Anda di halaman 1dari 15

Tugas Akuntansi Sosial dan Lingkungan

AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN

Oleh:
Kelompok 3
D1-Akuntansi

Octaviani Nila Permatasari (1833121026)


Ni Nyoman Nadia Marlinayani (1833121064)
Desak Putu Ratih Maheswari Devi (1833121065)
Ni Kadek Virdayanti (1833121355)
I Gusti Ayu Ratih Pertiwi (1833121461)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS WARMADEWA
2021
PENDAHULUAN
Dampak paham ekonomi kapitalis telah banyak menjalar pada dunia industry
modern dewasa ini. Banyak perusahaan yang menerapkan konsep maksimasi laba (salah
satu dari konsep yang dianut kaum kapitalis) namun bersamaan dengan itu mereka telah
melanggar konsesus dan prinsip maksimasi laba itu sendiri. Prinsip-prinsip yang
dilanggar tersebut antara lain adalah kaidah biaya ekonomi (economic cost), biaya
akuntansi (accounting cost) dan biaya kesempatan (oppo rtunity cost). Implikasi dari
pelanggaran terhadap prinsip-prinsip tersebut diantaranya adalah terbengkalainya
pengelolaan (manajemen) lingkungan dan rendahnya tingkar kinerja lingkungan serta
rendahnya minat perusahaan terhadap konservasi lingkungan. Pela nggaran terhadap
opportunity cost misalnya, telah memberi dampak yang signifikan bagi keberlanjutan
(sustainability) lingkungan global. Akhirnya disadari bahwa dampak yang ditimbulkan
terhadap masyarakat semakin besar dan sulit untuk dikendalikan seperti p olusi,
keracunan, kebisingan, diskriminasi, pemaksaan, kesewenang- wenangan, dan produksi
makanan haram. Oleh karena itu, masyarakat menuntut agar perusahaan senantiasa
memperhatikan dampak-dampak sosial yang ditimbulkan dan upaya untuk
mengatasinya. Permasalahan lingkungan juga semakin menjadi perhatian serius, baik
oleh konsumen, investor maupun pemerintah. Kepedulian terhadap lingkungan
sebenarnya muncul akibat dari berbagai dorongan dari pihak luar perusahaan, antara lain:
pemerintah, konsumen, stakeholder.
Akuntansi manajemen lingkungan merupakan salah satu sub sistem dari akuntansi
lingkungan yang menjelaskan sejumlah persoalan mengenai persoalan penguantifikasian
dampak-dampak bisnis perusahaan ke dalam sejumlah unit moneter. Peran akuntansi
manajemen lingkungan dalam meningkatkan kualitas produk dan juga kinerja keuangan
dapat dijelaskan dengan merujuk pada salah satu peran akuntansi yaitu sebagai penyedia
informasi bagi manajemen. Akuntansi manajemen lingkungan juga dapat digunakan
sebagai suatu tolak ukur dalam kinerja lingkungan. Hal ini memberikan ijin bagi
manajemen agar lebih baik mengevaluasi aspek moneter dari produk dan proyek mereka.
Dengan demikian, Akuntansi Manajemen Lingkungkan memiliki tingkat fungsi dan
fokus internal perusahaan, seperti bertentangan dengan alat yang digunakan untuk
pelaporan biaya lingkungan terhadap stakeholder eksternal.

