Nama Kelompok
Bella Meihana (16/397004/EK/20960)
Muhammad Akbar Ramdhani (17/411779/EK/21429)
Pande Made Kintan Ratyadewi (17/414151/EK/21553)
Sabda Badia Raja (17/414156/EK/21558)
Strategi perencanaan pajak yang dilakukan oleh Google dikenal dengan istilah
“Double Irish With a Dutch Sandwich”. Strategi ini adalah bagaimana Google
mengalihkan pendapatannya ke negara fasilitator, biasanya merupakan negara tax
haven. Negara ini memiliki tarif pajak yang rendah atau bahkan 0%. Google sendiri
mengalihkan hartanya ke Belanda dan Irlandia. Celah peraturan yang terdapat pada
irlandia menjadi dasar bagi Google dalam melakukan penghindaran pajak.
Sedangkan untuk di Indonesia sendiri, perencanaan pajak yang dilakukan oleh Google
dilakukan dengan menggunakan metode physical presence (Medistiara, 2016).
Dengan adanya perkembangan teknologi, Google sebisa mungkin untuk tidak
mendirikan usahanya secara fisik di Indonesia. Sehingga, Google tidak dapat
dianggap sebagai Bentuk Usaha Tetap (BUT) dan dikenakan tarif 25%.
Berdasarkan P3B antara Singapura dan Indonesia, BUT adalah suatu tempat usaha
tetap dimana seluruh atau sebagian usaha suatu perusahaan dijalankan. Sedangkan apa
yang didirikan di Indonesia diklaim hanya sebatas marketing support saja dan itu
belum memenuhi definisi BUT. BUT merupakan syarat minimal suatu negara sumber
mengenakan pajak atas penghasilan yang diperoleh dari negara sumber tersebut.
Google membaca celah dalam peraturan ini dan telah melakukan tax avoidance secara
agresif. Pada dasarnya, tax avoidance ini bersifat legal karena tidak melanggar
ketentuan perpajakan apapun. Namun, praktik ini dapat berdampak pada penerimaan
pajak negara. Karena itu, tax avoidance berada di kawasan abu-abu yakni antara tax
compliance dan tax evasion.
C. Siapa, dimana dan aspek apa sajakah yang terdampak dari aksi penghindaran
pajak tersebut?
Google memiliki anak usaha di Singapura yang mengatur bisnis di sekitar Asia.
Sedangkan di Indonesia Google hanya membangun kantor marketing representative
yang berperan sebagai penunjang dan pelengkap. Sistem perpajakan yang ada saat ini
belum mengakomodasi perusahaan berbasis internet, dimana perusahaan mendirikan
kantor pusatnya di negara yang memiliki tarif pajak rendah namun keuntungan
perusahaan berasal dari negara lain.
Pihak utama yang terdampak aksi penghindaran pajak Google adalah negara. Pajak
yang seharusnya bisa didapatkan atas Google menjadi tidak bisa didapatkan akibat
adanya celah peraturan perpajakan. Selain itu, masyarakat terdampak tidak langsung
atas aksi tersebut. Fasilitas publik yang digunakan masyarakat didanai oleh pajak,
tidak terkecuali pajak yang seharusnya dibayarkan Google. Pihak ketiga yang
terdampak adalah perusahaan Google itu sendiri, karena pajak merupakan tanggung
jawab sosial, dan menghindari pajak berarti menghindari tanggung jawab sosial.
Tanggung jawab sosial yang tidak dilaksanakan dengan baik akan merusak citra
perusahaan itu sendiri.
D. Sejauh mana aksi penghindaran pajak Google tersebut melanggar etika? (jika
iya)
Aksi penghindaran pajak yang dilakukan oleh Google boleh dibilang legal
secara hukum, tapi apakah hal tersebut dapat diterima secara etis?, 61% masyarakat
menyatakan tidak dapat menerima semua skema penghindaran pajak oleh perusahaan
besar (Shah, 2015). Walaupun tidak melanggar hukum, tetap saja perusahaan dinilai
harus membayar pajak sebagai tanggung jawab sosialnya. Sedangkan dalam hal ini
tidak ada aturan atau perhitungan baku yang menandai pelanggaran etika atas
penghindaran pajak oleh perusahaan. Petinggi perusahaan berdalih bahwa walaupun
mereka tidak membayar pajak (melakukan penghindaran) setidaknya mereka
berkontribusi atas value added pada kehidupan masyarakat, memudahkan hidup
mereka, mendorong pertumbuhan ekonomi, atau berkontribusi kepada pembangunan
dengan cara lain.
Daftar Pustaka
Cahyadi, Hepi. n.d. Konsensus Dunia Mengejar Pajak Google. Accessed November
11, 2019. https://www.pajak.go.id/id/artikel/konsensus-dunia-mengejar-pajak-google.
Lathifa, Dina. 2019. Hubungan Tax Avoidance, Tax Planning, Tax Evasion & Anti
Avoidance Rule. Oktober 04. Accessed November 11, 2019. https://www.online-
pajak.com/hubungan-tax-avoidance-tax-planning-tax-evasion-anti-avoidance-rule.
Primadhyta, Safyra. 2019. RI tak Mampu Sendiri Kejar Pajak Google Cs. Juni 12.
Accessed November 11, 2019.
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190612134021-532-402672/ri-tak-
mampu-sendiri-kejar-pajak-google-cs.
Sebayang, Rehia Indrayanti Beru. 2019. CNBC Indonesia Dokumen: Google Lakukan
Penghindaran Pajak Rp 327 Triliun. January 04. Accessed November 11, 2019.
https://www.cnbcindonesia.com/news/20190104214635-4-49236/dokumen-google-
lakukan-penghindaran-pajak-rp-327-triliun.
Shah, P. (2015) Exploring public attitudes to tax avoidance in 2015. Available at:
https://www.gov.uk/government/uploads/system/uploads/attachment_data/file/500203
/Explor ing_public_attitude_to_tax_avoidance_in_2015.pdf pp. 7-12