Anda di halaman 1dari 7

USKP 2010: PPh Pasal 21 dan SPT PPh 21 - B Kelompok PPh

Badan

1. Didi status kawin tidak menanggung keluarga lain bekerja pada PT Good To Great sejak
bulan Maret 2010. Didi belum mempunyai NPWP dan sebelumnya tidak bekerja. PT
Good To Great bergerak di bidang usaha persewaan gedung perkantoran yang
penghasilannya dikenakan pajak bersifat final. Untuk meningkatkan kesejahteraan
karyawannya, PT Good To Great mengikuti program Jamsostek dan Program Pensiun ke
dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan. Data penghasilan
Didi berupa gaji dan lain-lain dari PT Good To Great dalam bulan Mei 2010 sebagai
berikut:
Gaji Rp 4.000.000,00
Tunjangan Transport Rp 600.000,00
Bahan Sembako (nilai pasar) Rp 500.000,00
Premi Asuransi Kecelakaan Kerja Rp 16.000,00
(dibayar pemberi kerja)
Premi asuransi kematian Rp 8.000,00
(dibayar pemberi kerja)
Iuran THT dibayar pemberi kerja Rp 120.000,00
Iuran pensiun dibayar pemberi kerja Rp 96.000,00
Iuran THT dibayar pegawai Rp 60.000,00
Iuran Pensiun dibayar pegawai Rp 48.000,00
PPh pasal 21 harus dipotong oleh PT Good To Great atas penghasilan Didi pada bulan
Mei 2010 sebesar . . . .

2. Bambang Guritno status kawin menanggung seorang anak kandung adalah pemberi jasa
bukan pegawai yang dalam memberikan jasanya mempekerjakan orang lain sebagai
pegawainya dan melakukan penyerahan material. Bambang Guritno telah memiliki
NPWP dan mempunyai penghasilan.
Dalam bulan Januari s/d Maret 2009 Bambang Guritno memperoleh pekerjaan untuk
merenovasi gedung kantor PT Marga Husada dengan harga borongan termasuk material
sebesar Rp 300.000.000,00.
Biaya yang dikeluarkan oleh Bambang Guritno sesuai dengan bukti-bukti pengeluaran
yang disampaiakn kepada PT Marga Husada sebagai berikut:
Pemakaian bahan (cat) sebesar Rp 150.000.000,00
Upah buruh sebesar Rp 90.000.000,00 untuk 10 orang tenaga haian lepas masing-
masing bekerja selama 75 hari (3 bulan) dengan upah masing-masing sebesar Rp
120.000,00 per hari.
Hitung PPh Pasal 21 yang harus dipotong oleh PT Marga Husada atas pembayaran
imbalan pekerjaan renovasi gedung kantor tersebut!
USKP 2010: PPh Pasal 21 dan SPT PPh 21 - B Kelompok PPh
Badan

3. Suryadi status bujangan dan tidak mempunyai tanggungan keluarga lainnya, adalah
seorang motivator yang memberikan training untuk memberikan motivasi peningkatan
kinerja karyawan PT Maju jaya. Training dilakukan 4 kali sebulan sepanjang tahun 2009
dengan mendapat honorarium sebesar Rp 2.250.000,00 untuk setiap training yang
dilakukan atau Rp 9.000.000,00 setiap bulannya.
Hitung PPh 21 yang harus dipotong atas honorarium yang dibayarkan oleh PT Maju
Jaya kepada Suryadi pada bulan Desember 2009!

4. Chandra Dewa status kawin menanggung 2 (dua) orang anak kandung adalah distributor
Perusahaan Multi Level marketing Rantai Bahagia. Chandra Dewa telah memiliki NPWP
dan tidak mempunyai penghasilan lain selain komisi dari Perusahaan Multi Level
Marketing Rntai Bahagia.
Untuik masa Januari s.d Mei 2010 Chandra Dewa telah menerima komisi sebagai
berikut:
Januari Rp 30.000.000,00
Februari Rp 20.000.000,00
Maret Rp 28.000.000,00
April Rp 22.000.000,00
Mei Rp 32.000.000,00
Hitung PPh Pasal 21 yang harus dipotong oleh Perusahaan Multi Level Marketing Rantai
Bahagia atas komisi yang dibayarkan kepada Chandra Dewa, khususnya komisi yang
dibayarkan pada bulan Mei 2010 tersebut!