1
I. DEFINISI AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN
Akuntansi manajemen lingkungan merupakan sub bagian dari akuntansi
lingkungan, yang umumnya digunakan untuk menyediakan informasi dalam pengambilan
keputusan suatu organisasi. US EPA menjelaskan akuntansi manajemen lingkungan
sebagai suatu "proses pengidentifikasian, pengumpulan dan penganalisisan info rmasi
tentang biaya-biaya dan kinerja untuk membantu pengambilan keputusan organisasi”,
sesuai dengan pandangan bahwa akuntansi manajemen lingkungan yang secara dominan
berhubungan terhadap penyediaan informasi untuk pengambilan keputusan internal yang
konsisten .
Akuntansi manajemen lingkungan adalah hal yang tak terpisahkan dari unsur
manajemen perusahaan, akuntansi manajemen lingkungan sendiri merupakan proses
pengidentifikasian, pengumpulan, perkiraan-perkiraan, analisis, pelaporan dan
pengiriman informasi tentang:
1. Informasi berdasarkan arus bahan dan energi
2. Informasi berdasarkan biaya lingkungan
3. Informasi lainnya yang terukur, dibentuk berdasarkan akuntansi manajemen
lingkungan untuk pengambilan keputusan bagi perusahaan.
Akuntansi manajemen lingkungan pada dasarnya lebih menekankan pada akuntansi
dari biaya-biaya lingkungan, tidak hanya mengenai informasi tentang biaya-biaya
lingkungan dan informasi lainnya yang terukur, akan tetapi juga tentang informasi
material dan energi yang digunakan. Akuntansi manajemen lingkungan saling terkait dan
terfokus pada arus nilai-nilai bahan dan energi, tingkat umum perusahaan yang sama
baiknya dengan tingkat proses perusahaan perseroan, divisi-divisi, operasi dll.
Konsep akuntansi manajemen lingkungan ini digunakan untuk melakukan
pemonitoran dan pengevaluasian informasi yang terukur dari keuangan maupun
akuntansi manajemen (dalam unit moneter) serta arus data tentang bahan dan energi yang
saling berhubungan secara timbal balik guna meningkatkan efisiensi pemanfaatan bahan
maupun energi, mengurangi dampak lingkungan dari operasi perusahaan, produk dan
jasa, mengurangi risiko lingkungan dan memperbaiki hasil dari manajemen perusahaan.
Akuntansi manajemen lingkungan dapat diterapkan pada lingkup yang berbeda, termasuk
diantaranya adalah:

2
1. Proses individu atau proses kelompok (garis produksi)
2. Sistem (pencahayaan, pembungkusan, panggunaan air)
3. Produk atau jalur produk
4. Perlengkapan, perencanaan dan seluruh perlengkapan
5. Perecanaan kelompok regional dan geografik
6. Divisi, kantor cabang dan seluruh perusahaan.
Kunci utama dalam Akuntansi Manajemen Lingkungan perusahaan, antara lain
meliputi:
1. Akuntansi manajemen lingkungan terpusat pada biaya-biaya internal
perusahaan, akuntansi manajemen lingkungan tidak termasuk biaya-biaya
eksternal dari individu, masyarakat, atau lingkungan di mana suatu
perusahaan tidak menurut dan bertanggung jawab secara hukum.
2. Akuntansi manajemen lingkungan menempatkan penekanan tertentu pada
akuntansi untuk biaya-biaya lingkungan.
3. Akuntansi manajemen lingkungan meliputi tidak hanya lingkungan dan
informasi biaya lain, informasi juga menjelaskan tentang arus dan ketentuan-
ketentuan fisik dari bahanbahan dan energi.
4. Informasi akuntansi manajemen lingkungan dapat digunakan pada
kebanyakan jenis-jenis dari aktivitas manajemen atau pengambilan keputusan
dalam satu organisasi, terutama sekali bermanfaat dalam aktivitas manajemen
lingkungan yang proaktif.

Berbagai Definisi Akuntansi Manajemen Lingkungan


The International Federation of Accountants (1998) mendefinisikan akuntansi
manajemen lingkungan sebagai: pengembangan manajemen lingkungan dan kinerja
ekonomi seluruhnya serta implementasi dari lingkungan yang tepat - hubungan sistem
akuntansi dan praktik. Ketika ini mencakup pelaporan dan audit dalam beberapa
perusahaan, akuntansi manajemen lingkungan khususnya melibatkan siklus hidup biaya,
akuntansi biaya penuh, penilaian keuntungan, dan perencanaan strategik untuk
manajemen lingkungan.

