Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN MATERI KULIAH

TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI

BAB 11 BETA

Disusun oleh:

Maulia Hermawati (F0316063)


Rosyida Tri Nurdyana (F0316093)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2018
1. Pengertian Beta
Beta merupakan suatu pengukur volalitas return suatu sekuritas atau return
portofolio terhadap return pasar. Volalitas adalah fluktuasi dari return-return suatu
sekuritas atau portofolio dalam suatu periode waktu tertentu. Jika fluktuasi return-return
sekuritas atau portofolio secara statistik mengikuti fluktuasi dari return-return pasar, maka
Beta dari sekuritas atau portofolio bernilai 1. Hal ini menunjukan bahwa perubahan return
pasar sebesar X % secara rata-rata return sekuritas atau portofolio akan berubah juga
sebesar X %

2. Mengestimasi Beta
Untuk menghitung Beta portofolio, maka Beta masing-masing sekuritas dihitung
terlebih dahulu. Beta portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari Beta masing-masing
sekuritas.
Beta sekuritas dihitung dengan Teknik estimasi menggunakan data historis. Beta
historis dihitung dengan menggunakan data historis berupa data pasar (return-return
sekuritas dan return pasar), data akuntansi (laba-laba perusahaan dan laba indeks pasar)
atau data fundamental (menggunakan variabel-variabel fundamental.) selanjutnya dapat
digunakan untuk mengestimasi beta dimasa yang akan datang.

3. Beta Pasar
Beta pasar dapat diestimasi dengan mengumpulkan nilai-nilai historis return dari
sekuritas dan return dari pasar selama periode tertentu.misalnya selama 60 bulan untuk
return bulanan atau 200 hari untuk return harian.
Beta juga dapat dihitung menggunakan teknik regresi. Teknik regresi dapat
dilakukan dengan menggunakan return-return sekuritas sebagai variabel dependen dan
return-return pasar sebagai variabel independen. Persamaan regresi yang digunakan untuk
mengestimasi Beta dapat didasarkan pada model indeks-tunggal atau model pasar (bab 10
) atau dengan model CAPM (bab 14)
Jika menggunakan model indeks-tunggal atau model pasar, Beta dapat dihitung
dengan persamaan :
Ri=α i + β i . Rm + ei
Dari persamaan diatas koefisien β i merupakan Beta sekuritas ke-i yang diperoleh
dari teknik regresi. Variabel acak e i di persamaan regresi menunjukan bahwa persamaan
linier yang dibentuk mengandung kesalahan.
Beta juga dihitung dengan Teknik regresi model CAPM dengan rumus :
Ri=R BR + β i .(R ¿ ¿ M −RBR )+e i ¿
Notasi :
Ri = return sekuritas ke−i
R BR = return aktiva bebas berisiko
R M = return portofolio pasar
βi = Beta sekuritas ke−i
Secara definisi, Beta merupakan pengukur volatilitas antara return-return suatu
sekuritas (portofolio) dengan return pasar. Jika volatilitas diukur dengan kovarian, maka
kovarian return antara sekuritas ke-I dengan return pasar adalah sebesar . Beta dapat
dihuitung dengan rumus :
σℑ
β i=
σ2 M

4. Beta Akuntansi
Data akuntansi seperti laba akuntansi (accounting earnings) dapat digunakan untuk
mengestimasi Beta. Beta akuntansi dapat dihitung dengan rumus :
σ laba, ℑ
hi=
σ 2laba ,M
Notasi :
hi = Beta akuntansi sekuritas ke−i
σ laba , ℑ = Kovarian antara laba perusahaan ke-i dengan indeks laba pasar