5. Kim Yu Hong status kawin menanggung 2 anak kandung datang dari Korea Selatan
untuk menetap di Indonesia tanggal 1 April 2010. Kim Yu Hong bekerja pada PT Buana
Raya sejak 1 Mei 2010 sebagai pegawai tetap dengan memperoleh imbalan dalam mata
uang asing dan rupiah. Untuk masa 1 April 2010 s.d. 30 April 2010 Kim Yu Hong belum
bekerja di Indonesia. PT Buana Raya bergerak di bidang usaha pertambangan batu bara.
Dalam bulan Mei 2010 Kim Yu Hong memperoleh penghasilan dari PT Buana Raya
berupa gaji dan imbalan lain sebagai berikut:
Gaji US$ 8.500
Tunjangan Makan Rp 2.000.000,00
Kurs menurut Peraturan Menteri US$ 1 = Rp 9.050,00
Keuangan
Kurs tengah Bank Indonesia US$ 1 = Rp 9.975,00
USKP 2010: PPh Pasal 21 dan SPT PPh 21 - B Kelompok PPh
Badan

Disamping itu Kim Yu Hong memperoleh fasilitas rumah dinas dan kendaraan dinas
dengan biaya penyusutan dan biaya perawatan masing-masing sebesar Rp 30.000.000,00
dan Rp 40.000.000,00 per tahun. Kim Yu Hong telah memiliki NPWP.
Hitung PPh 21 yang harus dipotong atas penghasilan Kim Yu hong dari PT Buana raya
pada bulan Mei 2010!

6. Dr. Suharto Sp A status kawin menanggung seorang anak kandung adalah seorang dokter
spesialis anastesi yang bekerja di beberapa rumah sakit diantaranya di Rumah Sakit
Marga Hasada. Dr. Suharto Sp A telah memiliki NPWP, menerima imbalan dari pasien
yang pembayarannya dilakukan melalui rumah sakit dimana dia memberikan jasa
anestesi kepada pasien yang bersangkutan. Atas pembayaran imbalan tersebut Rumah
Sakit mendapat bagian sebesar 20% dari imbalan yang dibayar oleh pasien sebagai
penghasilan rumah sakit.
Data imbalan yang dibayarkan oleh rumah sakit Marga Husada kepada Dr Suharto Sp A
pada bulan Januari s.d. Mei 2010 sebagai berikut:

Dibayarkan ke
Jumlah Imbalan dibayar Bagian Rumah
Bulan dokter sebelum
pasien Sakit
dipotong pajak
Januari Rp 37.000.000,00 Rp 7.400.000,00 Rp 29.600.000,00
Februari Rp 33.000.000,00 Rp 6.600.000,00 Rp 26.400.000,00
Maret Rp 40.000.000,00 Rp 8.000.000,00 Rp 32.000.000,00
April Rp 38.000.000,00 Rp 7.600.000,00 Rp 30.400.000,00
Mei Rp 42.000.000,00 Rp 8.400.000,00 Rp 33.600.000,00

Hitung PPh pasal 21 atas imbalan pada bulan Mei 2010 yang dibayarkan kepada Dr.
Suharto Sp A yang harus dipotong oleh Rumah Sakit Marga Husada!

7. Telah dibayarkan honorarium kepada Ny. Anisa (status tidak kawin), tidak memiliki
NPWP, seorang komisaris PT HB yang bukan pegawai tetap. Dalam bulan Januari 2010
sebesar Rp 40.000.000,00 dan bulan April 2010 sebesar Rp 30.000.000,00. Hitung
besarna pemotongan PPh pasal 21 atas transaksi pembayaran honorarium di bulan April
2010 tersebut!
USKP 2010: PPh Pasal 21 dan SPT PPh 21 - B Kelompok PPh
Badan

8. Aufar Fadi telah bekerja selama 15 tahun, belum menikah dan memiliki NPWP,
menerima gaji sebesar Rp 7.500.000,00 sebulan. Aufar mengikuti program pensiun yang
preminya dibayar sendiri oleh Aufar ke Dana Pensiun Tua Bahagia, yang pendiriannya
telah disahkan Menkeu, sebesar Rp 100.000,00 sebulan.
Aufar telah melakukan penarikan dana pensiun yang telah dibayar sendiri sebanyak dua
kali. Pada bulan Februari 2010 sebesar Rp 37.000.000,00 dan pada bulan Mei Rp
22.000.000,00
Hitung berapa PPh pasal 21 untuk penarikan dana pensiun yang kedua (Mei)!

9. Pada bulan Februari 2010, PT HB melakukan pembayaran sebesar Rp 90.000.000,00


kepada Ir. Nanang, MT seorang konsultan desain grafis yang melakukan pekerjaan bebas
dan tidak berkesinambungan. Ir. Nanang MT status menikah memiliki seorang anak yang
masih menjadin tanggungan telah terdaftar sebagai Wajib Pajak dan memiliki NPWP.
Mei 2010 Ir. Nanang MT menerima kembali sisa fee sebesar Rp 80.000.000,00.
Berapakah PPh Pasal 21 atas sisa fee yang diterima oleh Ir. Nanang MT?

10. Hilman Setyo telah menikah dan memiliki seorang anak. Hilman memiliki penghasilan
hanya dari bekerja sebagai petugas dinas luar asuransi pada PT Rantai Aman. Ia telah
terdaftar sebagai wajib pajak dan memiliki NPWP. Sampai dengan Mei 2010
penghasilan yang diterima oleh Hilman sebagai petugas dinas luar asuransi dari
perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
Januari Rp 19.000.000,00
Februari Rp 18.000.000,00
Maret Rp 22.000.000,00
April Rp 25.000.000,00
Mei Rp 30.000.000,00
Jumlah Rp 114.000.000,00
Berapa total PPh 21 terutang sampai dengan Mei 2010?
USKP 2010: PPh Pasal 21 dan SPT PPh 21 - B Kelompok PPh
Badan

ESSAY

PT. Swa Daya Utama (SDU) adalah sebuah perusahaan penyedia alat-alat kedokteran dan rumah
sakit yang beralamat di Jalan Sumber Air II No.77 Jakarta Selatan. NPWP : 01.103.320.1.012.000.
Nomor telepon 021-7213401 dan alamat email SD.Utama@hotmail.com.

Selama tahun 2009, perusahaan setiap bulannya membayar premi asuransi kematian sebesar 0,2%
dan premi asuransi kecelakaan kerja sebesar 0,5% dari gaji pokok masing-masing pekerja. Selain itu
perusahaan juga menanggung iuran Jaminan Hari Tua (JHT) sebesar 1,5% dari gaji pokok masing-
masing pegawai tetap.

Data pembayaran gaji, upah, honorarium, dan imbalan lainnya sbb :

1. Pegawai Tetap

Nama : Noorman Gaji Pokok 240.000.000


NPWP : 06.253.567.1-036.000 Tunjangan Jabatan 16.800.000
Alamat : Jl. Selamat Jaya I/30 Jakarta Tunjangan Transport 28.800.000
Jabatan : Direktur Utama Tunjangan Makan 16.800.000
Status : K/1 Tunjangan Hari Raya 20.000.000
Bonus 25.000.000
Iuran Pensiun (perusahaan) 1.500.000
Iuran Pensiun (dibayar sendiri) 2.160.000

Nama : Rene Joe Gaji Pokok 39.000.000


NPWP : 06.918.283.4-053.000 Tunjangan Jabatan 7.500.000
Alamat : Jl. Lebak Lestari 20 Jakarta Tunjangan Transport 12.000.000
Jabatan : Manager Tunjangan Makan 6.000.000
Status : TK/0 Tunjangan Hari Raya 0
Keteranga : Telah bekerja sejak tahun 2007 Bonus 0
n
Tanggal 31 Maret 2009 berhenti Iuran Pensiun (perusahaan) 900.000
Bekerja dan kembali ke negara Iuran Pensiun (dibayar sendiri) 750.000

Nama : Agung Budi Gaji Pokok 72.000.000


NPWP : 09.298.213.3-011.000 Tunjangan Jabatan 0
Alamat : Jl. Ciragil 101 Jakarta Tunjangan Transport 8.400.000
Jabatan : Staff Tunjangan Makan 8.400.000
Status : K/0 Tunjangan Hari Raya 5.000.000
Bonus 7.500.000
Iuran Pensiun (perusahaan) 600.000
Iuran Pensiun (dibayar sendiri) 750.000
USKP 2010: PPh Pasal 21 dan SPT PPh 21 - B Kelompok PPh
Badan

