OLEH :
INDAH PUJI ASTUTI
Pelaporan menjelaskan apa yang telah dilakukan oleh auditor dan kesimpulan yang
diperoleh. Laporan Audit dibuat hanya jika pekerjaan audit benar-benar dilaksanakan.
Penyusunan laporan audit harus didasarkan pada empat standar pelaporan yang ada pada
standar auditing berlaku umum/GAAS. Dan harus ada keseragaman laporan untuk
menghindari kerancuan .
Bagian- bagian dari laporan audit standar, terdiri dari 7 bagian utama yaitu :
1. Judul laporan
2. Alamat yang dituju dalam laporan audit
3. Paragraf pendahuluan, ditujukan untuk menunjukkan tiga hal meliputi:
a) bahwa KAP bersangkutan telah melaksanakan suatu audit .
b) mencantumkan laporan keuangan yang diaudit termasuk tanggal dan periodenya.
c) menyatakan bahwa laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen
sedangkan tanggung jawab auditor adalah menyatakan suatu pendapat atas laporan
tersebut berdasarkan audit .
4. Paragraf ruang lingkup, merupakan penyataan faktual mengenai apa yang dilakukan dalam
audit dan menyatakan bahwa audit dirancang untuk dapat memperoleh keyakinan
bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material . Laporan harus memuat kata
atas dasar pengujian, yang berarti bahwa yang dilakukan adalah uji petik dan bukan
audit atas setiap transaksi dan setiap jumlah dalam laporan keuangan, tergantung
pelaksanaan audit di lapangan
5. Paragraf pendapat, pendapat ini bukan suatu pernyataan mutlak atau jaminan, namun
hanyalah opini auidtor terhadap penyajian laporan keuangan. Disini terdapat istilah
menyajikan secara wajar yang dihubungkan dengan ketaatan terhadap standar
akuntansi yang berlaku umum.
6. Tanda tangan nama dan nomor register akuntan publik, menunjukkan nama partner yang
akan bertanggung jawab secara hukum dan jabatan atas mutu auditnya menurut standar
profesional .
7. Tanggal laporan audit, adalah tanggal saat auditor telah menyelesaikan bagian terpenting
dari proses audit di lapangan (field audit).
Berhubungan
dengan Auditing :
Ruang Lingkup Wajar tanpa Pengecualian ruang lingkup, Pernyataan tidak mem-
dibatasi oleh klien pengecualian paragraf tambahan, dan berikan pendapat
atau kondisi tertentu pendapat wajar dengan
pengecualian .
Penggunaan auditor Wajar tanpa Wajar tanpa pengecualian atau Tidak diterapkan
lain pengecualian modifikasi kalimat
Berhubungan
dengan Akuntansi
Laporan keuangan Wajar tanpa Penambahan paragraf dan Pendapat tidak wajar
tidak sesuai standar pengecualian pendapat wajar dengan
akuntansi yang ber- pengecualian .
laku umum .
Standar akuntansi Wajar tanpa Paragraf penjelasan Paragraf penjelasan
tidak diterapkan pengecualian
secara konsisten
Penekanan pada Tidak Paragraf penjelasan Paragraf penjelasan
suatu hal . diterapkan
Ketidakpastian
Ketidakpastian Wajar tanpa Paragraf penjelasan Paragraf penjelasan
mempengaruhi pengecualian
laporan keuangan .
Keraguan atas kesi- Wajar tanpa Paragraf penjelasan Paragraf penjelasan
nambungan usaha. pengecualian
Berhubungan
dengan auditor
Auditor tidak Pernyataan tidak memberi-
independen kan pendapat ( terlepas dari
materialitas ).
BAB IV
ETIKA PROFESI
Etika secara umum didefinisikan sebagai perangkat prinsip moral atau nilai. Sebagian
besar orang mendefinisikan perilaku tidak etis sebagai perilaku yang berbeda dari sesuatu
yang seharusnya dilakukan .Terdapat dua alasan mengapa orang bertindak tidak etis :
Dilema etika adalah situasi yang dihadapi seseorang dimana keputusan mengenai
perilaku yang layak harus dibuat. Semakin majunya perkembangan jaman, maka
dikembangkan kerangka formal untuk memecahkan dilema etika yang dinamakan pendekatan
enam langkah :
1. Mendapatkan fakta-fakta yang relevan
2. Menentukan isu-isu etika dari fakta-fakta
3. Menentukan siapa dan bagaimana orang atau kelompok yang dipengaruhi oleh dilema
4. Menentukan alternatif yang tersedia bagi orang yang harus memecahkan dilema
5. Menentukan konsekuensi yang mungkin dari setiap alternatif
6. Menetapkan tindakan yang tepat
Kebutuhan akan kepercayaan publik akan kualitas jasa yang diberikan profesi, terlepas
dari yang dilakukan secara perorangan. Bagi akuntan publik, penting untuk meyakinkan klien
dan pemakai laporan keuangan atas kualitas audit dan jasa lainnya karena pemakai tidak
memiliki kompetensi dan waktu untuk mengevaluasi pekerjaan akuntan publik. Akuntan
publik mempunyai hubungan profesional yang berbeda dengan profesional lain. Profesional
lain hanya bertanggung jawab kepada klien yang ditanganinya sedangkan akuntan publik
ditugaskan dan dibayar oleh yang mengeluarkan laporan keuangan ( klien ) sedangkan yang
mendapat manfaat dari audit adalah pemakai laporan keuangan yang umumnya tidak pernah
berhubungan dengan auditor .
