Anda di halaman 1dari 16

Pertemuan 2

SPAP, LAPORAN AUDIT, ETIKA PROFESI DAN


KEWAJIBAN HUKUM
STANDAR AUDIT
Di Indonesia, badan yang berwenang menyusun standar
auditing adalah dewan standar Profesional Akuntan Publik,
Kompartemen Akuntan Publik, Ikatan Akuntan Indonesia.
Tidak setiap orang yang dapat melakukan audit terhadap
laporan keuangan dapat menyatakan bahwa auditnya
dilakukan berdasarkan standar auditing. Standar auditing
mengatur syarat-syarat diri auditor, pekerjaan lapangan dan
penyusunan laporan audit.
Menurut Webster’s New International Dictionary, standar
adalah sesuatu yang ditentukan oleh penguasa, sebagai
suatu peraturan untuk mengukur kualitas, berat, luas, niali
atau mutu
Standar auditing adalah suatu ukuran pelaksanaan
tindakan yang merupakan pedoman umum bagi auditor
dalam melaksnakan audit. Standar auditing mengandung
pula pengertian sebagai suatu ukuran baku atas mutu
jasa auditing.
Standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan
oleh Ikatan Akuntan Indonesiadalam Pernyataan Standar
Auditing (PSA) No. 01 (SA Seksi 150) standar auditing
disajikan sebagai berikut :
a. Standar umum
1) Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang
memiliki keahlian dan pelatihan teknis cukup sebagai
auditor.
2) Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan,
independensi dalam sikap mental harus dipertahankan
oleh auditor
3) Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya,
auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya
dengan cermat dan seksama
b. Standar Pekerjaan Lapangan
1) Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika
digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya
2) Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus
diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan
sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.
3) Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui
inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan dan
konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan
pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.
c. Standar Pelaporan
1) Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
2) Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada,
ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan
laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan
prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
3) Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang
memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor
4) Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat
mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi
bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat
secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus
dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan
keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas
mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksnakan, jika ada, dan
tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor
Asersi (assertion) adalah suatu deklarasi, atau suatu
rangkaian deklarasi secara keseluruhan, oleh pihak yang
bertanggung jawab atas deklarasi tersebut. Jadi, asersi
adalah pernyataan yang dibuat oleh satu pihak yang secara
implisit dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain (pihak
ketiga). Untuk laporan keuangan historis, asersi merupakan
pernyataan dalam laporan keuangan oleh manajemen sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
Standar Atestasi:
Adalah standar yang memberikan kerangka untuk
fungsi atestasi jasa bagi akuntan publik yang mencakup
tingkat keyakinan tertinggi yang diberikan dlm jasa
audit atas laporan keuangan historis maupun tk.
keyakinan yang lebih rendah dlm jasa non audit.
Standar Jasa Akuntansi Dan Review:
Yaitu standar yang memberikan kerangka untuk fungsi
non atestasi bagi jasa akuntan publik yang mencakup
jasa akuntansi dan review ( PSAR ).

Pedoman Audit Industri Khusus:


Yaitu pedoman bagi auditor untuk menafsirkan dengan
baik informasi keuangan yang disajikan dalam bentuk
perusahaan berbentuk industri.
Tiga Elemen Pokok Laporan Audit standard:
a. Pendahuluan.
b. Luas Pemeriksaan.
c. Pendapat Akuntan
Laporan akuntan bentuk pendek meliputi :
1. Pernyataan pendapat akuntan
pada bagian ini akuntan menyebutkan jenis laporan
keuangan yang diperiksa dan cara pemeriksaan yang
dilaksanakan serta pendapat akuntan terhadap wajar
tidaknya laporan keuangan.
2. Laporan keuangan yang telah diperiksa oleh akuntan
laporan keuangan yang disajikan dalam bagian ini
adalah neraca, laporan rugi laba, laporan laba yang
ditahan dan laporan perubahan posisi keuangan.
3. Penjelasan laporan keuangan
disini disajikan oleh akuntan penjelasan atas informasi
yang tercantum dalam laporan keuangan.
Elemen-elemen penting dalam laporan akuntan bentuk
pendek adalah :
1. Tanggal laporan
tanggal yang tercantum dalam laporan akuntan adalah
tanggal selesainya pekerjaan lapangan
2. Alamat
Laporan akuntan ditujukan kepada pemberi tugas
3. Alinea luas pemeriksaan
dalam alinea ini dicantumkan jenis laporan keuangan
yang menjadi obyek pemeriksaannya dan secara garis
besar menjelaskan apa yang telah dilaksanakan
akuntan dalam pemeriksaan. Alinea ini digunakan untuk
menjelaskan mutu dan luas pemeriksaan yang dilakukan
oleh akuntan
4. Alinea pendapat
dalam bagian ini, akuntan menyatakan pendapat atas
laporan keuangan yang diperiksa
5. Tanda tangan akuntan
menunjukkan pengesahan oleh akuntan publik atas
laporan akuntan yang bersangkutan
Laporan akuntan bentuk panjang merupakan perluasan dari
laporan pemeriksaan akuntan bentuk pendek
Laporan Keuangan Bentuk Panjang terdiri atas:
1. Pernyataan Pendapat.
2. Lap. Keuangan yang telah diperiksa.
3. Penjelasan Lap. Keuangan.
4. Daftar Statistik.
5. Daftar rincian unsur tetentu.
6. Komentar penjelasan.
7. Penjelasan luas pemeriksaan.
Bagian-bagian laporan Audit
1. Judul Laporan
Standar auditing mengharuskan pemberian judul pada
laporan dan judul itu harus mengandung kata
Independen. Sebagai contoh, judul yang tepat adalah
“laporan auditor independen” atau “pendapat akuntan
Independen”. Persyaratan bahwa judul harus mencakup
kata “independen” dimaksudkan untuk meyakinkan
pemakai bahwa dalam semua aspek penugasan
pemeriksaan tersebut tidak menyimpang
2. Alamat yang dituju laporan audit
laporan ini biasanya ditujukan kepada perusahaan
bersangkutan, para pemegang sahamnya atau dewan
direksinya
3. Paragraf pendahuluan
paragraf pertama dari laporan ini ditujukan untuk tiga hal
Pertama, paragraf ini merupakan pernyataan sederhana
bahwa kantor akuntan bersangkutan telah melaksanakan
suatu audit.
kedua, paragraf ini mencantumkan laporan keuangan
yang diaudit, termasuk tanggal neraca, dan periode-
periode akuntansi untuk perhitungan rugi laba dan
laporan arus kas
ketiga, paragraf pendahuluan menyatakan bahwa
laporan keuangan tersebut merupakan tanggung jawab
manajemen dan bahwa tanggung jawab auditor adalah
untuk menyatakan suatu pendapat atas lapaoran itu
berdasarkan audit
4. Paragraf ruang lingkup
paragraf ruang lingkup adalah pernyataan faktual tentang
apa yang dilakukan auditor di dalam audit. Paragraf ini
terlebih dahulu menyatakan bahwa auditor bersangkutan
mengiktui norma pemeriksaan akuntan atau standar
auditing yang berlaku. Bagian selanjutnya menerangkan
secara singkat mengenai aspek-aspek penting dari suatu
audit
5. Paragraf pendapat
paragraf terakhir dalam laporan standar menyatakan
kesimpulan auditor berdasarkan hasil pemeriksaan
6. Nama auditor
nama ini menunjukkan kantor akuntan atau akuntan
publik yang melaksnakan audit
7. Tanggal laporan audit
tanggal yang harus dipakai di dalam laporan ini adalah
tanggal dimana auditor telah menyelesaikan bagian yang
terpenting dari prosedur auditing di lapangan
Kode Etik Akuntan Indonesia.
a. Prinsip etika
b. Peraturan Perilaku.
c. Interpretasi aturan etika
d. Ketetapan Etika
Kewajiban hukum
Kegagalan terdiri dari
1. Kegagalan perusahaan
terdapat resiko bahwa perusahaan akan tidak mampu
membayar kembali hutangnya atau tidak mampu
memenuhi harapan para investornya, karena adanya
kondisi-kondisi ekonomi atau bisnis. Kasus ekstrim yang
mencerminkan risiko bisnis adalah kegagalan
perusahaan
2. Kegagalan audit
kegagalan audit adalah suatu situasi dimana auditor
sampai pada dan/atau mengeluarkan pendapat audit
yang salah karena gagal dalam memenuhi persyaratan-
persyaratan norma pemeriksaan yang berlaku
3. Risiko audit adalah risiko dimana auditor menyimpulkan
bahwa laporan keuangan dinyatakan dengan wajar dan
oleh karenanya dapat dikeluarkan pendapat tanpa
kualifikasi, sedangkan dalam kenyataannya laporan
tersebut disajikan salah secara material
Konsep- hukum yang mempengaruhi kewajiban
1. Konsep prudent man
ada perjanjian di dalam praktek akuntansi dan
pengadilan bahwa auditor bukan penjamin atau
penanggung jawab dari laporan keuangan
2. Kewajiban atas tindakan sekutu lain
para sekutu atau pemegang saham dalam perseroan
profesional secara bersama-sama bertanggung jawab
atas tindakan perdata yang ditujukan terhadap salah
seorang anggotanya
3. Kurangnya hak komunikasi istimewa
menurut common low, akuntan publik tidak berhak untuk
menahan informasi jika diminta oleh pengadilan dengan
alasan bahwa informasi itu dirahasiakan

Anda mungkin juga menyukai