NPM : 20130310117 MATKUL : AKUNTANSI LINGKUNGAN AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN
1. Difinisi Akuntansi Manajemen Lingkungan
Management Accounting (EMA) adalah IFAC (2005): "manajemen kinerja lingkungan dan ekonomi melalui pengembangan dan penerapan sistem dan praktik akuntansi yang sesuai dengan lingkungan. Jadi, akuntansi manajemen lingkungan adalah manajemen lingkungan dan kinerja ekonomi yang melalui perkembangan dan implementasi sistem dan praktek akuntansi yang berhubungan dengan lingkungan. Hal ini dapat berupa laporan dan audit pada beberapa perusahaan, tetapi ada yang lain seperti akuntansi manajemen lingkungan yang terdiri dari biaya siklus hidup, akuntansi biaya penuh, penilaian manfaat, dan strategi perencanaan untuk manajemen lingkungan. Akuntansi manajemen lingkungan juga dapat didefinisikan sebagai “pembangkitan, analisis dan penggunaan informasi keuangan dan nonkeuangan untuk mengoptimalkan kinerja lingkungan dan ekonomi perusahaan untuk mencapai bisnis yang berkelanjutan” (Bennett et al. 2002). Bentuk informasi dari akuntansi manajemen lingkungan adalah : A. Informasi fisik atau physical environmental management accounting (PEMA) B. Informasi moneter atau monetary environmental management accounting (MEMA) 2. Peranan Akuntansi Manajemen Lingkungan Terhadap Pengambilan Keputusan Internal Pengambilan keputusan internal perusahaan yang mempertimbangkan kegiatan lingkungan dibahas di bawah ini:
A. Produk/Pengambilan Keputusan terkait Proses
B. Proyek Investasi dan Pengambilan Keputusan
3. Teknik Akuntansi Manajemen Lingkungan dalam Pengambilan Keputusan Internal
Bagian ini menjelaskan berbagai alat yang tersedia untuk pengambilan keputusan internal dengan mempertimbangkan kegiatan lingkungan dalam bisnis. Teknik pengambilan keputusan berperan dalam tiga kelompok utama, yaitu Analisis Biaya, Penilaian Investasi dan Manajemen Kinerja (Wahyuni 2009). A. Alat Akuntansi Manajemen Lingkungan untuk Analisis Biaya Analisis Biaya mencakup Life Cycle Assessment (LCA), Activity Based Costing (ABC) dan Aliran Biaya Akuntansi Bahan. A) Penilaian Siklus Hidup (LCA) B) Activity Based Costing (ABC) C) Aliran Biaya Akuntansi B. Alat Akuntansi Manajemen Lingkungan untuk Penilaian Investasi C. Alat Manajemen Akuntansi Lingkungan untuk Manajemen Kinerja
4. Tujuan Akuntansi Manajemen Lingkungan
Lingkungan organisasi merupakan variabel yang sangat penting dalam menentukan
strategi bisnis suatu perusahaan. Perubahan lingkungan yang terjadi mengakibatkan individu, organisasi, menghadapi perubahaan yang dinamis untuk tetap bertahan dan memiliki inovasi dalam persaingan bisnis (Ellitan, 2008). Dalam hal itu secara umum teknik akuntansi manajemen biasanya tidak memperdulikan buruknya perilaku perusahaan terhadap lingkungan. Akuntansi manajemen lingkungan (AML) dikembangkan untuk berbagai batasan dalam akuntansi manajemen konvensional. Beberapa poin berikut ini dapat menjadi alasan mengapa dan apa yang dapat diberikan oleh AML dibandingkan dengan konvensional akuntansi manajemen (Ikhsan, 2009):
1. Meningkatnya tingkat kepentingan 'biaya terkait lingkungan.
2. Lemahnya komunikasi bagian akuntansi dengan bagian lain dalam perusahaan. 3. Menyembunyikan biaya lingkungan dalam pos biaya umum (overhead). 4. Ketidakpastian alokasi biaya lingkungan sebagai biaya tetap. 5. Ketidaktepatan perhitungan atas volume (dan biaya) atas bahan baku yang terbuang. 6. Tidak dihitungnya keseluruhan biaya lingkungan yang relevan dan signifikan dalam catatan akuntansi.
5. Manfaat Akuntansi Manajemen Lingkungan
Dalam penggunaannya akuntansi manajemen lingkungan sangat penting bagi industri. Menurut Ikhsan (2009;69) manfaat potensi penerapan akuntansi manajemen lingkungan diantaranya: 1.Kemampuan secara akurat meneliti dan megatur penggunaan dan arus tenaga dan bahan-bahan, termasuk volume polusi/sisa, jenisjenis lain sebagainya. 2. Kemamuan secara akurat mengidentifikasi, mengestimasi, mengalokasikan, mengatur atau mengurangi, biaya-biaya, khususnya jenis lingkungan dari biaya-biaya. 3. Informasi yang lebih akurat dan lebih menyeluruh dalam mendukung, menetapkan dari dan keikutsertaan dalam programprogram sukarel, penghematan biaya untuk memperbaiki kinerja lingkungan. 4. Informasi yang lebih akurat dan menyeluruh untuk mengukur dan melaporkan kinerja lingkungan, seperti meningkatkan citra perusahaan pada pemangku kepentingan.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional