BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
IDENTITAS
1. Nama
dengan orang lain. Nama yang digunakan sebaiknya nama yang biasa
digunakan atau yang disukainya agar klien merasa nyaman dan juga
2. Umur
untuk pertumbuhan janin, dan jalan lahir tidak lentur lagi yang dapat
3. Agama
4. Pendidikan
2017 ; h 163)
5. Pekerjaan
apakah klien berada dalam keadaan utuh dan untuk mengkaji potensi
6. Suku Bangsa
Praktik budaya suku bangsa tertentu pada masa hamil jika tidak
163)
tidak ada salahnya. Tetapi ada juga praktik keyakinan budaya yang
2017b)
7. Alamat
8. Data suami
siapa ia berunding.
A. Data Subyektif
1. Alasan Datang
ungkapan ibu. Jika alasannya jelas maka asuhan yang diberikan dapat
2. Keluhan Utama
13
3. Riwayat kesehatan
(Marmi, 2017)
1) Sistem kardiovaskuler
a) Penyakit Jantung
b) Hipertensi
c) Anemia
84)
adalah status gizi ibu hamil. Kekurangan gizi tentu saja akan
2) Sistem Pernafasan
a) Asma
b) TBC
3) System Endokrin
a) Diabetes Melitus / DM
b) Hipertiroid
c) Hepatitis B
4) Penyakit Menular
a) HIV/AIDS
18
b) TBC
4. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Haid
1) Menarche
2) Siklus
3) Volume
167)
4) Keluhan
5) Warna Darah
6) Dismenore
Lahir)
2) Gerakan Janin
3) Tanda Bahaya
komplikasi dan penyakit yang biasa terjadi pada ibu hamil agar
4) Imunisasi TT
bawah ini :
5) Riwayat ANC
1) Kehamilan
2) Persalinan
153)
3) Nifas
2017;h 153)
d. Riwayat KB
1) Pola Nutrisi
2) Pola Eliminasi
a) BAK
yaitu 4-7 kali sehari, warna urine yang baik adalah jernih,
b) BAB
sehari sekali atau setiap 2 hari – 3 hari sekali. Jika lebih dari
2017;h 174)
3) Pola AKtivitas
hamil juga harus aktif secara fisik, tetapi tidak terlalu berat.
bahan kimia.
Pola istirahat dan tidur yang baik untuk ibu hamil adalah
tidur malam sekitar 8 jam dan tidur siang sekitar satu jam. Jika
5) Pola Seksual
kesempatan untuk :
seksual
mitos
infeksi.
a) Merokok.
b) Konsumsi Jamu
c) Konsumsi alcohol
2017;h 91)
d) Obat-obatan
(Widatiningsih, 2017b)
2013)
yan menemani
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum
32
2) Kesadaran
3) Berat Badan
4) Tinggi Badan
5) LILA
33
6) IMT
a) Tekanan Darah
b) Nadi
c) Respirasi
d) Suhu
(Widatiningsih, 2017b)
b. Status Present
Berikut ini adalah kondisi batas normal yang ditemukan pada ibu
hamil :
35
mudah rontok.
edema.
pada pernafasan.
limfe
limfe.
massa abnormal.
nyeri tekan
c. Status Obstetri
1) Inspeksi
a) Muka
b) Dada
colostrum.
c) Perut
d) Vulva
(Marmi, 2017)
2) Palpasi Leopold
a) Leopold I
(Khairoh, 2019;h 3)
b) Leopold II
2017;h 183)
c) Leopold III
d) Leopold IV
Johnson-Tausack :
PAP
3) Auskultasi
d. Pemeriksaan Laboratorium
1) Kadar hemoglobin
Pada kunjungan pertama dan pada usia kehamilan di atas 28
minggu. Nilai normalnya dalam kehamilan adalah 11 g / dL.
