AUDITOR INDEPENDEN
KELOMPOK 6
Dosen Pengampu:
Dr. R. Wedi Rusmawan Kusumah, S.E., M.Si., Ak,
C.A
Pokok Pembahasan
3 Laporan Auditor
4 Laporan Lain
5 Contoh Kasus
1. PENGERTIAN LAPORAN AUDIT
INDEPENDEN
Pengertian Laporan Audit Independen Pengertian Independensi
Berdasarkan kerangka laporan keuangan bertujuan umum, diarahkan Berdasarkan alur keputusan tersebut, audit dapat merumuskan
oleh jawaban-jawaban atas pertanyaan: opini audit
1. Jika kerangka laporan keuangan yang digunakan adalah ‘fair atas laporan keuangan sebagai berikut:
presentation’, pertanyaan yang digunakan adalah; apakah laporan a) Opini bentuk baku atau opini tanpa modifikasi. Opini ini
keuangan disusun sesuai dengan kerangka laporan keuangan yang diberikan apabila auditor menyimpulkan bahwa laporan
berlaku? Jika di jawab ‘Ya’, maka auditor dapat memberikan opini keuangan disusun, dalam semua hal yang material, sesuai
tanpa modifikasi atau opini bentuk baku (standard audit opinion). dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. Opini
bentuk baku ini disebut dengan opini wajar tanpa
2. Jika kerangka laporan keuangan yang digunakan adalah pengecualian (WTP).
‘compliance’, auditor dapat menjawab pertanyaan; ‘apakah laporan
keuangan taat atau patuh terhadap ketentuan/persyaratan dalam b) Opini dengan modifikasi. Opini ini diberikan jika auditor;
kerangka pelaporannya?’ Jika dijawab ‘ya’, maka auditor dapat • Menyimpulkan bahwa berdasarkan bukti audit yang
memberikan opini bentuk baku. diperoleh, laporan keuangan secara keseluruhan tidak
bebas dari salah saji material, atau
3. Jika jawaban atas pertanyaan 1 atau 2 adalah ‘tidak’, maka auditor • Tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan
akan diarahkan untuk ‘melaporkan masalah ke manajemen dan tepat untuk menyimpulkan bahwa laporan keuangan
TCWG’. Jika auditor melakukan hal ini, dan masalah terkait dapat secara keseluruhan bebas dari salah saji material.
diselesaikan, maka dapat diberikan opini bentuk baku. Sebaliknya,
jika masalah tersebut tidak dapat diselesaikan, maka dapat
diberikan opini modifikasian.
3. LAPORAN AUDITOR
i. Judul. Materialitas
ii. Pihak yang dituju. Simpulkan:
iii. Paragraf pendahuluan. a. Apakah materialitas masih tepat dalam konteks hasil keuangan
iv. Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan. entitas yang sebenarnya?
v. Tanggung jawab auditor b. Apakah salah saji yang tidak dikoreksi (termasuk yang berasal
vi. Opini auditor. dari periode yang lalu), secara terpisah atau tergabung dapat
vii. Tanggungjawab pelaporan lainnya. menyebabkan salah saji material?
viii. Tanda tangan auditor.
ix. Tanggal laporan auditor. Bukti Audit
a. Apakah bukti audit yang cukup dan tepat sudah diperoleh?
b. Apakah estimasi akuntansi yang dibuat manajemen sudah
layak?
c. Pakah prosedur analitikal yang dilakukan pada atau mendekati
akhir tahun menguatkan kumpulan yang diambil selama audit?
Laporan Auditor tanpa Modifikasi
Auditor wajib mengevaluasi apakah laporan keuangan merujuk atau menjelaskan dengan cukup, kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku (ISA 700.15). Auditor wajib memberikan opini yang tidak dimodifikasi (WTP) ketika auditor menyimpulkan bahwa laporan
keuangan dibuat, dalam segala hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
ISA 700.35 menjelaskan bahwa ketika memberikan pendapat yang tidak dimodifikasi atas laporan keuangan dibuat sesuai dengan
kerangka penyajian wajar, pendapat auditor harus, kecuali ditetapkan lain oleh ketentuan perundang-undangan, menggunakan rasa, yang
dipandang ekuivalen dengan:
a) Laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku, atau
b) Laporan keuangan memberikan gambaran yang benar dan wajar sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
ISA 700. 46, Ketika memberikan pendapat yang tidak dimodifikasi atas laporan keuangan dibuat sesuai dengan kerangka kepatuhan,
pendapat auditor harus menyatakan laporan keuangan yang dibuat, dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku.
