PEMOTONGAN DAN
PEMUNGUTAN
PAJAK PENGHASILAN
Dosen :
Mukhlizul Hamdi, SE, MSi, Akt, CA
1
MEKANISME POTONG/PUNGUT
PEMOTONG YANG DIPOTONG
(Witholder) (Subjek Pajak)
MEMBAYAR
Pemberi Hasil Penerima Penghasilan
KEWAJIBAN PERPAJAKAN
SSP
POTONG/PUNGUT
SETOR
Bukti
LAPOR Potong SPT MASA
2
OBJEK PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PPh
3
PPh Pasal 21
4
DASAR HUKUM
PEMOTONGAN PPh PASAL 21
PAJAK PENGHASILAN
SEHUBUNGAN DENGAN
- PEKERJAAN
- JASA DAN KEGIATAN , YG DILAKUKAN WP ORANG PRIBADI
PENGHASILAN BERUPA :
- GAJI - UPAH
- UANG PENSIUN - HONORARIUM
- TUNJANGAN, - KOMISI, FEE, UANG HADIR
- BONUS, THR - HADIAH DAN PENGHARGAAN
- PEMBAYARAN LAIN DENGAN NAMA APAPUN
WP DN WP LN
PPh PASAL 21 PPh PASAL 26
6
PEMOTONG PPh PASAL 21
PEMOTONG
ORANG PRIBADI
PEMBERI
KERJA BADAN
(TERMASUK BUT)
BUKAN PEMOTONG
8
PENERIMA PENGHASILAN YANG
DIPOTONG PPh PASAL 21/26
PENERIMA PENGHASILAN
PEGAWAI TETAP*
PEGAWAI
PEGAWAI TIDAK TETAP
PESERTA KEGIATAN
PENERIMA PESANGON, PENSIUN ATAU UANG MANFAAT
PENSIUN, TUNJANGAN HARI TUA ATAU JAMINAN HARI TUA
*PEGAWAI TETAP : PEGAWAI YG MENERIMA/MEMPEROLEH PENGHASILAN DLM JUMLAH TERTENTU SECARA
TERATUR, TERMASUK ANGGOTA DEWAN KOMISARIS & ANGGOTA DEWAN PENGAWAS YG SECARA TERATUR
TERUS MENERUS IKUT MENGELOLA KEGIATAN PERUSAHAAN SECARA LANGSUNG, SERTA PEGAWAI YG
BEKERJA BERDASARKAN KONTRAK UTK SUATU JANGKA WAKTU TERTENTU SEPANJANG PEGAWAI YANG
Dit.P2Humas
BERSANGKUTAN BEKERJA PENUH (FULL TIME) DLM PEKERJAAN TERSEBUT.
9 9
TIDAK TERMASUK PENERIMA PENGHASILAN
YANG DIPOTONG PPh PASAL 21/26
TIDAK TERMASUK
PENERIMA PENGHASILAN
• BUKAN WNI
• BUKAN WNI
• TIDAK MENERIMA/ MEMPEROLEH TIDAK MENERIMA/
PENGHASILAN LAIN DI LUAR • TIDAK MENJALANKAN USAHA/ MEMPEROLEH
JABATANNYA DI INDONESIA KEGIATAN/PEKERJAAN LAIN PENGHASILAN
• NEGARA YBS. MEMBERIKAN UNTUK MEMPEROLEH LAIN DI LUAR
PENGHASILAN DI INDONESIA SBG OFFICIAL
PERLAKUAN TIMBAL BALIK
10
PENGHASILAN YANG DIPOTONG
PPh PASAL 21/26
PENGHASILAN
TERMASUK PEMBERIAN DLM BENTUK NATURA/KENIKMATAN YG DIBERIKAN OLEH BUKAN WAJIB PAJAK
ATAU WAJIB PAJAK YG DIKENAKAN PPH YG BERSIFAT FINAL DAN YG DIKENAKAN PPh BERDASARKAN
Dit.P2Humas
NORMA PENGHITUNGAN KHUSUS (DEEMED PROFIT)
11 11
TIDAK TERMASUK PENGHASILAN
YANG DIPOTONG PPh PASAL 21
PENGHASILAN
PEMBAYARAN MANFAAT ATAU SANTUNAN ASURANSI DARI PERUSAHAAN
SEHUBUNGAN DGN ASURANSI KESEHATAN, ASURANSI KECELAKAAN,
ASURANSI JIWA, ASURANSI DWIGUNA, DAN ASURANSI BEASISWA
13
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21
PENGHASILAN BRUTO
HONORARIUM,
GAJI, TUNJANGAN UANG PENSIUN UANG SAKU,
KOMISI DAN FEE DGN
TERKAIT DGN GAJI BULANAN,TUNJANGAN UANG
SYARAT PUNYA NPWP
REPRESENTASI,
& HANYA MENERIMA
UANG RAPAT,
DIKURANGI: PENGHASILAN DARI 1
HONORARIUM,
- BIAYA JABATAN, 5% DARI PEMBERI KERJA
DIKURANGI: HADIAH DAN
PENGH. BRUTO MAKS BIAYA PENSIUN, 5% DARI PENGHARGAAN
Rp 6.000.000,-/ THN ATAU D
PENGH.BRUTO MAKSIMAL I
Rp 500.000,-/BLN (HANYA
Rp 2.400.000,00/THN ATAU K
UTK PEGAWAI TETAP) U
- IURAN YG TERIKAT DGN
Rp 200.000,00
R
PENGHASILAN TETAP A
N
G
I
PENGHASILAN
DIKURANGI
NETO PTKP
STATUS KAWIN,
SUAMI TDK MENERIMA/ STATUS TIDAK
STATUS KAWIN
MEMPEROLEH KAWIN
PENGHASILAN
- UTK DIRI
HANYA UTK DIRI - UTK DIRI
SENDIRI
SENDIRI, YAITU SENDIRI
- STATUS KAWIN
RP 54.000.000,00 - TANGGUNGAN
- TANGGUNGAN
SETAHUN MAKS 3 ORG
MAKS 3 ORG
SYARAT:
MENUNJUKKAN KETERANGAN TERTULIS DARI
PEMERINTAH DAERAH SETEMPAT
SERENDAH-RENDAHNYA KECAMATAN BAHWA SUAMI
TIDAK MENERIMA/MEMPEROLEH PENGHASILAN
16
TARIF UNTUK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
Pasal 17 ayat (1) a UU No.36/2008 ( UU PPh)
1. S.d. Rp 50.000.000,- 5%
Dit.P2Humas 17
Contoh :
Penghasilan Kena Pajak Rp 75.000.000
Pajak penghasilan yg hrs dipotong jika wajib pajak tdk memiliki NPWP
adalah :
5% x 120% x Rp 50.000.000 = Rp 3.000.000
15% x 120% x Rp 25.000.000 = Rp 4.500.000 (+)
Jumlah ……………………………………… Rp 7.500.000
18
Perhitungan PPh ps 21 bagi pegawai tetap atas
penghasilan yg bersifat tetap
• Penghasilan bruto :
1. Gaji sebulan …………………………………………………………………... xxx
2. Tunjangan PPh ……………………………………………………………….. xxx
3. Tunjangan & honorarium lainnya …………………………………………… xxx
4. Premi asuransi yg dibayar pemberi kerja ………………………………….. xxx
5. Penerimaan dlm bentuk natura yg dikenakan pemotongan PPh ps 21 .... xxx
6. Jumlah penghasilan bruto (jlh 1 sd. 5) ………………………………………….. xxx
• Pengurangan :
7. Biaya jabatan (5%xpengh bruto, maks Rp 500rb sebln) …………………. xxx
8. Iuran pensiun atau THT/JHT (yg dibayarkan oleh penerima penghasilan) xxx
9. Jumlah pengurangan (jlh 7+8) …………………………………………………. (xxx)
• Perhitungan PPh ps 21 :
10. Penghasilan neto sebulan (6-9) ……………………………………………….... xxx
11. Penghasilan neto setahin/disetahunkan (10x12 bln) …………………………. xxx
12. Penghasilan tidak kena pajak (PTKP) …………………………………………. xxx
13. Penghasilan kena pajak (PKP) setahun (11-12) ………………………………. xxx
14. PPh ps 21 yg terutang (13xtarif ps 17 ayat (1) huruf a ……………………….. xxx
15. PPh ps 21 yg dipotong sebulan (14:12 bln) ……………………………………. xxx
19
Contoh Perhitungan Pemotongan PPh Pasal 21
Pegawai
Pegawai Tetap
Tetap dg
dg Gaji
Gaji Bulanan
Bulanan
Bambang Yuliana pegawai pada perusahaan PT Yasa Buana,
menikah tanpa anak, memperoleh gaji sebulan Rp 10.000.000
tunjangan-tunjangan Rp 4.000.000 sebulan. PT Yasa Buana
mengikuti program Jamsostek, premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan
premi Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dg jlh masing-
masing 0,5% dan 0,3% dari gaji. PT Yasa Buana menanggung iuran
Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 3,7% dari gaji sedangkan
Bambang Yuliana membayar iuran Jaminan Hari Tua sebesar 2% dari
gaji setiap bulan. Disamping PT Yasa Buana juga mengikuti program
pensiun utk pegawainya. PT Yasa Buana membayar iuran pensiun
utk Bambang Yuliana ke dana pensiun, yg pendiriannya telah
disahkan oleh Menteri Keuangan, setiap bulan sebesar Rp 100.000,
sedangkan Bambang Yuliana membayar iuran pensiun sebesar Rp
80.000.
Perhitungan PPh pasal 21 bulan Juli 2016 adalah :
20
Perhitungan PPh ps 21 :
Gaji sebulan Rp10.000.000
Tunjangan-tunjangan 4.000.000
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja (0,5% x Rp 10jt) 50.000
Premi Jaminan Kematian (0,3% x Rp 10jt) 30.000
Penghasilan Bruto sebulan ……………………………………..... Rp 14.080.000
Pengurangan :
1. Biaya Jabatan (5% x Rp14,080jt=704.000), maks. Rp 500.000
2. Iuran Pensiun Rp 80.000
3. Iuran Jaminan Hari Tua (2%xRp 10jt) Rp 200.000 Rp 780.000
Penghasilan neto sebulan …………………………………………...….… Rp 13.300.000
Penghasilan neto setahun (12xRp13.300.000) Rp 159.600.000
PTKP :
Utk WP sendiri Rp 54.000.000
tambahan WP kawin Rp 4.500.000 Rp 58.500.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) setahun ……………………….…….... Rp 101.100.000
21
PPh pasal 21 setahun :
5% x Rp 50.000.000 Rp 2.500.000
15% x Rp 51.100.000 7.665.000
10.165.000
PPh pasal 21 sebulan :
Rp 10.165.000 / 12 …………………… Rp 847.083
22
Tugas 1 :
Pegawai
Pegawai Tetap
Tetap dg
dg Gaji
Gaji Bulanan
Bulanan
Budi pegawai pada perusahaan PT Buana Lestasi, menikah punya 2
anak, memperoleh gaji sebulan Rp 8.000.000. PT Buana Lestari
mengikuti program Jamsostek, premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan
premi Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dg jlh masing-
masing 0,5% dan 0,3% dari gaji. PT Buana Lestari menanggung iuran
Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 3,7% dari gaji sedangkan
Budi membayar iuran Jaminan Hari Tua sebesar 3% dari gaji setiap
bulan. Disamping PT Buana Lestari juga mengikuti program pensiun
utk pegawainya. PT Buana Lestari membayar iuran pensiun utk Budi
ke dana pensiun, yg pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
Keuangan, setiap bulan sebesar Rp 150.000, sedangkan Budi
membayar iuran pensiun sebesar Rp 120.000.
Hitungan PPh pasal 21 bulan Juli 2016
23
Pegawai
Pegawai Tetap
Tetap dg
dg Gaji
Gaji Bulanan
Bulanan
(wanita,
(wanita, suami
suami tdk
tdk berpenghasilan)
berpenghasilan)
Endang Vidyawati adalah seorang karyawati dg status menikah tanpa
anak, bekerja pada PT Ventura Entiti dg gaji sebulan Rp 7.500.000.
Endang Vidyawati membayar iuran pensiun yg pendiriannya telah
disahkan oleh Menteri Kuangan sebesar Rp 100.000 sebulan.
Berdasarkan surat keterangan dari Pemda tempat Endang Vidyawati
berdomisili yg diserahkan kepada pemberi kerja, diketahui bahwa
suaminya tdk mempunyai penghasilan apapun. Pada bulan Juli selain
menerima gaji, juga menerima pembayaran atas lembur sebesar Rp
2.500.000
Perhitungan PPh pasal 21 bulan Juli 2016 adalah :
24
Perhitungan PPh ps 21 :
25
PPh pasal 21 setahun :
5% x Rp 50.000.000 ………….Rp 2.500.000
15% x Rp 4.300.000 645.000
3.145.000
PPh pasal 21 sebulan (Rp 3.145.000 / 12) …………………Rp 262.083
26
Tugas 2 :
Pegawai
Pegawai Tetap
Tetap dg
dg Gaji
Gaji Bulanan
Bulanan
(wanita,
(wanita, suami
suami tdk
tdk berpenghasilan)
berpenghasilan)
27
Pegawai
Pegawai Tetap
Tetap dg
dg Gaji
Gaji Bulanan
Bulanan
(wanita,
(wanita, suami
suami berpenghasilan)
berpenghasilan)
Firma Utami karyawati dg status menikah tetapi mempunyai tiga anak
bekerja pada PT Unggul Farmindo. Firma Utami menerima gaji Rp
3.000.000 sebulan. PT Unggul Farmindo mengikuti program pensiun dan
Jamsostek. Perusahaan membayar iuran pensiun kepada dana pensiun
yg pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp
40.000 sebulan. Firma Utami juga membayar iuran pensiun sebesar Rp
30.000 sebulan, disamping itu perusahaan membayarkan iuran Jaminan
Hari Tua karyawannya setiap bulannya sebesar 3,7% dari gaji,
sedangkan Firma Utami membayar iuran Jaminan Hari Tua sebesar 2%
dari gaji. Premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian
dibayar oleh pemberi kerja dg jumlah masing-masing sebesar 1% dan
0,3% dari gaji. Pada bulan Juli 2016 selain menerima gaji, juga
menerima pembayaran atas lembur sebesar Rp 2.000.000
Perhitungan PPh pasal 21 bulan Juli 2016 adalah :
28
Perhitungan PPh ps 21 bln Juli 2016 :
Gaji sebulan Rp 3.000.000
Lembur 2.000.000
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja (1% x Rp 3jt) Rp 30.000
Premi Jaminan Kematian (0,3% x Rp 3jt) Rp 9.000
Penghasilan Bruto ………………………………………………..... Rp 5.039.000
Pengurangan :
1. Biaya Jabatan (5% x Rp 5,039jt) Rp 251.950
2. Iuran Pensiun Rp 30.000
3. Iuran Jaminan Hari Tua (2%xRp 3jt) Rp 60.000 341.950
Penghasilan neto sebulan …………………………………………………… Rp 4.697.050
Penghasilan neto setahun (12xRp 4.697.050) Rp 56.364.600
PTKP :
Utk WP sendiri Rp 54.000.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) setahun ……….……………………...... Rp 2.364.600
Pembulatan Rp 2.364.000
29
PPh pasal 21 setahun :
5% x Rp 2.364.000 ………….Rp 118.200
PPh pasal 21 sebulan :
Rp 118.200 / 12 ………………Rp 9.850
30
Tugas 2b
Pegawai
Pegawai Tetap
Tetap dg
dg Gaji
Gaji Bulanan
Bulanan
(wanita,
(wanita, suami
suami berpenghasilan)
berpenghasilan)
Firma Utami karyawati dg status menikah tetapi mempunyai dua anak
bekerja pada PT Unggul Farmindo. Firma Utami menerima gaji Rp
4.500.000 sebulan. PT Unggul Farmindo mengikuti program pensiun dan
Jamsostek. Perusahaan membayar iuran pensiun kepada dana pensiun
yg pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp
40.000 sebulan. Firma Utami juga membayar iuran pensiun sebesar Rp
80.000 sebulan, disamping itu perusahaan membayarkan iuran Jaminan
Hari Tua karyawannya setiap bulannya sebesar 3,7% dari gaji,
sedangkan Firma Utami membayar iuran Jaminan Hari Tua sebesar 2%
dari gaji. Premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian
dibayar oleh pemberi kerja dg jumlah masing-masing sebesar 1% dan
0,3% dari gaji. Pada bulan Juli 2016 selain menerima gaji, juga
menerima pembayaran atas lembur sebesar Rp 3.500.000
Perhitungan PPh pasal 21 bulan Juli 2016 adalah :
31
Pegawai
Pegawai Tetap
Tetap dg
dg Gaji
Gaji Mingguan
Mingguan
32
Gaji sebulan (4 x Rp 1.200.000) Rp 4.800.000
Pengurangan :
Biaya Jabatan (5% x Rp 4,8jt) Rp 240.000
Penghasilan neto sebulan ……………………………………..…… Rp 4.560.000
Penghasilan neto setahun (12 x Rp 4.560.000) Rp 54.720.000
PTKP :
Utk WP sendiri Rp 54.000.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) setahun ………………………. Rp 720.000
PPh pasal 21 setahun (5% x Rp 720.000) ……………..……...Rp 36.000
PPh pasal 21 sebulan (Rp 36.000/12) …………………….…...Rp 3.000
PPh pasal 21 atas gaji mingguan (Rp 3.000 /4) ……………….Rp 750
33
Tugas 3 :
Pegawai
Pegawai Tetap
Tetap dg
dg Gaji
Gaji Mingguan
Mingguan
34
Pegawai
Pegawai Tetap
Tetap dg
dg Gaji
Gaji Mingguan
Mingguan
35
Penghasilan sebulan (4xRp 1.500.000) Rp 6.000.000
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja (1% x Rp 6jt) Rp 60.000
Premi Jaminan Kematian (0,3% x Rp 6jt) Rp 18.000
Penghasilan Bruto ………………………………………………..... Rp 6.078.000
Pengurangan :
1. Biaya Jabatan (5% x Rp 6,078jt) Rp 303.900
2. Iuran Pensiun Rp 20.000
3. Iuran Jaminan Hari Tua (2%xRp6t) Rp 120.000 Rp 443.900
Penghasilan neto sebulan ……………………………………………….…… Rp 5.634.100
Penghasilan neto setahun (12xRp 5.634.100) Rp 67.609.200
PTKP :
Utk WP sendiri Rp 54.000.000
tambahan WP kawin Rp 4.500.000
tambahan 1 anak Rp 4.500.000 63.000.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) setahun ………………....…………….... Rp 4.609.200
36
Pembulatan Rp 4.609.000
PPh pasal 21 terutang :
5% x Rp 4.609.000 Rp 230.450
PPh pasal 21 sebulan :
Rp 230.450 / 12 Rp 19.204
PPh pasal 21 per minggu :
Rp 19.204 / 4 Rp 4.801
37
Tugas 4 :
Pegawai
Pegawai Tetap
Tetap dg
dg Gaji
Gaji Mingguan
Mingguan
39
Penghasilan sebulan (26xRp 250.000) Rp 6.500.000
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja (1% x Rp 6,5jt) Rp 65.000
Premi Jaminan Kematian (0,3% x Rp 6,5jt) Rp 19.500
Penghasilan Bruto ………………………………………………..... Rp 6.584.500
Pengurangan :
1. Biaya Jabatan (5% x Rp 6.584.500) Rp 329.225
2. Iuran Pensiun Rp 15.000
3. Iuran Jaminan Hari Tua (2%xRp 6,5jt) Rp 162.500 Rp 506.725
Penghasilan neto sebulan ……………………………………..…… Rp 6.077.775
Penghasilan neto setahun (12xRp 6.077.775) Rp 72.933.300
PTKP :
Utk WP sendiri Rp 54.000.000
tambahan WP kawin Rp 4.500.000
tambahan 1 anak Rp 4.500.000 Rp 63.000.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) setahun ……….……………………….... Rp 9.933.300
40
Pembulatan Rp 9.933.000
PPh pasal 21 terutang :
5% x Rp 9.933.000 Rp 496.650
PPh pasal 21 sebulan :
Rp 496.650 / 12 Rp 41.388
PPh pasal 21 sehari :
Rp 41.388 / 26 Rp 1.592
41
Tugas 5 :
Pegawai
Pegawai Tetap
Tetap dg
dg Gaji
Gaji Harian
Harian
42
Tahapan
Tahapan perhitungan
perhitungan PPhPPh Ps
Ps 21
21
atas
atas uang
uang rapel
rapel yg
yg diterima
diterima oleh
oleh pegawai
pegawai tetap
tetap
43
Pegawai
Pegawai Tetap
Tetap Menerima
Menerima Uang
Uang Rapel
Rapel
Tommy Hakim bekerja pada Universitas Nusantara dg gaji sebulan
berupa gaji pokok Rp 6.000.000. Tommy Hakim membayar iuran
pensiun Rp 100.000/bln. Tommy Hakim menikah tetapi belum
mempunyai anak.
Pada bulan Juni 2016, Tommy Hakim menerima kenaikan gaji pokok,
menjadi Rp 7.000.000 sebulan dan berlaku surut sejak 1 Januari 2016.
Dengan adanya kenaikan gaji yg berlaku surut tsb maka Tommy Hakim
menerima rapel sejumlah Rp 5.000.000 (kekurangan gaji utk masa
Januari s.d. Mei 2016). Perhitungan PPh pasal 21 adalah :
Catatan :
Untuk menghitung PPh pasal 21 atas uang rapel tsb, terlebih
dahulu dihitung kembali PPh pasal 21 utk masa Januari s.d. Mei
2016 atas dasar penghasilan setelah ada kenaikan gaji.
44
PPh pasal 21 sebelum kenaikan gaji pokok :
Gaji pokok sebulan Rp 6.000.000
Pengurangan :
1. Biaya Jabatan (5% x Rp 6jt) Rp 300.000
2. Iuran Pensiun Rp 100.000 Rp 400.000
Penghasilan neto sebulan …………………………………………….……Rp 5.600.000
Penghasilan neto setahun (12xRp 5.600.000) Rp 67.200.000
PTKP :
Utk WP sendiri Rp 54.000.000
tambahan WP kawin Rp 4.500.000 Rp 58.500.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) setahun ……………………………..... Rp 8.700.000
45
PPh pasal 21 setelah kenaikan gaji pokok :
Gaji pokok sebulan Rp 7.000.000
Pengurangan :
1. Biaya Jabatan (5% x Rp 7jt) Rp 350.000
2. Iuran Pensiun Rp 100.000 Rp 450.000
Penghasilan neto sebulan ……………………………………………..…Rp 6.550.000
Penghasilan neto setahun (12xRp 6.550.000) Rp 78.600.000
PTKP :
Utk WP sendiri Rp 54.000.000
tambahan WP kawin Rp 4.500.000 Rp 58.500.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) setahun ……………………………..... Rp 20.100.000
PPh pasal 21 terutang : 5% x Rp 20.100.000 Rp 1.005.000
PPh pasal 21 sebulan : Rp 1.005.000 / 12 Rp 83.750
PPh ps 21 Januari sd. Mei 2016 seharusnya : 5 x Rp 83.750 Rp 418.750
PPh ps 21 yg sudah dipotong Januari sd. Mei 2015 : 5 x Rp 36.250 Rp 181.250
PPh ps 21 untuk uang rapel Rp 237.500
46
Tugas 6 :
Pegawai
Pegawai Tetap
Tetap Menerima
Menerima Uang
Uang Rapel
Rapel
Putra bekerja pada Universitas Gaul dg gaji sebulan berupa gaji pokok
Rp 12.000.000. Putra membayar iuran pensiun Rp 100.000/bln. Putra
menikah mempunyai tiga anak.
Pada bulan Agustus 2019, Putra menerima kenaikan gaji pokok,
menjadi Rp 14.000.000 sebulan dan berlaku surut sejak 1 Januari
2019. Dengan adanya kenaikan gaji yg berlaku surut tsb maka Putra
menerima rapel (kekurangan gaji utk masa Januari s.d. Juli 2019).
Perhitungan PPh pasal 21 adalah :
47
Penghitungan PPh Pasal 21
Atas Penghasilan yg Bersifat tidak teratur
PPh Pasal 21
Terutang atas PPh Pasal 21
seluruh Penghasilan Yg terutang atas PPh Pasal 21
atas jumlah yg penghasilan
teratur x 12
Masa Pajak
teratur x 12 + jumlah
penghasilan tdk Terakhir
teratur
48
Pegawai
Pegawai Tetap
TetapMenerima
MenerimaMenerima
MenerimaJasa
JasaProduksi,
Produksi,
Tantiem,
Tantiem, Gratifikasi,
Gratifikasi, Tunjangan
TunjanganHari
Hari Raya
Rayaatau
atau
Tahun
TahunBaru,
Baru, Bonus,
Bonus, Premi,
Premi, dan
danPenghasilan
PenghasilanSejenis
Sejenis
lainnya
lainnyayg
ygsifatnya
sifatnyatidak
tidaktetap
tetapdan
danpada
padaumumnya
umumnya
diberikan
diberikansetahun
setahunsekali
sekali
49
Contoh
Contoh :: Bonus
Bonus
50
PPh pasal 21 atas Gaji dan Bonus (penghasilan setahun) :
Gaji setahun (12 x Rp 5.000.000) Rp 60.000.000
Bonus Rp 10.000.000
Penghasilan Bruto setahun…………………………………….. Rp 70.000.000
Pengurangan :
1. Biaya Jabatan (5% x Rp 70jt) Rp 3.500.000
2. Iuran Pensiun (12 x Rp 60.000) Rp 720.000 Rp 4.220.000
Penghasilan neto setahun ……………………………………..…. Rp65.780.000
PTKP :
Utk WP sendiri Rp 54.000.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) setahun …………………….... Rp11.780.000
PPh pasal 21 terutang :
5% x Rp 11.780.000 Rp 589.000
51
PPh pasal 21 atas Gaji setahun :
Gaji setahun (12 x Rp 5.000.000) Rp 60.000.000
Pengurangan :
1. Biaya Jabatan (5% x Rp 60jt) Rp 3.000.000
2. Iuran Pensiun (12 x Rp 60.000) Rp 720.000 Rp 3.720.000
Penghasilan neto setahun ……………………………………..…. Rp 56.280.000
PTKP :
Utk WP sendiri Rp 54.000.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) setahun …………………….... Rp 2.280.000
PPh pasal 21 terutang :
5% x Rp 2.280.000 Rp 114.000
PPh pasal 21 atas bonus = Rp 589.000 – Rp 114.000 = Rp 475.000
52
Tugas 7 : Bonus
Maman bekerja pada PT Jaya dg memperoleh gaji sebesar
Rp 15.000.000 sebulan status menikah punya dua anak.
Dalam tahun yg bersangkutan (Juli 2019) Maman
menerima bonus sebesar Rp 20.000.000. Setiap bulannya
Maman membayar iuran pensiun ke dana pensiun yg
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan
sebesar Rp 250.000.
Perhitungan PPh pasal 21 atas bonus adalah :
53
Contoh : THR
Karyawati Prameswari (tidak kawin) bekerja pada PT
Prabu dengan memperoleh gaji sebesar Rp 10.000.000
sebulan. Perusahaan ikut dalam program Jamsostek.
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan Premi Jaminan
Kematian dan iuran Jaminan Hari tua dibayar oleh pemberi
kerja setiap bulan masing-masing sebesar 1%, 0,3% dan
3,7% dari gaji. Prameswari membayar iuran pensiun Rp
50.000 dan iuran Hari Tua sebesar 2% dari gaji utk setiap
bulan. Dalam tahun berjalan dia juga menerima tunjangan
hari raya (THR) sebesar Rp 8.000.000.
Perhitungan PPh pasal 21 atas THR adalah :
54
PPh pasal 21 atas Gaji dan THR (penghasilan setahun) :
Gaji setahun (12 x Rp 10.000.000) Rp 120.000.000
THR Rp
8.000.000
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja (1% x Rp 120jt) Rp 1.200.000
Premi Jaminan Kematian (0,3% x Rp 120jt) Rp 360.000
Penghasilan Bruto setahun…………………………………….. Rp 129.560.000
Pengurangan :
1. Biaya Jabatan (5% x Rp 129,56jt) Rp 6.000.000
2. Iuran Pensiun (12 x Rp 50.000) Rp 600.000
3. Iuran jaminan Hari Tua (2% x Rp120jt) Rp 2.400.000 Rp 9.000.000
Penghasilan neto setahun ……………………………………..….Rp120.560.000
PTKP :
Utk WP sendiri Rp 54.000.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) setahun …………………….... Rp 66.560.000
Dibulatkan Rp 66.560.000
PPh pasal 21 terutang :(5%x50jt)+(15%xRp 16.560.000) = Rp 4.984.000
55
PPh pasal 21 atas Gaji setahun :
Gaji setahun (12 x Rp 10jt) Rp 120.000.000
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja (1% x Rp 120jt) Rp 1.200.000
Premi Jaminan Kematian (0,3% x Rp 120jt) Rp 360.000
Penghasilan Bruto setahun………………………………….. Rp 121.560.000
Pengurangan :
1. Biaya Jabatan (5% x Rp121,56jt) Rp 6.000.000
2. Iuran Pensiun (12 x Rp 50.000) Rp 600.000
3. Iuran jaminan Hari Tua (2% x Rp 120jt) Rp 2.400.000 Rp 9.000.000
Penghasilan neto setahun ……………………………………... Rp 112.560.000
PTKP :
Utk WP sendiri Rp 54.000.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) setahun …………………….... Rp 58.560.000
Dibulatkan Rp 58.560.000
PPh pasal 21 terutang : :(5%x50jt)+(15%xRp 8.560.000) = Rp 3.784.000
PPh pasal 21 atas THR = Rp 4.984.000 – Rp 3.784.000 = Rp 1.200.000
56
Tugas 8 : THR
Karyawati Siska (kawin punya tiga anak dan suami
bekerja), bekerja pada PT Prabu dengan memperoleh gaji
sebesar Rp 11.000.000 sebulan. Perusahaan ikut dalam
program Jamsostek. Premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan
Premi Jaminan Kematian dan iuran Jaminan Hari tua
dibayar oleh pemberi kerja setiap bulan masing-masing
sebesar 1%, 0,3% dan 3,7% dari gaji. Siska membayar
iuran pensiun Rp 125.000 dan iuran Hari Tua sebesar
2,5% dari gaji utk setiap bulan. Dalam tahun berjalan dia
juga menerima tunjangan hari raya (THR) sebesar Rp
12.000.000.
Perhitungan PPh pasal 21 atas THR adalah :
57
Tahapan
Tahapan penghitungan
penghitungan PPh
PPh ps
ps 21
21 atas
atas
penghasilan
penghasilan pegawai
pegawai dipindahkan
dipindahkan
Contoh : Pegawai tetap dipindahkan
58
Perhitungan PPh pasal 21 Kantor Pusat di Jakarta :
Gaji Jan sd. Mei 2016 (5 x Rp 5.500.000) Rp 27.500.000
Pengurangan :
1. Biaya Jabatan (5% x Rp 27,5jt) Rp 1.375.000
2. Iuran Pensiun (5 x Rp 100.000) Rp 500.000 1.875.000
Catatan :
*) PPh pasal 21 yg telah dipotong pada bln Januari sd. Mei utk setiap bulannya adalah
Rp 31.250.