Terdapat beberapa cara bagi profesi akuntan publik dan masyarakat untuk mendorong
para akuntan publik agar berprilaku secara benar dan untuk melaksanakan audit beserta jasa-
jasa yang berkaitan dengan profesinya dengan standar mutu yang tinggi yaitu :
1. Kode Perilaku Profesional .
Merupakan ketentuan umum mengenai perilaku yang ideal atau peraturan khusus yang
menguraikan berbagai tindakan yang tidak dapat dibenarkan . Menurut AICPA kode
perilaku profesional terdiri dari :
a) prinsip-prinsip, meliputi lima prinsip yang harus dipatuhi oleh semua anggota
AICPA yaitu tanggung jawab, kepentingan masyarakat, integritas, kemahiran,
lingkup dan sifat jasa dan satu prinsip untuk anggota AICPA yang memberikan jasa
atestasi yaitu obyektivitas dan independensi .
b) peraturan perilaku, meliputi standar minimum perilaku praktisi yang ditetapkan
profesi dan merupakan keharusan .
c) interpretasi, tidak merupakan keharusan tetapi praktisi harus memahaminya.
g) Jasa pembukuan dan audit untuk klien yang sama oleh sebuah KAP diijinkan dengan
syarat :
Klien harus menerima tanggung jawab penuh atas laporan keuangan .
Akuntan publik tidak berperan sebagai pegawai atau manajemen perusahaan
Dalam pemeriksaan harus sesuai dengan standar auditing yang berlaku umum
Honor audit tidak boleh dibayar oleh manajemen kecuali auditor pemerintah
atau komite audit
Standar-standar teknis
Peraturan 201 - standar umum
Anggota harus mentaati standar -standar berikut dan interpretasinya yaitu : kompetensi
profesional, kepedulian profesional, perencanaan dan pengwasan, dan data relevan yang
mencukupi.
Prinsip Akuntansi
Peraturan 203
Anggota tidak dibenarkan menyatakan laporan keuangan tidak menyimpang dari GAAP atau
menyatakan tidak mengetahui setiap modifikasi yang material jika laporan keuangan
menyimpang dari prinsip akuntansi ditetapkan oleh badan perumus yang ditunjuk dewan.
Dan kalau ada penyimpangan atau yang dapat menyebabkan penyimpangan maka dia harus
menjelaskan mengenai penyimpangan tersebut, akibatnya, alasan mengapa menyatakan
penyimpangan.
Kerahasiaan
Peraturan 301
Anggota dalam praktek publik tidak dibenarkan mengungkapkan semua informasi rahasia
klien tanpa ijin khusus dari klien .Terdapat empat pengecualian yang berkaitan dengan
tanggung jawab yang lebih penting dari sekedar mempertahankan hubungan rahasia dengan
klien yaitu :
1. Kewajiban sehubungan dengan standar teknis
2. Dakwaan pengadilan
3. Penelaahan sejawat
4. Tanggapan kepada divisi etik.
Honor bersyarat
Peraturan 302
Anggota dalam praktek publik tidak boleh membuat honor bersyarat untuk setiap jasa
profesional atau menerima ongkos dari klien yang anggota perusahaannya juga melakukan ;
audit atau penelaahan, kompilasi, pemeriksaan prospektif .
BAB V
KEWAJIBAN HUKUM
Faktor-faktor pokok yang mendorong kewajiban hukum terhadap Akuntan Publik antara lain:
1. Kesadaran pengguna laporan keuangan akan tanggung jawab akuntan public
2. Kesadaran divisi-divisi SEC untuk melindungi kepentingan stockholder
3. Auditing dan akuntansi yang semakin kompleks sehubungan dengan peningkatan
ukuran bisnis, globalisasi, dan intrik operasi bisnis
4. Konsep kewajiban deep pocket
5. Pengadilan kesulitan memahami dan menafsirkan masalah teknis akuntansi dan audit.
Kewajiban hukum auditor kepada klien adalah mencegah penipuan dan/atau
pelanggaran kontrak yang bisa mempengaruhi hasil-hasil pekerjaan. Penyebab utama tuntutan
hukum terhadap KAP adalah kurangnya pemahaman pemakai laporan keuangan tentang
perbedaan antara kegagalan bisnis , kegagalan audit, dan risiko audit
Standar ketelitian yang sering disebut konsep kehati-hatian (prudent person)
menjelaskan bahwa auditor hanya menjamin itikad baik dan integritas dan bertanggung jawab
atas kecerobohan , itikad buruk atau ketidak jujuran dan auditor terbebas dari kerugian akibat
kekeliruan dalam pertimbangan.
4. Kewajiban criminal
Beberapa undang-undang seperti Uniform Securities Acts, Securuties Acts 1933 dan
1934, Federal Mail Fraud Statute dan Federal False Statement Statute menyebutkan
bahwa menipu orang lain dengan sadar terlibat dalam laporan keuangan yang palsu
adalah perbuatan kriminal.