Anda di halaman 1dari 12

BAB 38

KOMUNIKASI DENGAN TCWG

ISA 260.9 menetapkan tujuan auditor dalam berkomunikasi dengan


TCWG. Adapun dalam ISA 260.9 tujuan auditor adalah sebagai berikut :

a. Mengkomunikasikan dengan jelas kepada TCWG tanggung jawab auditor


berkenaan dengan audit atas laporan keuangan, dan tinjauan umum mengenai
lingkup audit yang direncanakan dan waktu pelaksanaan audit direncanakan.
b. Memperoleh informasi yang relevan untuk audit, dari TCWG.
c. Memberikan kepada TCWG pengamatan yang berasal dari pelaksanaan audit,
yang penting dan relevan bagi tanggung jawab pengawasan umum atas proses
pelaporan keuangan.
d. Mendorong komunikasi dua arah yang efektif antara auditor dan TCWG.

Terjemahan Beberapa Alinea dari ISA 2

ISA POKOK PENJELASAN ISA 260 UNTUK ALINEA


BAHASAN YANG BERSANGKUTAN
260.10 Definisi Untuk tujuan ISAs, istilah di bawah mempunyai
makna sebagai berikut.

Those charged with governance-Orang (atau orang-


orang) atau organisasi (atau organisasi-organisasi),
seperti corporate trustee atau wali amanah
korporasi dengan tanggung jawab pengawasan
umum atas arahan strategis entitas dan kewajiban
yang berkenaan dengan akuntabilitas entitas. Ini
meliputi pengawasan umum atas proses pelaporan
keuangan. Untuk wilayah hukum (negara) tertentu,
TCWG dapat juga terdiri atas personalia
manajemen, misalnya, anggota eksekutif dari dewan
governance (governance board) di perusahaan di
sektor swasta (private) atau perusahaan di sektor
publik (public sectoe entity) atau seorang pemilik
yang menjadi manajer (anowner-manager).

260.10 Definisi Manajemen-orang (atau orang-orang) dengan


tanggung jawab eksekutif untuk melaksanakan
kegiatan entitas. Untuk beberapa entitas di wilayah
hokum (negara) tertentu, manajemen meliputi
beberapa atau semua.

TCWG, misalnya, anggota eksekutif (executive


members)dari suatu dewan governance (governance
board), atau seorang pemilik yang menjadi manajer.

260.11 Struktur Auditor wajib menentukan orang (atau orang-orang)


governance yang tepat di dalam struktur governance dalam
entitas tersebut dengan siapa ia berkomunikasi.

260.12 Komunikasi
Jika auditor berkomunikasi dengan subkelompok
dengan siapa?
TCWG, seperti Komite Audit atau seseorang
(individual), auditor wajib menentukan apakah ia
juga perlu berkomunikasi dengan seluruh lembaga
governance (governing body) yang ada.

260.13 Tidak ada yang


Dalam kasus tertentu, semua TCWG terlibat dalam
melakukan
mengelola entitas, misalnya dalam perusahaan kecil
peran
dengan pemilik tunggal yang mengelolanya, tidak
governance?
ada orang lain yang melakukan peran governance
(governance role). Dalam kasus-kasus ini, jika ada
hal-hal yang oleh ISA diwajibkan untuk
dikomunikasikan dengan orang (atau orang-orang)
yang mempunyai tanggung jawab pengelolaan, dan
orang (atau orang-orang) yang mempunyai
tanggung jawab governance, hal-hal tersebut tidak
perlu dikomunikasikan lagi dengan orang (atau
orang-orang) yang sama dalam peran governance.
Hal-hal ini dicatat dalam alinea 16(c). Auditor harus
puas bahwa komunikasinya dengan orang (atau
orang-orang) yang mempunyai tanggung jawab
pengelolaan disampaikan dengan tepat kepada
mereka yang mempunyai peran governance.

