Anda di halaman 1dari 11

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Istilah Akuntansi Manajemen Lingkungan

Akuntansi manajemen lingkungan (AML) adalah hal yang tak terpisahkan dari unsur
manajemen perushaan, akuntansi manajemen lingkungan sendiri merupakan proses
pengidentifikasia, pengumpulan perkiraan-perkiraan, analisis, pelaporan dan pengiriman
informasi tentang;
1) Informasi berdasarkan arus bahan dan energi
2) Informasi berdasarkan biaya lingkungan
3) Informasi lain yang terukur, dibentuk berdasarkan akuntansi manajemen
lingkungan untuk pengambilan keputusan bagi perusahaan
Akuntansi manajemen lingkungan pada dasarnya llebih menentukan pada akuntasi
dari biaya-biaya lingkungan. Biaya linkungan initidak hanya mengenai informasi biaya-biaya
lingkungan dan informasi lainnya yang terukur, akan tetapi juga tentanginformasi material
dan energi yang digunakan. Akuntansi manajemen lingkungan saling terkait dan terfokus
pada arus- arus bahan dan energi, tingkat umum perusahaan yang sama baiknyadengan
tingkat proses perusahaan perseroan, devisi-devisi operasi dan lain-lain.
Konsep akuntasi manajemen lingkungan digunakan untuk melakukan pemonitoran
dan pengevaluasian informasi yang terukur dari keuangan maupun akuntansi manajemen (
dalam unit monitor) serta arus data tentang bahan dan energi yang saling terhungan secara
tibal balik guna meningkatkan efisiensi pemanfaatan bahan-bahan maupun energi,
mengurangi dampak lingkungan dari proses perusahaan, produk-produk dan jasa, mengurangi
risiko-resiko lingkungan dan memeperbaiki hasil-hasil dari manajemen perusahaan.
Akuntansi lingkungan dapat diterapkan pada lingkungan yang berbed, termasuk;
1) Proses individu atau proses kelompok (garis produksi)
2) Sistem (pencahanyaa, pembukusan, dan penggunaan air)
3) Produk atau jalur produk
4) Perlengkapan, perencanaan dan seluruh perlengkapan
5) Perencanaan kelompok regional dan geografik
6) Devisi, kantor cabang dan seluruh perusahaan
Pada hubungannya dengan jenis akuntansi lingkungan, perbedaan dijelaskan dalam
tabel berikut;
Jenis umum akuntasi lingkungan Hubungan dengan akuntansi lingkungan
Akuntansi Manajemen (AM); Akuntansi Manajemen Lingkungan
Pengidetifikasian, pengumpulan, (AML);
penilaian, penganalisaan, penggunaan Akuntansi manajemen dengan tertentu
biaya serta informasilain untuk terfokus pada arus informasi dan bahan-
pengambilan keputusan didalam satu bahan dam energi serta informasi biaya
organisasi . lingkungan
Akuntansi Keuangan (AK); Akuntansi Keungan Lingkunagan
Pengembangan dan pelaporan informasi (AKL);
keuangan oleh satu organisasi kepada Akuntansi keuangan tertentu terfokus
para pihak eksternal (bankir-bankir, pada pelaporan biaya-biaya kewajiban
prantara saham) hutang lingkungan dan biaya-biaya
lingkungan.
Akuntansi Nasional (AN); Ekonomi Akuntansi Lingkungan
Pengembangan dari akuntansi dan Nasional (EAL);
informasi lain untuk menendai Tingkat akuntansi nasional tertentu
pendapatan nasional dan kesehatan. berfokus pada saham-sahamdan sumber
daya alam dan arus-arus, biaya-biaya
lingkungan biaya-biaya luar lainnya.

