Anda di halaman 1dari 19

Pusat Laba

(Center Profit)
Fathia Tsanifa (1214210111)
Hanifah (1214210131)
Havana Magdalena M (1214210133)
Nur Kamilia (1214210235)
Nurullita Kartika (1214210239)

Pengertian
Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna
karena laba memungkinkan manajemen senior
untuk menggunka suatu indikator yang
komprehensif, dibandingkan jika harus
menggunakan beberapa indikator.

Pusat Laba adalah suatu unit organisai yang


didalamnya pendapatan dan beban diukur secara
moneter.

Ciri dan Pendelegeasian Keputusan

Manfaat Pusat Laba

Permasalahan Dalam Pusat Laba

mplementasi Pusat Laba


1. Unit Bisnis
Syarat : menjalankan fungsi produksi & pemasaran
Terdapat 2 halangan dalam Unit Bisnis:
a. Halangan dari unit bisnis lain
Keputusan produk
Keputusan pemasaran
Keputusan perolehan
b. Halangan dari manajemen korporasi
Pertimbangan stategis
Keseragaman yang diperlukan
Sisi ekonomis sentralisasi

2. Unit-Unit Fungsional
Pemasaran
Manufaktur
Unit pendukung dan
pelayanan
3. Organisasi lainnya

Mengukur Profitabilitas
Ada 2 (dua) jenis profitabilitas yaitu :
1.Pengukuran kinerja
manajer

2.Pengukuran kinerja
Ekonomis

nis-jenis Ukuran Kinerja Ekonomis


Margin

Dua argumen utama yang menentang


penggunaan metode Laba Bersih:
a) Laba bersih (setelah pajak)merupakan
suatu yang konstan terhadap laba
sebelum pajak, sehingga tidak bermanfaat
jika harus memasukkan unsur pajak.
b) Manajer pusat laba tidak tepat jika harus
menanggung konsekuensi keputusan yang
mempengaruhi pajak penghasilan di
kantor pusat.

KASUS 5-1
Permasalahan Pusat Laba
1. Automobiles
AMAX Automobiles merupakan perusahaan mobil
dengan tiga lini produk. Lini A ditujukan untuk segmen
masyarakat tingkat atas, Lini B untuk tingkat menengah
ke atas, dan Lini C adalah segmen untuk masyarakat
banyak. Setiap lini produk dijual dengan merek yang
berbeda dan menggunakan sistem distribusi yang
berbeda. Lini A, B, dan C masing-masing dijual oleh Divisi
A, B, dan C.
Beberapa komponen merupakan komponen umum bagi
ketiga divisi tersebut. Komponen ini diperoleh dari luar
perusahaan, dan sisanya diproduksi oleh perusahaan.
Selain itu, ada pertukaran teknologi dan metodologi
produksi di antara divisi-divisi tersebut. Khususnya
dalam hal inovasi produk, di mana Divisi A memberikan

Pertanyaan:
Bagaimana sebaiknya AMAX
diorganisasikan dan
dikendalikan?
Jawaban:
Dibuatkan Divisionalisasi untuk strategi
perusahaan dan dibuatkan
departementalisasi untuk pelaksanaan teknis
Berfokus pada pusat laba (profit center)
Berfokus pada margin laba
Berfokus pada bottom line (laba/rugi akhir)
Mengukur kinerja proses manufaktur
Mengukur profitabilitas kinerja manajemen

