksi dan keuangan

perusahaan. Sementara, pengetahuan auditor

mengenai perusahaan dan pengendalian internal cukup

terbatas sebatas yang diperoleh selama periode

penugasan saja.
Tanggung Jawab Auditor

Audit ditujukan untuk memperoleh keyakinan (assurance)

memadai, bukan absolut, sehingga dengan demikian

terdapat risiko didalam audit yang dilaksanakan auditor.

Auditor menggunakan konsep materialitas. Suatu audit

direncanakan dan dilaksanakan untuk menemukan salah

saji material, namun bukan semua salah saji dalam laporan

keuangan.
Material versus immaterial

Professional skepticism
misstatements

Fraud resulting from fraudulent

Reasonable assurance
financial reporting versus

misappropriation of assets

Errors versus fraud

Financial Statements Cycles

(Siklus Laporan Keuangan)

Audit dilaksanakan dengan membagi laporan keuangan menjadi

segmen atau komponen yang lebih kecil. Pembagian ini

memudahkan pelaksanaan audit dan membantu pembagian

tugas kepada para anggota tim audit. Setiap segmen audit

diaudit secara terpisah, tetapi tidak seluruhnya berdiri sendiri.

Setelah audit setiap segmen itu diselesaikan, termasuk melihat

hubungannya dengan segmen lainnya, hasilnya dapat

digabungkan. Setelah itu diambil kesimpulan tentang laporan

keuangan secara keseluruhan.


Asersi Manajemen

Asersi manajemen adalah penyampaian yang tersirat atau yang

dinyatakan dengan jelas oleh manajemen tentang komponen laporan

keuangan. Asersi manajemen berhubungan langsung dengan standar

akuntansi yang berterima umum. Asersi Manajemen terdiri dari 3 kategori:

1. Assersi mengenai klasifikasi transaksi dan events selama periode audit

Occurance (keberadaan atau keterjadian)

Completeness (kelengkapan)

Accuracy (akurasi)

Classification (klasifikasi)

Cutoff (pisah batas)


2.Assersi mengenai saldo rekening pada akhir periode
Existence (Eksistensi)
Completeness (kelengkapan)
Valuation and allocation (penilaian dan alokasi)
Rights and Obligation (hak dan kewajiban)

3.Assersi mengenai penyajian dan pengungkapan.


Occurance and rights and obligations (keterjadiaan, hak dan kewajiban)
Completeness (kelengkapan)
Accuracy and valuation (akurasi dan penilaian)
Classification and understandability (klasifikasi dan kejelasan)
General transaction – related audit objectives

(tujuan audit umum)


Specific Transactions-related Audit Objectives (tujuan

khusus audit transaksi)


Tujuan khusus ini dibuat untuk setiap siklus transaksi dan

disesuaikan sesuai dengan jenis penugasan.

Balance Related Audit Objectives (Objektif audit untuk saldo)


Auditor mengumpulkan evidence untuk mendukung verifikasi saldo perkiraan.

Contohnya dalam audit terhadap saldo Piutang dagang, auditor mengumpulkan

bukti dengan mendapatkan daftar piutang dagang pada masterfile yang

angkanya sesuai dengan saldo pada bukubesar, lalu verifikasi difokuskan pada

nama-nama pelanggan di daftar tersebut. Balance related audit objective

terdiri dari 2 macam yaitu general dan specific related audit objectives.
Untuk mencapai tujuan audit, auditor harus

mendapatkan bukti audit (audit evidence) yang

cukup dan tepat untuk mendukung semua asersi

manajemen untuk laporan keuangan. Proses audit

terdiri dari 4 tahapan.

Tahap I merupakan tahap awal pemeriksaan

dimana audit melakukan perencanaan dan

perancangan pendekatan audit.

Tahap II merupakan tahap dimana auditor akan

melaksanakan test of control (pengujian

pengendalian) dan test substantive (pengujian

substantive) terhadap transaksi.


Tahap III terdiri dari Analytical procedur (prosedur analitis)

dan Test of detail balances.

Tahap IV, merupakan tahap penyelesaian seluruh

prosedur baik untuk audit objektif maupun setiap

perkiraan laporan keuangan. Seluruh informasi yang

diperoleh beserta pertimbangan auditor, digunakan untuk

memperoleh kesimpulan tentang kewajaran laporan

keuangan. Setelah keseluruhan audit diselesaikan,

laporan audit dapat dibuat.


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai