Anda di halaman 1dari 26

MANAJEMEN PAJAK

ATAS KOMBINASI BISNIS DAN


LIKUIDASI

KELOMPOK 4
Intan Mauludina
Rebeca Arlinda P I
Vidia Julianti
Egi Renita
Asep Abdul Majid

SEKOLAH PASCASARJANA WIDYATAMA 1


AKUISISI
AKUISISI

AKUISISI/PENGAMBILALIHAN USAHA (PSAK) ADALAH


SUATU PENGGABUNGAN USAHA DIMANA SALAH SATU
PERUSAHAAN PENGAKUISISI MEMPEROLEH KENDALI
ATAS AKTIVA NETO DAN OPERASI PERUSAHAAN YANG
DIAKUISISI, DENGAN MEMBERIKAN AKTIVA TERTENTU,
MENGAKUI SUATU KEWAJIBAN ATAU MENGELUARKAN
SAHAM

2023 SEKOLAH PASCASARJANA WIDYATAMA 3


AKUISISI – ASPEK
PERPAJAKAN
ASPEK PERPAJAKAN TERKAIT MERGER DAN AKUISISI:
PPN DAN PPH 4(2) & BPHTB, PPH TAHUNAN, PPH FINAL REVALUASI,PPH 25 :
- PPN -> TIDAK TERMASUK PENYERAHAN BKP (TIDAK ADA PPN) DENGAN SYARAT KEDUA PIHAK
SUDAH PKP.
- PPH 4(2) -> ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN.
- PPH TAHUNAN -> KEUNTUNGAN/KERUGIAN DARI NILAI PASAR PADA SAAT PENGALIHAN, KALAU
DENGAN NILAI BUKU (PERLU MENGAJUKAN PERMOHONAN KE DJP) MAKA TIDAK ADA.
- PPH FINAL REVALUASI -> PADA SAAT MELAKUKAN PENILAIAN KEMBALI ASET TETAP.
- - PPH 25 -> PADA INTINYA KREDIT PAJAK TIDAK BOLEH MENJADI LEBIH KECIL DARI SEBELUMNYA

2023 SEKOLAH PASCASARJANA WIDYATAMA 4


AKUISISI ASET
TETAP
Akuisisi aset tetapmasa manfaat aset tetap menurut pajak dibagi
menjadi 4 kelompok (kel.1 = 4 thn,kel.2 = 8 thn, kel.3 = 16 thn, kel.4
= 20 thn).
Metode penyusutan yang diakui perpajakan ada 2:
garis lurus dan saldo menurun.
Revaluasi aset tetap hanya bisa diakui 5 tahun sekali sejak
penilaian terakhir dalam perpajakan, aset tetap yang sudah
direvaluasi maka masa manfaat kembali menjadi penuh.
Revaluasi untuk tujuan akusisi yang sebelumnya aset pada kel.1
dan 2 adalah 0atau kel.3, kel.4 belum melewati 10 tahun maka ada
tambahan pph final sebesar15%.
AKUISISI ASET TETAP - PROSEDUR
PENCATATAN

•BY PURCHASE
ATAS AKUISISI SECARA NILAI PASAR MAKA ATAS SELISIH NILAI
WAJAR DAN NILAI PEROLEHAN SUATU AKTIVA DAPAT MUNCUL
SEBAGAIGOODWILL

BY POOLING OF INTEREST
ATAS AKUISISI DENGAN NILAI BUKU (SETELAH MENDAPAT
PERSETUJUAN) MAKA YANG MENGAKUSISIDAPAT MENCATAT SESUAI
NILAI BUKU TANPA ADANYA UNTUNG ATAU RUGI DAN MASA
MANFAATPENYUSUTAN YANG TERSISA DILANJUTKAN.

2023 SEKOLAH PASCASARJANA WIDYATAMA 6


AKUISISI
PERSEDIAAN
Metode penilaian persediaan dan pemakaian persediaan yang
diakui perpajakan hanya fifo dan average/rata2.
Nilai yang dipakai dalam rangka akuisisi adalah nilai
pasar/nilai yang seharusnya dkeluarkan (arm’slength).
Jika menggunakan nilai buku, maka perlu mendapatkan
persetujuan menteri keuangan.Prosedur pencatatan:
•by purchase
Atas akuisisi secara nilai pasar maka atas selisih nilai wajar
dan nilai perolehan suatu aktiva dapatmuncul sebagai goodwill
•by pooling of interest
atas akuisisi dengan nilai buku (setelah mendapat persetujuan)
maka yang mengakusisi dapat mencatat sesuai nilai buku
tanpa adanya untung atau rugi.
MERGER