3
The United Nations Division for Sustainable Development (UNDSD) (2001)
menyediakan suatu definisi yang lain dari akuntansi manajemen lingkungan. Definisi
tersebut mengutamakan bahwa sistem akuntansi manajemen lingkungan menghasilkan
informasi untuk pengambilan keputusan internal, di mana informasi dapat terfokus secara
fisik atau moneter. Sebagaimana UNDSD menyatakan: manfaat umum dari informasi
akuntansi manajemen lingkungan adalah untuk penghitungan internal organisasi dan
pengambilan keputusan.
Prosedur EMA (Environmental Management Accounting) untuk pengambilan
keputusan internal meliputi prosedur secara fisik untuk material dan pemakaian energi,
arus dan sisa akhir, dan memoneterisasi prosedur untuk biaya-biaya, penghematan dan
pendapatan berhubungan terhadap aktifitas-aktifitas dengan dampak lingkungan
potensial. Akuntansi manajemen lingkungan tergantung pada implementasi sistem,
penyediaan lingkup luas dari informasi tentang aspek keuangan dan non keuangan dari
kinerja lingkungan suatu organisasi.
Konsep ini dapat dikonsentrasikan pada sistem akuntansi manajemen konvensional
khususnya dalam penerapannya dengan organisasi. Sistem tidak memberikan pengakuan
yang menyebar terhadap lingkungan terkait dengan biaya-biaya atau dampaknya, tetapi
masuk ke dalam fokus isu-isu tertentu dari ekonomi atau relevansi pengambilan
keputusan keuangan mereka. Dapat diapresiasikan bahwa akuntansi manajemen
lingkungan dapat menghasilkan informasi tentang bagaimana penggunan sumberdaya
dengan lingkungan berhubungan dengan dampak yang mempengaruhi posisi keuangan
dan kinerja dari organisasi.

II. JENIS-JENIS INFORMASI DI BAWAH AKUNTANSI MANAJEMEN


LINGKUNGAN
A. Informasi Fisik di bawah Akuntansi Manajemen Lingkungan
Penilaian biaya dengan benar, maka organisasi harus mengumpulkan data moneter
dan data non moneter pada penggunaan materi, jam personalia, dan pengaruh biaya lain
untuk dapat menilai biaya dengan benar. Akuntansi manajemen lingkungan
menempatkan satu penekanan tertentu pada materi, karena:

4
1. Penggunaan energi, air, dan materi secara langsung berkaitan dengan dampak
terhadap lingkungan organisasi.
2. Biaya pembelian material merupakan pemicu biaya utama pada beberapa
organisasi.
Dalam suatu aturan pabrikasi, beberapa dari pembelian bahan dikonversi ke dalam
satu produk akhir yang disampaikan ke pelanggan. Kebanyakan operasi manufaktur juga
menghasilkan limbah dimaksudkan untuk berjalan ke dalam produk akhir kecuali menjadi
limbah sebagai suatu subtitusi disebabkan akibat desain emisi produk, inefisiensi operasi,
isu-isu kualitas, dan sebagainya. Operasi manufaktur juga menggunakan energi, air dan
bahan yang tidak pernah cenderung untuk masuk ke dalam produk akhir kecuali
dibutuhkan untuk bahan yang cenderung membuat produk. Operasi non pabrikasi (antara
lain, agrikultur dan ternak, sektor ekstraksi sumber daya, sektor jasa, transport, sektor
publik) juga dapat menggunakan satu pengaruh nyata dari sejumlah energi, air dan bahan
lain untuk membantu menjalankan operasi mereka bergantung kepada bagaimana bahan
itu di atur, dapat memimpin ke arah satu hasil yang signifikan dari limbah dan emisi.
Contoh nyata dari bahan yang berdampak terhadap lingkungan adalah limbah dan
emisi yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia dan ekosistem alam (tanaman dan
binatang). Lingkup luas dari kedua hal tersebut yang berkaitan dengan dampak
lingkungan adalah dampak potensial dari produk fisik yang dihasilkan oleh suatu pabrik.
Beberapa dampak potensial lingkungan dari produk dapat dikurangi dengan mengubah
desain produk, seperti penurunan volume dari penggunaan kertas. Pada beberapa
bangunan pabrik, kebanyakan dari bahan yang digunakan menjadi bagian dari satu
produk akhir dibandingkan bagian dari limbah atau emisi. Sehingga, dampak lingkungan
potensial dari produk menjadi tinggi, dan manfaat potensial lingkungan dari peningkatan
produk adalah berhubungan secara tinggi. Sedangkan pada pengurangan penggunaan
energi, air, dan bahan yang digunakan oleh pabrikasi, jasa, dan perusahaan lain dapat
memberikan manfaat upstreams tidak langsung bagi lingkungan, karena ekstraksi dari
hampir semua bahan baku memiliki dampak lingkungan.
Dan secara efektif untuk mengatur dan mengurangi dampak lingkungan dari limbah
dan emisi, organisasi harus memiliki data yang akurat pada jumlah dan tujuan dari seluruh
energi, air, dan materi yang digunakan untuk mendukung aktivitas organisasi. Hal ini