59
Perhitungan PPh pasal 21 Kantor Cabang di Bandung :
a. Penghasilan neto di Bandung :
Gaji Juni sd. September 2016 (4 x Rp 5.500.000) Rp 22.000.000
Pengurangan :
1. Biaya Jabatan (5% x Rp 22t) Rp 1.100.000
2. Iuran Pensiun (4 x Rp 100.000) Rp 400.000 1.500.000
61
PPh pasal 21 terutang :5% x Rp 7,500.000 ………… ………………………. Rp 375.000
PPh pasal 21 terutang di Jakarta dan Bandung ………………………………. 281.250
PPh pasal 21 terutang di Garut …………………………………………………. 93.750
62
Tugas
Tugas 99 ::
63
DASAR PENGHITUNGAN
PPh Ps. 21
KEWAJIBAN PAJAK SUBJEKTIF
PEGAWAI TETAP
WP DALAM NEGERI
CONTOH :
TIDAK SI A KERJA MULAI BLN JULI CONTOH :
SI BUSH MULAI BLN JULI DGN PENGHSL
DISETAHUNKAN DGN PENGHASILAN TIAP BLN Rp 10 JT
Rp 10 JT TIAP BLN, MAKA PENGHIT.PPh
MAKA PENGHITUNG PPh PSL 21
ADALAH (Rp 10 JT – [(BIAYA JAB.PERBLN PSL 21 SELAM 6 BLN :(Rp 10 jt-[(BIAYA
+IURAN PENS/BLN)] X 6 BLN) - PTKP JAB.PERBLN +IURAN PENSIUN PERBLN)] x
X TARIF PSL 17 ATAU : 6 BLN 12) - PTKP X TARIF PSL 17 : 6 BLN 64
Pegawai
Pegawai baru
baru mulai
mulai bekerja
bekerja pada
pada tahun
tahun
berjalan
berjalan
Pegawai
Pegawai tetap
tetap yg
yg kewajiban
kewajiban pajak
pajak subjektifnya
subjektifnya
sbg
sbg subjek
subjek dlm
dlm negeri
negeri sudah
sudah ada
ada sejak
sejak awal
awal
tahun
tahun kalender
kalender tetapi
tetapi baru
baru bekerja
bekerja pada
pada
pertengahan
pertengahan tahun
tahun
Contoh :
Budiyanta bekerja pada PT Xiang Malam sebagai pegawai
tetap sejak 1 September 2016. Budiyanta belum menikah
tanpa tanggungan. Gaji sebulan sebesar Rp 15.000.000
dan iuran pensiun yg dibayarkan tiap bulan sebesar Rp
150.000
65
Perhitungan PPh pasal 21 :
Gaji sebulan Rp 15.000.000
Pengurangan :
1. Biaya Jabatan (5% x Rp 15jt) -----maks Rp 500.000
2. Iuran Pensiun Rp 150.000 Rp 650.000
Penghasilan neto sebulan …………………………………………….……Rp 14.350.000
Penghasilan neto (4 x Rp 14.350.000) Rp 57.400.000
PTKP :
Utk WP sendiri Rp 54.000.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) setahun ……………………………….. Rp 3.400.000
66
Tugas
Tugas 10
10 ::
Soal :
Rahmat bekerja pada PT Sinar sebagai pegawai tetap
sejak 1 Mei 2016. Rahmat menikah punya 2 anak. Gaji
sebulan sebesar Rp 11.000.000 dan iuran pensiun yg
dibayarkan tiap bulan sebesar Rp 120.000
67
Pegawai
Pegawaitetap
tetapyg
ygkewajiban
kewajibanpajak
pajaksubjektifnya
subjektifnyasbg
sbgsubjek
subjek
dlm
dlm negeri
negeridimulai
dimulaisetelah
setelahpermulaan
permulaantahun
tahunpajak,
pajak, dan
dan
mulai
mulaibekerja
bekerjapada
padatahun
tahunberjalan
berjalan
Contoh :
David Raisita (K/3) mulai bekerja 1 September 2016. Ia
bekerja di Indonesia sd. Agustus 2017. Selama tahun 2016
menerima gaji per bulan Rp 20.000.000.
68
Perhitungan PPh pasal 21 tahun 2016 :
Gaji sebulan Rp 20.000.000
Pengurangan :
Biaya Jabatan (5% x Rp 20jt)= 1jt, maks. diperkenankan …….. Rp 500.000
Penghasilan neto sebulan …………………………………………….… Rp 19.500.000
Penghasilan neto selama 4 bln (4 x Rp 19.500.000) Rp 78.000.000
Penghasilan neto disetahunkan (12/4 x Rp 78.000.000) ……………. Rp 234.000.000
PTKP (K/3) :
Utk WP sendiri Rp 54.000.000
tambahan WP kawin 4.500.000
tambahan 3 orang anak 13.500.000 Rp 72.000.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) setahun ……………………………..... Rp 162.000.000
69
PPh pasal 21 terutang disetahunkan:
5% x Rp 50.000.000 Rp 2.500.000
15% x Rp 112.000.000 16.800.000
19.300.000
PPh pasal 21 terutang untuk tahun 2016 :
4/12 x Rp 19.300.000 ………………………. Rp 6.433.333
PPh pasal 21 sebulan :
Rp 6.433.333 / 4 ………………………….. Rp 1.608.333
70
Tugas
Tugas 11:
11:
Soal :
Roger Dodoran (K/2) mulai bekerja 1 Juli 2016. Ia bekerja
di Indonesia sd. Agustus 2017. Selama tahun 2016
menerima gaji per bulan Rp 18.000.000.
71
Pegawai
Pegawai berhenti
berhenti bekerja
bekerja pada
pada
tahun
tahun berjalan
berjalan
Pegawai
Pegawai tetap
tetap yg
yg masih
masih memiliki
memiliki kewajiban
kewajiban
pajak
pajak subjektif
subjektif berhenti
berhenti bekerja
bekerja pada
pada tahun
tahun
berjalan
berjalan
Contoh :
Arip Marwanto yg berstatus belum menikah adalah
pegawai pada PT Mahakam Utama di Yogyakarta. Sejak 1
Oktober 2016, yg bersangkutan berhenti bekerja di PT
Mahakam Utama. Gaji Arip Marwanto setiap bulan Rp
6.500.000 dan ybs. Membayar iuran pensiun kepada dana
pensiun yg pendiriannya telah mendapat persetujuan
Menteri Keuangan sejumlah Rp 100.000 setiap bulan
72
Perhitungan PPh pasal 21 yg dipotong setiap bulan :
73
Perhitungan PPh pasal 21 yg terutang selama bekerja pada PT Mahakam Utama
dlm tahun kalender 2016 (sd. Bln September 2016) dilakukan pada saat berhenti
bekerja :
Catatan :
Kelebihan pemotongan PPh ps 21 sebesar Rp 596.250 dikembalikan oleh PT
74
Mahakam Utama kpd ybs pada saat pemberian bukti pemotongan PPh ps 21
Tugas
Tugas 12
12 ::
75
Pegawai
Pegawai tetap
tetap yg
yg bekerja
bekerja pada
pada tahun
tahun berjalan
berjalan
dan
dan sekaligus
sekaligus kehilangan
kehilangan kewajiban
kewajiban pajak
pajak
subjektif
subjektif
Contoh :
Lewis Oshea (K/3) mulai bekerja Mei 2010 dan berhenti
bekerja sejak 1 Juni 2016 dan meninggalkan Indonesia ke
negara asalnya (kehilangan kewajiban pajak subjektif).
Selama tahun 2016 menerima gaji perbulan sebesar Rp
15.000.000 dan pada bulan April 2016 menerima bonus
sebesar Rp 20.000.000
76
A. Perhitungan PPh pasal 21 atas gaji :
Gaji sebulan Rp 15.000.000
Pengurangan :
Biaya Jabatan (5% x Rp 15jt)= 0,75jt, maks. diperkenankan …….. Rp 500.000
Penghasilan neto sebulan …………………………………………….… Rp 14.500.000
Penghasilan neto disetahunkan (12 x Rp 14.500.000) ……………... Rp 174.000.000
PTKP (K/3) :
Utk WP sendiri Rp 54.000.000
tambahan WP kawin 4.500.000
tambahan 3 orang anak 13.500.000 Rp 72.000.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) setahun ……………………………..... Rp 102.000.000
PPh pasal 21 terutang :
5% x Rp 50.000.000 Rp 2.500.000
15% x Rp 52.000.000 _7.800.000
10.300.000
PPh pasal 21 terutang atas gaji sebulan : Rp 10.300.000 /12 ………. Rp 858.333
77
B. Perhitungan PPh pasal 21 atas gaji dan bonus :
Gaji disetahunkan (12 x Rp 15.000.000) Rp 180.000.000
Bonus 20.000.000
200.000.000
Pengurangan :
Biaya Jabatan (5% x Rp 200jt)= 10jt, maks. diperkenankan …….. Rp 6.000.000
Penghasilan neto atas gaji setahun dan bonus …………………….… Rp 194.000.000
PTKP (K/3) :
Utk WP sendiri Rp 54.000.000
tambahan WP kawin 4.500.000
tambahan 3 orang anak 13.500.000 Rp 72.000.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) setahun ……………………………..... Rp 122.000.000
PPh pasal 21 terutang :
5% x Rp 50.000.000 Rp 2.500.000
15% x Rp 72.000.000 10.800.000
13.300.000
C. PPh pasal 21 atas bonus : Rp 13.300.000 – Rp 10.300.000 ………Rp 3.000.000
78
D. Perhitungan kembali PPh pasal 21 terutang pada saat pegawai ybs berhenti dan
meninggalkan Indonesia utk selama-lamanya :
Gaji selama 5 bulan (5 x Rp 15.000.000) Rp 75.000.000
Bonus 20.000.000
Jumlah seluruh penghasilan selama 5 bulan 95.000.000
Pengurangan :
Biaya Jabatan (5% x Rp 95jt)= 4,75jt,
maks. diperkenankan (5 x Rp 500.000) ………………………….. Rp 2.500.000
Penghasilan neto selama 5 bulan …………… …………………….… Rp 92.500.000
Penghasilan neto disetahunkan (12/5 x Rp 92.500.000) ……………. Rp 222.000.000
PTKP (K/3) :
Utk WP sendiri Rp 54.000.000
tambahan WP kawin 4.500.000
tambahan 3 orang anak 13.500.000 Rp 72.000.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) …………………………..…………..... Rp 150.000.000
79
PPh pasal 21 terutang :
5% x Rp 50.000.000 Rp 2.500.000
15% x Rp 100.000.000 15.000.000
17.500.000
PPh pasal 21 terutang atas penghasilan 5 bulan :
5/12 x Rp 17.500.000 Rp 7.291.667
PPh pasal 21 telah dipotong sd bln April 2016 atas gaji dan bonus :
(4 x Rp 858.333) + Rp 3.000.000 6.433.333
PPh pasal 21 terutang dan harus dipotong utk bln Mei 2016 ………….. 858.333
Catatan :
Cara perhitungan tsb berlaku juga bagi pegawai yg kehilangan kewajiban pajak
sebjektifnya pada tahun berjalan karena meninggal dunia
80
Tugas
Tugas 13
13 ::
82
Pegawai
Pegawai tetap
tetap yg
yg penghasilannya
penghasilannya sebagian
sebagian atau
atau
seluruhnya
seluruhnya diperoleh
diperoleh dalam
dalam mata
mata uang
uang asing
asing
Contoh :
Neill Mc Leary adalah seorang pegawai tetap yg
memperoleh gaji pada Januari 2016 dlm mata uang asing
sebesar US$ 2.200 sebulan. Kurs yg berlaku utk bln
Januari 2016 berdasarkan keputusan Menteri Keuangan
adalah Rp 13.000 per US$ 1. Neill Mc Leary berstatus
menikah dg satu anak
83
Perhitungan PPh pasal 21 :
Gaji sebulan : US$ 2.200 x Rp 13.000 Rp 28.600.000
Pengurangan :
Biaya Jabatan (5% x Rp 28,6jt)= 1,43jt, maks. diperkenankan …. Rp 500.000
Penghasilan neto sebulan ……………………………………………..… Rp 28.100.000
Penghasilan neto disetahunkan (12 x Rp 28.100.000) …………...…. Rp 337.200.000
PTKP (K/1) :
Utk WP sendiri Rp 54.000.000
tambahan WP kawin 4.500.000
tambahan 1 orang anak 4.500.000 Rp 63.000.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) setahun ……………………………..... Rp 274.200.000
PPh pasal 21 terutang :
5% x Rp 50.000.000 Rp 2.500.000
15% x Rp 200.000.000 30.000.000
25% x Rp 24.200.000 _ 6.050.000
38.550.000
PPh pasal 21 terutang atas gaji sebulan : Rp 38.550.000 /12 ………. Rp 3.212.500
84
PPh
PPh pasal
pasal 21
21 atas
atas gaji
gaji pegawai
pegawai
ditanggung
ditanggung oleh
oleh pemberi
pemberi kerja
kerja
Pegawai
Pegawai tetap
tetap yg
yg PPh
PPh pasal
pasal 21-nya
21-nya sebagian
sebagian
ditanggung
ditanggung pemberi
pemberi kerja
kerja
Contoh :
Arip Mulyana adalah seorang pegawai dari PT Lautan
Otomata dg status belum menikah dan mempunyai 1 orang
adik. Dia menerima gaji Rp 6.000.000 sebulan dan PPh
ditanggung oleh pemberi kerja. Tiap bulan ia membayar
iuran pensiun ke dana pensiun yg pendiriannya telah
disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp 150.000.