260.14 Komunikasi
Auditor wajib berkomunikasi dengan mengenai
mengenai
TCWG tanggung jawab auditor berkenaan dengan
tanggung jawab
audit atas laporan keuangan, termasuk (bahwa):

 auditor bertanggung jawab untuk merumuskan


dan memberikan opini atas laporan keuangan
yang dibuat oleh manajemen di bawah
pengawasan TCWG; dann

 audit atas laporan keuangan tidaklah


membebaskan manajemen atau TWG dari
tanggung jawab mereka.

260.15 Komunikasi
Auditor wajib mengomunikasikan dengan TCWG,
mengenai
tinjauan umum mengenai lingkup audit yang
lingkup dan
direncanakan dan waktu pelaksanaan audit yang
waktu audit
direncanakan.

260.16 Komunikasi Auditor wajib mengomunikasikan dengan TCWG:


mengenai hal
a) pandangan auditor mengenai aspek kualitatif
tertentu
yang signifikan dari praktik-praktik
akuntansi pada entitas tersebut, termasuk
kebijakan akuntansi, estimasi akuntansi dan
disclosures dalam laporan keuangan. Dalam
hal berlaku dalam entitas itu, auditor wajib
menjelaskan kepada TCWG mengenai
auditor menganggap praktik akuntansi yang
signifikan, yang diterima dalam kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku,
(sebenarnya) bukanlah yang paling tepat
dalam situasi di entitas tersebut;

b) kesulitan-kesulitan signifikan, jika ada, yang


dihadapi selama audit;

c) kecuali jika TCWG terlibat dalam


pengelolaan entitas:

i. hal-hal signifikan, jika ada yang timbul


dari audit yang dibahas dengan atau yang
akan disampaikan secara tertulis kepada
manajemen; dan

ii. pernyataan tertulis yang diminta auditor;


dan

d) hal-hal lain yang timbul dari audit yang


dalam pandangan auditor (prrofessional
judgment-nya), signifikan dalam
pengawasan proses pelaporan keuangan.

260.18 Isi komunikasi Auditor wajib mengomunikasikan dengan TCWG,


bentuk, kapan diberikannya dan (secara umum)
ekspektasi mengenai isi komunikasinya kepada
TCWG.

260.19 Jika komunikasi Auditor wajib mengkomunikasikan secara tertulis


lisan tidak kepada TCWG tentang temuan audit yang
cukup signifikan, jika dalam pandangannya (prrofessional
judgment-nya), komunikasi lisan tidak cukup atau
kurang tepat. Komunikasi secara tertulis tidak usaha
meliputi semua hal yang timbul dari dan selama
audit.
260.21 Komunikasi Auditor wajib berkomunikasi dengan TCWG secara
tepat waktu tepat waktu.

260.22 Komunikasi dua Auditor wajib mengevaluasi apakah komunikasi


arah dua arah antara auditor dan TCWG berjalan dengan
cukup baik untuk tujuan audit. Jika tidak, auditor
wajib mengevaluasi.

Dampaknya, Jika ada, atas penilaian risiko (oleh


auditor) mengenai salah saji yang material dan
kemampuan memperoleh bukti audit yang cukup
dan tepat, dan wajib mengambil tindakan yang
tepat.

260.23 Komunikasi dan Jika hal-hal yang oleh ISA wajib dikomunikasikan,
dokumentasi dan sudah dikomunikasikan secara lisan, auditor
audit wajib memasukkannya dalam dokumentasi audit,
dan juga kapan dan dengan siapa hal-hal tersebut
dikomunikasikan. Untuk hal-hal yang (sudah)
dikomunikasikan secara tertulis, auditor wajib
menyimpan salinan (fotokopi) dari komunikasi
tersebut sebagai bagian dari dokumentasi audit.

Kutipan dari ISA 265 dan ISA 450


ISA POKOK PENJELASAN ISA 265 DAN ISA 450 UNTUK
BAHASAN ALINEA YANG BERSANGKUTAN
265.9 Kelemahan
signifikan Auditor wajib mengomunikasikan secara tertulis
pengendalan kepada TCWG tentang kelemahan signifikan dalam
intern pengendalian intern yang ditemukan selama audit
secara tepat waktu.

450.12 Salah saji yang Auditor wajib komunikasikan kepada TCWG salah
tidak dikoreksi saji yang tidak dikoreksi dan dampaknya, secara
terpisah dan tergabung, atas opini dalam laporan
auditor, kecuali jika dilarang oleh ketentuan
perundang-undangan. Komunikasi ini akan
menyebutkan (satu per satu) salah saji yang material
yang tidak dikoreksi. Auditor wajib meminta (agar)
salah saji yang tidak dikoreksi, dibetulkan.

450.13 Salah saji yang Auditor juga wajib mengkomunikasikan kepada


tidak dikoreksi, TCWG, dampak saji yang tidak dikoreksi yang
periode yang berkaitan dengan periode yang lalu terhadap jenis
lalu transaksi, saldo akun, atau disclosures, dan terhadap
laporan keuangan secara keseluruhan.

Selayang Pandang
Komunikasi dua arah yang efektif antara auditor dan TCWG merupakan
unsur penting dalam setiap audit. Hal ini memungkinkan:

1. Auditor mengomunikasikan hal-hal yang wajib dilkomunikasikan dan hal-hal


lain; dan
2. TCWG memberi kepada auditor informasi yang (tanpa komunikasi ini) tidak
akan tersedia. Informasi ini dapat bermanfaat bagi auditor dalam merencanakan
audit dan mengevaluasi hasilnya.

Governance
Struktur Governance (govenance structures) berbeda antara satu wilayah
hukum yang lain dan antara satu entitas dengan entitas yang lain. Perbedaan ini
mencerminkan perbedaan budaya, latar belakang hukum dan perundang-
undangan, serta ukuran dan ciri-ciri kepemilkan. Dalam kebanyakan entitas,
governance merupakan tanggung jawab kolektif dari suatu governing body atau
badan yang mengurus/mengatur/memimpin, seperti board of directors (dalam
jurisdiksi tertentu ini merupakan gabungan antara Direksi dan Dewan Komisaris),
suatu badan pengawas atau supervisary board (seperti Dewan Komisaris di
lndonesia), partners, proprietors, komite manajemen (committee of management),
dewan gubernur (council of governors), wali amanah (trustees), atau yang
ekuivalen dengan yang disebutkan tadi.
Dalam entitas yang lebih kecil satu orang dapat dibebani tugas
governance-contoh pemilik yang juga menjadi pengelola (owner manager) di
mana tidak ada pemilik lain, atau seorang sole trustee. Dalam kasus-kasus ini jika
ada hal-hal yang diwajibkan untuk dlikomunikasikan dengan manajemen, hal-hal
tersebut tidak perlu dikomunikasikan lagi dengan orang yang sama dalam peran
governance. Namun, jika ada orang-orang lain yang memainkan peran
governance dalam entitas tersebut auditor harus memastikan setiap orang
dinformasikan.

Dalam entitas lain di mana governance merupakan tanggung jawab auditor


dapat diarahkan pada suatu sub-kelompok yang berurusan dengan governance
seperti komite audit. Dalam kasus-kasus ini, Auditor harus menentukan apakah ia
perlu berkomunikasi dengan seluruh governing body. Penentuan ini didasarkan
pada:

1. Tanggung jawab masing-masing. yakni subkelompok dan governing body;

2. Masalah (sifat dan isi) yang dikomunikasikan;

3. Ketentuan hukum, perundang-undangan, atau aturan regulator yang relevan;


dan

4. Apakah subkelompok mempunyai otoritas untuk mengambil tindakan


mengenai nformasi dan memberi informasi dan penjelas lebih lanjut yang
dibutuhkan auditor.