5
bertujuan untuk mengetahui berapa banyak energi, air, dan materi yang menjadi produk
fisik dan yang menjadi limbah dan emisi. Informasi akuntansi fisik ini tidak menyediakan
semua data yang diperlukan untuk secara efektif mengelola seluruh dampak lingkungan,
tetapi informasi pokok ini menunjukkan bahwa fungsi akuntansi dapat disediakan.
B. Informasi Moneter di bawah Akuntansi Manajemen Lingkungan
Tujuan Akuntansi Manajemen Lingkungan adalah seluruh dari Agency
Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (US Environmetal protection agency) dan
Kementerian Lingkungan Jepang (Japanese Ministry of Environment), akan tetapi masih
banyak contoh lain yang serupa. Taksonomi biaya yang menonjol dikembangkan untuk
kepentingan pelaporan keuangan dan pelaporan nasional, dan telah memengaruhi jenis
lingkungan dilaporkan terhadap stakeholders eksternal. Biaya skema untuk keuangan dan
pelaporan nasional dengan singkat dijelaskan pada bahasan lain sepe rti contoh dari
pertumbuhan volume dari inisiatif serta kebutuhan yang mendukung pelaporan eksternal
dari lingkungan informasi biaya, informasi yang dapat digunakan untuk pelaporan
eksternal dan manajemen internal.
Dibalik lingkup dari dokumen pedoman untuk mendiskusikan skema biaya individu
yang digunakan diseluruh dunia dalam setiap perincian, tetapi beberapa historis dan
kecenderungan keterlibatan dapat dicatat. Perkembangan terbaru lainnya dalam area
Akuntansi Manajamen Lingkungan adalah sebuah dorongan untuk melihat biaya
pembelian dari seluruh sumber daya alam (energi, air, bahan-bahan) saat lingkungan
saling berhubungan.
Beberapa organisasi mungkin lebih suka memfokuskan aktivitas akuntansi
manajemen lingkungan mereka pada jangkauan lebih dekat dari biaya meliputi
perlindungan pembelanjaan lingkungan. Sisi lainnya akan mengambil lebih luas dan
sebuah pandangan strategis lebih dari manajemen lingkungan dan lingkungan terkait
biaya, maka dengan demikian mungkin lebih nyaman dengan menunjukkan suatu
jangkauan luas dari biaya ke lingkungan, sekalipun beberapa biaya dipandang sebagai
mutu atau efisiensi pada waktu yang bersamaan. Para akuntan perlu untuk bekerja sama
dengan pegawai dari departemen lainnya agar lebih teliti mencatat sisi fisik akuntansi dari
akuntansi manajemen lingkungan. Sebuah organisasi perlu mencoba untuk menjejaki
semua masukan dan keluaran secara fisik dan memastikan akuntansi untuk seluruh energi,

6
air, dan bahan lain serta barang sisa ke dalam dan ke luar organ isasi disebut dengan input-
output balance atau mass balance. Banyak organisasi membentuk keseimbangan energi
dan keseimbangan air secara terpisah dari bahan lainnya. Tingkat ketepatan dari
keseimbangan bahan-bahan dapat bertukar-tukar tergantung pada tujuan spesifik dari
pengumpulan informasi dan ketersediaan data.

C. Perhitungan Atau Biaya Aktual


Perusahaan tertarik pada biaya aktual mereka. Biaya terjadi dimana terdapat sedikit
kepentingan untuk pengambilan keputusan perusahaan. Oleh karena itu, focus dari
laporan ini berada di atas laporan aktual perusahaan dibandingkan berdasarkan pada hal
luar dan estimasi perubahan harga masa yang akan datang. Ini merupakan tugas dari
pemerintah, bukan dari akuntan untuk memastikan bahwa harga mencerminkan biaya
aktual ke masyarakat. Semua pembelanjaan harus mengacu pada periode pelaporan yang
sama dan diperoleh dari daftar tahunanan neraca, yang pertama berarti sekitar monitoring
jumlah pembelanjaan lingkungan tahunan. Ini tidak meliputi biaya eksternal dan
mempertimbangkan perubahan harga masa yang akan datang, dan skema untuk
pembelanjaan lingkungan tahunan tidak digunakan untuk menghitung pilihan investasi
atau biaya proyek dan penghematan biaya. Dengan demikian akuntansi manajemen
lingkungan mewakili satu pendekatan kombinasi yang disediakan untuk peralihan dari
data akuntansi keuangan dan akuntansi biaya untuk meningkatkan efesiensi bahan,
mengurangi dampak lingkungan dan risiko dan mengurangi biaya dengan perlindungan
lingkungan. Istilah pembelanjaan selalu digunakan dimana sebuah perbedaan tepat untuk
menjelaskan biaya tersembunyi yang diperlukan, jika tidak, istilah biaya digunakan.

a. MANFAAT DAN KEUNTUNGAN AKUNTANSI MANAJEMEN


LINGKUNGAN
Akuntansi Manajemen Lingkuangan bernilai bagi inisiatif manajemen internal dengan
suatu focus lingkungan spesifik, seperti cleaner production, supply chain management,
produk hijau atau desain jasa. Data dalam akuntansi manajemen lingkungan sangat
berharga bagi hal-hal manajemen yang terfokus pada lingkungan khusus. Akuntansi
lingkungan tidak hanya menampilkan data biaya yang penting bagi informasi keuangan,

7
tetapi juga memberi informasi fisik mengenai dampak lingkungan. Ada beberapa contoh
biaya terkait dengan lingkungan dan manfaatnya bagi akuntansi manajemen lingkungan:

1. Pencegahan Polusi
2. Desain untuk Lingkungan
3. Penilaian daur hidup lingkungan
4. Jaringan manajemen lingkungan
5. Pembelian dengan sarat lingkungan
6. Memperluas produk yang dihasilkan/tanggung jawab produk
7. Sistem manajemen lingkungan
8. Evaluasi kinerja lingkungan dan tolak ukur
9. Pelaporan kinerja lingkungan

Oleh karena itu, akuntansi manajemen lingkungan bukan hanya nya suatu alat manajemen
lingkungan tetapi akuntansi manajemen lingkungan merupakan suatu himpunan yang
luas dari prinsip dan pendekatan yang mempersiapkan arus bahan-bahan, energi dan
biaya. Dengan adanya peningkatan ini, kisaran keputusan-keputusan yang dipengaruhi
oleh biaya lingkungan dari jenis biaya atau yang lainnya secara umum terjadi kenaikan.
Dengan demikian lingkungan akan terus meningkatkan kegunaannya tidak hanya untuk
keputusan manajemen lingkungan tetapi bagi semua jenis dari aktivitas manajemen.

Selain itu, ada beberapa keuntungan bagi perusahaan yang menerapkan akuntansi
manajemen lingkungan, antara lain:

1. Akuntansi manajemen lingkungan dapat menghemat pengeluaran usaha. Dimana


akuntansi manajemen lingkungan dapat membantu perusahaan dalam melakukan
identifikasi dan analisa terhadap biaya tersembunyi, misalnya biaya minimalisasi
limbah yang hanya memasukkan biaya insenerasi dan pembuangan limbah,
namun juga memasukkan biaya material, operasional, buruh dan administrasi.

2. Akuntansi manajemen lingkungan dapat membantu pengambilan


keputusan dimana akuntansi lingkungan memiliki informasi mengenai biaya
tambahan yang dapat disebabkan oleh isu isu lingkungan. Selain itu, akuntansi

8
manajemen lingkungan juga membuka kembali biaya produk dan proses spesifik
yang seringkali tersembunyi dalam bagian overhead cost usaha atau kegiatan.

3. Akuntansi manajemen lingkungan membantu dalam meningkatkan performa


ekonomi dan lingkungan usaha. Disini akuntansi manajemen lingkungan
membantu dalam melakukan identifikasi perangkat yang dapat digunakan untuk
meningkatkan keuntungan usaha dengan cara menurunkan dampak lingkungan
dari produk dan proses produksi.

4. Penerapan akuntansi manajemen lingkungan pada usaha atau kegiatan secara


simultan dapat meningkatkan performa ekonomi dan kinerja lingkungan hal ini
akan mempengaruhi kepuasan pelanggan dan investor, hubungan baik antara
pemerintah daerah dan masyarakat sekitar, serta memenuhi ketentuan regulasi.

5. Akuntansi manajemen lingkungan meningkatkan keseluruhan metode dan


perangkat yang membantu usaha atau kegiatan dalam meningkatkan laba usaha
dan pengambilan keputusan.

MANFAAT AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN BAGI INDUSTRI

Terdapat beberapa alasan mengapa akuntansi manajemen lingkungan sangat


bermanfaat bagi industri, antara lain:

1. Kemampuan secara akurat meneliti dan mengatur penggunaan arus tenaga serta
bahan termasuk polusi Atau sisa volume dan jenis-jenis lainnya.

2. Kemampuan secara akurat mengidentifikasi, mengestimasi, mengalokasikan,


mengatur atau mengurangi biaya-biaya, khususnya jenis lingkungan dari biaya-
biaya.

3. Informasi yang lebih akurat dan lebih menyeluruh dalam mendukung penetapan
dari dan keikutsertaan di dalam program-program sukarela penghematan biaya
untuk memperbaiki kinerja lingkungan.

4. Informasi yang lebih akurat dan menyeluruh untuk mengukur dan melaporkan
kinerja lingkungan seperti meningkatkan citra perusahaan pada stakeholder
pelanggan, masyarakat lokal, karyawan, pemerintah, dan penyedia keuangan.

9
MANFAAT AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN BAGI PEMERINTAH

Penerapan akuntansi lingkungan oleh industri juga dapat bermanfaat bagi pemerintah
pada berbagai macam bentuk, antara lain :

1. Semakin banyak industri yang mampu membenarkan program lingkungan


berdasarkan kepentingan keuangan perusahaan sendiri.

2. Penerapan akuntansi lingkungan oleh industri dapat memperkuat efektivitas


keberadaan kebijakan pemerintah atau regulasi dengan pernyataan kepada biaya-
biaya perusahaan

3. Pemerintah dapat menggunakan data akuntansi manajemen lingkungan industri


untuk menaksir dan melaporkan ilmu tentang ukuran kinerja lingkungan dan
keuangan untuk pemerintah.

4. Data akuntansi manajemen lingkungan industri digunakan untuk


menginformasikan program kebijakan pemerintah.

5. Pemerintah dapat menggunakan data akuntansi manajemen lingkungan industri


untuk mengembangkan ilmu tentang pengukuran dan pelaporan manfaat
lingkungan serta pengungkapan keuangan sukarela dari industri

6. Data akuntansi manajemen lingkungan industri dapat digunakan untuk akuntansi


tingkat nasional ataupun regional.

Sebagai tambahan, organisasi pemerintah dapat menerapkan akuntansi manajemen


lingkungan bagi mereka sendiri dengan mengacu pada beberapa manfaat, berikut:

1. Data akuntansi manajemen lingkungan pemerintah dapat digunakan untuk


lingkungan dan keputusan pada operasional pemerintah,

2. Data akuntansi manajemen lingkungan untuk menaksir dan melaporkan keuangan


dan matriks kinerja lingkungan bagi operasional pemerintah.

MANFAAT AKUNTANSI LINGKUNGAN BAGI MASYARAKAT

Penerapan akuntansi lingkungan oleh industri juga dapat bermanfaat bagi masyarakat
pada berbagai macam bentuk, yaitu:

10
1. Mampu untuk lebih efisien dan efektif menggunakan sumber sumber daya
alam, termasuk energi dan air.

2. Masyarakat mampu mengurangi efektivitas biaya dari emisi.

3. Membantu masyarakat dalam mengurangi biaya yang berhubungan dengan polusi


seperti biaya terhadap monitoring lingkungan, pengendalian dan perbaikan
sebagaimana biaya kesehatan publik yang baik.