Kunci utama dalam akuntansi manajemen lingkungan perusahaan;


1) Akuntansi manajemen terpusat pada biaya-biaya internal perusahaan,
akuntansi manajemen lingkungan tidak termasuk biaya-biaya eksternal dan
individu,masyarkat, atau lingkungan dimana suatu perusahaan tidak menurut
dan tidak bertanggung jawab secara hukum.
2) Akuntansi manajemen lingkungan menempatkan penekanan tertentu pada
akuntansi pada biaya-biaya lingkungan.
3) Akuntaansi manajemen lingkungan meliputi tidsk hanya lingkungan dan
informasi biaya lain,informasijugamenjelaskan tentang arus dan ketentuan-
ketentuan fisik dari bahan-bahan dan energ.
4) Akuntansi manajemenlingkungan dapat digunakan pada kebanyakan jenis-
jenis dari aktivitas manajemen atau pengambilan keputusan dalam suatu
organisasi, sekalian bermafaat dalam aktivitas manajemen lingkungan yaang
proaktif.
Dengan demikian, akuntansi manajemen lingkungan memasukan dan
mengintergrasikan dua diantaratiga blok bangunan dari pengembangan lingkungan
berkelanjutan dan ekonomi dimana mereka berhubugan dengan satu pengambilan keputusan
internal organisasi.

2.2 Telaah Lingkungan dari Akuntansi Manajemen Konvensional

Dalam suatu dunia yang ideal, organisasi-organisasi akan mencerminkan


faktorlingkungan dalam proses akuntansi mereka melalui identifikasi biaya-biaya lingkungan
terkait dengan produk-produk,proses-proses, dan jasa. Meski demikian, banyak sistem
akuntansi konvensional yang ada tidak cukup mampu untuk dihadapkandengan biaya-biaya
lingkungan dan sebagai hasilnya hanya menunjukkan biaya umum tak langsung. Akibatnya,
para manajer tiddak menyadari akan biaya-biaya ini, tidakmemiliki informasi yang dapat
untuk mengatur biaya-biaya dan tidak memiliki inisiatif untuk menguranginya. Prlu diketahui
bahawa kebanyakan teknik-teknik akuntansi manajemen secara siknifikan lemahnya
menaksir biaya lingkungan. Banyaknya menaksir biaya yang terlalu tinggi dan rendahnya
keuntungan meningkatkn praktek-prektek lingkungan.
Teknik-teknik akuntansi manajemen dapat menyimpang dan salah menggabarkan isu-
isu lingkunagn,mendorong para manajer membuat keputusan-keputusan yang bersifat tidak
baik bagi bisnis dan lingkungan.
2.3 Manfaat Akuntansi Manajemen Lingkungan

Data akuntansi manajemen lingkungant rutama sekali berharga bagi manajemen


dalam hal-hal yang terfokus pada lingkungan khusus. Akuntansi manajemen lingkungan tidak
hanya menyediakandata biaya yang penting untuk menilai dampak kegiatan keuangan
manajemen tetapi juga arus informasi fisisk bantuan menandai dampak lingkungan. Contoh
dari beberapa biaya yangterkait dengan lingkungan dan manfaat bagi akuntansi manajemen
lingkungan;
1) Pencengahan polusi
2) Desain untuk lingkungan
3) Penilaian daur hidup lingkungan
4) Jaringan manajemen lingkungan
5) Pembelian dengan syarat lingkungan
6) Memprluas produk yang dihasilkan/tanggung jawab produk
7) Sistem manajemen lingkungan
8) Evaluasi kinerja lingkungan dan tolak ukur
9) Pelaporan kinerja lingkungan
Oleh karena itu, akuntansi manajemen lingkungan bukan hanya alat manajemen
lingkungan diantara banyaknya alat alat lainnya. Akuntansi manajemen lingkungan adalah
suatu himpunan yang luas dari prinsip-prinsip dan pendekatan yang mempersiapkan arus
bahan bahan energi dan biaya.
Dengan peningkatan ini, kisaran keputusan keputusan yang dipengaruhi oleh biaya-
biaya lingkungan dan dari jenis biaya atau yang lainnya secara umum terjadi kenaikan.
Dengan demikian akuntansi manajemen lingkungan akan terus meningkatkan kegunaannya
tidak hanya untuk keputusan manajemen lingkungan, tetapi juga untuk semua jenis-jenis dari
aktivitas manajemen, antara lain;
1) Produk dan proses perancangan
2) Pengndalian harga dan alokasi pembebanan
3) Penganggaran investasi
4) Pembelian
5) Jaringan penawaran manajemen
6) Penetapan harga produk
7) Evaluasi kinerja
2.4 Manfaat Potensial Akuntansi Manajemen Lingkungan bagi Industri

Terdapat beberapa alasan kenapa akuntansi manajemen lingkungan sangat bermanfaat


bagi industri, antara lain diantaranya:

1. Kemampuan secara akurat meneliti dan mengatur penggunaan dan arus tenaga dan
bahan-bahan, termasuk polusi/sisa volume, jenis-jenis lain sebagainya.
2. Kemampuan secara akurat mengidentifikasi, mengestimasi, mengalokasikan,
mengatur atau mengurangi biaya-biaya, khususnya jenis lingkungan dari biaya-biaya.
3. Informasi yang lebih akurat dan lebih menyeluruh dalam mendukung penetapan dan
keikutsertaan di dalam program-program sukarela, penghematan biaya untuk
memperbaiki kinerja lingkungan.
4. Informasi yang lebih akurat dan menyeluruh untuk mengukur dan melaporkan kinerja
lingkungan, seperti meningkatkan citra perusahaan pada stakeholders, pelanggan,
masyarakat lokal, karyawan, pemerintah, dan penyedia keuangan.

2.5 Manfaat Potensial Akuntansi Manajemen Lingkungan bagi Pemerintah

Penerapan akuntansi lingkungan oleh industri juga dapat bermanfaat bagi pemerintah
pada berbagai macam bentuk. Antara lain:

1. Semakin banyak indutri yang mampu membenarkan program-program lingkungan


berdasarkan pada kepentingan keuangan perusahaan sendiri, penurunan keuangan,
politik dan beban perlindungan lingkungan lainnya bagi pemerintah.
2. Penerapan akuntansi lingkungan oleh industri dapat memperkuat efektifitas
keberadaan kebijakan pemerintah/regulasi dengan pernyataan kepada biaya-biaya
perusahaan dan kebenaran manfaat lingkungan sebagai hasil dari kebijakan/aturan-
aturan.
3. Pemerintah dapat menggunakan data akuntansi manajemen lingkungan industri untuk
menaksir dan melaporkan ilmu tentang ukuran kinerja lingkungan dan keuangan
untuk pemerintah.
4. Data akuntansi manajemen lingkungan industri digunakan untuk menginformasikan
program kebijakan pemerintah.
5. Pemerintah dapat menggunakan data akuntansi manajemen lingkungan industri untuk
mengembangkan ilmu tentang pengukuran dan pelaporan manfaat lingkungan serta
pengungkapan keuangan sukarela dari industri, pendekatan inovatif dalam
perlindungan lingkungan dan program lain serta kebijakan-kebijakan pemerintah.
6. Data akuntansi manajemen lingkungan industri dapat digunakan untuk akuntansi
tingkat nasional atau regional.

2.6 Manfaat Potensial Akuntansi Manajemen Lingkungan bagi Masyarakat

Penerapan akuntansi lingkungan oleh industri juga dapat bermanfaat bagi masyarakat
pada berbagai macam bentuk. Antara lain:

1. Mampu untuk lebih efisien dan efektif menggunakan sumber-sumber daya alam,
termasuk energi dan air.
2. Mampu untuk mengurangi efektifitas biaya dari emisi
3. Mengurangi biaya-biaya masyarakat luar yang berhubungan dengan polusi seperti
biaya terhadap monitoring lingkungan, pengendalian dan perbaikan sebagaimana
biaya kesehatan publik yang baik.
4. Menyediakan peningkatan informasi untuk meningkatkan kebijakan pengambilan
keputusan publik.
5. Menyediakan informasi kinerja lingkungan industri yang dapat digunakan dalam
luasnya kontek dari evaluasi kinerja lingkungan dan kondisi-kondisi ekonomi serta
area geografik.