σ 2laba ,M = Varian dari Indeks laba pasar


Beta akuntansi digunakan pertama kali di studi Brown dan Ball (1969) yang
menggunakan persamaan regresi untuk mengestimasi. Persamaan regresi untuk
mengertimasi Beta akuntansi adalah
∆ E i ,t =g i+ hi . ∆ E Mt + wi , t
Notasi
∆ E i ,t = perubahan laba akuntansi perusahaan ke-1 untuk periode ke-1
∆ E Mt = perubahan indeks laba pasar untuk period eke-t
w i ,t = kesalahan residual
gi = intercept
hi = parameter regresi yang merupakan estimasi untuk Beta akuntansi perusahaan ke-i
5. Beta Fundamental
Beaver, Kettler dan Scholes (1970) mengembangkan penelitian Ball dan brown
dengan menyajikan perhitungan Beta menggunakan beberapa variabel fundamental.
Ketujuh variabel yang digunakan yaitu :
1. Dividend Payout
Diukur sebagai dividen yang dibayarkan dibagi dengan laba yang tersedia untuk
pemegang saham umum. Karena Beta merupakan pengukur risiko, maka Beta dan
dividend payout mempunyai hubungan yang negatif.
2. Asset growth
Didefinisikan sebagai perubahan (tingkat pertumbuhan) tahunan dari aktiva total.
Variabel ini diprediksikan mempunyai hubungan positif dnegan Beta. Hubungan ini
tidak didukung oleh teori
3. Leverage
Didefinisikan sebagai nilai buku total utang jangka panjang dibagi dengan total aktiva.
Leverage diprediksi mempunyai hubungan yang posotif dengan Beta
4. Liquidity
Diukur sebagai current ratio yaitu aktiva lancar dibagi dengan utang lancar.
Likuiditas diprediksi mempunyai hubunga yang negatif dengan Beta, yaitu secara
rasional diketahui bahwa semakin likuid perusahaan, semakin kecil risikonya.
5. Asset Size
Diukur sebagai logaritma dari total aktiva. Variabel ini diprediksi mempunyai
hubungan yang negatif dengan risiko. Ukuran aktiva dipakai sebagai wakil pengukur
(proxy) besarnya perusahaan. Perusahaan yang lebih besar dianggap mempunyai
risiko yang lebih kecil dibanding perusahaan yang lebih kecil. Karena perusahaan
yang lebih besar dianggap lebih mempunyai akses ke pasar modal, sehingga dianggap
mempunyai Beta lebih kecil (Elton dan Gruber,1994)
6. Earning variability
Dikur dengan nilai deviasi standar dari PER (price earning ratio) atau rasio P/E
(harga saham dibagi dengan laba perusahaan). Variabilitas dari lab dianggap sebagai
risiko perusahaan sehingga memiliki hubungan yang positif dengan Beta
7. Accounting Beta
Diperoleh dari koefisien regresi dengna variabel dependen perubahan laba kauntansi
dan variabel independen adalah perubahan indeks laba pasar untuk laba akuntansi
portofolio pasar.
Secara khusus jika menggunakan ketujuh variabel fundamental dapat dituliskan :

bi=ao+aiDIVi +a 2GROWTHi+ a 3 LEVi+ a 4 LIKUIi+ a 5 ABETAi+ ei

Jika koefisien hasil regresi mempunyai nilai yang secara statistic signifikan berarti
menunjukkan bahwa variabel fundamental yang koefisiennya signifikan mempunyai
akurasi untuk memprediksi Beta Pasar.

6. Beta Pasar dan Beta Fundamental


Beta return pasar dan Beta fundamental masing-masing mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan Beta return pasar adalah untuk mengukur respon dari masing-
masing sekuritas terhadap pergerakan pasar. Kelemahan Beta return pasar adalah tidak
langsung mencerminkan perubahan dari karakteristik perusahaan karena Beta Return pasar
dihitung berdasarkan hubungan data pasar (return perusahaan yang merupakan perubahan
dari harga saham dengan return pasar ) dsn tidak dihitung berdasarkan data karakterisktik
(fundamental) peusahaan.
Kelebihan Beta fundamental adalah Beta ini secara langsung berhubungan dengan
perubahan karakterisktik perusahaan. Kelemahannya yaitu variabel-variabel karakteristik
perusahaan mempunyai efek terhadap Beta fundamental yang sama untuk semua
perusahaan.
Rosenberg dan Marathe (1975) menggabungkan data return pasar dan data karakteristik
perusahaan untuk menghitung Beta. Dengan penggabungan ini diharapkan kelemahan
masing-masing tertutup dan kelebihan tergabung sehingga diharapkan daya prediksinya
untuk menghitung Beta dimasa mendatang lebih akurat.
7. Beta Portofolio
Beta portofolio dapat dihitung dengan cara rata-rata tertimbang dari masing-masing
individual sekuritas yang membentuk portofolio.
Rumus :
n
β p= ∑ w i . β i
i=1

Notasi
βp = Beta Portofolio
βi = Beta individual sekuritas ke-i
wi = Proporsi sekuritas ke-i
Beta portofolio umumnya lebih akurat dibandingkan dengan Beta tiap – tiap
individual sekuritas. Alasannya adalah:
1. Beta individual sekuritas diasumsikan konstan dari waktu ke waktu. Kenyataannya
Beta individual sekuritas dapat berubah dari waktu ke waktu. Dengan demikian jika
Beta tidak konstan dari waktu ke waktu, maka Beta portofolio akan lebih tepat
dibandingkan dengan Beta individual sekuritas
2. Perhitungan Beta individual sekuritas juga tidak terlepas dari keslalahan pengukuran
dan kesalahan acak.

Anda mungkin juga menyukai