4. Menyediakan peningkatan informasi untuk meningkatkan kebijakan pengambilan


keputusan publik.

5. Menyediakan informasi kinerja lingkungan industri yang dapat digunakan untuk


evaluasi kinerja lingkungan dan kondisi-kondisi ekonomi serta area geografi.

IV. TANTANGAN AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN PADA PRAKTIK


AKUNTANSI SEKARANG
Adanya keterbatasan sistem akuntansi manajemen konvensional dan prakteknya
membuat lebih sulit untuk secara efektif mengumpulkan dan mengevaluasi data terkait
dengan lingkungan. Keterbatasan-keterbatasan ini mampu memimpin ke arah keputusan
manajemen yang didasarkan pada kehilangan ketidakpastian atau kesalahan dalam
menafsirkan informasi. Sehingga para manajer dapat salah paham mengenai konsekuensi-
konsekuensi negatif keuangan terhadap kinerja lingkungan yang lemah dan biaya-biaya
serta manfaat-manfaat potensial dari perbaikan kinerja lingkungan. Keterbatasan dari
akuntansi manajemen ditunjukkan seperti yang dipraktekkan dalam beberapa organisasi,
dan pembatasan-pembatasan lain lebih diusulkan untuk informasi yang terkait dengan
lingkungan.

Komunikasi/Hubungan Antara Akuntan Dan Departemen Lainnya Yang Tidak


Berjalan Baik

Staf teknis dan karyawan lingkungan sering sekali hanya mempunyai sedikit
pengetahuan tentang bagaimana isu-isu lingkungan di catat dalam akuntansi. Sebaliknya
akuntan maupun kontroler harus mempunyai informasi akuntansi pada buku catatan
mereka, tetapi mereka cenderung memiliki pengetahuan yang lebih sedikit mengenai isu-

11
isu lingkungan yang di hadapi organisasi, tidak hanya pada arus sumber daya fisik. Oleh
karena itu karyawan akuntansi sering tidak menyediakan jenis-jenis informasi akuntansi
lingkungan sebaliknya staf teknis dan karyawan lingkungan banyak memiliki referensi
akan persoalan lingkungan serta mereka menemukan semuanya akan bermanfaat.

Karyawan akuntansi lingkungan dan pegawai teknis lingkungan sering sekali


menggunakan sistem informasi berbeda yang tidak dievaluasi secara konsisten.
Konsistensi evaluasi akan menjadi sangat sulit jika tidak memungkinkan karena berbagai
sistem informasi menggunakan batasan-batasan yang berbeda dalam penggunaan bahan-
bahan. Perbedaan pengetahuan ini juga mengakibatkan akses informasi dan struktur
organisasi menjadi lebih buruk ditambah lagi dengan penggunaan bahasa yang berbeda-
beda serta praktik-praktik budaya akuntansinya, teknis dan lingkungan personilnya.
Singkatnya, ada suatu kebutuhan untuk memperbaiki komunikasi antara akuntansi dan
para profesional lain yang terlibat di dalam manajemen lingkungan.

Informasi Biaya Terkait Dengan Lingkungan Sering “Tersembunyi” Dalam Biaya


Tak Langsung

Biaya lingkungan sering tersembunyi secara tidak hati-hati dalam catatan


akuntansi yang menyebabkan seorang manajer atau jajarannya akan mendapatkan
keuntungan dari informasi yang tidak bisa ditemukan dengan mudah tersebut. Ketika
jumlah overhead merupakan suatu cara menyenangkan dalam mengumpulkan biaya -
biaya yang mungkin sulit untuk ditandai secara langsung untuk diproses atau dihasilkan,
praktik ini selanjutnya dapat menciptakan permasalahan jika seorang manajer tidak
mengetahui dimana dia akan mencari informasi biaya yang diperlukan. Biaya ini disebut
dengan “biaya tak langsung departemen” yang berisi informasi tentang izin lingkungan
pembayaran, biaya-biaya pelatihan dan biaya hukum. Input biaya-biaya potensial terkait
dengan lingkungan penting dalam biaya overhead perusahaan, biaya overhead itu dapat
mengaburkan biaya-biaya tetap yang bersifat sulit untuk dikurangi dan biaya-biaya
variabel yang bisa dikurangi atau dicegah oleh manajemen lingkungan. Biaya umum pada
umumnya dialokasikan kembali kepada pusat biaya dengan menggunakan berbagai dasar
alokasi pembebanan seperti volume produksi, jam mesin, jam tenaga kerja, dll.