85
Perhitungan PPh pasal 21 :
Gaji sebulan : Rp 6.000.000
Pengurangan :
1. Biaya Jabatan (5% x Rp 6jt)= ………………..…. Rp 300.000
2. Iuran pensiun 150.000 450.000
Penghasilan neto sebulan ……………………………………………….… Rp 5.550.000
Penghasilan neto disetahunkan (12 x Rp 5.550.000) ………….......…. Rp 66.600.000
PTKP (TK/1) :
Utk WP sendiri Rp 54.000.000
tambahan 1 orang adik 4.500.000 Rp 58.500.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) setahun ………………………………..... Rp 8.100.000
86
• PPh ps 21 sebesar Rp 33.750 ini ditanggung dan
dibayar oleh pemberi kerja, jumlah sebesar Rp 33.750
tdk dpt dikurangkan dari penghasilan bruto pemberi kerja
dan bukan merupakan penghasilan yg dikenakan pajak
kpd Arip Mulyana
• Apabila pemberi kerja adalah WP selain pemerintah atau
WP yg pengenaan pajaknya berdasarkan PPh final atau
berdasarkan norma perhitungan khusus (deemed profit),
maka kenikmatan berupa pajak ditambahkan ke dlm
penghasilan dari pegawai ybs.
87
Penghitungan PPh Pasal 21
Tiap Masa/Bulan
PERKIRAAN ATAS PENGHASILAN
YG BERSIFAT TERATUR DALAM
1 BULAN (Contoh Bulan Januari)
DIKALI 12
DIKURANGI: DIKURANGI:
- BIAYA JABATAN, 5% DARI PENGH. BRUTO BIAYA PENSIUN, 5% DARI
MAKS Rp 6.000.000,-/THN PENGH.BRUTO (UANG PENSIUN)
ATAU Rp 500.000,-/BLN MAKS Rp 2.400.000,00/THN ATAU
- IURAN YG TERIKAT DGN PENGH.TETAP Rp 200.000,00
PENGHASILAN NETO
DIKURANGI
PTKP
Contoh :
Peri Irawan (status tdk kawin tanpa tanggungan) bekerja
pada PT Kartika Kawashima Piorindo dg memperoleh gaji
sebesar Rp 5.500.000 sebulan. Kepada Peri Irawan
diberikan tunjangan pajak sebesar Rp 55.000. Iuran
pensiun yg dibayarkan Peri Irawan adalah sebesar Rp
50.000 sebulan.
89
Perhitungan PPh pasal 21 :
Gaji sebulan : Rp 5.500.000
Tunjangan pajak 55.000
Penghasilan bruto sebulan 5.555.000
Pengurangan :
1. Biaya Jabatan (5% x Rp 5,555jt)= ……………….. Rp 277.750
2. Iuran pensiun 50.000 327.750
Penghasilan neto sebulan ……………………………………………….… Rp 5.175.250
Penghasilan neto disetahunkan (12 x Rp 5.175.250) ………….......…. Rp 62.067.000
PTKP (TK/0) :
Utk WP sendiri Rp 54.000.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) setahun ………………………………… Rp 8.067.000
90
Pegawai
Pegawai tetap
tetap memperoleh
memperoleh penghasilan
penghasilan dalam
dalam
bentuk
bentuk natura
natura dan
dan kenikmatan
kenikmatan lainnya
lainnya yg
yg
diberikan
diberikan oleh
oleh WP
WP yg
yg pengenaan
pengenaan pajakpajak
penghasilannya
penghasilannya bersifat
bersifat final
final atau
atau berdasarkan
berdasarkan
Norma
Norma Perhitungan
Perhitungan Khusus
Khusus (Deemed
(Deemed Profit)
Profit)
Contoh :
Qulbun Junaidi adalah warga negara RI yg bekerja pada
suau perwakilan dagang asing yg pengenaan pajaknya
menggunakan norma perhitungan khusus (deemed profit),
memperoleh gaji sebesar Rp 7.500.000 sebulan beserta
beras 50 kg dan gula 10 kg. Qulbun Junaidi berstatus
menikah dg satu anak. Nilai uang dari beras dan gula
dihitung berdasarkan harga pasar yaitu : harga beras Rp
10.000/kg dan harga gula Rp 8.000/kg
91
Perhitungan PPh pasal 21 :
Gaji sebulan : Rp 7.500.000
Beras : 50 x Rp 10.000 500.000
Gula : 10 x Rp 8.000 80.000
Penghasilan bruto sebulan 8.080.000
Pengurangan :
Biaya Jabatan (5% x Rp 8,08jt)= ……………………………………….…. Rp 404.000
Penghasilan neto sebulan ……………………………………………….… Rp 7.676.000
Penghasilan neto disetahunkan (12 x Rp 7.676.000) ………….......…. Rp 92.112.000
PTKP (K/1) :
Utk WP sendiri Rp 54.000.000
tambahan WP kawin 4.500.000
tambahan 1 orang anak 4.500000 Rp 63.000.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) setahun ………………………………... Rp 29.112.000
PENGHASILAN
DITERIMA DITERIMA
PEGAWAI TETAP/
BUKAN PEGAWAI
PENERIMA PENSIUNAN
YG TIDAK MEMILIKI NPWP
YG TIDAK MEMILIKI NPWP
DAPAT DIKREDITKAN
TERUTANG PPh PASAL 21
DALAM SPT TAHUNAN UNTUK
TARIFNYA NORMAL
TAHUN PAJAK YBS
Contoh :
Wahyu Santosa, status belum menikah dan tdk memiliki
tanggungan keluarga, bekerja pada PT Fajar Sejahtera dg
memperoleh gaji dan tunjangan setiap bulan sebesar Rp
5.500.000, dan ybs membayar iuran pensiun kpd
perusahaan dana pensiun yg pendiriannya telah disahkan
oleh Menteri Keuangan setiap bulan sebesar Rp 200.000.
Wahyu Santosa baru memiliki NPWP pada bulan Juni 2016
dan menyerahkan fotokopi kartu NPWP kpd PT Fajar
Sejahtera utk digunakan sbg dasar pemotongan PPh ps 21
bulan Juni.
94
Perhitungan PPh pasal 21 :
Gaji sebulan : Rp 5.500.000
Pengurangan :
1. Biaya Jabatan (5% x Rp 5,5jt)= ……………….. Rp 275.000
2. Iuran pensiun 200.000 475.000
Penghasilan neto sebulan ……………………………………………….… Rp 5.025.000
Penghasilan neto disetahunkan (12 x Rp 5.025.000) ………….......…. Rp 60.300.000
PTKP (TK/0) :
Utk WP sendiri Rp 54.000.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) setahun ………………………………… Rp 6.300.000
PPh pasal 21 terutang : 5% x Rp 6.300.000 ……………………………Rp 315.000
PPh pasal 21 terutang atas gaji sebulan : Rp 315.000/12 ……………. Rp 26.250
PPh pasal 21 yg harus dipotong karena ybs belum memiliki NPWP :
120% x Rp 26.250 Rp 31.500
Jlh PPh ps 21 yg dipotong Jan sd Mei 2016 : 5 x Rp 31.500 Rp 157.500
Jlh PPh ps 21 terutang bila ybs memiliki NPWP : 5 x Rp 26.250 131.250
Selisih (20% x 5 x Rp 131.250) 26.250
95
Perhitungan PPh ps 21 terutang dan harus dipotong utk bln Juni 2016,
setelah ybs memiliki NPWP dan menyerahkan fotokopi kartu NPWP
kpd pemberi kerja, dg catatan gaji dan tunjangan utk bln Juni 2016 tdk
berubah adalah :
96
Tugas
Tugas 14
14
97
Penghitungan PPh Pasal 21
Masa Pajak Terakhir
Dit.P2Humas 98
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21
Contoh :
Jaka Lelana, status belum menikah dan tidak memiliki
tanggungan keluarga, bekerja pada PT Lazuardi Internusa
dg memperoleh gaji dan tunjangan setiap bulan sebesar
Rp 5.500.000 dan ybs membayar iuran pensiun kpd
perusahaan dana pensiun yg pendiriannya telah disahkan
oleh Menteri Keuangan setiap bulan sebesar Rp 200.000.
Mulai bulan Juli 2016, Jaka Lelana memperoleh kenaikan
penghasilan tetap setiap bulan menjadi Rp 7.000.000
100
Perhitungan PPh pasal 21 yg hrs dipotong setiap bln utk Januari-Juni 2016 :
101
Perhitungan PPh pasal 21 yg hrs dipotong setiap bln utk Juli-November 2016 :
102
Perhitungan PPh pasal 21 yg hrs dipotong pada bln Desember 2016 :
Pengurangan :
1. Biaya Jabatan (5% x Rp 75jt)= …………………….. Rp 3.750.000
2. Iuran pensiun (12 x Rp 200.000) 2.400.000 6.150.000
Penghasilan neto ……………………………………………….…………...… Rp 68.850.000
PTKP (TK/0) :
Utk WP sendiri Rp 54.000.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) setahun …………………………………… Rp 14.850.000
PPh pasal 21 terutang :
5% x Rp 14.850.000 ………………………….…………Rp 742.500
PPh pasal 21 yg telah dipotong sd. November 2016:
(6 x Rp 26.250) + (5 x Rp 97.500) ……………………. Rp 645.000
PPh ps 21 yg hrs dipotong pd bln Desember 2016 ……. 97.500
103
Tugas
Tugas 15
15 ::
104
Perhitungan
Perhitungan PPh
PPh ps
ps 21
21 atas
atas uang
uang pensiun
pensiun
bulanan
bulanan yg
yg diterima
diterima pd
pd tahun
tahun pertama
pertama pensiun
pensiun
Contoh :
Raden Suryaman, berstatus menikah dg 1 orang anak yg
masih menjadi tanggungan, bekerja sbg pegawai tetap
pada PT Indo Rejo Abadi dg gaji sebulan Rp 12.000.000.
