Anda di halaman 1dari 9

MAULIA HERMAWATI F0316063

ROSYIDA TRI NURDYANA F0316093

TANGGUNG JAWAB DAN TUJUAN AUDIT

1. TUJUAN PELAKSANAAN AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN


Standar auditing AICPA yang terklarifikasi menyatakan :
Tujuan audit adalah untuk menyediakan pemakai laporan keuangan suatu pendapat yang
diberikan oleh auditor tentang apakah laporan keuangan disajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, sesuai dengan kerangka kerja akuntansi keuangan yang
berlaku. Pendapat auditor ini menambah tingkat keyakinan pengguna yang bersangkutan
terhadap laporan keuangan.
Langkah-langkah untuk mengembangkan tujuan audit

Memahami tujuan Membagi laporan Mengetahui asersi


dari tanggung jawab keuangan menjadi manajemen tentang
audit berbagai siklus laporan keuangan

Mengetahui tujuan audit


Mengetahui tujuan audit umum untuk kelas
umum untuk kelas transaksi, akun, dan
transaksu, akun, dan pengungkapan
pengungkapan

2. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN


Tanggung jawab untuk mengadopsi kebijakan akuntansi yang baik,
menyelenggarakan pengendalian internal, dan menyajikan laporan keuangan yang wajar
berada di pundak manajemen, bukan di pundak auditor.
Tanggung jawab manajemen atas integritas dan kewajaran penyajian (asersi)
laporan keuangan berkaitan dengan privilege untuk menentukan penyajian dan
pengungkapan apa yang dianggap perlu. Jika manajemen bersikeras dengan
pengungkapan laporan keuangan yang menurut auditor tidak dapat diterima, auditor
dapat memilih untuk menerbitkan pendapat tidak wajar atau wajar dengan pengecualian
atau mengundurkan diri dari penugasan tersebut.
3. TANGGUNG JAWAB AUDITOR
Standar auditing AICPA menyatakan :
Tujuan keseluruhan auditor, dalam melakukan audit atas laporan keuangan, adalah
untuk:
a) Memperoleh keyakinan yang layak bahwa laporan keuangan secara keseluruhan
telah bebas dari salah saji yang material, baik karena kecurangan atau kesalahan,
sehingga memungkinkan auditor untuk menyatakan pendapat tentang apakah
laporan keuangan itu disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai
dengan kerangka kerja pelaporan keuangan yang berlaku; dan
b) Melaporkan tentang laporan keuangan, dan berkomunikasi seperti yang disyaratkan
oleh standar auditing, sesuai dengan temuan auditor.
Salah saji yang material versus tidak material
Salah saji umumnya dianggap material jika gabungan dari kekeliruan dan kecurangan
yang belum dikoreksi dalam laporan keuangan kemungkinan akan mengubah atau
mempengaruhi keputusan pengguna laporan keuangan tersebut
Kepastian yang layak
Kepastian atau assurance merupakan ukuran tingkat kepastian yang diperoleh auditor
pada saat menyelesaikan audit. Standar auditing (SAS 104) menyatakan bahwa kepastian
yang layak adalah tingkat kepastian yang tinggi, tetapi tidak absolut, bahwa laporan
keuangan telah bebas dari salah saji yang material. Konsep ini mengidikasikan bahwa
auditor bukanlah pemberi garansi atau penjamin atas kebenaran laporan keuangan.
Auditor bertanggung jawab atas kepastian yang layak tetapi tidak absolut, karena :
1. Sebagian besar bukti audit diperoleh dari pengujian sampel populasi, bidang yang di
uji, jenis, luas dan waktu pengujian, serta evaluasi hasil pengujian juga
membutuhkan pertimbangan auditor yang penting. Itikat baik dan integritas auditor
dapat membuat kesalahan dan kekeliruan dalam memberikan pertimbangan.
2. Penyajian akuntansi mengandung estimasi yang kompleks, yang dapat melibatkan
sejumlah ketidakpastian serta dapat mempengaruhi peristiwa-peristiwa dimasa
depan.
3. Laporan keuangan yang disusun dengan penuh kecurangan.
Kekeliruan versus Kecurangan
Suatu kekeliruan (error) adalah salah saji dalam laporan keuangan yang tidak disengaja,
kecurangan (fraud) adalah salah saji yang disengaja. Untuk kecurangan dapat dibedakan
antara misapropriasi aktiva (misappropriation of assets) yang sering disebut sebagai
penyalahgunaan atau kecurangan karyawan serta pelaporan keuangan yang curang
(fraudulent financial reporting) yang sering disebut kecurangan manajemen.
Skeptisme Profesional
Standar auditing mensyaratkan bahwa audit dirancang sedemikian rupa agar dapat
memberikan kepastian yang layak untuk mendeteksi kekeliruan maupun kecurangan
yang material dalam laporan keuangan. Untuk mencapainya, audit harus direncanakan
dan dilaksanakan dengan sikap skeptisme profesional atas semua aspek penugasan.
Kecurangan yang Berasal dari Pelaporan Keuangan yang Curang versus
Misapopriasi Aset
Pelaporan keuangan yang curang akan merugikan para pemakai karena menyediakan
informasi yang tidak benar untuk membuat keputusan. Apabila aset disalahgunakan atau
dimisapropriasi, para pemegang saham, kreditor, serta pihak lainnya akan dirugikan
karena aset tersebut tidak lagi menjadi milik pemiliknya yang sah.
Perbedaan penting antara pencurian aset dan salah saji yang diakibatkan oleh pencurian
aset :
1. Aset dicuri dan pencurian tersebut ditutupi dengan menyajikan secara salah aset
tersebut. Salah saji tersebut tidak terungkapan.
2. Aset dicuri dan pencurian tersebut ditutupi dengan menyajikan pendapatan terlalu
rendah atau melebiihsajikan beban. Salah saji tersebut tidak terungkapan.
3. Aset dicuri, tetapi misapropriasi tersebut berhasil diungkapkan. Laporan laba rugi
dan catatan kaki yang terkait mengungkapkan dengan jelas misapropriasi ini.
Tindakan Ilegal
Didefinisikan sebagai pelanggaran hukum atau peraturan pemerintah selain kecurangan.
Misalnya pelanggaran terhadap undang-undang perpajakan atau undang-undang negara.
a. Tindakan Ilegal yang Berdampak Langsung
Pelanggaran atas UU dan peraturan tertentu memiliki dampak keuangan yang
langsung terhadap saldo akun tertentu dalam laporan keuangan. Tanggung jawab
auditor atas tindakan ilegal yang berdampak langsung ini sama dengan tanggung
jawab auditor atas kecurangan dan kekeliruan.
b. Tindakan Ilegal yang Berdampak Tidak Langsung
Sebagian besar tindakan ilegal hanya memperngaruhi laporan keuangan secara tidak
langsung, contoh, jika perusahaan melanggar undang-undang perlindungan
lingkungan, denda atau sanksi material yang potensial secara tidak langsung akan
mempengaruhi laporan keuangan karena menimbulkan kebutuhan untuk
mengungkapkan kewajiban yang akhirnya harus dibayar.
Standar auditing menyatakan bahwa auditor tidak memberikan kepastian bahwa
tindakan ilegal yang berdampak tidak langsung akan terdeteksi.
Auditor mempunyai tiga tiingkatan tanggung jawab untuk menentukan dan
melaporkan tindakan ilegal :
1. Pengumpulan bukti jika tidak ada alasan untuk percaya bahwa ada tindakan ilegal
yang berdampak tidak langsung.
2. Pengumpulan bukti dan tindakan lainnya apabila ada alasan untuk mempercayai
bahwa tindakan ilegal yang berdampak langsung atau tidak langsung telah terjadi.
Apabila auditor yakin bahwa suatu tindakan ilegal mungkin telah terjadi,
beberapa tindakan akan diperlukan untuk menentukan apakah tindakan ilegal
yang dicurigai benar-benar terjadi :
1. Auditor, pertama harus meminta keterangan kepada manajemen yang berada
satu tingkat di atasnya yang mungkin terlibat dalam tindakan ilegal yang
potensial.
2. Auditor harus berkonsultasi dengan penasihat hukum klien atau spesialis
lainnya.
3. Auditor harus mempertimbangkan pengumpulan bukti audit tambahan.
3. Tindakan apabila auditor mengetahui suatu tindakan ilegal.
Tindakan pertama yang harus dilakukan adalah mempertimbangkan pengaruhnya
terhadap laporan keuangan, termasuk kecukupan pengungkapan. Auditor juga
harus mempertimbangkan pengaruh tindakan ilegal terhadap hubungan KAP
dengan manajemen.
4. SIKLUS LAPORAN KEUANGAN
Audit dilaksanakan dengan membagi laporan keuangan menjadi segmen-segmen
atau komponen yang lebih kecil. Cara yang umum untuk membagi audit adalah dengan
tetap mempertahankan hubungan yang erat antara jenis (atau kelas) transaksi dan saldo
akun dalam segmen yang sama, cara ini disebut pendakatan siklus (cycle approach).
Logika dari penggunaan pendekatan siklus adalah bahwa hal itu berkaitan dengan cara
transkasi dicatat dalam jurnal dan diikhtisarkan dalam buku besar serta laporan
keuangan.
Arus Transaksi dari Journal ke Laporan Keuangan
Transaksi Journal Buku besar, Neraca saldo, dan

