PERPAJAKAN
PAJAK PENGHASILAN
PASAL 23/PASAL 26
Dosen
Dr. SUMIHARTI, Ak, MS.i
1
PAJAK PENGHASILAN PASAL 23
• Pajak Penghasilan Pasal 23
merupakan pajak yang dipotong atas
penghasilan yang diterima atau diperoleh
WP Dalam Negeri (Orang Pribadi maupun
Badan) dan BUT yang berasal dari modal,
penyerahan jasa dan penyelenggaraan
kegiatan selain yang telah dipotong PPh
Pasal 21.
PPh Pasal 23 ini dibayarkan oleh Badan
Pemerintah atau Subjek Pajak Badan Dalam
Negeri, Penyelenggara Kegiatan, BUT, atau
Perwakilan Perusahaan LN lainnya. 2
DASAR HUKUM
PEMOTONGAN PPh PASAL 23/26
• UU No.6 Tahun 1983 sttd UU UU No. 16 Tahun 2009 (KUP)
UU • UU No.7 Tahun 1983 sttd UU No.36 Tahun 2008 (PPh)
-
PMK No. 181 Th 2007 (Bentuk dan Isi SPT)
-PMK No. 184 Th 2007 (Tgl jatuh tempo pembayaran,pelaporan)
PER -PMK No.186 Th 2007 (Dikecualikan dari pengenaan sanksi)
MENKEU -PMK No.190 Th 2007 (Pengembalian pajak yg seharusnya tdk terutang)
-PMK No.244 Th 2008 (Jenis Jasa lain yang Diatur dalam Pasal 23)
-PMK No.141 Th.2015 (Jenis Jasa lain yang Diatur dalam Pasal 23)
• BADAN PEMERINTAH
• SUBJEK PAJAK BADAN DALAM NEGERI
• PENYELENGGARA KEGIATAN
• BENTUK USAHA TETAP
• PERWAKILAN PERUSAHAAN LUAR NEGERI LAINNYA
PENYELENGGARA
PENYERAHAN KEGIATAN
MODAL SELAIN YANG TELAH
JASA DIPOTONG
PPh PSL 21
8 8
PENERIMA PENGHASILAN YANG
DIPOTONG
PPh PASAL 23/26
9 9
PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PEMOTONGAN
PPh PASAL 23
• DIVIDEN
• BUNGA TERMASUK PREMIUM,DISKONTO, DAN IMBALAN
SEHUBUNGAN DENGAN JAMINAN PENGEMBALIAN UTANG
• ROYALTI, SEWA DAN PENGHASILAN LAIN SEHUBUNGAN DGN HARTA
11 11
PENGHASILAN DARI SEWA
12 12
JASA TEKNIK
MELIPUTI
UMUMNYA DIBERIKAN SEKALI,
UNTUK SUATU
PROYEK MIS : - PENELITIAN JENIS TANAH UNTUK BANGUNAN,
- PEMBUATAN DESIGN BANGUNAN.
TERTENTU
13 13
JASA KONSULTAN
JASA MAKLON
14 14
JASA MANAJEMEN
PEMBERIAN JASA
DENGAN IKUT SERTA SECARA LANGSUNG
DALAM MELAKSANAKAN MANAJEMEN
15 15
PERMEN KEU RI
NOMOR 141/PMK.03/2015
Pasal (1)
1) Imbalan sehubungan dengan jasa lain selain
jasa yang telah dipotong PPh Pasal 21,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat
(1) huruf c angka 2 UU Pajak Penghasilan
sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan UU Nomor 36 Tahun 2008,
dipotong PPh sebesar 2% (dua persen) dari
jumlah bruto tidak termasuk PPN.
16
PERMEN KEU RI
NOMOR 141/PMK.03/2015
2) Dikecualikan dari pemotongan
PPh sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dalam hal imbalan
sehubungan dengan jasa lain
tersebut telah dikenai PPh yang
bersifat final berdasarkan
peraturan perundang-undangan
tersendiri.
17
Pasal (1)
3) Jumlah bruto sebagaimana dimaksud pada ayat
(1):
a. untuk jasa katering adalah seluruh jumlah
penghasilan dengan nama dan dalam bentuk apapun
yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan,
atau telah jatuh tempo pembayarannya oleh badan
pemerintah, subjek pajak badan dalam negeri,
penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau
perwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada
Wajib Pajak dalam negeri atau bentuk usaha
tetap, dan
18
Pasal (1)
2) untuk jasa selain jasa katering adalah
seluruh jumlah penghasilan dengan nama
dan dalam bentuk apapun yangdibayarkan,
disediakan untuk dibayarkan, atau telah
jatuh tempo pembayarannya oleh badan
pemerintah, subjek pajak badan DN,
penyelenggara kegiatan, BUT, atau
perwakilan perusahaan LN lainnya kepada
WP DN atau BUT, tidak termasuk:
19
Pasal (1)
kepada WPDN atau BUT, tidak termasuk:
1. pembayaran gaji, upah, honorarium,
tunjangan, dan pembayaran lain sebagai
imbalan sehubungan dengan pekerjaan
yang dibayarkan oleh WP penyedia
tenaga kerja kepada tenaga kerja yang
melakukan pekerjaan, berdasarkan
kontrak dengan pengguna jasa;
20
Pasal (1)
2. pembayaran kepada penyedia jasa atas pengadaan/
pembelian barang atau material yang terkait dengan
36
Pasal (1)
8) Penghitungan pemotongan Pajak
Penghasilan sebagaimana dimaksud ayat
(1) dan penentuan jumlah bruto sebagai
dasar pemotongan PPh sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), ayat (4),
dan ayat (5) adalah sesuai contoh
penghitungan sebagaimana tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri
ini. 37
Pasal 2
1) Jasa penunjang di bidang usaha panas bumi dan
penambangan minyak dan gas bumi (migas) sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 ayat (6) huruf i adalah jasa
penunjang berupa:
a.Jasa penyemenan dasar (primary cementing) yaitu
penempatan bubur semen secara tepat di antara pipa
selubung dan lubang sumur;
b. Jasa penyemenan perbaikan (remedial cementing),
yaitu penempatan bubur semen untuk maksud-maksud:
1. Penyumbatan kembali formasi yang sudah kosong;
2. Penyumbatan kembali zona yang berproduksi air;
3. Perbaikan dari penyemenan dasar yang gagal; dan
4. Penutupan sumur. 38
Pasal 2
c. Jasa pengontrolan pasir (sand control), yaitu
jasa yang menjamin bahwa bagian-bagian
formasi yang tidak terkonsolidasi tidak akan ikut
terproduksi ke dalam rangkaian pipa produksi
dan menghilangkan kemungkinan tersumbatnya
pipa.
d. Jasa pengasaman (matrix acidizing), yaitu
pekerjaan untuk memperbesar daya tembus
formasi dan menaikan produktivitas dengan jalan
menghilangkan material penyumbat yang
tidak diinginkan;
39
Pasal 2
e. Jasa peretakan hidrolika (hydraulic), yaitu
pekerjaan yang dilakukan dalam hal cara pengasaman
tidak cocok, misalnya perawatan pada formasi yang
mempunyai daya tembus sangat kecil;
BIDANG NON-AERONAUTIKA
42
JASA PENYELIDIKAN DAN
KEAMANAN
semua pemberian
semua pemberian pelayanan
pelayanan penyelidikan,
penyelidikan, pengawasan,
pengawasan,
penjagaan, dan