Raden Suryaman setiap bulan membayar iuran pensiun
sebesar Rp 250.000 ke dana pensiun Swadharna Utama
yg pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan.
Berdasarkan ketentuan yg berlaku di PT Indo Rejo Abadi
terhitung mulai 1 Juli 2016, Raden Suryaman akan
memasuki masa pensiun.
105
Perhitungan PPh pasal 21 :
Gaji sebulan : Rp 12.000.000
Pengurangan :
1. Biaya Jabatan (5% x Rp 12jt)= 600rb, maks………. Rp 500.000
2. Iuran pensiun 250.000 750.000
Penghasilan neto sebulan 11.250.000
Penghasilan neto 6 bulan (masa kerja Jan sd. Juni 2016)
Rp 11.250.000 x 6 ……………………………………………….........…. Rp 67.500.000
PTKP (K/1) :
Utk WP sendiri Rp 54.000.000
tambahan WP kawin 4.500.000
tambahan 1 orang anak 4.500.000 Rp 63.000.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) setahun ………………………………..... Rp 4.500.000
10
6
Lanjutan
Lanjutan
Contoh :
Raden Suryaman, terhitung mulai 1 Juli 2016 menerima
uang pensiun Rp 6.000.000 sebulan
107
Perhitungan PPh pasal 21 atas uang pensiun tahun 2016 :
Pensiun sebulan : Rp 6.000.000
Pengurangan :
Biaya pensiun (5% x Rp 6t)=300rb, maks …………………..…………. Rp 200.000
Penghasilan neto sebulan 5.800.000
Penghasilan neto 6 bulan (Juli sd. Desember 2016)
Rp 5.800.000 x 6 ……………………………………………….........…. Rp 34.800.000
Penghasilan neto dari PT Indo Rejo (Jan sd. Juni 2016) 67.500.000
Jumlah penghasilan neto tahun 2016 102.300.000
PTKP (K/1) :
Utk WP sendiri Rp 54.000.000
tambahan WP kawin 4.500.000
tambahan 1 orang anak 4.500.000 Rp 63.000.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) setahun ……………………………….... Rp 39.300.000
PPh pasal 21 terutang : 5% x Rp 39.300.000 …………………………Rp 1.965.000
PPh ps 21 yg telah dipotong di PT Indo Rejo 225.000
PPh ps 21 terutang pada dana pensiun, selama 6 bln 1.740.000
PPh pasal 21 atas uang pensiun sebulan : Rp 1.740.000/6 …………..Rp 290.000
10
8
Perhitungan PPh pasal 21 atas uang pensiun pada tahun kedua dst. :
10
9
Tugas
Tugas 16
16
DIBAYAR HARIAN
TIDAK LEBIH DARI LEBIH DARI
Rp 450.000,- Rp 450.000,-
DIKURANGI
Rp 450.000,-
JIKA SI POLAN TIDAK MEMILIKI NPWP MAKA DIPOTONG PPh 20% LEBIH
TINGGI SEHINGGA MENJADI :
5% X 120% X Rp 10.000,00 = Rp 600,00
112
CONTOH PENGHITUNGAN PEGAWAI HARIAN, TENAGA HARIAN LEPAS
PENERIMA UPAH SATUAN/BORONGAN
Polan (belum menikah) pada bulan Juli 2016 bekerja selama 11 hari kerja pada
sebagai upah harian pada penambahan ruang SD Negeri 007 Jakarta Utara
dengan menerima upah sebesar Rp350.000,00 per hari.
•PPh Pasal 21 terutang:
14 x Rp350.000,00 Rp4.900.000,00
PTKP 14 hari
{14x (Rp54.000.000,00/360)} Rp 2.100.000,00
Penghasilan harian terutang PPh Pasal 21 Rp2.800.000,00
PPh Pasal 21 (5% x Rp2.800.000,00) Rp 140.000,00
PPh Pasal 21 yg sudah dipotong s.d hari ke-13 Rp 130.000,00 -
PPh Pasal 21 harus dipotong pada hari ke-14 Rp 10.000,00
Apabila Polan tidak memiliki NPWP, maka akan dipotong Bendahara 20%
lebih tinggi dari tarif 5% atau menjadi dikenakan tarif 6%
114
Upah
Upah sehari
sehari tdk
tdk melebihi
melebihi Rp
Rp 450.000
450.000 dan
dan jlh
jlh
kumulatif
kumulatif sebulan
sebulan tdk
tdk melebihi
melebihi Rp
Rp 4.500.000
4.500.000
Contoh :
Sentot dg status belum menikah pd bln Januari 2016
bekerja sbg buruh harian pada PT Harapan Sentosa. Dia
bekerja selama 10 hari dan menerima upah harian sebesar
Rp 400.000
Jawab :
Sentot menerima upah sehari tdk melebihi Rp 450.000, dan
upah dlm bln Januari sebesar 10 x Rp 400.000 = Rp
4.000.000 (kurang dari Rp 4.500.000).
Maka Sentot tdk dikenakan PPh pasal 21 atas upah yg
diterimanya
115
Upah
Upah sehari
sehari melebihi
melebihi Rp
Rp 450.000
450.000 dan
dan jlh
jlh kumulatif
kumulatif
sebulan
sebulan tdk
tdk melebihi
melebihi Rp
Rp 4.500.000
4.500.000
Contoh :
Rizal dg status belum menikah adalah seorang karyawan
yg bekerja sbg perakit televisi pada perusahaan elektronik
PT Tronika. Upah yg dibayarkan berdasarkan atas jumlah
unit/satuan yg diselesaikan yaitu Rp 175.000/buah dan
dibayarkan setiap minggu. Dalam waktu satu minggu (6
hari kerja) dihasilkan sebanyak 24 buah televisi dg total
upah Rp 4.200.000
116
Perhitungan PPh pasal 21 :
117
Tugas
Tugas 17
17 ::
118
Jumlah
Jumlah kumulatif
kumulatif upah
upah sebulan
sebulan melebihi
melebihi Rp
Rp
4.500.000,
4.500.000, tetapi
tetapi tidak
tidak melebihi
melebihi Rp
Rp 10.200.000
10.200.000
Contoh :
Marwan belum menikah, pada bln April 2016, mengerjakan
pembuatan taman rumah dg upah borongan sebesar Rp
5.500.000. Upah borongan tsb tdk termasuk material dan
tanaman. Pekerjaan borongan tsb diselesaikan dlm waktu
20 hari
119
Perhitungan PPh pasal 21 :
120
Tugas
Tugas 18
18
121
Jumlah
Jumlah upah
upah kumulatif
kumulatif sebulan
sebulan melebihi
melebihi Rp
Rp
10.200.000
10.200.000
Contoh :
Rukmana (menikah tanpa tanggungan), bekerja pada
perusahaan elektronik dg upah satuan. Pada Juni 2016,
Rukmana bekerja selama 25 hari dan mengerjakan 50 unit
barang dg upah per unit Rp 225.000
122
Perhitungan PPh pasal 21 :
124
Penghitungan PPh Pasal 21
ATAS PENGHASILAN BERUPA UPAH HARIAN, MINGGUAN,
SATUAN, BORONGAN, DAN UANG SAKU HARIAN
DIBAYAR BULANAN
PKP SEBULAN
PPh SETAHUN
PPh SEBULAN
125
Pegawai
Pegawai tdk
tdk tetap,
tetap, tenaga
tenaga kerja
kerja lepas,
lepas, pemagang,
pemagang,
dan
dan calon
calon pegawai
pegawai menerima
menerima upah
upah secara
secara
bulanan
bulanan
Contoh :
Bagus Hermanto (menikah punya satu tanggungan),
bekerja pada perusahaan garmen dg dasar upah harian yg
dibayarkan secara bulanan. Dalam bulan Juli 2016 Bagus
Hermanto hanya bekerja selama 20 hari dg menerima upah
sehari Rp 360.000
126
Perhitungan PPh pasal 21 :
127
Tugas
Tugas 20
20 ::
128
Mantan
Mantan pegawai
pegawai ygyg menerima
menerima jasa
jasa produksi,
produksi,
gratifikasi,
gratifikasi, dan
dan bonus
bonus atau
atau imbalan
imbalan lain
lain yg
yg tdk
tdk
teratur
teratur
Contoh :
Victoria Endah bekerja pada PT Fajar Wisesa, pada 1
Januari 2016, ia telah berhenti bekerja pada PT Fajar
Wisesa karena pensiun. Pada bulan Maret 2016 Victoria
Endah menerima jasa produksi tahun 2015 dari PT Fajar
Wisesa sebesar Rp 55.000.000
129
Perhitungan PPh pasal 21 yg terutang :
5% x Rp 50.000.000 Rp 2.500.000
15% x Rp 5.000.000 750.000
PPh pasal 21 yg harus dipotong 3.250.000
Apabila dlm tahun kelender ybs, dibayarkan penghasilan kpd mantan pegawai
lebih dari satu kali, maka PPh pasal 21 atas pembayaran penghasilan yg
berikutnya dihitung dg menerapkan tarif pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh atas
penghasilan bruto yg diterima dg memperhitungkan penghasilan yg telah
diterima sebelumnya
130
Dewan
Dewan komisaris/pengawas
komisaris/pengawas ygyg tdk
tdk merangkap
merangkap
sbg
sbg pegawai
pegawai tetap
tetap menerima
menerima imbalan/honorarium
imbalan/honorarium
Contoh :
Pandaya adalah seorang komisaris di PT Wahana
Sejahtera, yg bukan sbg pegawai tetap. Dalam tahun 2016,
yaitu bulan Desember 2016 menerima honorarium sebesar
Rp 60.000.000
131
Perhitungan PPh pasal 21 yg terutang :
5% x Rp 50.000.000 Rp 2.500.000
15% x Rp 10.000.000 1.500.000
PPh pasal 21 yg harus dipotong 4.000.000
Apabila dlm tahun kelender ybs, dibayarkan penghasilan kpd ybs lebih dari
satu kali, maka PPh pasal 21 atas pembayaran penghasilan yg berikutnya
dihitung dg menerapkan tarif pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh atas
penghasilan bruto yg diterima dg memperhitungkan penghasilan yg telah
diterima sebelumnya
132
Peserta
Peserta program
program pensiun
pensiun yg
yg masih
masih berstatus
berstatus
pegawai
pegawai atas
atas penarikan
penarikan dana
dana pensiun
pensiun
Contoh :
Zakaria adalah pegawai PT Sampurna Sejati menerima gaji Rp
2.000.000 sebulan. PT Sampurna Sejati mengikuti program pensiun
utk para pegawainya. PT Sampurna Sejati membayar iuran dana
pensiun utk Zakaria sebesar Rp 100.000 sebulan ke dana pensiun
manfaat sejahtera yg pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