2.7 Tantangan Akuntansi Manajemen Lingkungan – Praktek Akuntansi Sekarang

a) Komunikasi/hubungan antara akuntansi dan departemen lainnya yang tidak berjalan


baik.
Seorang karyawan organisasi lingkungan sering sekali mempunyai banyak
pengetahuan sekitar isu-isu lingkungan. Pada saat yang bersamaan, staf teknis juga
mungkuin memiliki pengalaman yang pantas dipertimbangkan mengenai arus dari
energi, air dan bahan-bahan dari organisasi lainnya. Staf teknis dan karyawan
lingkungan bagaimanapun juga sering sekali hanya memiliki sedikit pengetahuan
tentang bagaimana isu-isu tersebut di catat dalam akuntansi. Sebaliknya, akuntan
maupun kontroller harus mempunyai informasi akuntansi pada buku catatan mereka,
tetapi mereka cenderung memiliki pengetahuan yang sedkit mengenai isu-isu
lingkungan yang dihadapi organisasi, tidak hanya pada arus sumber daya fisik.
b) Informasi biaya terkait dengan lingkungan sering “tersembunyi” dalam biaya tak
langsung.
Biaya lingkungan sering tersembunyi secara tidak hati-hati dalam catatan
akuntansi yang menyebabkan seorang manajer atau jajarannya akan mendapatkan
keuntungan dari informasi yang tidak bisa ditemukan dengan mudah tersebut.
Keuntungan yang mereka dapatkan terutama sekali karena terdapat informasi yang
disembunyikan secara tidak hati-hati terkait biaya-biaya lingkungan yang salah
penempatan pada biaya tak langsung dibanding secara langsung terhadap proses-
proses atau produk-produk yang menciptakan biaya. Ketika jumlah overhead
merupakan suatu cara yang menyenangkan dalam mengumpulkan biaya-biaya yang
mungkin sulit untuk ditandai secara langsung untuk diproses atau dihasilkan, praktek
ini selanjutnya dapat menciptakan permasalahan jika seorang manajer tidak
mengetahui di mana dia akan mencari informasi biaya yang diperlukan.
c) Beberapa jenis dari lingkungan – hubungan informasi biaya tidak ditemukan dalam
catatan akuntansi.
Catatan akuntansi pada umumnya tidak berisi banyak informasi tentang biaya-
biaya terkait dengan lingkungan masa depan, meskipun catatan tersebut menjadi hal
yang penting, akan tetapi sistem akuntansi tradisional masih melihat arah masa lalu.
Catatan akuntansi juga kekurangan beberapa biaya lingkungan lainnya yang terukur.
Contoh yang termasuk ke dalam biaya-biaya ini terjadi ketika kinerja lingkungan
lemah diterjemahkan ke dalam penjualan yang hilang dari pelanggan-pelanggan yang
mempedulikan isu-isu lingkungan, akses yang hilang untuk menjual produk yang
terbatas yang terkait dengan lingkungan dan akses yang hilang untuk pembiayaan dan
jaminan ketika para mitra bisnis mundur untuk menerima risiko potensi lingkungan
terkait dengan kemitraan bisnis. Jenis-jenis dari biaya-biaya ini mungkin sulit untuk
ditaksir, akan tetapi biaya ini penting bagi kesehatan keuangan organisasi. Penting
untuk dicatat bahwa beberapa alat akuntansi biaya menambahkan satu premi risiko
rata-rata terhadap biaya produksi yang mencerminkan lebih sedikit isu-isu yang
terukur
d) Keputusan-keputusan investasi sering dibuat atas dasar informasi yang tidak
sempurna.
Keputusan manajemen pada proyek-proyek investasi, aneka pilihan bahan-
bahan, penetapan harga produk dan produk campuran terjadi ketika informasi
seluruhnya terkait dengan ketidak-konsitenan lingkungan yang tersedia ditujukan
tepat waktu.
Pada masa-masa sebelumnya, banyak perusahaan tidak mempertimbangkan
keseluruhan biaya-biaya yang terkait dengan lingkungan karena keputusan investasi
yang dibuat organisasi. Organisasi perlu untuk mempertimbangkan seluruh potensi-
potensi yang terkait dengan lingkungan penting yang mempengaruhi return on
investment, seperti arus bahan-bahan biaya, biaya-biaya pemulihan lokasi dan setiap
biaya-biaya berhubungan dengan peraturan-peraturan masa depan.