penjagaan, dan kegiatan
kegiatan atau
atau perlindungan
perlindungan untuk
untuk
keselamatan perorangan
keselamatan perorangan dan
dan harta
harta milik,
milik, termasuk
termasuk
penyelidikan latar
penyelidikan latar belakang
belakang seseorang,
seseorang, pencarian
pencarian jejak
jejak
orang hilang,
orang hilang, pencurian,
pencurian, dan
dan penggelapan
penggelapan serta
serta patroli
patroli
43
JASA PENUNJANG DI BIDANG
PENAMBANGAN MIGAS
BERUPA :
1. JASA PENYEMENAN DASAR (PRIMARY CEMENTING)
2. JASA PENYEMENAN PERBAIKAN (REMEDIAL CEMENTING)
3. JASA PENGONTROLAN PASIR (SAND CONTROL);
4. JASA PENGASAMAN (MATRIX ACIDIZING);
5. JASA PERETAKAN HIDROLIKA (HYDRAULIC);
6. JASA NITROGEN DAN GULUNGAN PIPA (NITROGEN DAN COIL
TUBING)
7. JASA UJI KANDUNG LAPISAN (DRILL STEAM TESTING);
8. JASA REPARASI POMPA REDA;
9. JASA PEMASANGAN INSTALASI DAN PERAWATAN;
10. JASA PENGGANTIAN PERALATAN/MATERIAL;
11. JASA MUD LOGGING;
12. JASA MUD ENGINEERING;
13. JASA WELL LOGGING & PERFORATING ;
14. JASA STIMULUS DAN SECONDARY DECOVERY;
15. JASA WELL TESTING & WIRE LINE SERVICE;
16. JASA ALAT KONTROL NAVIGASI LEPAS PANTAI YG BERKAITAN DGN
DRILLING
17. JASA PEMELIHARAAN UNTUK PEKERJAAN DRILLING;
18. JASA MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
Dit.P2Humas ANJUNGAN DRILLING; 44 44
19. JASA LAINNYA YG SEJENIS DI BIDANG PENGEBORAN MIGAS
TIDAK DIKENAKAN
PEMOTONGAN PPh PASAL 23/26
A. PENGHASILAN YG DIBAYAR ATAU TERUTANG KPD BANK;
B. SEWA YG DIBAYARKAN ATAU TERUTANG SEHUBUNGAN DGN SEWA GUNA
USAHA DENGAN HAK OPSI;
C. DEVIDEN ATAU BAGIAN LABA YG DITERIMA ATAU DIPEROLEH PERSEROAN
TERBATAS SEBAGAI WP DALAM NEGERI,KOPERASI, BUMN/D, DARI
PENYERTAAN MODAL PADA BADAN USAHA YANG DIDIRIKAN DAN
BERTEMPAT KEDUDUKAN DI INDONESIA DGN SYARAT :
1) DIVIDEN BERASAL DARI CADANGAN LABA YG DITAHAN DAN
2) BAGI PERSEROAN TERBATAS, BUMN/BUMD YG MENERIMA DIVIDEN,
KEPEMILIKAN SAHAM PADA BADAN YG MEMBERIKAN DIVIDEN PALING
RENDAH 25 PERSEN DARI JUMLAH MODAL YG DISETOR ;
D. BAGIAN LABA YG DITERIMA ATAU DIPEROLEH ANGGOTA DARI PERSEROAN
KOMANDITER YG MODALNYA TIDAK TERBAGI ATAS SAHAM-SAHAM,
PERSEKUTUAN, PERKUMPULAN, FIRMA DAN KONGSI, TERMASUK PEMEGANG
UNIT PENYERTAAN KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF;
F. SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI YG DIBAYARKAN KEPADA
ANGGOTANYA;
G. PENGHASILAN YG DIBAYAR ATAU TERUTANG KEPADA BADAN USAHA ATAS
JASA KEUANGAN YG BERFUNGSI SEBAGAI PENYALUR PINJAMAN DAN/ATAU
PEMBIAYAAN YG DIATUR DENGAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN 45 45
TARIF DAN DASAR PEMOTONGAN
PPh PASAL 23
HADIAH DAN
PENGHARGAAN, SEWA DAN
DEVIDEN, BUNGA JASA LAINNYA
DAN ROYALTI
TARIF TARIF
15 % 2%
DASAR PEMOTONGAN
J U M L A H B R U T O
47
CONTOH SOAL PPH PASAL
23
b. Tuan Hasan pada bulan Juli 2019,
menerima bunga atas simpanan
deposito di Bank CIMB Niaga senilai
Rp.50.000.000,-
Atas penghasilan bunga tsb tidak
dikenakan PPh Pasal 23 tetapi
dikenakan PPh Pasal 4 ayat (2)
sebesar:
20% x Rp50.000.000 =Rp10.000.000.
