0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan tanggung jawab audit laporan keuangan. Tujuan utama audit adalah memberikan pendapat independen apakah laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai standar akuntansi. Tanggung jawab manajemen adalah menyusun laporan keuangan dan pengendalian internal, sedangkan tanggung jawab auditor adalah memberikan keyakinan memadai tanpa kesalahan material dalam laporan keuangan tersebut. Auditor harus melakukan audit den
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan tanggung jawab audit laporan keuangan. Tujuan utama audit adalah memberikan pendapat independen apakah laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai standar akuntansi. Tanggung jawab manajemen adalah menyusun laporan keuangan dan pengendalian internal, sedangkan tanggung jawab auditor adalah memberikan keyakinan memadai tanpa kesalahan material dalam laporan keuangan tersebut. Auditor harus melakukan audit den
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan tanggung jawab audit laporan keuangan. Tujuan utama audit adalah memberikan pendapat independen apakah laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai standar akuntansi. Tanggung jawab manajemen adalah menyusun laporan keuangan dan pengendalian internal, sedangkan tanggung jawab auditor adalah memberikan keyakinan memadai tanpa kesalahan material dalam laporan keuangan tersebut. Auditor harus melakukan audit den
Tujuan audit adalah untuk menyediakan laporan keuangan suatu pendapat yang diberikan oleh auditor tentang apakah laporan keuangan disajikan secra wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka kerja akuntansi keuangan yang berlaku. Pendapat auditor ini menambah tingkat keyakinaan pengguna yang bersangkutan terhadap laporan keuangan TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN. Tanggung jawab untuk mengadopsi kebijakan akuntansi yang baik, menyelenggarakan pengendalian internal yang memadai, dan menyajikan laporan keuangan yang wajar berada di pundak manajemen bukan auditor. Karena menjalankan bisnis sehari –hari manajemen perusahaan mempunyai pengetahuan yang lebih mendalam tentang transaksi perusahaan serta aktiva, kewajiban, dan ekuitas terkait ketimbang auditor. Sebaliknya, pegetahuan auditor akan masalh ini seta pengendalian internal hanya sebatas pada pengetahuan yang diperolehya selama audit. TANGGUNG JAWAB AUDITOR. Tujuan keseluruhan auditor, dalam melakukan audit atas laporan keuangan, adalah untuk Pertama, Memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari salah saji material, baik karena kecurangan atau kesalahan, sehingga memungkinkan auditor untuk menyatakan opini tentang apakah laporan keuangan disajikan secara wajar, dalam semua hal material, dalam sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. Kedua, Melaporkan laporan keuangan, dan berkomunikasi seperti yang dipersyaratkan oleh standar audit, sesuai dengan temuan auditor. SKEPTISMA PROFESIONAL. Standar auditing mengharuskan audit dirancang untuk memberikan keyakinan memadai untuk mendeteksi kesalahan material dan kecurangan dalam laporan keuangan. Untuk mencapai hal ini, audit harus direncanakan dan dilaksanakan dengan sikap skeptisisme profesional dalam semua aspek perikatan, dengan mengakui kemungkinan bahwa kesalahan penyajian material dapat terjadi terlepas dari pengalaman auditor sebelumnya dengan integritas dan kejujuran manajemen klien dan pihak yang bertanggung jawab. dengan pemerintahan. PERTIMBANGAN PROFESIONAL. Untuk membantu auditor dalam mempertahankan tingkat skeptisisme profesional telah dikembangkan kerangka penilaian profesional yang menggambarkan proses pengambilan keputusan yang efektif dan yang memandu pemikiran auditor untuk membantu mereka menyadari penilaian mereka sendiri. kecenderungan, jebakan, dan bias. Yang terdiri dari Confirmation, Overconfidence, Anchoring, Availability. SIKLUS LAPORAN KEUANGAN. Cara umum untuk membagi audit adalah dengan menjaga jenis (atau kelas) transaksi dan saldo akun yang terkait erat di segmen yang sama. Ini disebut pendekatan siklus.Siklus ini sangat penting sehingga satu atau lebih bab berikutnya membahas audit setiap siklus: Siklus penjualan dan pengumpulan, Siklus inventaris dan pergudangan, Siklus akuisisi dan pembayaran, siklus Akuisisi dan pembayaran modal, dan Siklus penggajian dan personel. PENENTUAN TUJUAN AUDIT. Untuk kelas transaksi tertentu, beberapa tujuan audit harus dipenuhi sebelum auditor dapat menyimpulkan bahwa transaksi dicatat dengan benar. Pertama, tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, kedua, tujuan audit yang bekaitan dengan saldo, dan ketiga tujuan audit yang bekaitan dengan penyajian dan pengungkapan. ASERSI MANAJEMEN. Asersi manajemen disiratkan atau diekspresikan oleh manajemen tentang golongan transaksi dan akun serta pengungkapan terkait dalam laporan keuangan dan kebanyakan kasus mereka tersirat. TUJUAN AUDIT TERKAIT TRANSAKSI. Tujuan audit terkait transaksi auditor mengikuti dan terkait erat dengan asersi manajemen tentang golongan transaksi, berkaitan dengan keterjadian kelengkapan, keakuratan, posting dan pengikhtisaran,klasisfikasi, penetapan waktu. TUJUAN AUDIT YANG TERKAIT SALDO . Karena cara audit dilakukan, tujuan audit terkait neraca hampir selalu diterapkan pada saldo akhir dalam akun neraca, seperti piutang, persediaan, dan wesel bayar. Namun, beberapa tujuan audit terkait keseimbangan diterapkan ke akun laporan laba rugi tertentu yang berkaitan dengan eksistensi, kelengkapan, keakurtan, klasifikasi, cutoff, hubungan yang rinci, nilai yang dapat direalisasi, dan hak dan kewajiban. TUJUAN AUDIT TERKAIT PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN. Tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan biasanya identic dengan asersi manajemen untuk penyajian dan pengungkapan. Konsep yang sama diterapkan pada tujuan audit yang berkaitan dengan saldo, juga berlaku untuk untuk audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan BAGAIMANA MENCAPAI TUJUAN AUDIT Ada empat fase dalam mencapai tujuan auit. Fase I, merencanakan dan merancang pendekatan audit berdasarkan prosedur penilaian resiko. Fase II, melaksanakan pengujian pengendalian substantive atas transaksi. Fase III, melaksanakan prosedur analitis dan pengujian rincian saldo, dan Fase IV menyelesaikan audit dan menerbitkan laporan audit.