Anda di halaman 1dari 15

Oleh : Endah Riwayatun (1142074)

PERPAJAKAN BAB 12 PEMBAYARAN DAN PELAPORAN PAJAK

PEMBAYARAN PAJAK
Self Assessment System

Wajib Pajak

Menghitung

Membayar

Melaporkan

SSP SPT

Lembaga Penerima Pembayaran Pajak

Kantor Penyuluhan Pajak & Lembaga lain

SURAT SETORAN PAJAK


Pengertian
Surat Setoran Pajak (SSP) adalah Surat yang oleh Wajib Pajak (WP) digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran pajak terutang ke kas negara melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan (MenKeu), seperti Kantor Pos, Bank BUMN, dan Bank BUMD.

Terbagi atas :
1. SSP Standar
Digunakan untuk semua jenis pajak, baik yang final maupun bukan final, kecuali setoran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Terdiri atas 5 rangkap sbb : 1) Lembar 1 : untuk arsip WP 2) Lembar 2 :untuk Kantor Pelayanan Pajak melalui Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara 3) Lembar 3 : untuk dilaporkan oleh WP ke Kantor Pelayanan Pajak 4) Lembar 4 : untuk arsip Kantor Penerima Pembayaran 5) Lembar 5 : untuk arsip Wajib Pungut atau pihak lain sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku

Lanjutan .. Surat Setoran Pajak

1. SSP Khusus
Dicetak oleh Kantor Penerima Pembayaran yang telah mengadakan kerjasama Monitoring Pelaporan Pembayaran Pajak (MP3) dengan Dirjan Pajak. Tercetak sbb : 1) Pada saat transaksi pembayaran atau penyetoran pajak sebanyak 2 lembar, yang berfungsi sama dengan lembar ke-1 dan lembar ke-3 SSP Standar 2) terpisah sebanyak 1 (satu) lembar, yang berfungsi sama dengan lembar ke-2 SSP Standar untuk diteruskan ke Kantor Peerbendaharaan dan Kas Negara (KPPN) sebagai lampiran Daftar Nominatif Penerimaan (DNP) SSP Khusus dapat diperbanyak yang berfungsi sama dengan lembar ke-5 SSP Standar sebagai pengganti bukti potong/bukti pungut, dengan diberi cap dan tanda tangan oleh pejabat yang berwenang oleh Kantor Penerima Pembayaran. SSP khusus paling sedikit memuat keterangan sbb : 1) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 2) Nama Wajib Pajak 3) Identitas Kantor Penerima Pembayaran 4) Mata Anggaran Penerimaan (MAP) / Kode Jenis Pajak dan Kode Jenis Setoran 5) Masa Pajak dan atau Tahun Pajak 6) Nomor Ketetapan (untuk pembayaran: STP, SKPKB, atau SKPKBT) 7) Jumlah dan Tanggal Pembayaran 8) Nomor Transaksi Pembayaran Pajak (NTPP) dan atau Nomor Transaksi Bank (NTB) atau Nomor Transaksi Pos (NTP).

Lanjutan .. Surat Setoran Pajak

Fungsi:
Sebagai sarana untuk membayar pajak dan merupakan bukti pembayaran pajak.

Tempat Pembayaran Pajak


Kantor Pos Bank BUMN dan Bank BUMD Tempat lain yang ditentukan oleh MenKeu

Batas Pembayaran Pajak (Pasal 9 UU No 28 th 2007)


Batas pembayaran untuk masing-masing pajak paling lama 15 hari bulan berikutnya, dengan rincian sebagai berikut : PPh Pasal 25 selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya PPh Pasal 21 selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya PPN Masa selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya

Sanksi Keterlambatan Pembayaran Pajak


Denda administrasi bunga 2% perbulan dari pajak terutang terhitung dari jatuh tempo pembayaran sampai dengan dilakukan pembayaran. Bagian bulan dihitung penuh.

Lanjutan .. Surat Setoran Pajak

Pengelompokan Pembayaran Pajak


Pembayaran masa Pembayaran kekurangan pajak setelah berakhirnya tahun pajak/bagian tahun pajak Pembayaran karena adanya Surat Tagihan Pajak (STP) , Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), SKPKB Tambahan, Sk Pembetulan, Sk Keberatan, Putusan Banding.

Pembayaran Kekurangan Berdasarkan SPT (PPh Pasal 29)


Harus dibayar lunas paling lambat tanggal 31 Maret untuk WP orang pribadi dan tanggal 30 April untuk WP badan setelah tahun pajak berakhir, sebelum SPT itu disampaikan.

Pembayaran karena Adanya Penagihan (Pasal 9 UU No 28 th 2007)


Surat-surat penagihan yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah (STP, Sk Keberatan, Putusan Banding) , harus dilunasi dalam jangka waktu 1 bulan sejak tanggal diterbitkan.

Lanjutan .. Surat Setoran Pajak

Pengangsuran atau Penundaan Pembayaran Pajak


Alasan Permohonan : 1) Wajib Pajak mengalami kesulitan likuiditas 2) Wajib Pajak mengalami keadaan di luar kekuasaan Bentuk Jaminan dapat berupa Bank Garansi, Perhiasan, Barang bergerak (surat efek), Hipotik, penanggungan pihak ketiga. Sanksi bunga sebesar 2% per bulan yang dihitung sejak jatuh tempo sampai saat pembayaran.

Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak


Wajib Pajak (WP) dapat mengajukan permohonan restitusi ke Direktur Jenderal Pajak melalui Kantor Pelayanan Pajak (KPP) setempat. Direktur Jenderal Pajak setelah melakukan pemeriksaan, menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) SKPLB diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak paling lambat 12 (dua belas) bulan sejak surat permohonan diterima secara lengkap, kecuali untuk kegiatan tertentu ditetapkan lain dengan keputusan Direktur Jenderal Pajak. Apabila dalam jangka waktu 12 bulan sejak permohonan restitusi, Direktur Jenderal Pajak tidak memberikan keputusan, maka permohonan dianggap dikabulkan, dan SKPLB diterbitkan dalam waktu paling lambat 1 (satu) bulan setelah jangka waktu berakhir.

Lanjutan .. Surat Setoran Pajak

Imbalan Bunga
Imbalan bunga diberikan kepada WP apabila memenuhi persyaratan sbb : SKPLB terlambat diterbitkan, kepada WP diberikan bunga 2% per bulan dihitung sejak berakhirnya jangka waktu 1 bulan setelah berakhirnya jangka waktu 12 bulan sampai dengan diterbitkan SKPLB. Tindak pidana dibidang perpajakan yang bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum tetap, kepada WP diberikan SKPLB, juga imbalan bunga 2% per bulan untuk paling lama 24 bulan sampai dengan diterbitkannya SKPLB.

Sk Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak


SKPPKP adalah surat keputusan yang menentukan jumlah pengembalian pendahuluan kelebihan pajak untuk Wajib Pajak tertentu. Kepala Kantor Wilayah DJP atas nama Direktur Jenderal Pajak menetapkan Wajib Pajak yang memenuhi kriteria tertentu setiap bulan Januari dan berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak diterbitkan paling lambat 3 (tiga) bulan untuk PPh, dan 1 (satu) bulan untuk PPN, sejak permohonan diterima lengkap Direktur Jenderal Pajak dapat melakukan pemeriksaan dan menerbitkan surat ketetapan pajak berupa SKPKB atau SKPLB atau SKPN dalam jangka waktu 10 tahun, terhadap WP yang telah memperoleh pengembalian pendahuluan kelebihan pajak.

SURAT PEMBERITAHUAN
Pengertian
Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan atau pembayaran pajak, objek pajak atau bukan objek pajak, atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Dasar Hukum

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 534/KMK.04/2000 tentang Bentuk dan Isi Surat Pemberitahuan serta Keterangan dan atau Dokumen yang Harus Dilampirkan Pasal 3 ayat (1), (1a), dan (1b) UU KUP

Fungsi

Bagi Wajib Pajak : Sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang Bagi Pengusaha Kena Pajak : Sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah PPN dan PPnBM yang sebenarnya terutang Bagi Pemotong/pemungut Pajak : Sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong atau dipungut dan disetorkan.

Lanjutan .. Surat Pemberitahuan

Jenis SPT
SPT Masa : adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Masa Pajak SPT Tahunan : adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak.

Bentuk SPT
SPT berbentuk formulir kertas (hardcopy) dapat diambil secara langsung di tempat yang ditetapkan oleh Dirjen Pajak .SPT berbentuk e-SPT dapat diambil secara langsung oleh WP dengan cara mengunduh format SPT atau aplikasi e-SPT dari situs DJP.

Tempat Pengambilan SPT

Kantor Pelayanan Pajak Kantor Penyuluhan Pajak Kantor Pelayanan PBB Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Kantor Pusat Direktorat Jendral Pajak Malelui internet atau homepage Dirjen Pajak di www.pajak.go.id Mencetak/menggandakan sendiri dengan bentuk dan isi yang sama seperti aslinya

Lanjutan .. Surat Pemberitahuan

Pengisian SPT
WP mengisi dan menyampaikan SPT dengan benar, lengkap, jelas dan menandatanganinya. Bila WP adalah badan, SPT ditandatangani oleh pengurus atau direksi. Bila SPT ditandatangai oleh orang lain bukan WP, harus dilampiri surat kuasa khusus. Pengisian SPT Tahunan PPh oleh WP yang wajib melakukan pembukuan hasrus dilengkapi dengan laporan keuanagan berupa neraca dan laporan laba rugi serta keterangan lain yang diperlukan untuk menghitung Penghasilan Kena Pajak.

Penyampaian SPT
Secara langsung ke Kantor Pelayanan Pajak Melalui Kantor Pos Melalui perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir yang ditunjuk Dirjen Pajak E-Filing melalui ASP (Penyedia Jasa Aplikasi) dan diberikan Bukti Penerimaan Elektronik

Lanjutan .. Surat Pemberitahuan Jangka Waktu Penyampaian SPT


SPT Tahunan

SPT Masa

Jenis Pajak
SPT Tahunan PPh Badan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

Batas Waktu
4 bulan setelah berakhirnya tahun pajak 3 bulan setelah berakhirnya tahun pajak

Lanjutan .. Surat Pemberitahuan

Sanksi Terlambat Menyampaikan SPT


Dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar: Rp 500.000 untuk SPT Masa PPN Rp 100.000 untuk SPT Masa lainnya dan SPT Tahunan WP Orang Pribadi Rp 1.000.000 untuk SPT Tahunan PPh WP Badan .

Pengecualian WP dari kewajiban menyampaikan SPT


Berdasarkan PMK No. 183/PMK.03/2007 yang dikecualikan dari kewajiban menyampaikan SPT dapat diuraikan sebagai berikut:

Dikecualikan dari kewajiban menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 25 dan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi yaitu WP Orang Pribadi yang dalam satu Tahun Pajak menerima atau memperoleh penghasilan neto tidak melebihi PTKP sebagaimana dimaksud dalam UU PPh. Dikecualikan dari kewajiban menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 25 yaitu WP Orang Pribadi yang tidak menjalankan kegiatan usaha atau tidak melakukan pekerjaan bebas.

THANK YOU ! THANK YOU !

Anda mungkin juga menyukai