48
Contoh Soal Akuntansi
PPh Pasal 23
CV.Karya Sejati membayar jasa akuntansi
ke KAP Candra & Partner sebesar
Rp100.000.000 ( tidak termasuk PPN )
Pada tanggal 1 April 2019 dan PPh 23
langsung dipotong CV.Karya Sejati.
Ditanya :
Besarnya PPh 23 Terutang ?
49
Contoh:
52
CONTOH
• PT. NUSA INDAH sewa Mesin Fotocopy dari PT
Transindo sebesar Rp.66.000.000,- harga tsb
termasuk PPN.
• PPh Pasal 23 yang harus dipotong PT Nusa Indah
harus dihitung:
53
CONTOH
PT. membayar sewa mesin foto copy selama 1
tahun Rp.117.600.000,- dibayarkan sesudah
dipotong PPh Pasal 23 sebesar 2%.
Dicari DPP nya dulu = 100/(100-2) = 100/98
54
CONTOH
PT Garuda Jaya membayar bunga pinjaman kepada PT
Merpati sebesar Rp.51.000.000,-(sesudah dipotong
PPh Pasal 23)
Berapa PPh Pasal 23 terutang?
55
CONTOH SOAL
PT. DUTACOM TBk perusahaan Distributor Komputer Tosibha.
Perusahaan didirikan tahun 2005, saham dimiliki PT. Prima Com
40% saham PT. DutaCom, selebihnya dijual kepada Publik,beralamat
Jl. Sawo No. 17, Jak Pus NPWP 01.357.389.8.512.000.
Pembayaran honorarium, dividen dan imbalan lain & kewajiban
pemotongan PPh Pasal 23/Pasal 26 adalah SBB:
1. Membayar royalti kepada perusahaan Komputer di Jerman
$.320.000.,- setelah dipotong PPh Pasal 26. Kurs Menteri
Keuangan Rp.13.580,-= $.1, Kurs Jual BI Rp.13.500,-=$.1,
2. Membayar jasa konsultan pajak “Santosa & Rekan” sebesar
Rp.19.600.000,- setelah dipotong PPh Pasal 23, tetapi belum
termasuk PPN.
3. Membayar bunga pinjaman kepada PT.Pantura sebesar
Rp.425.000.000, setelah dipotong PPh Pasal 23.
4. Membayar Fee Audit sebesar Rp49.000.000,- setelah dipotong
PPh Pasal 23, kepada KAP “Handoyo & Rekan” dengan alamat Jl
Beton No. 8 JakTim 56
CONTOH SOAL
5. Membayar sewa kendaraan selama 6 bulan sebesar
Rp.78.400.000- setelah dipotong PPh Pasal 23 tetapi tidak
termasuk PPN pada PT. Sigma Transport dengan
NPWP.2.666.190.2.227.000 di Jl. Murai No. 7 Jakarta.
6. Membayar bunga pinjaman (credit modal kepada Bank Mandiri
31 Rasuna Said Jakarta sebesar Rp 120.000.000,-
7. Membayar dividen ke Persh Induk di Malaysia sebesar
$.300.000,- Kurs Menteri Keuangan Rp.13.580,- = $.1 dan
Kurs Tengah Bank Indonesia Rp.13.600,- = $.1;
8. Membagikan dividen antara lain sbb: pada PT. Prima Com
pemilik saham 40% sebesar Rp.800.000.000,-PT.AlfaRomeo
Rp.200.000.000,- dan Ny. Henny Rp100.000.000,-
Pertanyaan:
a. Hitung PPh Pasal 23, PPh Pasal 26
b. Tanggal berapa PPh Pasal 23/PPh Pasal 26 yang dipotong
disetorkan dan dilaporkan dalam SPT Masa paling lambat?
