Apabila jumlah rata-rata pinjaman sama besarnya dengan atau lebih kecil
dari jumlah rata-rata dana yang ditempatkan sebagai deposito berjangka atau
tabungan lainnya, maka bunga yang dibayar atau terutang atas pinjaman
tersebut seluruhnya tidak dapat dibebankan sebagai biaya.
Apabila jumlah rata-rata pinjaman lebih besar dari jumlah rata-rata dana
yang ditempatkan dalam bentuk deposito atau tabungan lainnya, maka bunga
atas pinjaman yang boleh dibebankan sebagai biaya adalah bunga yang
dibayar atau terutang atas rata-rata pinjaman yang melebihi jumlah rata-rata
dana yang ditempatkan sebagai deposito berjangka atau tabungan lainnya.
BEBAN BUNGA (SE-46/PJ.4/1995)
Terlepas dari poin sebelumnya, Peraturan ini juga memberikan
pengecualian di mana bunga pinjaman dapat dibebankan sesuai
dengan pasal 6 ayat (1) UU Pajak Penghasilan dalam hal:
Cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan badan usaha lain yang
menyalurkan kredit, sewa guna usaha dengan hak opsi, perusahaan
pembiayaan konsumen, dan perusahaan anjak piutang.
Cadangan untuk usaha asuransi termasuk cadangan bantuan sosial yang
dibentuk oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang meliputi cadangan
premi tanggungan sendiri dan klaim tanggungan sendiri untuk perusahaan
asuransi serta cadangan premi untuk perusahaan asuransi jiwa.
Cadangan penjaminan untuk Lembaga Penjamin Simpanan yaitu cadangan
penjaminan untuk lembaga yang berfungsi menjamin simpanan nasabah
penyimpan dan turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan
sesuai dengan kewenangannya.
CADANGAN PIUTANG TAK TERTAGIH
.
Cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan yaitu cadangan biaya
untuk kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang
terganggu sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan agar dapat berfungsi dan
berdaya guna sesuai peruntukannya.
Cadangan biaya penanaman kembali untuk usaha kehutanan yaitu cadangan
biaya penanaman kembali bagi perusahaan yang diwajibkan melakukan
penanaman kembali atas hutan yang telah dieksploitasi untuk usaha terkait
dengan sistem pengurusan yang bersangkut paut dengan hutan, kawasan hutan,
dan hasil hutan yang diselenggarakan secara terpadu.
Cadangan biaya penutupan dan pemeliharaan tempat pembuangan limbah
industri untuk usaha pengolahan limbah industri yaitu cadangan biaya penutupan
dan pemeliharaan bagi perusahaan yang mengolah limbah industri yang
mencakup kegiatan penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan,
pengolahan limbah industri dan penimbunan hasil pengolahan limbah industri.
Besarnya cadangan piutang tak tertagih yang boleh dibebankan tersebut diatur
dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 81/PMK.03/2009 jo. Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 219/PMK.011/2012
BIAYA ENTERTAINMENT
Pembelian =
Saldo Akhir Utang Usaha + Pembelian Tunai + Pelunasan Utang
Usaha – Saldo Awal Utang Usaha +/- Penyesuaian
EKUALISASI BEBAN POKOK PENJUALAN DAN
BEBAN OPERASIONAL DENGAN DPP PPN
MASUKAN
Secara teori, seharusnya besarnya nilai Pajak Masukan yang dimiliki oleh Wajib Pajak adalah
11% dari total pembelian yang dilakukannya. Namun, pada kenyataannya sering terjadi
perbedaan antara Pajak Masukan dan pembelian yang disebabkan karena beberapa hal:
Wajib Pajak tidak sepenuhnya melakukan pembelian dari Pengusaha Kena Pajak (PKP)
sehingga tidak ada Faktur Pajak yang diterima.
Wajib Pajak telah melakukan pembayaran uang muka kepada pemasok, namun barang belum
dikirim dan belum diterima. Wajib Pajak telah menerima faktur pajak masukan dari pemasok
sesuai dengan peraturan PPN.
Wajib Pajak menerima Faktur Pajak Masukan selain dari pemasok barang dagang akibat
adanya transaksi lain seperti pembelian aset tetap, pengangkutan barang, dan transaksi lain
dengan pemasok lainnya yang menunjang kegiatan operasional.
Wajib Pajak menerima Faktur Pajak cacat sehingga tidak dapat dikreditkan.
Dengan melakukan ekualisasi (Rekonsiliasi), Wajib Pajak dapat mengetahui perbedaan yang
ada serta mencari tahu penyebab atas perbedaan tersebut. Hal ini dilakukan sebagai persiapan
dalam memberikan tanggapan kepada Account Representative apabila Wajib Pajak diperiksa
oleh otoritas pajak.
KESIMPULAN
Pajak penghasilan adalah pajak yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan
dan dikenakan atas penghasilan kena pajak perusahaan. Menetapkan
penghasilan bruto yang menjadi objek pajak yakni dengan mengurangi
Penghasilan Bruto dengan biaya Deductible lalu didapatkan laba kena pajak.
Penyusunan laporan keuangan fiskal didasarkan pada penerapan mekanisme
atau prinsip taxable dan deductible. Implementasi dari taxability deductibility
berarti bahwa biaya-biaya baru dapat dikurangkan dari penghasilan bruto pihak
pembayar apabila pihak penerima uang tersebut melaporkannya sebagai
penghasilan dan penghasilan tersebut dikenai pajak. Upaya yang bisa dilakukan
wajib pajak dalam perencanaan pajak atas elemen beban dari penjualan barang
dan pengurangan dari penghasilan bruto harus memperhatikan hal-hal yang telah
disebutkan di atas. Elemen-elemen biaya tersebut harus diperhatikan dalam
penghitungan laba fiskal dan beban pokok penjualan agar perusahaan tidak akan
ada koreksi yang material atas beban yang sudah dicatat dan diperhitungkan
dalam SPT sehingga tidak timbul koreksi yang menyebabkan perusahaan harus
membayar sanksi administrasi perpajakan di kemudian hari karena adanya
kesalahan catat atau kurang tepatnya manajemen pajak atas pemilihan metode-
metode tersebut.
THANK YOU