2.8 Informasi Fisik: Arus Energi, Air, Bahan-bahan dan Barang Sisa

Akuntansi manajemen lingkungan menempatkan penekanan tertentu pada bahan-


bahan dan biaya karena:
1) Penggunaan dari energi, air dan bahan-bahan, seperti juga pembuatan barang sisa
dan emisi secara langsung yang dihubungkan dengan banyak dari organisasi-
organisasi yang berakibat pada lingkungan-lingkungan mereka,
2) Biaya pembelian bahan-bahan adalah suatu biaya utama pada kebanyakan
organisasi.

Informasi Fisik dan Indikator Kinerja Lingkungan

Sebagaimana dijelaskan diatas, informasi fisik tentang arus energi, air, bahan-bahan
dan barang sisa adalah penting di bawah akuntansi manajemen lingkungan karena informasi
membiarkan organisasi untuk menilai dan melaporkan bahan-bahan penting terkait dengan
aspek-aspek kinerja lingkungan.

Para akuntan perlu untuk bekerja lebih giat dengan pegawai dari departemen lainnya
agar lebih teliti mencatat sisi fisik akuntansi dari akuntansi manajemen lingkungan. Di bawah
sisi fisik akuntansi dari akuntansi manajemen lingkungan, sebuah organisasi perlu mencoba
untuk menjejaki semua masukan dan keluaran secara fisik dan memastikan sejumlah penting
berupa energi, air atau bahan-bahan lain yang bersifat tidak dijelaskan.

Indikator-indikator yang dihasilkan suatu kinerja lingkungan organisasi diistilahkan


dengan ukuran, output produksi atau jumlah karyawan. Oleh karena itu, indikator ini
memperbolehkan organisasi untuk membedakan diantara perubahan-perubahan kinerja
lingkungan sebagai hasil dari perubahan dalam faktor-faktor ini dan tantangan dalam kinerja
sebagai suatu hasil dari usaha manajemen lingkungan. Contoh relatif dari inidikator-indikator
ini meliputi: 1) jumlah air bersih yang dikonsumsi per unit produk yang dihasilkan atau jasa
yang disediakan, 2) jumlah dari sisa air yang dihasilkan per unit produk yang dihasilkan atau
jasa yang disediakan.

2.9 Syarat-syarat Pemantauan Biaya dan Pendapatan Lingkungan

Dalam mengidentifikasi biaya-biaya lingkungan, kita harus mempertimbangkan


dampak lingkungan dari semua aktivitas perusahaan, produk maupun jasa serta
mengamankan input semua materi penting. Pada syarat-syarat ini, sebaiknya biaya-biaya
lingkungan dibagi ke dalam kategori-kategori berikut:

 Kategori pertama, biaya-biaya lingkungan menjadi anggota biaya-biaya yang


dihubungkan dengan pengolahan limbah, perawatan air limbah dan emisi udara.
Biaya ini termasuk semua pengeluaran perawatan dan pembersihan barang sisa
yang dihasilkan, emisi air limbah dan udara serta biaya-biaya likuidasi.
 Kategori kedua, biaya-biaya lingkungan meliputi biaya-biaya pencegahan
manajemen dan polusi lingkungan. Biaya ini merupakan biaya yang
berhubungan dengan biaya-biaya lingkungan (daftar gaji dan biaya-biaya lain
dari departemen departemen yang terlibat dalam perlindungan lingkungan,
biaya-biaya berhubungan dengan
 Kategori ketiga, dari biaya-biaya lingkungan yang diwakili; menunjukkan harga
material yang disia-siakan (nilai pembelian material dari keluaran produk).
Bahan-bahan yang disia-siakan dievaluasi berdasarkan nilai-nilai pembelian atau
biaya aktual mereka.
 Kategori keempat, dari biaya-biaya lingkungan masuk ke dalam kelompok
anggota output biaya produksi yang tidak dihasilkan. Biaya-biaya ini
dikelompokkan ke dalam biaya tenaga kerja, penyusutan mesin, bahan-bahan
konsumsi operasi dan biaya pendanaan yang dikeluarkan yang tidak produktif.

2.10 Bagaimana Dampak Lingkungan Ditangani Dalam Sistem Akuntansi Manajemen

Perusahaan menghasilkan akun manajemen berdasarkan divisi yang di peroleh dari


sistem buku besar dan berbagai sitem produk lainnya.Analisa awal tingkat tinggi dari sistem
akuntansi manajemen (buku besar) maupun proses-proses,ketika mereka berhubungan
dengan aktivitas yang dikerjakan oleh perusahaan dengan ditandai hal-hal berikut :

1. Akundalambukubesarsecaraluasdikategorikandenganjenisdaripengeluaran(jasa
bangunan, upah) danlebihlanjutdirinciolehpemasok.
2. Sistemmenyediakaninformasitentangbiaya-biayaolehpemasok, tetapi tidak
menghasilkan informasi tentang jenis atau kuantitas barang-barang atau jasa yang
diperoleh (listrik).
3. Biaya-
biayauntukpenyediaanjasabangunanataupembayaranuntukjasaperusahaandandikombinas
ikanuntukmasing-
masingbangunandanmembebankankembalipadapusatbiayadalambentukpembebananjasa
kantor.
4. Perusahaan membayarfaktur-faktur untuk surat utang, surat kantor, publikasi-publikasi
dan bahan-bahan pemasaran, furniture dan perlengkapan kantor serta makanan, yang
dipesan atau disewa oleh pusat biaya.
5. Perusahaan secaraumummembelilistrik,air dansumberdaya
6. Manajerbangunanmengendalikankontrakpembersihan yang
termasukpengumpulanbarangsisadanpembuangandanmembayarrekening/daftarsisa air.
7. Listrik,air,
daurulangkertastercakupdalamsatutelaahjasabangunanuntukmengurangijumlahpemasok
padasetiapbagian.

2.11 Bagaimana Mengubah Sistem Akuntansi Manajemen

Berdasarkanpadaanalisatingkattinggi,pentingdikenalibahwapeluangkunciuntukmengu
bahsistemakuntansimanajemenberhubungandenganmeningkatkannyaketersediaaninformasite
ntangbiaya-biayadanjumlah yang berhubungandengandampaklingkunganutama.Hal
iniakanmembiarkanperusahaanuntukmengidentifikasipeluangpotensialuntukbiayasavingsdanp
erbaikan-perbaikandampaklingkungan. Ini dilaksanakan dengan usaha untuk menggambarkan
informasi dari sistem akuntansi dan setelah itu dialokasikan terhadap pusat biaya.

2.12 Manajemen Lingkungan sebagai bagian dari Total Manajemen Kualitas

Pengerjaandarimanajemenkualitaslingkunganmelaluipengembangansistemmanajemen
lingkungan (elektronik ) hanyadapatdicapaijika ‘audit lingkungan‘
sejalandenganbentukgambarandari system. Dalam keadaan ini organisasi mengatur sendiri
hasil audit-audit lingkungan secara reguler dengan menyediakan agenda organisasi-organisasi
dalam mengadopsi aturan sendiri di bawah audit lingkungan berdasarkan dasar yang
diberikan platform untuk organisasi dalam mengadopsi suatu kritikan sendiri dan analitis
kritis sebagai bagian dari proses rutinitas manajemen organisasi mereka. Organisasi-
organisasiharusbekrjakerasuntukmencapaistrategi di bawahlingkungan yang
terintegrasiolehjenis yang samadaribudaya yang diperlukanuntukkeberhasilanoperasional
program dari total manajemenkualitas.
Pernyataan bahwa manajemen lingkungan yang baik terus mengalami peningkatan
sebagai suatu komponen penting dari total manajemen kualitas. Umumnya total
manajemenkualitasterfokuspada ‘perbaikanberkelanjutan’ danpengejarandarikeunggulan.

Anda mungkin juga menyukai