JAWABAN
PPh yang dipotong PT Dutacom :
1. DPP = $.320.000,- x Rp.13.580,-=Rp.4.345.600.000,-
Royalti $.320.000,- x Rp.13.500,-= Rp.4.320.000.000,-
Royalti Persh Komputer Jerman
DPP: 100/80 xRp. 4.345.600.000,- = Rp.5.400.000.000,-
DPP : 100/80 xRp. 54.000.000.000,- = Rp.5.000.000.000,-
PPh Pasal 26 = 20% x Rp.5.032.200.000,-= Rp.1.006.400.000,-
Jurnal yang dibuat:
• Biaya Royalti Rp. 5.000.000.000,-
PPh Pasal 26 Terutang Rp. 1.006.400.000,-
• Kas dan Bank Rp. 3.993.360.000,-
Pada waktu menyetor PPh Pasal 26
• PPh Pasal 26 Terutang Rp. 1.006.400.000,-
• Kas dan Bank Rp. 1.006.400.000,- 58
Jawaban
PPh yang dipotong PT Dutacom :
2. Membayar Jasa Konsultan Pajak Santosa & Rekan:
DPP = 100/98 xRp.19.600.000,- = Rp.20.000.000,-
PPh Pasal 23 = 2% x Rp.20.000.000,-= Rp.400.000,-
60
Jawaban
PPh yang dipotong PT Dutacom :
3. Membayar Bunga Pinjaman kepada PT Pantura:
DPP = 100/85 xRp.425.000.000,- = Rp.500.000.000,-
PPh Pasal 23 = 15% x Rp.500.000.000,-= Rp.75.000.000,-
Jurnal yang dibuat:
• Biaya Bunga : Rp.500.000.000,-
• PPh Pasal 23 Terutang Rp. 75.000.000,-
• Kas dan Bank Rp.425.000.000,-
62
Jawaban
PPh yang dipotong PT Dutacom :
4. Membayar Audit Fee kepada KAP Handoyo & Rekan:
DPP PPN= 100/98 xRp.49.000.000,- = Rp.50.000.000,-
PPh Pasal 23 = 2% x Rp.50.000.000,-= Rp.1.000.000,-
Jurnal yang dibuat:
• Biaya Jasa Audit Fee Rp.50.000.000,-
• PPh Pasal 23 Terutang Rp. 1.000.000,-
• Kas dan Bank Rp.49.000.000,-
64
Jawaban
PPh yang dipotong PT Dutacom :
5. Membayar Sewa Kendaran dari PT Sigma Transport:
DPP PPN= 100/98 xRp.78.400.000,- = Rp.80.000.000,-
PPh Pasal 23 = 2% x Rp.80.000.000,-= Rp.1.600.000,-
Jurnal yang dibuat:
• Biaya Jasa Audit Fee Rp.80.000.000,-
• PPh Pasal 23 Terutang Rp. 1.600.000,-
• Kas dan Bank Rp.78.400.000,-
66
Jawaban
PPh yang dipotong PT Dutacom :
6. Membayar Bunga pinjaman ke Bank Mandiri:
67
Jawaban
PPh yang dipotong PT Dutacom :
7. Dividen Ke Persh di Malaysia
DPP: $300.000,- x 13.580,-= Rp.4.074.000.000,-
Dividen = $300.000,- x 13.600,-= Rp.4.080.000.000,-
PPh Pasal 26= 20% x Rp.4.074.000.000,= Rp.814.800.000,-
Jurnal yang dibuat:
• Biaya Dividen Rp. 4.080.000.000,-
• PPh Pasal 26 Terutang Rp. 814.800.000,-
• Kas dan Bank Rp.3.265.200.000,-
71
JAWABAN
Pada Waktu Ny. Jenny memdapatkan Dividen
72
TATA CARA PEMOTONGAN PPh PASAL 23/26
BUKTI PEMOTONGAN
73 73
TATA CARA PENYETORAN PPh PASAL 23/26
LAMPIRAN
* LEMBAR KE-3 SSP BUKTI SETORAN PPh PSL 23/26
* DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN PPh PSL 23/26
* LEMBAR KE-2 BUKTI PEMOTONGAN
76