Laporan audit adalah laporan yang berisi pendapat auditor ts kewajaran laporan keuangan.
Standar Laporan Auditor untuk Opini Tidak Modifikasi utk Entitas Nonpublik
Standar laporan auditor untuk opini yang tidak modifikasi untuk entitas public dibagi menjadi 8 bagian
yaitu, Judul Laporan, Alamat Laporan Audit, Paragraf Pengantar, Tanggung Jawab Manajemen,
Tanggung Jawab Auditor, Paragraf Opini, Nama dan Alamat Perusahaan KAP.
Laporan standar untuk opini yang tidak dimodifikasi terbitkan jika memenuhi Semua Laporan keuangan,
Bukti yang cukup dan tepat telah dikumpulkan, Laporan keuangan disajikan secara wajar dalam semua
hal yang material sesuai dengan orinsip akuntansi yang berlaku umum tergantung negaranya. Dan Tidak
ada keadaan yang memerlukan penambahan paragraf penakanan atau modifikasi kata-kata atau opini
auditor dalam laporan.
Laporan Audit Standard dan Laporan Atas Pengendalian Internal terhadap Pelaporan Keuangan
Menurut Standar Auditing PCAOB
Standar Audit PCAOB 5 mensyaratkan audit pengendalian internal diintegrasikan dengan audit atas
laporan keuangan. Namun, auditor dapat memilih untuk meerbitkan laporan terpisah, seperti laporan
pengendalian internal atas pelaporan keuangan atau dalam laporan gabungan. Laporan gabungan atas
pelaporan keuangan dan pengendalian internal atas pelaporan keuangan membahas baik laporan keuangan
maupun laporan manajemen tentang pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
Penyebab terpenting dari penambahan paragraf penekanan materi atau modifikasi kata-kata pada laporan
audit opini standar yang tidak dimodifikasi berdasarkan standar audit AICPA dan PCAOB, yaitu
Kurangnya penerapan prinsip akuntansi yang diterima secara umum secara konsisten, Keraguan
substansial tentang kelangsungan usaha, Auditor setuju dengan penyimpangan dari prinsip akuntansi yang
diumumkan, Penekanan pada hal-hal lain dan Laporan yang melibatkan auditor lain
Tiga kondisi yang membutuhkan modifikasi terhadap opini dirangkum singkat, yaitu pertama, Lingkup
audit telah dibatasi. Kedua, Laporan keuangan belum disusun sesuai dengan prinsip akuntansi berterima
umum. Ketiga, Auditor tidak independen
Auditor menggunakan proses yang didefinisikan dengan baik untuk memutuskan laporan audit yang
sesuai dalam keadaan tertentu. Auditor harus terlebih dahulu menilai apakah ada kondisi yang
memerlukan penyimpangan dari laporan audit opini standar yang tidak dimodifikasi. Prosesnya diawali
dengan menentukan apakah ada kondisi yang memerlukan penyimpangan dari laporan opini standar yang
tidak dimodifikasi, lalu menentukan materialitas untuk setiap kondisi, lalu menentukan jenis laporan yag
sesuai utnuk kondisi tersebut mengingat adanya tingkat materialitas, terakhir menuliskannya pada laporan
keuangan.
Auditor dapat dipekerjakan untuk melaporkan laporan keuangan yang disiapkan sesuai dengan IFRS.
Ketika auditor melaporkan laporan keuangan yang disiapkan sesuai dengan IFRS, auditor mengacu pada
standar tersebut daripada prinsip akuntansi yang diterima secara umum A.S. Dewan (IAASB)
mengeluarkan Standar Internasional tentang Audit (ISA).
CASE STUDY
Pertanyaan :
1. Identifikasi mana dari kondisi-kondisi tersebut yang memerlukan modifikasi atau penyimpangan dari
laporan wajar tanpa pengecualian standar
2. Nyatakanlah tingkat materialitasnya sebagai sifat tidak material, material atau sangat material.
3. Berdasarkan jawaban anda diatas bagian a dan b, nyatakanlah jenis laporan audit yang harus diterbitkan.
Jika anda belum memutuskan tingkat materialitas dalam bagian b di atas, nyatakan laporan audit yang tepat
untuk setiap tingkat materialitas.
Case :
1. Selama melakukan audit atas Raceway.com, Inc. , Anda menyimpulkan bahwa terdapat kemungkinan
persediaan lebih saji material. Klien anda menolak mengizinkan anda untuk memperluas ruang lingkup
secukupnya agar anda dapat memverifikasi apakah saldo tersebut benar-benar salah saji.
a. Tidak Ada
b. Tidak dapat ditentukan
c. Wajar tanpa pengecualian, karena tidak adanya indikasi yang membuat perusahaan mengalami
kecurigaan atas supervisor yang memiliki investasi material di munich, ini di tunjukkan oleh laporan
keuangan yang disajikan secara wajar
3. Auto Delivery Company memiliki sejumlah armada truk pengiriman barang. Di masa lalu, auto delivery
menerapkan kebijakan untuk membeli semua peralatannya. Dalam tahun berjalan, perusahaan itu memutuskan
untuk melease truk-truk terssebut. Karena itu, metode akuntansi untuk mencatat truk-truk tersebut berubah
menjadi kapitalisasi lease. Perubahan kebijakan ini diungkapkan sepenuhnya dalam catatan kaki
a. Tidak ada
b. Tidak material
c. Wajar tanpa pengecualian karena Fakta-fakta cukup terungkap di catatan kaki.