Keuangan. Zakaria membayar iuran pensiun sebesar Rp 50.000
sebulan. Pada April 2016, Zakaria memerlukan biaya perbaikan
rumahnya, maka ia mengambil iuran dana pensiun yg telah dibayarkan
sendiri sebesar Rp 20.000.000. Kemudian, pd bulan Juni 2016 ia
menarik lagi dana sebesar Rp 15.000.000. Kemudian, bulan Oktober
2016 utk keperluan lainnya ia menarik lagi dana sebesar Rp
25.000.000
133
Perhitungan PPh pasal 21 yg terutang :
134
Bukan
Bukan pegawai
pegawai yg
yg menerima
menerima imbalan
imbalan bersifat
bersifat
berkesinambungan
berkesinambungan
Contoh :
Neneng Hasanah adalah petugas dinas luar asuransi PT
Tabarru Life (bukan pegawai perusahaan asuransi). Suami
Neneng Hasanah telah terdaftar sbg WP dan memiliki
NPWP dan ybs bekerja pada PT Kersmanah. Neneng telah
menyampaikan fotokopi NPWP suaminya, surat nikah dan
kartu keluarga kpd pemotong pajak. Neneng hanya
menerima penghasilan dari kegiatannya sbg petugas dinas
luar asuransi, dan telah menyampaikan surat pernyataan
yg menerangkan hal tsb kpd PT Tabarru Life. Pada tahun
2016, penghasilan yg diterima oleh Neneng sbb :
135
Bulan Komisi Agen (Rp)
Januari 38,000,000
Februari 40,000,000
Maret 41,000,000
April 42,000,000
Mei 44,000,000
Juni 45,000,000
Juli 45,000,000
Agustus 48,000,000
September 50,000,000
Oktober 52,000,000
Nopember 55,000,000
Desember 56,000,000
Jumlah 556,000,000
136
Perhitungan PPh pasal 21 utk bln Januari sd. Desember 2016 :
PPh 21
Bulan pengh bruto 50% pb PTKP PKP PKP kum Tarif
terutang
Januari 38.000.000 19.000.000 4.500.000 14.500.000 14.500.000 5% 725.000
Februari 40.000.000 20.000.000 4.500.000 15.500.000 30.000.000 5% 775.000
Maret 41.000.000 20.500.000 4.500.000 16.000.000 46.000.000 5% 800.000
April 42.000.000 21.000.000 4.500.000 4.000.000 50.000.000 5% 200.000
12.500.000 62.500.000 15% 1.875.000
Mei 44.000.000 22.000.000 4.500.000 17.500.000 80.000.000 15% 2.625.000
Juni 45.000.000 22.500.000 4.500.000 18.000.000 98.000.000 15% 2.700.000
Juli 45.000.000 22.500.000 4.500.000 18.000.000 116.000.000 15% 2.700.000
Agustus 48.000.000 24.000.000 4.500.000 19.500.000 135.500.000 15% 2.925.000
September 50.000.000 25.000.000 4.500.000 20.500.000 156.000.000 15% 3.075.000
Oktober 52.000.000 26.000.000 4.500.000 21.500.000 177.500.000 15% 3.225.000
Nopember 55.000.000 27.500.000 4.500.000 23.000.000 200.500.000 15% 3.450.000
Desember 56.000.000 28.000.000 4.500.000 23.500.000 224.000.000 15% 3.525.000
556.000.000 278.000.000 54.000.000 224.000.000 28.600.000
137
Dalam hal ini Neneng Hasanah tdk dapat menunjukkan
fotokopi NPWP suaminya, surat nikah dan kartu keluarga
kpd pemotong pajak dan Neneng senidiri tdk memiliki
NPWP, maka perhitungan PPh pasal 21 tdk memperoleh
pengurangan PTKP sebulan. Selain itu, jumlah PPh pasal
21 yg terutang 120% dari PPh pasal 21 yg seharusnya
terutang, perhitungan sbb :
138
Perhitungan PPh pasal 21 utk bln Januari sd. Desember 2016 :
tdk PPh 21
Bulan pengh bruto 50% pb DP kum Tarif
npwp terutang
Januari 38,000,000 19,000,000 19,000,000 5% 120% 1,140,000
Februari 40,000,000 20,000,000 39,000,000 5% 120% 1,200,000
Maret 41,000,000 11,000,000 50,000,000 5% 120% 660,000
9,500,000 59,500,000 15% 120% 1,710,000
April 42,000,000 21,000,000 80,500,000 15% 120% 3,780,000
Mei 44,000,000 22,000,000 102,500,000 15% 120% 3,960,000
Juni 45,000,000 22,500,000 125,000,000 15% 120% 4,050,000
Juli 45,000,000 22,500,000 147,500,000 15% 120% 4,050,000
Agustus 48,000,000 24,000,000 171,500,000 15% 120% 4,320,000
September 50,000,000 25,000,000 196,500,000 15% 120% 4,500,000
Oktober 52,000,000 26,000,000 222,500,000 15% 120% 4,680,000
Nopember 57,000,000 27,500,000 250,000,000 15% 120% 4,950,000
1,000,000 251,000,000 25% 120% 300,000
Desember 56,000,000 28,000,000 279,000,000 25% 120% 8,400,000
558,000,000 279,000,000 47,700,000
139
Tugas
Tugas 21
21 ::
140
Bulan Komisi Agen (Rp)
Januari 43.000.000
Februari 48.000.000
Maret 43.000.000
April 48.000.000
Mei 46.000.000
Juni 48.000.000
Juli 45.000.000
Agustus 52.000.000
September 53.000.000 Jika Sri Hasanah :
- memiliki NPWP
Oktober 52.000.000
- tdk memiliki NPWP,
Nopember 56.000.000 silahkan dihitung PPh
Desember 58.000.000 pasal 21 yg terutang
selama tahun 2016
141
Bukan
Bukan pegawai
pegawai tdktdk memiliki
memiliki NPWP
NPWP atau
atau
memperoleh
memperoleh penghasilan
penghasilan lainnya
lainnya dari
dari
pemotongan
pemotongan PPhPPh ps
ps 21/26
21/26 atau
atau memperoleh
memperoleh
penghasilan
penghasilan lainnya
lainnya
Contoh :
dr. Abdul Ghopar, Sp.JP merupakan dokter spesialis jantung yg
melakukan praktik di Rumah Sakit Harapan Jantung Sehat dg
perjanjian bahwa setiap jasa dokter yg dibayarkan oleh pasien
akan dipotong 20% oleh rumah sakit sbg bagian penghasilan
rumah sakit dan sisanya sebesar 80% dari jasa dokter tsb akan
dibayarkan kpd dr. Abdul Gopar, Sp.Jp. pada setiap akhir bulan.
Selain praktik di Rumah Sakit Harapan Jantung Sehat, ia juga
melakukan praktik sendiri di klinik pribadinya. dr. Abdul Ghopar,
Sp.JP telah memiliki NPWP dan pada tahun 2016, jasa dokter yg
dibayarkan pasien dari praktik dr. Abdul Ghopar, Sp.JP di rumah
sakit Harapan Jantung Sehat sbb:
142
Jasa Dokter yg dibayar pasien
Bulan
(Rp)
Januari 45.000.000
Februari 49.000.000
Maret 47.000.000
April 40.000.000
Mei 44.000.000
Juni 52.000.000
Juli 40.000.000
Agustus 35.000.000
September 45.000.000
Oktober 44.000.000
Nopember 43.000.000
Desember 40.000.000
Jumlah 524.000.000
143
Perhitungan PPh pasal 21 utk bln Januari sd. Desember 2016(punya
NPWP) :
Jasa dokter yg Dasar Dasar pemot Tarif PPh ps 21
Bulan dibayarkan pasien
pemotongan kumulatif ps 17 (1)a terutang
(1) (2) (3)=50%x(2) (4) (5) (6)=(3)x(5)
Jan 45,000,000 22,500,000 22,500,000 5% 1,125,000
Feb 49,000,000 24,500,000 47,000,000 5% 1,225,000
Maret 47,000,000 3,000,000 50,000,000 5% 150,000
20,500,000 70,500,000 15% 3,075,000
April 40,000,000 20,000,000 90,500,000 15% 3,000,000
Mei 44,000,000 22,000,000 112,500,000 15% 3,300,000
Juni 52,000,000 26,000,000 138,500,000 15% 3,900,000
Juli 40,000,000 20,000,000 158,500,000 15% 3,000,000
Agus 35,000,000 17,500,000 176,000,000 15% 2,625,000
Sept 45,000,000 22,500,000 198,500,000 15% 3,375,000
Okt 44,000,000 22,000,000 220,500,000 15% 3,300,000
Nop 43,000,000 21,500,000 242,000,000 15% 3,225,000
Des 40,000,000 8,000,000 250,000,000 15% 1,200,000
12,000,000 262,000,000 25% 3,000,000
Jumlah 524,000,000 262,000,000 35,500,000
144
Perhitungan PPh pasal 21 utk bln Januari sd. Desember 2016 (tdk punya
NPWP) :
Jasa dokter yg Dasar Dasar pemot Tarif Tarif PPh ps 21
Bulan dibayarkan pasien
pemotongan kumulatif ps 17 (1)a tdk NPWP terutang
(1) (2) (3)=50%x(2) (4) (5) (6) (7)=(3)x(5)x(6)
Jan 45,000,000 22,500,000 22,500,000 5% 120% 1,350,000
Feb 49,000,000 24,500,000 47,000,000 5% 120% 1,470,000
Maret 47,000,000 3,000,000 50,000,000 5% 120% 180,000
20,500,000 70,500,000 15% 120% 3,690,000
April 40,000,000 20,000,000 90,500,000 15% 120% 3,600,000
Mei 44,000,000 22,000,000 112,500,000 15% 120% 3,960,000
Juni 52,000,000 26,000,000 138,500,000 15% 120% 4,680,000
Juli 40,000,000 20,000,000 158,500,000 15% 120% 3,600,000
Agus 35,000,000 17,500,000 176,000,000 15% 120% 3,150,000
Sept 45,000,000 22,500,000 198,500,000 15% 120% 4,050,000
Okt 44,000,000 22,000,000 220,500,000 15% 120% 3,960,000
Nop 43,000,000 21,500,000 242,000,000 15% 120% 3,870,000
Des 40,000,000 8,000,000 250,000,000 15% 120% 1,440,000
12,000,000 262,000,000 25% 120% 3,600,000
Jumlah 524,000,000 262,000,000 42,600,000
145
Tugas
Tugas 22
22 ::
Contoh :
dr. Hermansyah, Sp.JP merupakan dokter spesialis jantung yg
melakukan praktik di Rumah Sakit Harapan Jantung Sehat dg
perjanjian bahwa setiap jasa dokter yg dibayarkan oleh pasien
akan dipotong 20% oleh rumah sakit sbg bagian penghasilan
rumah sakit dan sisanya sebesar 80% dari jasa dokter tsb akan
dibayarkan kpd dr. Hermansyah, Sp.Jp. pada setiap akhir bulan.