2. Indus Corporation
Indus merupakan perusahaan yang beroperasi di pasar-pasar utama yang
masing-masing independen satu sama lain. Maksud independen disini
adalah keputusan pembelian oleh konsumen dibuat secara independen.
Keunggulan kompetitif perusahaan pada setiap pasar yang ada menjadi
penggerak (dan pemimpin) dalam inovasi produk. Adapun perusahaan
dihadapkan pada situasi konsumen/produksi sebagai berikut:
Kasus A: Konsumen pada umumnya lebih sensitif terhadap kinerja
dibandingkan
terhadap harga. Selain itu, terdapat sedikit sinergi
produksi di antara berbagai lini produk yang ada.
Kasus B: Konsumen pada umumnya lebih sensitif terhadap kinerja
dibandingkan
terhadap harga. Meskipun demikian, terdapat sinergi
produksi yang signifikan di antara berbagai lini produk yang ada.
Kasus C: Konsumen sama-sama sensitif terhadap kinerja dan harga
produk. Meskipun demikian, hanya sedikit sinergi yang ada di antara linilini produk tersebut. Setiap kasus di sini dipersiapkan dan dipatenkan
oleh Anil K. Gupta, dari University of Maryland.
Kasus D: Konsumen sama-sama sensitif terhadap kinerja dan harga
produk. Meskipun demikian, terdapat sinergi produksi yang sinifian di
antara berbagai lini produk yang ada.

Pertanyaan:
Untuk setiap kasus, bagaimana organisasi
dan pengendalian dalam Indus?
Jawaban:
Kasus A : organisasi harus meningkatkan kinerja karyawan dan
Organisasi dapat meningkatkan inovasi karyawan
Kasus B : organisasi harus meningkatkan kinerja karyawan dengan
cara memotivasi karyawannya
Kasus C : organisasi harus meningkatkan kinerja karyawan dengan
cara memotivasi karyawannya.
Kasus D : Organisasi harus menekan biaya produknya dan harus
menekan biaya produknya .

Sistem pengendalian manajemen dapat dibagi dalam 4 (empat) jenis:


1. Pengendalian pencegahan (preventive controls)
Pengendalian pencegahan dimaksudkan untuk mencegah terjadinya suatu kesalahan. Contoh
pengendalian pencegahan meliputi: kejujuran, personel yang kompeten, pemisahan fungsi, reviu
pengawas dan pengendalian ganda.
2. Pengendalian deteksi (detective controls)
Sesuai dengan namanya pengendalian deteksi dimaksudkan untuk mendeteksi
suatu kesalahan yang telah terjadi. Contoh pengendalian deteksi atas saldo kas
adalah melakukan rekonsiliasi bank atas pencocokan saldo pada buku bank
dengan saldo kas buku organisasi.
3. Pengendalian koreksi (corrective controls)
Pengendalian koreksi melakukan koreksi masalah-masalah yang teridentifikasi
oleh pengendalian deteksi. Tujuannya adalah agar kesalahan yang telah terjadi
tidak terulang kembali.
4. Pengendalian pengarahan (directive controls)
Pengendalian pengarahan adalah pengendalian yang dilakukan pada saat
kegiatan sedang berlangsung dengan tujuan agar kegiatan dilaksanakan sesuai
dengan kebijakan atau ketentuan yang berlaku. Contoh atas pengendalian ini
adalah kegiatan supervisi yang dilakukan langsung oleh atasan kepada bawahan
atau pengawasan oleh mandor terhadap aktivitas pekerja.

Dalam Indus Corporation, sistem pengendalian


manajemen yang digunakan adalah pengendalian
deteksi dan pengendalian koreksi. Pengendalian
deteksi dimaksudkan untuk mendeteksi suatu kesalahan
yang telah terjadi, yaitu mendeteksi sebab-sebab
konsumen lebih sensitif terhadap kinerja dan tehadap
harga dan juga mendeteksi adanya sinergi produksi di
antara lini-lini produk yang ada. Pengendalian koreksi
melakukan koreksi masalah-masalah yang teridentifikasi
oleh pengendalian deteksi. Dan tujuannya adalah agar
supaya kesalahan yang telah terjadi tidak terulang
kembali.

Daftar Pustaka

Anthony, N. Robert, and Vijay Govindarajan.


Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi 1.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat., 2000.
Arini, 2016. Kasus 5-1
https://www.academia.edu/15041073/Kasus_5_1
Elia Ardyan, 2011. Pusat laba
https://eliaardyan.files.wordpress.com/2011/02/k
uliah-v-pusat-laba.ppt
Aftoni Susanto, 2009. Pusat Laba
https://aftonisutanto.files.wordpress.com/2009/
12/2-pusat-laba.ppt

Anda mungkin juga menyukai