Anda di halaman 1dari 23

Chapter 2

Audit Laporan Keuangan


dan
Tanggung Jawab Auditor
Dosen pengampuh : Dr. Rahmawati, S.E., M.Si., Ak., CA., CSRS., CSRA
Asisten : Riyanti, S.E., M.Ak
1 Landasan Dasar Audit LK

2 Hubungan Auditor Independen


Learning Objective 1
Mahasiswa mampu
3 S t a n d a r A u d i ti n g
memahami audit
laporan keuangan dan
tanggungjawab auditor 4 Laporan Auditor

5 Ta n g g u n g J a w a b A u d i t o r

6 Tu ga s H a r i a n
Landasan Dasar Audit LK

1. Hubungan antara Akuntansi dan Auditing


2. Pembuktian dan Pertimbangan Profesional dalam Audit Laporan Keuangan
3. Kebutuhan akan Audit Laporan Keuangan
4. Manfaat Ekonomi Suatu Audit
5. Keterbatasan Audit Laporan Keuangan
1. Hubungan Antara Akuntansi dan Auditing

4
2. Pembuktian dan Pertimbangan Profesional
dalam Audit Laporan Keuangan

 Audit di lakukan berdasarkan asumsi bahwa data


laporan keuangan dapat di teliti untuk pembuktian.

 Data dikatakan dapat di teliti untuk pembuktian


(verifiable) apabila dua atau lebih orang yang memiliki
kualifikasi dapat membrikan kesimpulan yang serupa
dari data yang di periksa.

 Kemampuan dapat diteliti untuk pembuktian


(verifiability) terutama berkaitan dengan tersedianya
atestasi bukti pada validitas informasi yang sedang di
pertimbangkan.

5
3. Kebutuhan akan Audit Laporan Keuangan

6
4. Manfaat Ekonomi Suatu Audit

7
5. Keterbatasan Audit Laporan Keuangan

8
Hubungan Auditor Independen

1. Manajemen
2. Dewan Direksi dan Komite Audit
3. Auditor Internal
4. Pemegang Saham
1. Manajemen

 Selama pelaksanaan audit, terdapat interaksi luas


antara auditor dengan manajemen untuk mendapatkan
bukti yang diperlukan dengan pendekatan professional
Skepticism

 Dalam konteks auditing manajemen menunjuk pada


para pejabat perusahaan, pengawas, dan personel
kunci sebagai penyelia (supervisor).

10
2. Dewan Direksi dan Komite Audit

 Komisi audit yang menunjuk KAP untuk melakukan


audit tahunan
 Membahas luang lingkup audit
 Mengundang langsung auditor bila ada masalah dalam
audit
 Mereview laporan keuangan dan laporan auditor saat
penyelesaian audit

11
3. Audit Internal

 Auditor independen dapat diminta manajemen untuk


mereview pekerjaan auditor internal

 Auditor internal memberikan bantuan langsung kepada


auditor independen dalam melaksanakan audit dan
menjadi pelengkap yang penting bagi auditor
independen

12
4. Pemegang Saham

 Auditor independen bertanggung jawab kepada


pemegang saham

 Auditor independen dapat menghadiri RUPS dan


menjawab pertanyaan pemegang saham

13
Standar Auditing
1. Standar Umum
 Keahlian dan pelatihan teknis yang memadai
 Independensi dalam sikap mental
 Penggunaan kemahiran profesionalnya dengan cermat
dan seksama

2. Standar Pekerja Lapangan


 Perencanaan dan supervisi yang memadai
 Pemahaman atas struktur pengendalian intern
 Mendapatkan bukti audit yang cukup kompeten

3. Standar Pelaporan
 Laporan keuangan disajikan sesuai GAAP
 Konsistensi dalam penerapan GAAP
 Pengungkapan informatif yang memadai
 Pernyataan Pendapat
Laporan Auditor

Laporan auditor bentuk baku memuat suatu pernyataan


auditor independen bahwa laporan keuangan menyajikan
secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan
suatu satuan usaha, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum. Laporan bentuk baku
inilah yang paling banyak dikeluarkan auditor.
Laporan Auditor

Laporan audit bentuk baku diberikan apabila dipenuhi


kondisi sebagai berikut :

• Semua informasi sudah dimasukkan dalam laporan


keuangan.
• Semua standar umum dan standar pekerjaan lapangan
telah dilaksanakan dan bukti yang cukup telah dihimpun.
• Laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai prinsip
akuntansi yang berlaku umum, termasuk pengungkapan
yang memadai.
• Tidak ada kondisi lain yang mengharuskan auditor
untuk menambahkan paragrap penjelasan.
Laporan Auditor

JENIS OPINI / PENDAPAT AUDITOR


( OPINION OF ACCOUNTANT ).

• Pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified


opinion)
• Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa
pen-jelasan yang ditambahkan dalam laporan audit
bentuk baku (unqualified opinion with explanatory
language)
• Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified
opinion)
• Pendapat tidak wajar (adverse opinion)
• Pernyataan tidak memberikan pendapat (disclaimer
opinion)
Ta n g g u n g J a w a b A u d i t o r

1. Tanggung Jawab untuk mendeteksi Kecurangan


2. Tanggung Jawab untuk melaporkan Kecurangan
3. Tanggung Jawab untuk Melaporkan Tindakan Melanggar Hukum
1. Tanggung Jawab Untuk Mendeteksi
Kecurangan

Tanggungjawab auditor untuk mendeteksi


kecurangan ataupun kesalahan – kesalahan yang
tidak disengaja, diwujudkan dalam perencanaan
dan pelaksanaan audit untuk mendapatkan
keyakinan yang memadai tentang apakah
laporan keuangan bebas dari salah saji material
yang disebabkan oleh kesalahan ataupun
kecurangan.

19
2. Tanggung Jawab Untuk Melaporkan
Kecurangan

 Apabila auditor menentukan bahwa terdapat bukti


adanya kecurangan (meskipun kecil) maka hal itu harus
menjadi perhatian manajemen.
 Setiap kecurangan yang melibatkan manajemen senior,
dan kecurangan yang terjadi di tingkat manapun yang
menyebabkan salah saji yang material pada laporan
keuangan harus dilaporkan kepada komite audit atau
dewan direksi
 Secara etis dan legal auditor tidak dapat
mengungkapkan kecurangan yang terjadi di luar
entitas.

20
3. Tanggung Jawab Untuk Melaporkan Tindakan
Melanggar Hukum

 Apabila tindakan hukum berpengaruh material


terhadap kewajaran laporan keuangan maka laporan
keuangan harus direvisi, jika tidak maka diberi
pendapat wajar dengan pengecualian atau tidak wajar

 Kalau auditor tidak mendapatkan bukti yang cukup


tentang tindakan illegal, harus mengkomunikasi
informasi ini melalui pendapat wajar dengan
pengecualian atau menolak memberikan pendapat
(disclaimer).

21
Tu g a s H a r i a n

1. Buat ringkasan materi kuliah ( 1 bab = 1 hal)


2. Dikerjakan dengan tulis tangan
3. Diupload di LMS pada kolom Diskusi AP – 3 dalam bentuk .jpg
4. Tugas akan dinilai langsung di LMS
Thank You !
Business Report Google Slides

Anda mungkin juga menyukai