Merger adalah bergabungnya perusahaan


dengan perusahaan lain. Kedua perusahaan
sama-sama menghilangkan keberadaan
perusahaan secara hukum dan menjadi bagian
dari perusahaan baru itu, dan antara
perusahaan yang di-merger atau yang me-
merger tidak dibedakan

2023 SEKOLAH PASCASARJANA WIDYATAMA 8


MACAM- MACAM MERGER

• Penggabungan dua atau lebih perusahaan yang bergerak dalam industri


Horizontal yang sama dengan tujuan mengurangi persaingan atau untuk
meningkatkan efisiensi

• Apabila suatu perusahaan membeli perusahaan-perusahaan hulunya


Vertikal seperti perusahaan pemasoknya, dan atau perusahaan hilirnya

• Penggabungan dua atau lebih perusahaan yang masing-masing bergerak


Konglomerat dalam industri yang terkait

Ekstensi Pasar • Penggabungan dua atau lebih perusahaan untuk memperluas area pasar

• Penggabungan dua atau lebih perusahaan sejenis atau dalam industri yang
Ekstensi Produk sama tetapi tidak memproduksi produk yang sama maupun tidak ada
keterkaitan supplier.
ALASAN-ALASAN PERUSAHAAN
MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI

1. Pertumbuhan atau Diversifikasi

2. Sinergi

3. Meningkatkan Dana

4. Menambah Keterampilan Manajemen


atau Teknologi

5. Pertimbangan Pajak

6. Melindungi diri dari pengambilalihan

10
MERGER DAN AKUISISI LINTAS BATAS NEGARA

MERGER DAN AKUISISI LINTAS BATAS NEGARA


Lintas batas mencakup kegiatan yang berlangsung antara dua negara yang
berbeda.
Merger dan akuisisi lintas batas terdiri dari dua jenis Inward dan Outward. Inward
lintas batas melibatkan pergerakan modal ke dalam karena penjualan sebuah
perusahaan domestik untuk investor asing. Sebaliknya Outward lintas batas
melibatkan pergerakan modal ke luar karena pembelian sebuah perusahaan asing.
Merger dan akuisisi lintas batas dapat dilakukan oleh badan usaha di dalam negeri
(mengambil alih badan usaha di luar negeri) atau badan usaha di luar negeri
(mengambil alih badan usaha di dalam negeri).

2022 SEKOLAH PASCASARJANA WIDYATAMA 11


● Globalisasi pasar keuangan
● Tekanan pasar dan penurunan permintaan akibat kompetisi internasional
● Mencari peluang pasar baru sejak teknologi ini berkembang cepat
Faktor yang umumnya ● Diversifikasi geografis yang akan menghasilkan menjelajahi aset di negara-negara lain
mendorong perusahaan untuk
melakukan cross border ● Meningkatkan efisiensi perusahaan dalam memproduksi barang dan jasa.
● Pemenuhan tujuan untuk tumbuh secara menguntungkan
● Meningkatkan skala produksi
● Berbagi teknologi dan inovasi yang mengurangi biaya

Pengaruh Lintas Batas  Penumpukan modal


Merger dan Akuisisi
 Penciptaan lapangan kerja
 Teknologi penyerahan

 Kekhawatiran politik
Tantangan Merger dan
Akuisisi Lintas Batas Negara  Tantangan budaya
 Pertimbangan hukum
 Pertimbangan pajak dan akuntansi
 Due diligence

2023 SEKOLAH PASCASARJANA WIDYATAMA 12


SPIN OFF
SPIN OFF
Pemisahan sebagian perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas secara
hukum menjadi dua atau lebih perusahaan baru

Sebelum Spin Off Setelah Spin Off

Perusahaan Perusahaan
XYZ XYZ

Perusahaan
Divisi A Divisi B Divisi C Divisi A Divisi B
Spin Off
TUJUAN SPIN OFF

Perusahaan Induk
Usaha yang dimiliki
dapat lebih fokus
perusahaan dapat
menjalankan strategi
lebih berkembang
perusahaan

