PEMBAYARAN PAJAK
Self Assessment System
Wajib Pajak
Menghitung
Membayar
Melaporkan
SSP SPT
Terbagi atas :
1. SSP Standar
Digunakan untuk semua jenis pajak, baik yang final maupun bukan final, kecuali setoran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Terdiri atas 5 rangkap sbb : 1) Lembar 1 : untuk arsip WP 2) Lembar 2 :untuk Kantor Pelayanan Pajak melalui Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara 3) Lembar 3 : untuk dilaporkan oleh WP ke Kantor Pelayanan Pajak 4) Lembar 4 : untuk arsip Kantor Penerima Pembayaran 5) Lembar 5 : untuk arsip Wajib Pungut atau pihak lain sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku
1. SSP Khusus
Dicetak oleh Kantor Penerima Pembayaran yang telah mengadakan kerjasama Monitoring Pelaporan Pembayaran Pajak (MP3) dengan Dirjan Pajak. Tercetak sbb : 1) Pada saat transaksi pembayaran atau penyetoran pajak sebanyak 2 lembar, yang berfungsi sama dengan lembar ke-1 dan lembar ke-3 SSP Standar 2) terpisah sebanyak 1 (satu) lembar, yang berfungsi sama dengan lembar ke-2 SSP Standar untuk diteruskan ke Kantor Peerbendaharaan dan Kas Negara (KPPN) sebagai lampiran Daftar Nominatif Penerimaan (DNP) SSP Khusus dapat diperbanyak yang berfungsi sama dengan lembar ke-5 SSP Standar sebagai pengganti bukti potong/bukti pungut, dengan diberi cap dan tanda tangan oleh pejabat yang berwenang oleh Kantor Penerima Pembayaran. SSP khusus paling sedikit memuat keterangan sbb : 1) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 2) Nama Wajib Pajak 3) Identitas Kantor Penerima Pembayaran 4) Mata Anggaran Penerimaan (MAP) / Kode Jenis Pajak dan Kode Jenis Setoran 5) Masa Pajak dan atau Tahun Pajak 6) Nomor Ketetapan (untuk pembayaran: STP, SKPKB, atau SKPKBT) 7) Jumlah dan Tanggal Pembayaran 8) Nomor Transaksi Pembayaran Pajak (NTPP) dan atau Nomor Transaksi Bank (NTB) atau Nomor Transaksi Pos (NTP).
Fungsi:
Sebagai sarana untuk membayar pajak dan merupakan bukti pembayaran pajak.
Imbalan Bunga
Imbalan bunga diberikan kepada WP apabila memenuhi persyaratan sbb : SKPLB terlambat diterbitkan, kepada WP diberikan bunga 2% per bulan dihitung sejak berakhirnya jangka waktu 1 bulan setelah berakhirnya jangka waktu 12 bulan sampai dengan diterbitkan SKPLB. Tindak pidana dibidang perpajakan yang bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum tetap, kepada WP diberikan SKPLB, juga imbalan bunga 2% per bulan untuk paling lama 24 bulan sampai dengan diterbitkannya SKPLB.
SURAT PEMBERITAHUAN
Pengertian
Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan atau pembayaran pajak, objek pajak atau bukan objek pajak, atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Dasar Hukum
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 534/KMK.04/2000 tentang Bentuk dan Isi Surat Pemberitahuan serta Keterangan dan atau Dokumen yang Harus Dilampirkan Pasal 3 ayat (1), (1a), dan (1b) UU KUP
Fungsi
Bagi Wajib Pajak : Sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang Bagi Pengusaha Kena Pajak : Sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah PPN dan PPnBM yang sebenarnya terutang Bagi Pemotong/pemungut Pajak : Sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong atau dipungut dan disetorkan.
Jenis SPT
SPT Masa : adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Masa Pajak SPT Tahunan : adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak.
Bentuk SPT
SPT berbentuk formulir kertas (hardcopy) dapat diambil secara langsung di tempat yang ditetapkan oleh Dirjen Pajak .SPT berbentuk e-SPT dapat diambil secara langsung oleh WP dengan cara mengunduh format SPT atau aplikasi e-SPT dari situs DJP.
Kantor Pelayanan Pajak Kantor Penyuluhan Pajak Kantor Pelayanan PBB Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Kantor Pusat Direktorat Jendral Pajak Malelui internet atau homepage Dirjen Pajak di www.pajak.go.id Mencetak/menggandakan sendiri dengan bentuk dan isi yang sama seperti aslinya
Pengisian SPT
WP mengisi dan menyampaikan SPT dengan benar, lengkap, jelas dan menandatanganinya. Bila WP adalah badan, SPT ditandatangani oleh pengurus atau direksi. Bila SPT ditandatangai oleh orang lain bukan WP, harus dilampiri surat kuasa khusus. Pengisian SPT Tahunan PPh oleh WP yang wajib melakukan pembukuan hasrus dilengkapi dengan laporan keuanagan berupa neraca dan laporan laba rugi serta keterangan lain yang diperlukan untuk menghitung Penghasilan Kena Pajak.
Penyampaian SPT
Secara langsung ke Kantor Pelayanan Pajak Melalui Kantor Pos Melalui perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir yang ditunjuk Dirjen Pajak E-Filing melalui ASP (Penyedia Jasa Aplikasi) dan diberikan Bukti Penerimaan Elektronik
SPT Masa
Jenis Pajak
SPT Tahunan PPh Badan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi
Batas Waktu
4 bulan setelah berakhirnya tahun pajak 3 bulan setelah berakhirnya tahun pajak
Dikecualikan dari kewajiban menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 25 dan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi yaitu WP Orang Pribadi yang dalam satu Tahun Pajak menerima atau memperoleh penghasilan neto tidak melebihi PTKP sebagaimana dimaksud dalam UU PPh. Dikecualikan dari kewajiban menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 25 yaitu WP Orang Pribadi yang tidak menjalankan kegiatan usaha atau tidak melakukan pekerjaan bebas.