Jika tidak jelas dengan siapa auditor berkomunikasi dari kerangka


pelaporan keuangan yang berlaku atau situasi dalam penugasan, auditor perlu
membahas dan menyetujui dengan pihak yang penugasan mengenai pihak denga
siapa auditor berkomunikasi.

Hal-Hal yang Dikomunikasikan

Hal-hal yang menjadi minat pengawasan umum (matters of governance


internet) yang dikomunikasikan auditor :
1. Tanggung jawab auditor dalam hubungannya dengan audit atas laporan
keuangan.
2. Lingkup audit yang direncanakan dan kapan audit akan dilaksanakan, dan
3. Temuan-temuan audit yang signifikan.

Tanggung Jawab dalam Audit atas Laporan Keuangan

TCWG harus mendapat informasi mengenai hal-hal penting yang


menyangkut peran mereka dalam mengawasi (overseeing) proses pelaporan
keuangan. Termasuk di dalamnya, ialah mengomunikasikan hal-hal berikut.

1. Audit atas laporan keuangan tidak membebaskan manajemen atau TCWG akan
tanggung jawab mereka.
2. Tanggung jawab auditor meliputi :
a. Merumuskan dan memberikan opini atas laporan keuangan yang disusun
oleh manajemen dengan pengawasan (oversight) oleh TCWG, dan
b. Mengomunikasikan hal-hal penting yang muncul dari audit atas laporan
keuangan.

Tanggung jawab dan kewajiban kedua belah pihak (auditor di satu pihak
dan manajemen serta TCWG di pihak lain) sering kali dapat dikomunikasikan
kepada TCWG dengan memberikan Salinan surat penugasan audit (audit
engagement letter). Surat penugasan audit menegaskan hal-hal berikut yang perlu
diketahui TCWG.

1. Tanggung jawab auditor sesuai ISAs.


2. Kewajiban-kewajiban yang ditetapkan ISAs bahwa hal-hal penting berkenaan
dengan pengawasan (oversight) atas proses pelaporan keuangan,
dikomunikasikan kepada TCWG.
3. ISAs tidak mewajibkan auditor untuk merancang prosedur audit dengan tujuan
menemukan masalah tambahan (supplementary matters) yang akan
dikomunikasikan dengan TCWG.
4. Jika ada, tanggung jawab lain/ tambahan yang ditetapkan dengan ketentuan
perundang-undangan.

Lingkup dan Waktu Audit

Tujuan membahas perencanaan audit adalah mendorong komunikasi dua arah


antara auditor dengan TCWG. Namun, auditor perlu waspada untuk tidak memberikan
informasi terinci yang dapat menyulitkan atau menggagalkan audit, misalnya rincian
mengenai sifat dari prosedur tertentu dan kapan suatu prosedur akan dilaksanakan.

Rencana Audit

 Gambaran umum tentang rencana audit, dan jadwal audit.


 Penerapan konsep materialitas dalam audit.
 Bagaimana salah saji yang material dan signifikan (apakah karena fraud atau
error) akan ditangani.
 Pendekatan terhadap pengendalian intern yang relevan untuk audit.
 Perubahan signifikan dalam standard akuntansi dan dampak perubahan tersebut.
Peroleh masukan dari TCWG

Auditor meminta masukan yang bias berdampak terhadap rencana auditnya.

 Pembahasan mengenai tujuan dan strategi entitas, komunikasi yang penting


dengan regulator, dan risiko bisnis yang dapat berakibat salah saji yang material.
 Penjelasan mengenai pengawasan umum (oversight) mengenai (i) kecukupan
pengendalian intern, khususnya dalam menangkal fraud; (ii) kompetensi dan
integritas manajemen; (iii) tanggapan terhadap komunikasi terdahulu.
 Hal-hal yang perlu mendapat perhatian auditor.
 Permintaan (khusus) TCWG kepada auditor.
 Hal-hal lain yang bisa berpengaruh terhadap audit atas laporan keuangan.