Kinerja perusahaan
lebih meningkat
TAHAPAN SPIN OFF

• Membuat rancangan pemisahan (spin off) perusahaan


PERSIAPAN • Mempublikasikan rancangan ke khalayak luas

• Dihadiri min ¾ pemegang saham


PENYELENGGARAAN • Jika kuorum RUPS terpenuhi dan semuanya menyetujui
RUPS rancangan yang telah disusun, maka spin-off bisa segera
ditindaklanjuti

• Dilakukan pendirian perusahaan baru berbentuk PT (disertai


PROSES SPIN OFF dengan pemindahan/ pemisahan sebagian aktiva dan pasiva dari
perusahaan induk yang sudah ada)

PENGESAHAN • Pengesahan Spin Off dengan Akta Notaris


ATURAN SPIN OFF

Spin off perusahaan sebagai salah satu upaya restrukturisasi perusahaan dapat dilakukan mengacu
pada dua aturan perundang-undangan, yaitu:

UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang


1 Perseroan Terbatas

UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang


2 Perbankan Syariah
PERATURAN PAJAK
BAGI PERUSAHAAN INDUK
& ANAK PERUSAHAAN
IRC Section 355 mensyaratkan bahwa perusahaan induk
dan anak perusahaan harus memenuhi persyaratan untuk
mempertahankan manfaat bebas pajak dari spin-off.

Sebuah spin-off merupakan peristiwa yang tidak kena pajak


ketika perusahaan induk mempertahankan kendali
sekurang-kurangnya 80% saham pemungutan suara entitas
yang baru dibentuk dan kelas saham tanpa saham.
CONTOH KASUS

Dua Perusahaan Unicorn Indonesia Melakukan Merger

Senin, 17 April 2021 media nasional Indonesia diramaikan dengan berita


resmi mergernya dua perusahaan teknologi besar di Indonesia yakni GoJek
dan Tokopedia. Kabar gembira ini disambut semarak oleh berbagai pihak
dan menjadi topik perbincangan hangat hingga hari ini. Tak heran,
antusiasme besar ini timbul akibat dampak merger yang digadang-gadang
berpotensi menguasai pasar ekonomi digital di ASEAN serta besarnya nilai
valuasi penggabungan kedua usaha diperkirakan dapat mencapai US$20
Miliar sampai US$25 Miliar atau setara 284 Triliun Rupiah hingga 355
Triliun Rupiah (kurs Rp14.200 per dolar AS) (Nailul Huda, Peneliti Center
of Innovation and Digital Economy Indef, dalam artikel cnnindonesia.com).

20XX PRESENTATION TITLE 19


Pasal 1 Nomor 9 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
mendefinisikan penggabungan sebagai perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu
Perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan Perseroan lain yang telah ada
yang mengakibatkan aktiva dan pasiva dari Perseroan yang menggabungkan diri
beralih karena hukum kepada Perseroan yang menerima penggabungan dan
selanjutnya status badan hukum Perseroan yang menggabungkan diri berakhir karena
hukum. Disisi lain, PSAK Nomor 22 menyatakan kombinasi bisnis adalah suatu
transaksi atau peristiwa lain di mana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian
atas satu atau lebih bisnis (termasuk didalamnya “penggabungan sesungguhnya (true
merger)” atau “penggabungan setara (merger of equals)”. Bagaimana dengan
perpajakan?

20XX PRESENTATION TITLE 20


Undang-Undang Perpajakan tidak secara tertulis mengatur definisi penggabungan usaha. Namun,
konsekuensi pajak atas kegiatan penggabungan usaha diatur dalam beberapa pasal Undang-Undang
Perpajakan.
Undang-Undang PPh mengatur bahwa keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk
keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan, pengambilalihan usaha, atau
reorganisasi dengan nama dan dalam bentuk apapun adalah objek pajak penghasilan (Pasal 4 ayat (1) huruf d
nomor 3). Selanjutnya, Pasal 10 ayat (3) Undang-Undang PPh mengatur bahwa nilai perolehan atau
pengalihan harta yang dialihkan dalam rangka likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan,
atau pengambilalihan usaha adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau diterima berdasarkan harga
pasar, kecuali ditentukan lain oleh Menteri Keuangan. Lebih lanjut, Pasal 85 ayat (2) huruf a Nomor 10
Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah juga mengatur bahwa peroleh Hak atas Tanah dan/atau
Bangunan meliputi pemindahan hak karena penggabungan usaha merupakan Objek Pajak Bea Perolehan Hak
atas Tanah dan Bangunan.