2) Pemeriksaan Urin
42
3) Pemeriksaan Darah
C. ANALISA
1. Diagnosa Kebidanan
2. Diagnosa Masalah
3. Diagnose Potensial
43
Tidak ada
Tidak diperlukan
D. PENATALAKSANAAN
191)
a. Edema
Penyebab :
Penatalaksanaan:
Penyebab :
44
Penatalaksanaan :
minum kopi atau teh sebagai diuresis. Berbaring miring kiri saat
Penyebab :
antigen lasenta
Penatalaksanaan :
d. Hemoroid
Penyebab :
Penatalaksanaan :
e. Insomnia
Penyebab :
uterus ibu dan menjadi sering BAK. Bisa juga disebabkan karena
Penatalaksanaan :
Mandi air hangat, minum air hangat (susu, teh tanpa kafein
f. Konstipasi
Penyebab :
meningkat.
Penatalaksanaan :
46
g. Kram
Penyebab :
Penatalaksanaan :
h. Varises
Penyebab :
Penatalaksanaan :
b. Sakit kepala yang hebat yaitu sakit kepala yang menetap dan
serius jika muncul pada muka dan tangan dan tidak hilang
kali dalam 3 jam. Gerakan bayi akan lebih jelas terasa jika ibu
baik.
(Marmi, 2016;h 9)
48
kertas.
kehamilan, karena pemberian yang hanya pada trimester III tidak dapat
mengejar kebutuhan ibu ataupun janin. Tablet zat besi sebaiknya tidak
49
6. Menganjurkan ibu untuk kontrol rutin atau jika ada tanda bahaya
kehamilannya.
A. Kala I
1. Data Subyektif
a. Keluhan Utama
informasi yang harus didapat dari pasien adalah kapan mulai terasa
berbeda dari air kemih, apakah sudah ada pengeluaran lender yang
b. Tanda-tanda Persalinan
1) His / Kontraksi
50
2) Lokasi Ketidaknyamanan
3) Pengeluaran Pervaginam
(Kurniarum, 2016;h 7)
1) Pola Nutrisi
dehidrasi, maka dari itu ibu harus tetap mendapatkan cairan dan
2) Pola Eliminasi
buang air kecil dan besar. Kandung kemih yang penuh dapat
menghambat bagian bawah janin turun, jika ibu tidak buang air
2016;h 126-127)
3) Pola Istirahat
Data yang harus dikaji antara lain kapan tidur terakhir, berapa
2013;h 224)
4) Personal Hygiene
respon keluarga
dengan orangtu
terdekat ibu.
kita jumpai tidak adanya respon yang positif dari keluarga dan
mereka ceritakan kepada kita, jika hal itu terjadi bidan sedapat
225)
54
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum
2) Kesadaran
3) Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah
dengan kenaikan
b) Nadi
55
103)
c) Suhu
d) Pernafasan
2016;h 41)
4) Status Present
a) Inspeksi
(1) Muka
(2) Mata
(3) Hidung
(5) Abdomen
(6) Mamae
(7) Vulva
(8) Genetalia
57
(9) Anus
b) Palpasi
(1) Leopold I
(2) Leopold II
2016;h 40)
(4) Leopold IV
limaan)
Pemeriksaan Keterangan
Luar
5/5 Teraba diatas simfisis pubis di
bagian terbawah janin seluruhnya
4/5 1/5 bagian terbawah janin sudah
memasuki pintu atas panggul
3/5 2/5 bagian terbawah janin sudah
memasuki rongga panggul
2/5 sebagian terbawah janin berada
diatas simfisis dan 3/5 bagian
sudah turun melewati bidang
tengah rongga panggul (sudah
tidak dapat digerakan)
1/5 1 dari 5 jari dapat meraba bagian
terbawah janin yang berada diatas
simfisis dan 4/5 bagian sudah
masuk kedalam rongga panggul
0/5 Bagian terbawah janin sudah tida
dapat diraba dan seluruhnya sudah
masuk ke dalam rongga panggul.
(Jenny J. S. Sondakh, 2013;h 109)
(5) Mamae
(6) Leher
(7) Vulva
(8) Auskultasi
(9) Perkusi
c) Pemeriksaan dalam
(2) Hasil
(a) Vulva/vagina
yaitu :
61
dengan meconium
pemeriksaan dalamn.
sebagai berikut :
3. Analisa
a) Diagnose kebidanan
Ny.X usia 20-35 tahun G≤4 P≤3 A0, usia kehamilan 36-40 minggu,
b) Masalh
c) Diagnose potensial
Tidak diperlukan
4. Penatalaksanaan
berikut :
Selain itu, ibu disarankan untuk tidak berbaring telentang lebih dari
SOAP Keterangan
S 1. Data subyektif yang mendukung bahwa pasien
dalam persalinan kala II adalah pasien
65
SOAP Keterangan
S 1. Ibu mengatakan bahwa bayinya telah lahir
2. Ibu mengatakan bahwa plasenta/ari-arinya belum
keluar/lahir
3. Ibu mengatakan perut bagian bawahnya terasa
mulas
(Sulistyawati dan Nugraheny, 2013;h 237)
O 1. Bayi lahir secara spontan pervaginam pada
tanggal...., jam...., jenis kelamin laki-
laki/perempuan, normal/ada kelainan, menagis
spontan kuat, warna kulit kemerahan
2. Plasenta belum keluar, janin kedua tidak teraba,
dan kontraksi uterus teraba
(Sulistyawati dan Nugraheny, 2013;h 237)
A Ny.X usia 20-35 tahunP..A., usia kehamilan... minggu
dalam persalinan kala III fisiologis. (Sulistyawati dan
Nugraheny, 2013;h 238)
SOAP Keterangan
S Sulistyawati dan Nugraheny(2013;h 239) menyatakan
bahwa pada kala IV ibu merasakan mulas dan Lelah tetapi
juga merasakan Bahagia karena kelahiran bayinya
O 1. Plasenta lahir spontan dan lengkap pada tanggal …
jam …
2. TFU berapa jari diata pusat
3. Kontraksi uterus baik atau tidak
(Sulistyawatiesti & Nugraheny, 2013)
A Ny.X umur 20-35 tahu P≤4 A0, dalam persalinan kala IV
fisiologis (Sulistyawati dan Nugraheny, 2013;h 239)
fisiologis dan psikologis terjadi pada masa ini, yaitu: perubahan fisik,
masa nifas. Banyak yang bisa terjadi selama ini. Yang paling penting adalah
Simanulang, 2018)
1. Data Subyektif
1) Keluhan utama
misalnya mules dan nyeri pada jalan lahir karena ada bekas jaitan
yang dilakukan ibu, dengan cara SC atau spontan, pada ibu nifas
manual, lahir lengkap atau tidak, ada sisa plasenta atau tidak
pada perineum.
f) Perdarahan : jumlah darah yang keluar pada kala I,II, III, dan IV
a) Pola Nutrisi
b) Eliminasi
c) Pola Aktivitas
kanan dan kiri setelah 12 jam, lalu tidur setengah duduk, bangun
merasa lebih sehat dan kuat, fisiologi usus dan kandung kemih
lebih baik, ibu juga dapat untuk merawat putranya (Sukma et al.,
2017; h 16)
e) Pola Hygiene
2016;h 64)
g) Pola Menyusui
(Vivian:2014;h.27)
h) Pola seksual
76
4) Data Psikososial
a) Fase Taking In
dalam lingkungannya.
bayinya sehingga tumbuh rasa percaya diri. Fase ini biasa terjadi
c) Fase Letting Go
2. Data Obyektif
1) Keadaan Umum
2) Keadaaan Emosional
masa nifas. Pada ibu nifas, keadaan emosi stabil (Marmi, 2017;h
181)
3) Tanda-Tanda Vital
a) Tekanan darah
b) Suhu Badan
78
c) Nadi
d) Pernafasan
4) Status Present
tidak
b) Mulut dan gigi : dikaji untuk mengetahui lidah bersih, ada karies
atau tidak
bau, konsistensi lochea ada kelainan atau tidak. Lochea pada ibu
nifas 1 hari post partum normalnya berwarna merah, ±50 cc, dan
konsistensi encer
ada kemerahan atau tidak, ada varices atau tidak, reflek patella
+ atau tidak
5) Status Obstetri
Pujiastuti, 2016;h 6)
3. Analisa
Ny. X umur 20-35 P≤4A0 masa nifas 6 jam fisiologis (Marmi, 2017;h
154)
mengoleskan kolostrum atau ASI yang keluar dari puting susu setiap
selesai menyusui
SOAP Keterangan
S 1. Keluhan : hal ini dikaji untuk mengetahui keluhan
yang dirasakn ibu (Marmi, 2017;h 180)
2. Pemenuhan kebutuhan seharihari
a. Pola Nutrisi : Kualitas dan jumlah makanan
yang dikonsumsi memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap produksi ASI. Selama
menyusui, ibu dengan status gizi baik rata-rata
menghasilkan sekitar 800cc ASI yang
mengandung 600 kkal, sedangkan ibu dengan
status gizi yang kurang biasanya menghasilkan
sedikit ASI. Pemberian ASI sangatlah penting,
karena bayi akan tumbuh menjadi manusia
sempurna yang sehat dan pintar, karena ASI
mengandung DHA. (Khasanah dan
Sulistyawati, 2017;h 27)
b. Pola eliminasi : pada normalnya BAB sekali
satu hari dan BAK 3-4 kali sehari (Marmi,
2017;h 113)
c. Pola istirahat : ibu sebaiknya beristirahat
sekitar 7-8 jam pada malam hari dan sekitar 2
jam pada siang hari. (Marmi, 2017;h 113)
d. Pola istirhat : membutuhkan istirahat yang
cukup untuk memulihkan kembali keadaan
fisik. Kurang istirahat pada ibu dapat
menyebabkan mengurangi produksi ASI,
83
SOAP Keterangan
S 1. Keluhan utama
Keluhan utama dikaji untuk mengetahui keluhan yang
dirasakan ibu setelah melahirkan (Marmi, 2017;h 180)
2. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a. Pola nutrisi
Kalori yang dibutuhkan ibu untuk memproduksi
ASI sebanyak 2700-2900 kalori. kalori-kalori
tersebut bisa didapat dari zat besi yang berguna
untuk mencegah anemia, karbohidrat sebagai
sumber energi, protein guna membantu dalam
penyembuhan jaringan dan produksi ASI, lemak
untuk membantu perkembangan otak bayi dan
retina mata, dan vitamin untuk membantu
meningkatkan daya tahan tubuh (Handayani dan
Pujiastuti;h 64, 2016)
b. Pola Eliminasi
Kandung kemih harus dikosongkan segera setelah
persalinan, selambat-lambatnya 6 jam setelah
melahirkan. Jika dalam waktu 4 jam setelah
melahirkan belum Buang Air Kecil, lakukan
ambulasi ke kamar kecil, jika terpaksa pasang
kateter (setelah 6 jam). (Handayani dan Pujiastuti,
2016;h 65)
c. Pola istirahat
Ibu beritirahat 7-8 jam pada malam hari dan sekitar
2 jam pada siang hari (Marmi, 2017;h 113)
d. Pola menyusui
Pola menyusui yang benar adalah menyusui bayi
secara on demand atau dengan tidak dijadwalkan
(Vivian, 2013;h 27)
e. Data Psikososial
85
SOAP Keterangan
S 1. Keluhan utama
Keluhan utama dikaji untuk mengetahui keluhan
yang dirasakan ibu setelah melahirkan (Marmi,
2017;h 180)
2. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a) Pola nutrisi
Kalori yang dibutuhkan ibu untuk
memproduksi ASI sebanyak 2700-2900 kalori.
kalori-kalori tersebut bisa didapat dari zat besi
yang berguna untuk mencegah anemia,
karbohidrat sebagai sumber energi, protein
guna membantu dalam penyembuhan jaringan
dan produksi ASI, lemak untuk membantu
perkembangan otak bayi dan retina mata, dan
vitamin untuk membantu meningkatkan daya
tahan tubuh (Handayani dan Pujiastuti;h 64,
2016)
b) Pola Eliminasi
Kandung kemih harus dikosongkan segera
setelah persalinan, selambat-lambatnya 6 jam
setelah melahirkan. Jika dalam waktu 4 jam
setelah melahirkan belum Buang Air Kecil,
lakukan ambulasi ke kamar kecil, jika terpaksa
pasang kateter (setelah 6 jam). (Handayani dan
Pujiastuti, 2016;h 65)
c) Pola istirahat
Ibu perlu istirahat yang cukup dan dapat
mengatur jadwal istirahat saat bayi tidur.