Temuan Audit yang Signifikan

Kecuali jika ada hal yang berkenaan dengan kompetensi dan integritas
manajemen, auditor memulai pembahasan mengenai masalah audit berkenaan
dengan governance (audit matters of governance interest) terlebih dahulu dengan
manajemen. Pembahasan awal ini bertujuan untuk mengklarifikasi fakta dan
masalah, dan untuk memberikan kesempatan kepada manajemen menyampaikan
informasi lebih lanjut.

Hal yang Lazim Dikomunikasikan Auditor kepada TCWG

HAL-HAL AUDIT YANG DIPERTIMBANGKAN UNTUK


DIKOMUNIKASIKAN
Kebijakan akuntansi Pemilihan (perubahan dalam) kebijakan dan praktik
akuntansi yang signifikan dapat berdampak material
terhadap laporan keuangan entitas.

Komunikasi dalam Hal yang berurusan dengan govenance yang sebelumnya


periode yang lalu dikomunikasikan, dapat berdampak terhadap laporan
keuangan tahun berjalan.

Risiko salah saji Dampak potensial terhadap laporan keuangan yang


yang material disebabkan risiko material (seperti litigasi yang masih
berjalan) yang memerlukan disclosure dalam laporan
keuangan.

Ketidakpastian yang Ketidakpastian yang material terkait dengan peristiwa


material dan kondisi yang dapat menimbulkan keraguan yang
besar mengenai kemampuan entitas berjalan sebagai
suatu going concern.

Kerentanan dan Kondisi bisnis yang berdampak terhadap entitas dan


kepedulian rencana serta strategi bisnisnya mungkin mempengaruhi
(concerns) risiko salah saji.

Kepedulian mengenai konsultasi yang diminta


manajemen dari (kantor) akuntan lain mengenai masalah
accounting atau auditing.

Kesulitan signifikan Kesulitan ini di antaranya:


yang dihadapi
 Penyelesaian masalah accounting atau audit yang
pelik;

 Dokumen tidak tersedia, padahal diperlukan untuk


audit;

 Karyawan tidak dapat menjawab pertanyaan;

 Pembatasan lingkup audit dan bagaimana


mengatasinya; dan

 Ketidaksepahaman dengan manajemen mengenai hal-


hal, yang secara terpisah atau tergabung, bisa
signifikan terhadap laporan keuangan entitas atau
laporan auditor.

Komentar mengenai Pertanyaan/keraguan mengenai kemampuan


manajemen manajemen:

 Kelemahan yang signifikan dalam pengendalian


intern;

 Pertanyaan/keraguan mengenai integritas


manajemen;

 Transaksi hubungan pihak berelasi (related-party


transactions);

 Perbuatan melawan hokum (illegal acts); dan

 Kecurangan yang melibatkan manajemen.

Penyesuaian Penyesuaian yang diusulkan auditor tetapi tidak


(adjusment) audit dibukukan entitas (uncorrected audit adjusment) dapat
berdampak salah saji yang material dalam laporan
keuangan entitas.

Salah saji yang tidak Salah saji yang tidak dikoreksi, yang dianggap
dikoreksi manajemen tidak material (padahal jumlah saji ini tidak
remeh-temeh atau trivial), secara terpisah atau
tergabung, bagi laporan keuangan secara keseluruhan.

Laporan auditor Berikan garis besar alasan mengapa Auditor tidak dapat
memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian, dan
harus memodifikasi laporannya.

Hal-hal yang Hal-hal lain yang disepakati (agreed upon) dalam surat
disepakati penugasan audit.

Hal-hal lain Hal-hal lain yang timbul dari audit, yang dalam
pandangan auditor adalah signifikan untuk pengawasan
umum (oversight) terhadap proses pelaporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai