LAPORAN AUDIT
Dosen
Mukhlizul Hamdi, SE, MSi, Ak., CA
1
OPINI AUDITOR
• Bentuk laporan audit ditentukan oleh jenis
opini auditor atas laporan keuangan yang
diaudit.
• Menurut SA 700 & 705 (IAPI, 2013), opini
auditor :
1. Opini tanpa modifikasi (Unmodified opinion), lap
keu telah disusun sesuai dg SAK yg berlaku
2. Opini dg modifikasian ( modified opinion), lap keu
tdk bebas dari (mengandung salah saji material,
karena tdk dpt memperoleh bukti audit yg cukup
(sufficient) dan tepat (appropriate)
2
• Terdapat 4 (empat) jenis opini auditor:
1. Opini wajar tanpa pengecualian (unqualified
opinion)
2. Opini wajar dengan pengecualian (qualified
opinion)
3. Opini tidak wajar (adverse opinion)
4. Menolak memberikan opini (disclaimer
opinion)
• Opini no. 1, tanpa modifikasi dan opini no. 2-4,
opini modifikasi
3
LATAR BELAKANG OPINI AUDITOR
1. Opini wajar tanpa pengecualian, diberikan
pada saat laporan keuangan secara
keseluruhan bebas dari salah saji material, atau
disajikan sesuai dengan Rerangka Pelaporan
Keuangan (Financial Reporting Framework).
Yang dimaksud dengan Rerangka Pelaporan
Keuangan adalah Standar Akuntansi Keuangan
(SAK/IFRS) dan peraturan yang berlaku di
negara tempat penerbitan laporan keuangan.
4
LATAR BELAKANG OPINI AUDITOR
2. Opini wajar dengan pengecualian, diberikan
pada saat laporan keuangan secara
keseluruhan disajikan secara wajar, tetapi
pada bagian tertentu dari laporan keuangan
terdapat salah saji material, atau terdapat
keterbatasan luas pemeriksaan (scope
limitation). Keterbatasan luas pemeriksaan
terjadi pada saat auditor tidak bisa
memperoleh data atau informasi yang
diperlukan untuk pengujian audit.
5
LATAR BELAKANG OPINI AUDITOR
3. Opini tidak wajar, diberikan pada saat laporan
keuangan yang diaudit mengandung salah saji material
secara ekstrim, karena penyimpangan terhadap
SAK/IFRS.
4. Menolak memberikan pendapat, diberikan pada saat
terjadi keterbatasan luas pemeriksaan secara ekstrim.
Catatan:
Salah saji yang mengakibatkan pengecualian dari opini
wajar atau opini tidak wajar, adalah salah saji yang tidak
memungkinkan lagi untuk dibuatkan usulan revisi oleh
auditor, karena kesalahannya bersifat pervasive atau akut.
6
Pertimbangan auditor ttg seberapa
pervasif dampak atau kemungkinan
Sifat hal-hal yg dampak thd lap keu
menyebabkan
modifikasi Material tetapi tdk Material &
pervasif pervasif
Lap keu
mengandung Opini wajar dg
kesalahan pengecualian Opini tdk wajar
penyajian material
Ketidakmampuan Opini tdk
utk memperoleh Opini wajar dg
bukti audit yg pengecualian menyatakan
pendapat
cukup dan tepat
7
• Dampak yg pervasif thd lap keu adalah
dampak yg menurut pertimbangan auditor :
1. Tdk terbatas pd unsur, akun, atau pos tertentu
lap keu
2. Jika dibatasi, merupakan atau dpt merupakan
suatu proporsi yg substansial dari lap keu
3. Dlm hubungannya dg pengungkapan, bersifat
fundamental bagi pemahaman pengguna lap keu
8
BENTUK LAPORAN AUDIT
1. Laporan audit bentuk standar dibuat pada
saat opini auditor Wajar Tanpa Pengecualian
paragraf dan kalimat dalam laporan audit
bersifat standar.
2. Laporan audit yang menyimpang dari bentuk
standar dibuat pada saat opini auditor selain
Wajar Tanpa Pengecualian (Wajar Dengan
Pengecualian, Tidak Wajar, atau Menolak
Memberikan Opini) paragraf dan penjelasan
atas laporan audit tidak dibuat dalam bentuk
standar.