87
1. Data Subyektif
1) Riwayat Persalinan
tempat dan cara persalinan (spontan atau SC), dan kondisi bayi saat
a) Pola Nutrisi
2012;h 129)
b) Pola Eliminasi
besar pada 24 jam pertama setelah lahir. Buang air besar pertama
Bayi yang baru lahir cenderung akan sering buang air kecil yaitu
bayi dapat buang air kecil sebanyak 20-30 ml per hari. Setelah
BAK bayi harus segera diganti popoknya agar bayi tetap bersih,
c) Pola Istirahat
bayi akan tidur selama 16-20 jam yang akan dibagi menjadi 4-5
2018;h 69,81). Waktu tidur bayi lebih banyak yaitu 60-80% dari
91
d) Personal Hygiene
2. Data Objektif
a. Tanda-Tanda Vital
1) Nadi
2) Pernafasan
kali permenit
3) Suhu
b. Antropometri
1) Berat badan
2) Panjang badan
panjang badan dari kepala sampai tumit dengan kaki atau badan
3) Lingkar kepala
4) Lingkar dada
2018;h 55).
c. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
93
2018;h 54)
2) Wajah
persalinan, hal itu umumnya akan hilang dalam waktu 48 jam. Perlu
3) Mata
adanya defek retina. (Siti Nurhasiyah Jamil, Febi Sukma, 2019; 65)
4) Hidung
94
bayi cukup bulan lebarnya harus lebih dari 2,5 cm. Perlu juga untuk
5) Mulut
Bibir bayi baru lahir harus kemerahan dan lidahnya harus rata
harus tertutup. Reflek hisaf bayi harus bagus, dan berespon terhadap
rangsangan. Kaji benttuk dan lebar hidung, pada bayi cukup bulan
lebarnya harus lebih 2,5 cm. (Siti Nurhasiyah Jamil, Febi Sukma,
2019;h 66)
6) Leher
66)
7) Klavikula
8) Dada
9) Abdomen
tidak enak pada tali pusat. Jika ditemukan tanda-tanda tersebut bearti
10) Punggung
11) Genetalia
12) Anus
kelainan yang lain. adakah lubang atau tidak (Dainty, Anjani, 2018;h
56)
13) Ekstremitas
dan tangan lebih panjang dari tungkai bawah pada periode baru lahir,
dengan ibu jari berada di dalam genggaman pada tungkai dan kaki
pada otot medial. Terdapat 5 jari setiap kaki, femur harus utuh,
97
telapak kaki bergaris normal pada bayi cukup bulan dan mudah
kaki. Kedua tungkai harus bisa bergerak bebas. Periksa jumlah jari
2018;h 59)
d. Reflek
beberapa reflek yang dimiliki oleh bayi baru lahir sebagai berikut.
pipi.
10°. Pada keadaan normal akan terjadi abduksi sendi bahu dan
ekstensi lengan.
asesori.
1) Menangis
nadanya sdang, bila ada kelainan, suara bayi terdengar tinggi dan
2) Warna
99
Kulit bayi normal biasanya juga licin karena adanya jaringan sub
f. Apgar Score
Skor Apgar dihitung dengan menilai kondisi bayi yang baru lahir
Tanda 0 1 2
Denyut Tidak Ada Lambat <100 >100
Jantung (Pulse)
Usaha Napas Tidak Ada Lambat, Tidak Menangis
(Respiration) Teratur Dengan Keras
Tinus Otot Lemah Fleksi Pada Gerakan Aktif
(Activity) Ekstremitas
Kepekaan Tidak Ada Merintih Menangis
Refleks Kuat
(Gremace)
Warna Biru Pucat Tubuh Merah Seluruhnya
(Apperence) Muda, Merah Muda
Ekstremitas
Biru
(Yulianti dan Karnilan, 2019;h 26)
3. Analisa
1) Diagnosa Kebidanan
2) Masalah
3) Diagnosa Potensial
4. Penatalaksanaan
terdapat masalah serta suhu tubuh bayi 36,50C atau lebih. Menjaga
tetap kering dan dibungkus longgar dengan kain bersih serta hindari
untuk menyentuh tali pusar dengan tangan kotor. (Ni Wayan Armini,
menerus selama 24 jam apabila tidak ada kontra indikasi pada ibu
serta bayi. Jika ibu dan bayi berdekatan, maka kontak antara ibu dan
bayi akan lebih sering, ibu dapat melakukan perawatan langsung dan
SOAP Keterangan
S 1. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
a) Pola Nutrisi
Memenuhi nutrisi bayi dengan
memberikan ASI sesering mungkin
sesuai keinginan bayi (Jika payudara
penuh) atau kebutuhan bayi setiap 2-3 jam
(paling sedikit setiap 4 jam), bergantian
antara payudara kiri dan kanan. (Dwienda
et al., 2012;h 129)
102
b) Pola eliminasi
Bayi yang baru lahir cenderung akan
sering buang air kecil yaitu dengan
frekuensi 7-10 kali dalam sehari. Dalam
24 jam pertama bayi dapat buang air kecil
sebanyak 20-30 ml per hari. Setelah BAK
bayi harus segera diganti popoknya agar
bayi tetap bersih, hangat, dan nyaman
(Marmi & Rahardjo, 2018;h 80).
c) Pola Istirahat
Bayi normal dalam 6 jam pertama akan
banyak tidur, biasanya bayi akan tidur
selama 16-20 jam yang akan dibagi
menjadi 4-5 periode. Karena jam biologis
yang belum matang maka pola tidur
masih masih belum teratur namun
perlahan pola tidur tersebut akan bergeser
sehingga akan banyak waktu tidur pada
malam hari dibandingkan dengan siang
hari (Marmi & Rahardjo, 2018;h 69,81).
Waktu tidur bayi lebih banyak yaitu 60-
80% dari total kegiatan hariannya,
sisanya adalah aktifitas bangun,
menangis, dan aktifitas motoric kasar
lainnya (Arfiana dan Lusiana, 2016;h
25).
d) Personal Hygiene
Bayi baru lahir dimandikan setelah
minimal 6 jam dan suhu stabil. (Arfiana
dan Lusiana, 2016;h 7).
O 1. Keadaan Umum
a) Kulit
Tampak tipis dan transparan dengan tonjolan
vena di abdomen (Armini dkk, 2017;h 19)
b) Tanda-tanda Vital
(1) Nadi
Denyut nadi 120 sampai 160 per menit,
bervariasi ketika tidur atau menangis dari
100 hingga 180 denyut permenit
(2) Pernafasan
Frekuensi pernafasan 30 sampai 60 kali
permenit, pernapasan diafragma disertai
gerakan dinding abdomen
(3) Suhu
Suhu normal pada neonatus adalah
̊ -37,5̊C (Marmi & Rahardjo,
36,5 C
2018;h 25).
103
c) Pengukuran Antropometri
Meliputi pemeriksaan Berat Badan, Panjang
Badan, Lingkar Kepala, Lingkar Dada,
Lingkar Perut, Lingkar lengan atas (LILA)
d) Pemeriksaan Fisi
Sisa tali pusat jatuh sekitar 5-7 hari setelah
lahir. Kemungkinan akan keluar beberapa
tetes darah atau lender saat tali pusat terlepas.
Hal ini masih normal, namun jika masih
keluar banyak darah atau muncul nanah,
segera minta bantuan medis (Walyani dan
Purwoastuti, 2021;h 140).
A Bayi baru lahir Ny….. usia 24 jam fisiologis
P 1. Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan
membungkus tubuh bayi dengan kain kering
hangat dan menutup kepala bayi. Serta
menghindari memandikan bayi minimal 6 jam
dan hanya tidak terdapat masalah serta suhu tubuh
bayi 36,50C atau lebih. Menjaga bayi tetap hangat
agar mencegah hipotermia dengan cara segera
mengeringkan bayi dengan menggunakan handuk
bersih dan kering. Mengganti handuk yang basah
dengan selimut bersih dan kering, kemudian
selimuti tubuh bayi secara longgar. Memastikan
bagian kepala bayi diselimuti dengan baik.
(Marmi & Rahardjo, 2018;h 88)
2. Berikan ASI sesering mungkin sesuai keinginan
bayi (jika payudara penuh) dari tentu saja ini
lebih berarti pada menyusui sesuai kehendak bayi
atau kebutuhan bayi setiap 2-3jam (paling
sedikit setiap 4 jam), bergantian antara payudara
kiri dan kanan (Marmi & Rahardjo, 2018;h 73)
3. Menjaga kebersihan kulit, muka pantat dan tali
pusat bayi perlu dibersihkan secara teratur.
Memandikan seluruh tubuh bayi setiap hari tidak
harus selalu dilakukan. Selalu mencuci tangan
sebelum dan sesudah memegang bayi (Marmi &
Rahardjo, 2018;h 82).
4. Memberitahu tanda-tanda bahaya bayi baru lahir
yaitu
a) Pernapasan sulit atau lebih dari 60x/menit.
b) Kehangatan terlalu panas (>38 C ̊ atau terlalu
dingin <36 ̊C )
c) Warna kuning (terutama pada 24 jam
pertama), biru atau pucat, memar.
d) Pemberian makan, hisapan lemah,
mengantuk berlebihan, banyak muntah
e) Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan
(nanah), bau busuk, pernafasan sulit.
104
SOAP Keterangan
S 1. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
a) Pola Nutrisi
ASI diberikan sesering mungkin sesuai
keinginan ibu (jika payudara penuh) dan tentu
saja ini lebih berarti pada menyusui sesuai
kehendak bayi atau kebutuhan bayi setiap 2-
3 jam (paling sedikit setiap 4 jam), bergantian
antara payudara kiri dan kanan (Marmi &
Rahardjo, 2018;h 73).
b) Pola Eliminasi
Bayi yang minum ASI eksklusif sebaiknya
bisa saja tidak BAB selama 2 sampai 4 hari
bahkan 7 hari sekali, bukan berarti
mengalami gangguan sembelit tapi bisa saja
karena memang tidak ada ampas makanan
yang harus dikeluarkan (Marmi & Rahardjo,
2018;h 77).
Bayi baru lahir cenderung sering BAK yaitu
7-10 x sehari (Marmi & Rahardjo, 2018;h
80).
105
c) Pola Aktivitas
Bayi normalnya sering tidur dalam 2 minggu
pertama setelah lahir (Marmi & Rahardjo,
2018;h 81).
d) Pola Tidur
Bayi baru lahir sampai usia 3 bulan rata-rata
tidur selama 16 jam sehari. Umumnya bayi
terbangun sampai malam hari pada usia 3
bulan (Marmi & Rahardjo, 2018;h 81)
O 1. Keadaan Umum
a) Kulit
Tampak tipis dan transparan dengan tonjolan
vena di abdomen (Armini dkk, 2017;h 19)
b) Tanda-tanda Vital
Nadi
Denyut nadi 120 sampai 160 per menit,
bervariasi ketika tidur atau menangis dari 100
hingga 180 denyut permenit
Pernafasan
Frekuensi pernafasan 30 sampai 60 kali
permenit, pernapasan diafragma disertai
gerakan dinding abdomen
Suhu
Suhu normal pada neonatus adalah 36,5 C ̊ -
37,5̊C (Marmi & Rahardjo, 2018;h 25).
c) Pengukuran Antropometri
Meliputi pemeriksaan Berat Badan, Panjang
Badan, Lingkar Kepala, Lingkar Dada,
Lingkar Perut, Lingkar lengan atas (LILA)
d) Pemeriksaan Fisi
Sisa tali pusat jatuh sekitar 5-7 hari setelah
lahir. Kemungkinan akan keluar beberapa
tetes darah atau lender saat tali pusat terlepas.
Hal ini masih normal, namun jika masih
keluar banyak darah atau muncul nanah,
segera minta bantuan medis (Walyani dan
Purwoastuti, 2021;h 140).
A Bayi baru lahir Ny….. usia 6 hari fisiologis
P 1. Berikan ASI sesering mungkin sesuai
keinginan ibu (jika payudara penuh) dari
tentu saja ini lebih berarti pada menyusui
sesuai kehendak bayi atau kebutuhan bayi
setiap 2-3jam (paling sedikit setiap 4 jam),
bergantian antara payudara kiri dan kanan
(Marmi & Rahardjo, 2018;h 73)
2. Menjaga kebersihan kulit, muka pantat dan
tali pusat bayi perlu dibersihkan secara
teratur. Memandikan seluruh tubuh bayi
setiap hari tidak harus selalu dilakukan.
Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah
106
SOAP Keterangan
S 1. Pola nutrisi
Pemenuhan Nutrisi bayi disesuaikan dengan usia.
Makanan utama bayi usia 0-6 bulan adalah ASI
107