1. Wajar tanpa syarat: kelima kondisi yang dinyatakan dalam point 2 di atas terpenuhi.
2. Wajar tanpa syarat dengan paragraph penjelasan atau dengan modifikasi
kalimat: Suatu proses audit telah dilaksanakan dengan hasil yang memuaskan serta
laporan keuangan telah disajikan dengan wajar, tetapi auditor merasa perlu
memberikan informasi tambahan.
3. Wajar dengan pengecualian: auditor menyimpulkan bahwa keseluruhan laporan
keuangan memang telah disajikan dengan wajar, tetapi lingkup audit telah dibatasi
secara material atau terjadi penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum.
4. Tidak wajar (adverse) atau menolak memberikan pendapat (disclaimer): Auditor
menyimpulkan bahwa laporan keuangan tidak disajikan secara wajar (adverse),
auditor tidak dapat memberikan opininya mengenai apakah laporan keuangan telah
disajikan secara wajar (disclaimer). Pendapat disclaimer dapat disebabkan dua hal
yaitu dibatasinya lingkup audit dan ketidakindependennya auditor.
D. Materialitas
Materialitas memberikan suatu pertimbangan penting dalam menentikan jenis laporan
audit yang diterbitkan. Kesalahan penyajian laporan keuangan dianggap material jika
kesalahan penyajian tersebut dapat mempengaruhi keputusan yang diambil oleh
pengguna laporan keuangan.
HUBUNGAN ANTARA MATERIALITAS DENGAN JENIS OPINI
Tidak Material Tidak mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh pengguna Wajar tanpa
laporan syarat
Sangat Material Sebagian besar atau seluruh keputusan yang dibuat oleh Disclaimer/
pengguna laporan sangat dipengaruhi oleh kesalahan
penyajian tersebut
2. Dilema etika adalah situasi yang dihadapi seseorang dimana keputusan mengenai perilaku
yang layak harus dibuat.
3. Etika dibutuhkan dalam profesi dikarenakan adanya kebutuhan kepercayaan publik akan
kualitas jasa yang diberikan profesi, terlepas dari yang dilakukan secara perorangan. Bagi
akuntan publik, penting untuk meyakinkan klien dan pemakai laporan keuangan atas
kualitas audit dan jasa lainnya karena pemakai tidak memiliki kompetensi dan waktu untuk
mengevaluasi pekerjaan akuntan publik. Akuntan publik mempunyai hubungan profesional
yang berbeda dengan profesional lain. Profesional lain hanya bertanggung jawab kepada
klien yang ditanganinya sedangkan akuntan publik ditugaskan dan dibayar oleh yang
mengeluarkan laporan keuangan (manajemen/klien) sedangkan yang mendapat manfaat
dari audit adalah pemakai laporan keuangan yang umumnya tidak pernah berhubungan
dengan auditor
Merupakan ketentuan umum mengenai perilaku yang ideal atau peraturan khusus yang
menguraikan berbagai tindakan yang tidak dapat dibenarkan. Berdasarkan kode etik
profesi akuntan publik yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), lima
prinsip dasar etika untuk anggota adalah sebagai berikut :
a. Integritas - bersikap lugas dan jujur dalam semua hubungan profesional dan bisnis.
b. Objektivitas - tidak mengompromikan pertimbangan profesional atau bisnis karena
adanya bias, benturan kepentingan, atau pengaruh yang tidak semestinya dari pihak
lain.
c. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional - untuk:
i) Mencapai dan mempertahankan pengetahuan dan keahlian profesional pada level
yang disyaratkan untuk memastikan bahwa klien atau organisasi tempatnya
bekerja memperoleh jasa profesional yang kompeten, berdasarkan standar
profesional dan standar teknis terkini serta ketentuan peraturan
perundangundangan yang berlaku; dan
ii) Bertindak sungguh-sungguh dan sesuai dengan standar profesional dan standar
teknis yang berlaku.
d. Kerahasiaan - menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh dari hasil hubungan
profesional dan bisnis.
e. Perilaku Profesional - mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
menghindari perilaku apapun yang diketahui oleh Anggota mungkin akan
mendiskreditkan profesi Anggota.
5. Independensi
a. Independence in appearance (Independensi dalam penampilan) – pandangan pihak
lain terhadap diri auditor sehubungan dengan pelaksanaan audit
b. Independence in fact (inependensi dalam fakta) – auditor harus memiliki kejujuran yang
tinggi dan keterkaitan yang erat dengan objektivitas dalam pelaksanaan audit.