Laporan Auditor dengan Mofifikasi (ISA 705)
Jika laporan keuangan dibuat sesuai dengan kerangka penyajian yang wajar, tidak mencapai penyajian yang wajar, auditor wajib
membahas ini dengan manajemen dan tergantung pada persyaratan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku dan bagaimana masalah itu
diselesaikan, auditor wajib menentukan apakah perlu memodofikasi opini sesuai dengan ISA 705. Opini modifikasian terdiri dari 3 jenis
yaitu:
1. Opini wajar dengan pengecualian
a. Kesalahan penyajian, baik secara individual maupun kolektif, adalah material, tetapi tidak perpasif, terhadap laporan keuangan.
b. Auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat yang mendasari opini auditor, tetapi auditor menyimpulkan
bahwa kemungkinan dampak kesalahan penyajian yang tidak terdeteksi terhadap laporan keuangan, jika ada, dapat bersifat
material, tetapi tidak pervasif.
Untuk menghasilkan management letter yang baik perlu kerjasama dari seluruh anggota tim audit, mulai dari junior auditor sampai dengan
audit partner. Berikut ini akan dijelaskan tugas dan tanggung jawab dari masing-masing anggota tim audit (dari kantor akuntan publik)
dalam membuat management letter.
3. Audit Supervisor/Manager :
Menelaah dan mengedit konsep management letter, mengusulkan perbaikan-perbaikan yang diperlukan kepada senior auditor.
4. Audit Partner :
Menelaah dan mengedit konsep management letter yang diterima dari audit manager mendiskusikannya dengan audit manager dan (jika
perlu) dengan audit senior.
Menyusun Management Letter (Surat Pernyataan Manajemen)
Selama melaksanakan audit, auditor mengamati berbagai operasi dan organisasi bisnis klien. Management Letter
berisi rekomendasi-rekomendasi yang tidak disyaratkan untuk dikomunikasikan dengan komite audit.
Rekomendasi tersebut biasanya berkaitan erat dengan usaha peningkatan efisiensi dan efektifitas operasi
perusahaan klien. Oleh karena itu, management Letter menunjukan pelayanan yang diberikan auditor agar klien
puas. Pelayanan ini menunjukan adanya perhatian auditor terhadap kesejahteraan dan masa depan klien.
Management letter mempunyai banyak manfaat bukan hanya untuk klien tetapi juga untuk KAP dan staf (anggota tim pemeriksa) dari
KAP. Manfaat itu antara lain :
1. Untuk klien
a. Dapat mengetahui kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam pengendalian intern perusahaannya.
b. Dapat mengambil tindakan-tindakan perbaikan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut, berdasarkan saran-saran yang
diberikan dalam management letter, sehingga bisa mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecurangan di dalam
perusahaan.
.
ANALISIS KASUS
PEMBAHASAN
Dari fenomena diatas dapat diketahui bahwa auditor melakukan penyimpangan dalam hal pengungkapan laporan audit dan
pemberian opini audit. Dengan memberikan opini yang tidak sebenarnya atas penyelewengan yang terjadi pada pengadaan e-KTP
dapat diidentifikasi bahwa auditor tersebut tidak independen dan melanggar etika profesi seorang akuntan.
Disisi lain auditor tidak kompeten karena auditor tidak menggunakan kompetensi (pengetahuan, pengalaman dan keterampilan) yang
dimilikinya dengan baik yaitu dengan mengungkapkan keadaan yang tidak sebenarnya terjadi sehingga mempengaruhi kualitas audit
yang dilakukan oleh auditor tersebut.
Tanggapan
a. Sebagai seorang pejabat yang dipercaya oleh negara, Dirjen Kemendagri seharusnya tidak menyalahgunakan wewenangnya
dengan cara menyuap dan menutupi keadaan yang sebenarnya terkait opini Wajar Tanpa Pengecualian terhadap pengelolaan
keuangan Ditjen Dukcapil taun 2010.
b. Hasil audit yang dilakukan oleh BPK menjadi tidak independen, seharusnya audit merupakan sesuatu yang profesional dan
mempunyai tanggungjawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka. Laporan audit berfungsi sebagai dasar pengambilan
keputusan dan penilaian kinerja suatu entitas. Dengan adanya kasus ini, laporan audit menjadi tidak akuntabel dan
kredibilitasnya rendah. Keuntungan pribadi mengalahkan pelayanan dan kepercayaan publik sehingga integritas, objektivitas,
dan kompetensi seorang profesi akuntan tercoreng.
Dari kasus ini memperlihatkan bahwa laporan audit merupakan sesuatu yang mudah dimanipulasi dan rentan akan
penyimpangan. Maka dari itu sebagai seorang akuntan harus selalu menjaga independensi, integritas, akuntabilitas, kredibilitas,
dan objektivitas nya agar fungsi seorang akuntan tetap terjaga dan laporan audit yang dihasilkan dapat digunakan sesuai dengan
yang seharusnya
THANK
YOU.