Penjualan Jurnal penjualan Laporan keuangan

Penerimaan kas Jurnal penerimaan Buku besar dan


kas buku pembantu
Akuisisi barang
Jurnal akuisisi
dan jasa
Neraca saldo,
Alokasi dan buku besar
Jurnal umum
penyesuaian

Pengeluaran Jurnal
kas pengeluaran kas Laporan keuangan

Jasa dan

pembayaran gaji Jurnal penggajian

 Siklus penjualan dan penagihan


 Siklus akuisisi dan pembayaran
 Siklus penggajian dan personalia
 Siklus persediaan dan pergudangan
 Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali

Hubungan siklus akuntansi mengilustrasikan hubungan antara lima siklus diatas dan kas
umum.

Kas umum

Siklus akuisisi modal dan


pembayaran kembali
Siklus penjualan Siklus akuisisi dan Siklus penggajian
dan penagihan pembayaran dan personalia

Siklus persediaan
dan pergudangan
Siklus transaksi merupakan cara yang penting untuk menata audit. Pada umumnya para
auditor memperlakukan setiap siklus tersebut secara terpisah selama proses audit.
Meskipun auditor harus mempertimbangkan keterkaitan diantara siklus-siklus itu, auditor
tetap independen sampai batas praktis.

5. MENETAPKAN TUJUAN AUDIT


Secara umum cara yang paling efesien dan efektif untuk melakukan audit adalah
dengan memperoleh beberapa kombinasi kepastian bagi setiap kelas transaksi dan saldo
akhir pada akun yang terkait. Untuk setiap kelas transaksi beberapa tujuan audit harus
dipenuhi sebelum auditor dapat menyimpulkan bahwa transaksi-transaksi tersebut telah
dicatat dengan tepat, tujuan ini disebut tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi
(transaction-related audit objectives), beberapa audit harus dipenuhi untuk setiap saldo
akun, disebut tujuan audit yang berkaitan dengan saldo (balance-related audit
objectives). Katagori ketiga tujuan audit berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan
informasi dalam laporan keuangan, disebut sebagai tujuan audit yang berkaitan dengan
penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure related audit objectives).
6. ASERSI MANAJEMEN
Asersi manajemen adalah representasi pernyataan yang tersirat atau diekspresikan oleh
manajemen tentang kelas transaksi dan akun serta pengungkapan yang terkait dalam laporan
keuangan. Asersi manajemen berkaitan langsung dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum (GAAP), asersi merupakan bagian dari kriteria yang digunakan manajemen
untuk mencatat dan mengungkapkan informasi akuntansi, auditing adalah perbandingan
informasi (laporan keuangan) dengan kriteria yang telah ditetapkan.
SAS mengklasifikasikan asersi kedalam tiga katagori :
1. Asersi tentang kelas transaksi dan peristiwa selama periode yang diaudit
2. Asersi tentang saldo akun pada akhir periode
3. Asersi tentang penyajian dan pengungkapan

7. TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN TRANSAKSI


Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi mengikuti dan berhungan dengan asersi
manajemen, tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi ini dimaksud untuk memberikan
kerangka kerja guna membantu auditor mengumpulkan bukti audit dan memutuskan bukti
audit.
Ada perbedaan antara tujuan audit umum yang berkaitan dengan transaksi dan tujuan audit
khusus yang berkaitan dengan transaksi bagi setiap kelas transaksi, tujuan audit umum
adalah :
a. Keterjadian, transaksi yang dicatat memang ada, tujuan ini berkenaan dengan apakah
transaksi yang dicatat memang benar terjadi.
b. Kelengkapan, transaksi yang terjadi telah dicatat, tujuan ini apakah semua transaksi
yang harus dimasukkan dalam jurnal benar telah dicatat.
c. Keakuratan, transaksi yang dicatat dinyatakan pada jumlah yang benar, tujuan ini
menginformasikan tentang transaksi akuntansi dan merupakan salah satu bagian asersi
keakuratan untuk kelas transaksi.
d. Posting dan pengikhtisaran, transaksi yang dicatat dimasukkan kedalam file induk
dan diikhtisarkan dengan benar, tujuan ini berkaitan dengan keakuratan transfer
informasi dari transaksi yang dicatat dalam jurnal ke buku besar pembantu dan ke buku
besar.
e. Klasifikasi, transaksi harus yang dicatat dalam jurnal klien telah diklasifikasikan secara
tepat, tujuan ini menyatakan bahwa transaksi telah dimasukkan kedalam akun yang
tepat dan merupakan padanan auditor atas asersi klasifikasi manajemen untuk kelas
transaksi.
f. Penetapan waktu, transaksi dicatat pada tanggal yang benar, tujuan penetapan waktu
transaksi merupakan padanan auditor atas asersi cutoff manajemen.

8. TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN SALDO


Tujuan menghubungkan delapan tujuan audit umum yang berkaitan dengan saldo terhadap
asersi manajemen atas saldo akun.
 Eksistensi- jumlah yang tercantum memang ada
 Kelengkapan- jumlah yang ada telah dicantumkan
 Keakuratan- jumlah yang tercantum telah dinyatakan dengan benar
 Klasifikasi- jumlah yang tercantum dalam daftar klien telah diklasifikasikan dengan
tepat
 Cuttoff- transaksi yang mendekati tanggal neraca telah dicatat pada periode yang tepat
 Hubungan yang rinci (detail tie-in)- rincian saldo akun sesuai dengan jumlah pada file
induk yang berkaitan, sesuai dengan total saldo akun, dan sesuai dengan total buku
besar
 Nilai yang dapat direalisasi- aktiva yang telah dicantumkan dalam jumlah yang
diestimasi akan direalisasi
 Hak dan kewajiban selain eksistensi

9. TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN PENYAJIAN DAN


PENGUNGKAPAN
Tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan identik dengan asersi
manajemen untuk penyajian dan pengungkapan yang telah dibukukan sebelumnya.

10. TUJUAN AUDIT DIPENUHI


Ada dua pertimbangan utama yang mempengaruhi pendekatan yang akan digunakan
auditor:
a. Bukti audit yang mencukupi harus dikumpulkan agar dapat memenuhi tanggung jawab
profesional auditor.
b. Biaya pengumpulan bukti audit harus ditekan serendah mungkin.

Empat fase audit laporan keuangan

Fase I Merencanakan dan merancang pendekatan audit

Fase II Melaksanakan pengujian pengendaliann dan pengujian substantif atas transaksi

Fase III Melaksanakan prosedur analitis dan pengujian rincian saldo

Fase IV Menyelesaikan audit dan menerbitkan laporan audit

Perencanaan dan perancangan pendekatan audit :

a. Memperoleh pemahana tentang entitas dan lingkungan


b. Memahami pengendalian internal dan menilai resiko pengendalian
c. Menilai resiko salah saji yang material
d. Pengujian atas rincian saldo

Anda mungkin juga menyukai