Disusun oleh :
Kelompok 2
Ilyas Nur Shiddiq 1751540
Murni Salfadilla Saepudin 175154020
Novia Silviani 175154021
Silvanny Artamevia Setiawan 1751540
Yattaqi Qinthara Yusuf 1751540
3 AC-A
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Strategic Cost Management (SCM) ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata
kuliah Aplikasi Akuntansi Manajemen yang diampu oleh Dr. Dian Imanina
Burhany, SE. MSi., Ak. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Strategic Cost Management (SCM) bagi para pembaca dan juga
penyusun.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dr. Dian Imanina Burhany, SE.
MSi., Ak. selaku dosen mata kuliah Akuntansi Manajemen 2 yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan serta pengetahuan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
Kasus ini berada di Toko Mesin Mavis, Virginia Barat, yaitu suatu
bengkel pengerjaan logam yang menghasilkan berbagai macam logam
mesin suku cadang untuk industri pengeboran dan produksi minyak dan
gas di daerah sekitarnya.Salah satu pelanggan utama Mavis adalah
Buckeye Drilling, Inc., yang membeli mata bor khusus dan suku cadang
pengganti untuk operasinya.
Pada awal tahun 1980, Tom Mavis, Presiden Mavis Machine Shop
mempertimbangkan untuk mengganti mesin bubut manual dengan mesin
otomatis. Mesin otomatis ini dikatakan akan menghasilkan mata bor di
tarif yang sama dengan empat mesin bubut yang ada, namun hanya akan
membutuhkan satu operator. Sebagai gantinya keterampilan dalam
pengerjaan logam sedangkan nanti akan melibatkan lebih banyak
keterampilan dalam komputerisasi.
Berikut beberapa keterangan penting mengenai mesin bubut
manual dan otomatis tersebut :
1. Uang tunai untuk pembelian mesin bubut ini sebagian dipasok oleh
pinjaman bank 10 tahun, tanpa jaminan, 10%, di mana $ 180.000 masih
beredar.
2. Estimasi terbaik dari harga jual saat ini dari empat mesin bubut dalam
kondisi mereka saat ini adalah $ 240.000, setelah biaya pembongkaran
dan pemindahan.
3. Kerugian dari penjualan akan menjadi dapat dikurangkan untuk
keperluan pajak, menghasilkan penghematan pajak sebesar 46% dari
kerugian.
4. Mesin bubut otomatis pertama kali diperkenalkan pada tahun 1975
dengan biaya $ 750.000.
SCM pertama kali diusulkan oleh Shank (1989), melibatkan tiga tema
utama yang diambil dari literatur manajemen strategis:
1. Value Chain Analysis
Dalam kerangka SCM, mengelola biaya secara efektif
membutuhkan sebuah fokus luas, eksternal ke perusahaan. Rantai
nilai untuk setiap perusahaan dalam bisnis apa pun adalah
serangkaian tautan kegiatan penciptaan nilai dari bahan baku
dasarhingga pemasok komponen, hingga akhir produk penggunaan
akhir dikirimkan ke konsumen, dan mungkin melalui daur ulang
mulai dari siklus rantai nilai baru.
7
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Apak, Sudi, Mikal Erol, Ismail Elagoz, dan Metina Atmaca. 2012. The Use of
Contemporary Development in Cost Accounting in Strategic Cost Management.
Elsevier Ltd, 1-7.
Shank K. John. 1996. Analysing Technology Investments – from NPV to Strategic
Cost Management (SCM). Academic Press Limited, 1-13.
iv