20XX PRESENTATION TITLE 21


LALU, APA SAJA KONSEKUENSI PERPAJAKAN YANG
TIMBUL DARI PROSES MERGER?

Konsekuensi dari proses merger, apapun jenis dan metode pencatatannya, adalah adanya perpindahan harta yang
tentunya terkait dengan perpajakan. Setidaknya ada transfer tax (PPN, PPh Final 4 ayat 2 dan BPHTB) dan
keuntungan atas selisih aktiva yang merupakan objek Pajak Penghasilan (PPh).

2023 SEKOLAH PASCASARJANA WIDYATAMA 22


1. PAJAK PENGHASILAN FINAL ATAS PENGALIHAN HARTA BERUPA
TANAH DAN BANGUNAN
Pengalihan aktiva berupa tanah dan bangunan yang terjadi pada saat proses merger merupakan
objek PPh final sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang PPh Pasal 4 ayat (2) huruf d.
Besarnya tarif Pajak Penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan ditetapkan
dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a PP Nomor 34 Tahun 2016 sebagai berikut
• 2,5% (dua koma lima persen) dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan/atau
bangunan selain pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan berupa Rumah Sederhana atau
Rumah Susun Sederhana yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang usaha pokoknya melakukan
pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan;
• 1% (satu persen) dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan berupa
Rumah Sederhana dan Rumah Susun Sederhana yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang usaha
pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan;atau
• 0% (nol persen) atas pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan kepada pemerintah, badan
usaha milik negara yang mendapat penugasan khusus dari Pemerintah, atau badan usaha milik
daerah yang mendapat penugasan khusus dari kepala daerah, sebagaimana dimaksud dalam undang-
undang yang mengatur mengenai pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.

2023 SEKOLAH PASCASARJANA WIDYATAMA 23


2. PAJAK PENGHASILAN ATAS KEUNTUNGAN MODAL
(CAPITAL GAIN)

Atas keuntungan modal yang diterima perusahaan dalam rangka merger merupakan tambahan
kemampuan perusahaan yang akan dikenakan tarif pasal 17 UU PPh sebesar 22% (Pasal 2 huruf a
PP Nomor 30 Tahun 2020). Persoalan muncul ketika perusahaan menggunakan opsi nilai buku
dalam merger karena tidak terdapat biaya goodwill dan kenaikan nilai aktiva yang terjadi pada
metode pencatatan ini.
Pasal 1 ayat (2) PMK Nomor 205 Tahun 2018 mengatur bahwa Untuk kepentingan perpajakan,
Wajib Pajak dapat menggunakan nilai buku atas pengalihan harta dalam rangka penggabungan,
peleburan, pemekaran, atau pengambilalihan usaha, setelah mendapatkan persetujuan DJP.
Penggabungan usaha yang dapat menggunakan nilai buku salah satunya yaitu penggabungan dari 2
(dua) atau lebih WP badan dalam negeri yang modalnya terbagi atas saham dengan cara
mengalihkan seluruh harta dan kewajiban kepada salah satu WP badan yang tidak mempunyai sisa
kerugian fiskal atau mempunyai sisa kerugian fiskal yang lebih kecil dan membubarkan WP badan
yang mengalihkan harta dan kewajiban tersebut.

2023 SEKOLAH PASCASARJANA WIDYATAMA 24


Pasal 2 PMK Nomor 52 Tahun 2017 mengatur mengenai syarat WP yang dapat menggunakan nilai
buku atas pengalihan atau penerimaan pengalihan harta dalam rangka penggabungan, peleburan,
pemekaran, atau pengambilalihan usaha

Selanjutnya, Pasal 16 PMK Nomor 52 Tahun 2017 mengatur terhadap hak dan kewajiban perpajakan dari Wajib
Pajak yang mengalihkan harta dalam rangka penggabungan, peleburan, atau pengambilalihan usaha untuk masa
pajak, bagian tahun pajak, dan/atau tahun pajak sebelum dilakukannya:
• Penggabungan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (3);
• Peleburan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (4); atau
• Pembubaran Bentuk Usaha Tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) atau (2), beralih kepada Wajib
Pajak yang menerima pengalihan harta dalam rangka penggabungan, peleburan, atau pengambilalihan usaha.

20XX PRESENTATION TITLE 25


TERIMA KASIH
Wassalamualaikum wr wb 

2023 SEKOLAH PASCASARJANA WIDYATAMA 26

Anda mungkin juga menyukai