Nama : Affandi Seno Gaji Pokok 240.000.000


NPWP : 06.211.143.6-021.000 Tunjangan Jabatan 16.800.000
Alamat : Jl. Suwiryo 34 Jakarta Tunjangan Transport 28.800.000
Jabatan : Pengawas Lapangan Tunjangan Makan 16.800.000
Status : K/0 Tunjangan Hari Raya 20.000.000
Keterangan : Baru Lulus Bonus 25.000.000
Mulai bekerja 1 Juli 2009 Iuran Pensiun (perusahaan) 1.500.000
Iuran Pensiun (dibayar sendiri) 2.160.000

2. Bukan Pegawai Tetap


a. Pada bulan Desember 2009, telah dibayar sebesar Rp 55.000.000,00 untuk biaya pembuatan
gambar Arsitek, kepada Ferry Juardi, ST., seorang arsitek, yang berkantor di Jl. Kemang Hijau
33 dan ber-NPWP 06.333.444.6-005.000.
b. Pada bulan Desember 2009 telah dibayar sebesar Rp 25.000.000,00 untuk biaya sebagai
presenter professional kepada Wanda Hidayati yang beralamat di Jl. Tubagus Angke 49
Jakarta. Wanda Hidayati belum ber-NPWP.
c. Pada bulan Desember 2009 telah dibayarkan fee sebesar US$ 8,500 kepada Mr. Jhon Farm
yang datang langsung dari Amerika Serikat, untuk memberikan pelatihan standar mutu
selama 10 hari. (Pada saat pembayaran Kurs Tengah BI 1 US$ = Rp 9.100,00; Kurs Bank RBT =
Rp 9.120,00; Kurs Menteri Keuangan = Rp 9.080,00)

3. Informasi Lainnya
a. Selain itu didapatkan juga rekapitulasi Objek Pajak yang telah disetorkan PPh Pasal 21-nya
sebesar pajak terutang dan dilaporkan dari masa Januari s/d November 2009:

Jumlah Penghasilan Jumlah Pajak


Bruto Terutang
Pegawai Tetap 518.709.583 56.976.242
Pegawai Tidak Tetap atau Tenaga Kerja 30.000.000 1.500.000
Lepas (2 orang)
Tenaga Ahli 50.000.000 3.750.000
Peserta Kegiatan 15.000.000 750.000
Bukan Pegawai yang Menerima 0 0
Penghasilan yang Bersifat
Berkesinambungan
Bukan Pegawai yang Menerima 0 0
Penghasilan yang Tidak Bersifat
Berkesinambungan
Pegawai atau Pemberi Jasa sebagai Wajib 0 0
Pajak Luar Negeri

b. Pada tanggal 1 Desember 2009 terdapat satu orang pegawai tetap yang masuk bekerja.

Nama : Yunina Sari Gaji Pokok 4.000.000


NPWP : 47.340.200.5-023.000 Tunjangan Jabatan 0
USKP 2010: PPh Pasal 21 dan SPT PPh 21 - B Kelompok PPh
Badan

Alamat : Jl. Aceh 99 Jakarta Tunjangan Transport 500.000


Jabatan : Sekretaris Tunjangan Makan 500.000
Status : TK/0 Tunjangan Hari Raya 0
Keterangan : Baru pertama kali bekerja Bonus 0
Iuran Pensiun (perusahaan) 30.000
Iuran Pensiun (dibayar sendiri) 50.000

c. PT Swa Daya Utama selama tahun 2009 belum memanfaatkan PPh 21 DTP bagi
karyawannya.
d. Seluruh Formulir yang dibuat di Jakarta pada tanggal 31 Desember 2009 (kecuali untuk
pegawai yang pindah) dan ditandatangani oleh Direktur.

Pertanyaan:

1. Hitung PPh Pasal 21/26 untuk pegawai tetap yang terutang di tahun 2009, dan buatkan form
bukti potong 1721 A1.
2. Hitung PPh Pasal 21/26 untuk pegawai tidak tetap di masa Desember tahun 2009, dan buatkan
form bukti potongnya.
3. Buatkan SPT Masa PPh Pasal 21 masa Desember beserta lampiran-lampiran yang dibutuhkan
dengan lengkap dan benar.

--oooOooo—

Anda mungkin juga menyukai