12
Beberapa Jenis Dari Lingkungan – Hubungan Informasi Biaya Tidak Ditemukan
Dalam Catatan Akuntansi

Catatan akuntansi pada umumnya tidak berisi banyak informasi tentang biaya-
biaya terkait dengan lingkungan masa depan meskipun catatan tersebut menjadi hal
penting, akan tetapi sistem akuntansi tradisional masih melihat arah masa lalu. Catatan
akuntansi juga kekurangan beberapa biaya lingkungan lainnya yang terukur. Jenis -jenis
dari biaya-biaya ini mungkin sulit untuk ditaksir, akan tetapi dia ini penting bagi
kesehatan keuangan organisasi. Beberapa alat akuntansi biaya juga menambahkan satu
premi risiko rata-rata terhadap biaya produksi yang mencerminkan lebih sedikit isu-isu
yang terukur.

Keputusan-Keputusan Investasi Sering Dibuat Atas Dasar Informasi Yang Tidak


Sempurna

Keputusan manajemen pada proyek-proyek investasi, aneka pilihan bahan-bahan,


penetapan harga produk dan produk campuran terjadi ketika informasi seluruhnya terkait
dengan ketidak konsistenan lingkungan yang tersedia ditujukan tepat waktu. Pengesahan
persetujuan-persetujuan lingkungan, seperti protokol Kyoto mungkin untuk mempersulit
keputusan-keputusan investasi lebih lanjut ketika mereka memperluas opsi yang tersedia
bagi perusahaan. Pada masa-masa sebelumnya banyak perusahaan tidak
mempertimbangkan keseluruhan biaya biaya terkait dengan lingkungan karena keputusan
investasi yang dibuat organisasi. Organisasi perlu untuk mempertimbangkan seluruh
potensi potensi terkait dengan lingkungan penting yang mempengaruhi return on
investment, seperti arus bahan-bahan biaya, biaya-biaya pemulihan lokasi dan setiap
biaya-biaya berhubungan dengan peraturan-peraturan masa depan. Penting juga untuk
membedakan antara biaya tetap dan biaya variabel terkait dengan lingkungan dalam
pengambilan keputusan investasi. Bisnis dengan keutamaan biaya tetap ditemukan lebih
sulit untuk dikurangi dalam membandingkannya dengan biaya variabel, beberapa biaya
dapat dikurangi dengan lebih mudah dengan atau periode payback.

13
SIMPULAN

Akuntansi manajemen lingkungan merupakan salah satu sub sistem dari akuntansi
lingkungan yang menjelaskan sejumlah persoalan mengenai persoalan penguantifikasian
dampak-dampak bisnis perusahaan ke dalam sejumlah unit moneter. Akuntansi
Manajemen dijadikan sebagai tolak ukur dalam manajemen lingkungan yang digunakan
untuk melakukan pemonitoran dan pengevaluasian informasi yang terukur dari keuangan
maupun akuntansi manajemen (dalam unit moneter). Akuntansi Manajemen Lingkungan
melayani manajer bisnis dalam mengambil sejumlah keputusan modal investasi,
penentuan pembiayaan, proses/keputusan desain produk, evaluasi kinerja dan sejumlah
besar keputusan bisnis masa depan lainnya. Oleh karena itu, lingkungan akan terus
meningkat kegunaannya tidak hanya untuk keputusan pengelo laan lingkungan, tetapi
untuk semua jenis kegiatan manajemen, termasuk desain produk dan proses,
pengendalian dan alokasi harga, penganggaran modal, pembelian, manajemen rantai
pasokan, penetapan harga, dan kinerja produk dan evaluasi kinerja.

REFRENSI:
Ikhsan, Arfan. 2009. Akuntansi Manajemen Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

14

Anda mungkin juga menyukai