Selain praktik di Rumah Sakit Harapan Jantung Sehat, ia juga
melakukan praktik sendiri di klinik pribadinya. dr. Hermansyah,
Sp.JP telah memiliki NPWP dan pada tahun 2014, jasa dokter yg
dibayarkan pasien dari praktik dr. Hermansyah, Sp.JP di rumah
sakit Harapan Jantung Sehat sbb:
146
Jasa Dokter yg dibayar pasien
Bulan
(Rp)
Januari 54.000.000
Februari 55.000.000
Maret 58.000.000
April 56.000.000
Mei 55.000.000
Juni 59.000.000
Juli 55.000.000
Agustus 54.000.000
September 52.000.000
Buatlah tabelnya,
Oktober 55.000.000
jika memiliki
Nopember 58.000.000 NPWP dan tdk
Desember 57.000.000 memiliki NPWP.
147
Bukan
Bukan pegawai
pegawai yg
yg menerima
menerima imbalan
imbalan tdk
tdk bersifat
bersifat
berkesinambungan
berkesinambungan
Contoh 1 :
Bahrun (menikah, tanpa tanggungan) melakukan jasa perbaikan
komputer kpd PT Cahaya Kurnia dg fee sebesar Rp 5.000.000
148
Contoh 2 :
Arif Nugraha melakukan jasa perawatan AC kpd PT
Wahana Jaya dg imbalan Rp 10.000.000. Arif Nugraha
mempergunakan tenaga 5 orang pekerja dg membayarkan
upah harian masing-masing sebesar Rp 180.000. Upah
harian yg dibayarkan utk 5 orang selama melakukan
pekerjaan sebesar Rp 4.500.000. Selain itu Arif Nugraha
membeli spare part AC yg dipakai utk perawatan AC
sebesar Rp 1.000.000
Perhitungan PPh pasal 21 terutang.
149
Perhitungan PPh pasal 21 terutang sbb :
Berdasarkan perjanjian serta dokumen yg diberikan Arif
Nugraha, diketahui bagian imbalan bruto yg merupakan
upah yg harus dibayarkan kpd pekerja harian dan biaya
utk membeli spare part AC, maka jumlah imbalan bruto
sbg dasar perhitungan PPh pasal 21 yg harus dipotong
oleh PT Wahana Jaya sebesar :
o imbalan bruto dikurangi bagian upah tenaga kerja harian dan biaya
spare part AC sebesar Rp 10.000.000 – Rp 4.500.000 – Rp 1.000.000
= Rp 4.500.000.
o PPh pasal 21 yg harus dipotong sebesar : 5% x 50% x Rp 4.500.000 =
Rp 112.500
o Jika Arif Nugraha tdk memiliki NPWP : 120% x 5% x 50% x Rp
4.500.000 = Rp 135.000
150
Bila PT Wahana Jaya tdk memperoleh informasi
berdasarkan perjanjian yg dilakukan oleh dokumen yg
diberikan oleh Arif Nugraha mengenai upah atau
pembelian material :
o PPh pasal 21 yg harus dipotong PT Wahana Jaya sebesar : 5% x
50% x Rp 10.000.000 = Rp 250.000
o Jika Arif Nugraha tdk memiliki NPWP : 120% x 5% x 50% x Rp
10.000.000 = Rp 300.000.
151
Peserta
Peserta kegiatan
kegiatan yg
yg menerima
menerima imbalan
imbalan
Contoh :
Sony adalah seorang atlet bulutangkis profesional Indonesia yg
bertempat tinggal di Jakarta. Ia menjuarai turnamen Indonesia
Grand Prix Gold dan memperoleh hadiah sebesar Rp
200.000.000
152
Pejabat
Pejabat PNS,
PNS, anggota
anggota TNI/Polri,
TNI/Polri, dan
dan pesiunannya
pesiunannya
yg
yg memperoleh
memperoleh honorarium
honorarium atau
atau imbalan
imbalan yg
yg
bersumber
bersumber dari
dariAPBN/APBD
APBN/APBD
153
Contoh :
Bendaraha Dinas Pendidikan Kota XX membayarkan
honorarium kpd peserta workshop sbb :
154
Penerima
Penerima uang
uang pensiun,
pensiun, uang
uang manfaat
manfaat pensiun,
pensiun,
tunjangan
tunjangan hari
hari tua
tua atau
atau jaminan
jaminan hari
hari tua
tua sekaligus
sekaligus
156
Contoh 2 :
Pada bln Agustus 2016, Nyonya Anindita menerima uang manfaat
pensiun sebesar Rp 176.000.000
157
Orang
Orang Pribadi
Pribadi yg
yg berstatus
berstatus sbg
sbg Subjek
Subjek Pajak
Pajak Luar
Luar
Negeri
Negeri
Contoh 1 :
Mr. Geoferry menerima honorarium sebesar Rp 100.000.000 dari
Hotel Melia Yogyakarta. Honorarium tsb diperoleh sehubungan
dg jasa konsultasi yg telah diberikannya
158
Contoh 2 :
Russel Frederiksen adalah pegawai yg berada di Indonesia
kurang dari 183 hari. Dia berstatus menikah dan mempunyai 2
anak. Dia memperoleh gaji pada bln Maret 2016 sebesar US$
2.500 sebulan. Kurs Menteri Keuangan pada saat pemotongan
adalah Rp 9.000 utk US$ 1.00
159
TENAGA AHLI YG
MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS
(BUKAN PEGAWAI)
TERDIRI DARI :
- PENGACARA - KONSULTAN
- AKUNTAN - NOTARIS
- ARSITEK - PENILAI
- DOKTER - AKTUARIS
JIKA WP TDKDit.P2Humas
MEMILIKI NPWP MAKA 160
TARIFNYA 20% LEBIH TINGGI
CONTOH PENGHITUNGAN
PPh PASAL 21
Contoh 1
dr. Slamet Taramandi (tenaga ahli), menerima honorarium sebesar Rp 10.000.000,-
Penghitungan PPh Pasal 21
5% x (50% x Rp10.000.000) =
5% x (Rp5.000.000) = Rp250.000
PPh Pasal 21 adalah tarif Pasal 17 UU PPh dari Dasar Pengenaan dan Pemotongan
PPh Pasal 21
Jika Dr. Slamet tidak punya NPWP
5% x (50% x Rp 10.000.000)x 120% = Rp300.000,-
5% x (Rp5.000.000) x 120% = Rp300.000,-
Contoh 2
Benny Ganteng SH, LLM (memiliki NPWP) menerima honorarium sebagai pengacara
sebesar Rp100.000.000,-
Penghitungan PPh Pasal 21 :
5% x (50% x Rp100.000.000) =
5% x (Rp50.000.000) = Rp2.500.000
Dit.P2Humas 161161
IMBALAN KEPADA BUKAN PEGAWAI
YANG TIDAK MEMILIKI NPWP ATAU
DIBAYARKAN TIDAK BERKESINAMBUNGAN*
HONORARIUM, KOMISI, FEE,
DAN IMBALAN SEJENISNYA DENGAN NAMA DAN
DALAM BENTUK APAPUN APAPUN
DITERIMA
BUKAN PEGAWAI
• SENIMAN, OLAHRAGAWAN; • ANGGOTA PANITIA, PESERTA PENDIDIKAN,
• PENASEHAT, PENGAJAR, PELATIH, PENCERAMAH, PELATIHAN & MAGANG DLL;
PENYULUH & MODERATOR, • PEMBAWA PESANAN/PENEMU
• PENGARANG PENELITI, DAN PENERJEMAH; LANGGANAN/PERANTARA
• PEMBERI JASA DLM SEGALA BDG TERMASUK • DISTRIBUTOR PERUSAHAAN MULTILEVEL
TEKNIK, KOMPUTER DAN SISTEM APLIKASINYA MARKETING ATAU DIRECT SELLING
TELEKOMUNIKASI,, ELEKTRONIKA, FOTOGRAPHI, • PETUGAS DINAS LUAR ASURANSI YG TDK
EKONOMI DAN SOSIAL BERSTATUS SBG PEGAWAI;
• AGEN IKLAN; • PENJAJA BARANG DAGANGAN YG TDK
• PENGAWAS, PENGELOLA PROYEK; BERSTATUS PEGAWAI; DAN/ATAU
• PESERTA PERLOMBAAN, PESERTA RAPAT, • PENERIMA PENGHASILAN BUKAN PEGAWAI
KONFERENSI, LAINNYA
PERTEMUAN ATAU KUNJUNGAN KERJA, PESERTA
ATAU
Contoh 2
Polan adalah pelawak menerima honorarium sebesar Rp50.000.000,-
Penghitungan PPh Pasal 21 :
5% x Rp50.000.000 = Rp2.500.000,-
Jika Polam tidak memiliki NPWP, penghitungan PPh Pasal 21 :
(5% x 120) x Rp50.000.000 = Rp3.000.000
163
KETENTUAN LAIN UNTUK BUKAN PEGAWAI
164
KETENTUAN LAIN PEMOTONGAN PPh PASAL 21
165
ORANG PRIBADI
STATUS WP LUAR NEGERI
PENGHASILAN YG DITERIMA/DIPEROLEH
DARI PEKERJAAN, JASA, DAN KEGIATAN
BERSIFAT FINAL
TIDAK FINAL
166
KEWAJIBAN
PEMOTONG PPh PASAL 21
MEMBUAT CATATAN ATAU KERTAS KERJA PERHITUNGAN PPh PSL 21 UTK MASING2
PENERIMA PENGHASILAN, YG MENJADI DASAR PELAPORAN PPh PSL 21 DAN/ATAU
PPh PSL 26 YG TERUTANG UTK SETIAPMASA PAJAK DAN WAJIB MENYIMPAN
CATATAN ATAU KERTAS KERJA PERHITUNGAN TSB
167
KEWAJIBAN PENERIMA
PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPh PASAL 21
168
TATA CARA PENYETORAN
PPh PASAL 21/26
TIDAK
DITANGGUNG PEMERINTAH
DITANGGUNG PEMERINTAH
TIDAK DITANGGUNG
DITANGGUNG PEMERINTAH PEMERINTAH
PELAPORAN
DENGAN SPT MASA
PPh PASAL 21/26
JIKA JATUH PD
HARI LIBUR