TUGAS KASUS 4
Kelompok 1 :
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS INDONESIA
2021
Statement of Authorship
Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa tugas terlampir adalah murni hasil
pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan
sumbernya.
Materi ini belum pernah disajikan atau digunakan sebagai bahan untuk makalah atau tugas pada
mata ajaran ini kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan
menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan / atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
2. Istimurti Ciptaningrum
NPM : 1. 2006619614
2. 2006619841
3. 2006620130
Tanda Tangan :
Case 2
PT X memiliki 40% hak suara pada investee. Dua investor lainnya (Y dan Z) masing-
masing memegang 28% hak suara investee. Sisa hak suara dipegang oleh dua pemegang saham
lain, masing-masing memiliki 2%. PT X dan investor lain memiliki exposure atas imbal hasil
variabel pada investee. Informasi lain terkait kepemilikan pada investee dijelaskan pada 2 situasi
independen berikut:
1. PT X juga memiliki kontrak derivatif untuk memperoleh 20% saham tambahan pada
investee, yang berasal dari pengalihan kepemilikan dari PT Y dan PT Z masing-masing 10%
kepemilikan. Tanggal penyelesaian kontrak derivatif tersebut adalah dalam jangka waktu 20
hari. PT X akan mengubah suatu kebijakan atas suatu aktivitas relevan, namun
mensyaratkan persetujuan suara mayoritas dalam RUPS LB. Para pemegang saham yang
ada saat ini tidak dapat mengubah kebijakan yang ada saat ini atas aktivitas relevan karena
RUPS LB dapat diadakan paling cepat 25 hari kemudian.
2. Perjanjian pemegang saham memberikan PT X hak untuk menunjuk, menghapus, dan
menetapkan remunerasi manajemen yang bertanggung jawab untuk mengarahkan aktivitas
relevan. Untuk mengubah perjanjian tersebut, diperlukan ¾ (tiga per empat) suara mayoritas
dalam suatu RUPS LB yang diadakan paling cepat 25 hari kemudian.
Diminta: Pada masing-masing situasi saling independen di atas, tentukan apakah :
a. PT X saat ini memiliki pengendalian atas investee.
b. PT X memiliki pengendalian atas investee di kemudian hari.
c. PT X tidak memiliki pengendalian atas investee.
Jelaskan alasan atas jawaban yang anda pilih.
Jawaban:
● Pada situasi independen No. 1, PT X memiliki pengendalian atas investee di kemudian
hari.
Dalam kasus di atas, saat ini, ukuran kepemilikan suara PT. X (40%) dan ukuran relatifnya
terhadap kepemilikan saham lain cukup untuk menyimpulkan bahwa PT. X tidak memiliki
kekuasaan karena dua investor lain (PT. Y dan PT. Z) (56%) dapat bekerja sama dan
mampu mencegah PT. X dalam mengarahkan aktivitas relevan investee. Akan tetapi
dikemudian hari PT. X memiliki kontrak derivatif untuk memperoleh 20% saham tambahan
pada investee, yang berasal dari pengalihan kepemilikan dari PT Y dan PT Z masing-masing
10% kepemilikan. Tanggal penyelesaian kontrak derivatif tersebut adalah dalam jangka
waktu 20 hari. Sehingga setelah 20 hari tersebut PT. X memiliki total kepemilikan saham
sebesar 60% (40%+20%) dan bisa dinyatakan sebagai suara mayoritas. Sehingga PT X akan
dapat mengubah suatu kebijakan atas suatu aktivitas relevan investee dalam RUPS LB 25
hari kemudian karena kepemilikan suara PT.X (60%) merupakan mayoritas .
● Pada situasi independen No. 2, PT X saat ini memiliki pengendalian atas investee.
Walaupun ukuran kepemilikan hak suara PT. X 40% dan total kepemilikan hak suara lain
60%, akan tetapi dalam perjanjian pemegang saham, PT X diberikan hak untuk menunjuk,
menghapus, dan menetapkan remunerasi manajemen yang bertanggung jawab untuk
mengarahkan aktivitas relevan. Hal tersebut cukup untuk menyimpulkan bahwa PT. X
memiliki kekuasaan atas investee. Dikarenakan dapat disimpulkan juga bahwa ukuran
absolut kepemilikan investor dan ukuran relatif dari kepemilikan hak suara lain (60%) saja
tidak konklusif dalam menentukan apakah investor memiliki hak yang cukup untuk
memberinya kekuasaan, karena diperlukan ¾ (75%) suara mayoritas dalam RUPS LB untuk
mengubah perjanjian tersebut. Fakta bahwa PT. X mungkin tidak menggunakan haknya atau
kemungkinan PT. X menggunakan haknya untuk memilih, menunjuk, atau mencabut
manajemen, tidak dipertimbangkan dalam menilai apakah PT. X memiliki kekuasaan.
Case 3
Tanggal 2 Januari 20X1, PT A mengakuisisi seluruh aset bersih PT B dengan
menerbitkan 10.000 lembar saham (par $10). Nilai wajar saham tersebut adalah $610.000. PT A
juga membayar biaya legal dan appraisal senilai $40,000 dan biaya penerbitan saham sebesar
$25,000. Pada saat akuisisi, nilai wajar aset bersih teridentifikasi adalah $510.000, sebagai
berikut:
Diminta:
1. Hitunglah nilai Goodwill / Keuntungan pembelian diskon yang dihasilkan dari akuisisi
tersebut.
Jawaban:
Imbalan yang dialihkan $610.000
Nilai wajar aset bersih teridentifikasi ($510.000)
Goodwill $100.000
3. Buatlah jurnal jika akuisisi dilakukan terhadap saham PT B, bukan terhadap aset bersih PT
B.
Jawaban:
Berarti dalam hal ini PT. A mengakuisisi 100% saham PT.B. Sehingga PT. A tidak perlu
mencatat aset dan liabilitas dari PT. B karena yang diakuisisi adalah saham PT. B.
Goodwill yang timbul dari akuisisi adalah $100.000. (Hitungan sama seperti no sebelumnya).
Namun tidak perlu dicatat karena sudah termasuk dalam nilai tercatat investasi. Goodwill
$100.000 akan dilaporkan dalam akun tersendiri ketika laporan keuangan PT. A dikonsolidasi
dengan PT. B. Jurnal pencatatan beban akuisisi dan penerbitan saham sama seperti no
sebelumnya.
4. Buatlah jurnal bagi PT. A saat akuisisi aset bersih PT B jika nilai wajar saham yang
diterbitkan adalah $460.000.
Jawaban:
Kas dan piutang 45.000
Persediaan 75.000
Tanah 70.000
Bangunan 350.000
Paten 80.000
Liabilitas lancar 110.000
Saham Biasa 100.000
Tambahan Modal Disetor 360.000
Keuntungan dari pembelian dengan diskon 50.000