9
ELEMEN LAPORAN AUDIT
1. Judul laporan
2. Alamat tujuan laporan audit
3. Paragraf pembuka
4. Paragraf tanggungjawab manajemen
5. Paragraf tanggungjawab auditor
6. Paragraf luas audit
7. Paragraf opini auditor
8. Paragraf tanggungjawab pelaporan lain (other
reporting responsibilities) lihat ISA 700 hal 18
9. Tanda tangan auditor
10. Tanggal laporan audit (sesuai dengan tanggal
berakhirnya pekerjaan lapangan)
10
Judul laporan
Pihak yg dituju
Paragraf pendahuluan
Paragraf ruang-lingkup
Opini auditor
11
Opini wajar dengan pengecualian
No. 078/KAPAS-AU/II/2015 Jakarta, 28 Februari 2015
Kepada Yth,
Pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT RENIKU
Jl. Bougelvile No.47
Jakarta
13
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas
laporan keuangan tersebut berdasarkan audit kami. Kami
melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang
ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar
tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika
serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh
keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan tersebut
bebas dari kesalahan penyajian material.
14
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh
bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan
keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan
auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material
dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan
maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut,
auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan
dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas
untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan
kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas
keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga
mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang
digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh
manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan
secara keseluruhan.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup
dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami. 15
Opini
Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT
RENIKU tanggal 31 Desember 2014, serta kinerja keuangan dan
arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut,
sesuai dengan Standar Akuntansi keuangan di Indonesia.
16
Opini wajar dg pengecualian karena adanya salah saji material
Kepada Yth,
Pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT RENIKU
Jl. Bougelvile No.47
Jakarta
Kami telah mengaudit laporan keuangan PT RENIKU (“Perusahaan”) terlampir, yang terdiri atas laporan posisi keuangan tanggal
31 Desember 2014, serta laporan laba-rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
17
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan
keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam
laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor
mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk
merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan
pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran
estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini wajar dengan
pengecualian kami.
Kepada Yth,
Pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT RENIKU
Jl. Bougelvile No.47
Jakarta
Kami telah mengaudit laporan keuangan PT RENIKU terlampir, yang terdiri atas laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2014,
serta laporan laba-rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
19
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan
keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam
laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor
mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk
merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan
pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan
kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini wajar dengan
pengecualian kami.
Kepada Yth,
Pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT RENIKU
Jl. Bougelvile No.47
Jakarta
Kami telah mengaudit laporan keuangan PT RENIKU (“Perusahaan”) dan entitas anaknya terlampir, yang terdiri atas laporan posisi
keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014, serta laporan laba-rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus
kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi
penjelasan lainnya.
21
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan
keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam
laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor
mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk
merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan
pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan
kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini tidak wajar kami.
Kepada Yth,
Pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT RENIKU
Jl. Bougelvile No.47
Jakarta
Kami telah mengaudit laporan keuangan PT RENIKU (“Perusahaan”) terlampir, yang terdiri atas laporan posisi
keuangan tanggal 31 Desember 2014, serta laporan laba-rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan
arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan
informasi penjelasan lainnya.
Kepada Yth,
Pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT RENIKU
Jl. Bougelvile No.47
Jakarta
Kami telah mengaudit laporan keuangan PT RENIKU (“Perusahaan”) terlampir, yang terdiri atas laporan posisi
keuangan tanggal 31 Desember 2014, serta laporan laba-rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan
arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan
informasi penjelasan lainnya.
Kepada Yth,
Pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT RENIKU
Jl. Bougelvile No.47
Jakarta
Kami telah mengaudit laporan keuangan PT RENIKU (“Perusahaan”) terlampir, yang terdiri atas laporan posisi
keuangan tanggal 31 Desember 2014, serta laporan laba-rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan
arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan
informasi penjelasan lainnya.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi
opini wajar dengan pengecualian kami.
28
Opini wajar dengan pengecualian
Menurut opini kami, kecuali dampak hal yang dijelaskan dalam paragraf Basis untuk Opini Wajar dengan
Pengecualian, laporan keuangan terlampir menyajikan secawa wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan
konsolidasian PT RENIKU tanggal 31 Desember 2014, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir
pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi keuangan di Indonesia.
29