4. Anda sedang mengaudit Deep Clean Services untuk pertama kalinya. Deep Clean telah menggeluti bisnis
selama beberapa tahun tetapi selama dua tahun terakhir berjuang untuk tetap bertahan mengingat buruknya
kondisi ekonomi. Berdasarkan audit anda, anda memiliki keraguan yang substansional bahwa deep clean akan
tetap menjalankan bisnisnya pada akhir tahun fiscal berikutnya
Pengertian Etika
Etika dapat didefinisikan secara luas sebagai seperangkat prinsip atau nilai moral.
Dilema Etika
Dilema etika adalah situasi yang dihadapi seseorang di mana keputusan harus dibuat tentang perilaku
yang sesuai.
Bagi seorang akuntan public, penting untuk meyakinkan kliennya bahhwa mereka memiliki kompetensi
dalam menjaga kualitas audit karena sebagian besar pengguna tidak memiliki kompetensi maupun waktu
untuk evaluasi laporan audit. Kepercayaan publik terhadap kualitas layanan profesional ditingkatkan
ketika profesi tersebut mendorong standar kinerja dan perilaku yang tinggi di pihak semua praktisi.
Kode Etik Profesi IAPI 2019 terbagi menjadi 3 bagian yaitu, Bagian A tentang Penerapan Umum Kode
Etik, Bagian B tentang Akuntan Publik atau CPA yang Berpraktik Melayani Publik dan Bagian C tentang
CPA yang bekerja pasa entitas bisnis.
Aturan Independensi
Aturan Independensi merupakan seorang anggoota dalam praktik public harus independen dalam
melaksanakan layanan professional seperti yang dipersyaratkan oleh standar yang ditetapkan oleh badan
yang ditunjuk oleh dewan. Kode Etik Profesional AICPA dan Kode Etik IESBA untuk Perilaku
Profesional keduanya mendefinisikan independensi sebagai yang terdiri dari dua komponen: Pertama
independensi in mind yaitu mencerminkan keadaan pikiran auditor yang memungkinkan audit dilakukan
dengan sikap yang tidak bias. Kedua, Independensi Appearance yaitu hasil intrepretasi orang lain atas ke
independenannya, jika auditor sebenarnya independen, namun pengguna percaya bahwa auditor adalah
pendukung klien, maka sebagian besar fungsi audit hilang.
Tiga aturan Kode berkaitan dengan kepatuhan auditor dengan persyaratan standar teknis. Kode tersebut
adalah pertama, Aturan Standar Umum yaitu Seorang anggota harus mematuhi standar berikut dan
dengan interpretasinya oleh badan yang ditunjuk oleh Dewan. Kedua, Kepatuhan dengan aturan Standar
yaitu Seorang anggota yang melakukan audit, review, kompilasi, konsultasi manajemen, pajak, atau
layanan profesional lainnya harus mematuhi standar yang ditetapkan oleh badan yang ditunjuk oleh
Dewan. Ketiga, aturan prinsip akuntansi.
Penegakkan Etika
Ada dua tingkat utama dari tindakan disipliner. Untuk pelanggaran yang tidak terlalu serius, dan mungkin
tidak disengaja, divisi membatasi disiplin pada persyaratan tindakan perbaikan atau korektif. Divisi
tersebut kemungkinan akan meminta anggotanya untuk menghadiri sejumlah jam tertentu kursus
pendidikan berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi teknis. Tingkat kedua dari tindakan disipliner
adalah tindakan di hadapan Dewan Pengadilan Bersama. Dewan ini memiliki kewenangan untuk
memberhentikan atau mengeluarkan anggota dari AICPA karena berbagai pelanggaran etika profesi.
Tindakan yang diambil oleh dewan, termasuk sanksi otomatis, dilaporkan di bagian Tindakan Disiplin di
situs Web AICPA, termasuk nama dan lokasi orang yang ditangguhkan atau dikeluarkan dan alasan
tindakan tersebut.
CASE STUDY
REGULASI AKUNTAN PUBLIK
Peraturan OJK:
POJK No.13/POJK.03/2017
PP No. 2 Tahun 2016 tentang Penentuan Imbalan Jasa Audit Laporan Keuangan
PP No. 4 tahun 2016 tentang RPL bagi Peserta UPAP yang telah Memiliki RNA
PP No. 5 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Ujian Tingkat Lanjutan Pada UPAP
PP No. 5 Tahun 2017 tentang Komite Small And Medium Sized Practices
PA No. 2 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pemilihan Anggota Dewan Pengurus & Anggota Dewan Pengawas
IAPI Periode 2017-2021
PA No. 6 Tahun 2017 tentang Sertifikat Pengalaman Praktik Bidang Audit dan Asurans
PA No. 1 Tahun 2018 tentang Tatacara Penjaringan & Penetapan Anggota Dewan Pengawas Dari Unsur
Eksternal
PA No. 2 Tahun 2018 tentang Tatacara Pengenaan Sanksi Atas Keterlambatan Pembayaran Iuran Tahunan
Anggota
PP No. 4 Tahun 2018 tentang Panduan Indikator Kualitas Audit Pada KAP
PA No. 1 Tahun 2019 tentang Akreditasi Bagi Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Profesi Akuntan
Publik
SE No. 1 Tahun 2019 tentang Pengendalian Laporan Auditor yang ditandatangani oleh Akuntan Publik
Keterangan :
PA : Peraturan Asosiasi
PP : Peraturan Pengurus
SE : Surat Edaran
Sumber : https://iapi.or.id/Iapi/detail/628 , diakses pada hari Rabu, 23 September 2020 Pukul 11.15 WIB