Anda di halaman 1dari 7

BAB II

ACCOUNTING THEORY AND ACCOUNTING RESEARCH

Proses pencarian fenomena mempengaruhi aturan, defenisi, konsep dan prinsip


akuntansi yang diperoleh dengan cara metode-metode formal yang disebut pertimbangan
deduktif dan induktif. Proses investigasi tersebut disebut riset dan riset digunakan dalam
akuntansi dan dirujuk sebagai disiplin akademik.

Salah satu karakteristik yang melekat pada disiplin akademik adalah publikasi ide
secara umum pada majalah yang disebut jurnal terutama dalam disiplin akuntansi. Meskipun
terdapat banyak sudut pandang tentang kandungan yang tersedia dan pendekatan yang
digunakan dalam riset akuntansi. Apa yang terutama sekali menarik bagi tujuan kita adalah
meningkatkan pemanfaatan metode ilmiah dalam publikasi riset teori akuntansi.

Pada Chapter ini kita akan mempelajari pengertian metode ilmiah dan perbedaan
deduktif dan induktif, memperoleh wawasan sifat dasar dari riset akuntansi positif,
memutuskan dikotomi antara akuntansi sebagai seni dengan akuntansi sebagai ilmu,
memahami petunjuk riset akuntansi.

RISET AKUNTANSI DAN METODE ILMIAH


Teori bisa sangat berguna karena mereka berusaha menjelaskan hubungan atau
memprediksi fenomena. Walaupun teori akuntansi mencakup wilayah yang luas dari sudut
pandang filosofis, kita terutama concern pada bab ini pada bagaimana membangun teori secara
formal yang dihasilkan dari proses riset. Dalam metode ilmiah, teori adalah pertama dari
segalanya, tiada yang lebih dari kata-kata. Teori harus mengandung sekumpulan dasar pikiran
yang disebut asumsi. Dasar pikiran ini harus jelas sehingga dapat diuji dengan kesimpulan
statistik dimana dalam kasus biasa disebut hipotesis. Teori sebuah teori harus mempunyai
kesimpulan yang dihasilkan dari pemikiran dasar. Kesimpulan dapat ditetapkan baik secara
deduksi maupun induksi.

Pemikiran Deduktif dan Induktif


Sebuah sistem deduktif adalah satu pemikiran logis yang digunakan untuk memperoleh satu
atau lebih kesimpulan dari sejumlah dasar pemikiran yang ada. Data empiris tidak dianalisa
dalam sistem deduktif murni.
Beberapa pendekatan deduktif pada teori akuntansi telah digunakan menyusun aksioma
umpama premis sebuah sistem dengan berbagai aturan akuntansi yang didapatkan. Dengan
susunan aksioma tersebut kita memaknai dengan terdefenisi secara teliti yang menyesuaikan
aturan dengan terminologi dari simbol logika. Susunan pendekatan deduktif (terkadang disebut
metode analitis/deduktif) tidak bertemu dengan kesuksesan dalam teori akuntansi berhutang
pada pemahaman terbatas dari teknik simbol laksana kekurangsepakatan pada premis mendasar
akuntansi keuangan. Metode deduktif umum bagaimanapun tetap penting dalam teori
akuntansi dan pengambilan kebijakan.

Metode Induktif menguji atau mengetes data, biasanya menggunakan sampel dari sebuah
populasi. Dan membuat kesimpulan dari populasi. Pada riset akuntansi data didapat melalui
banyak metode dan sumber, termasuk pengiriman kuisionrer pada praktisi atau bagian lain
yang tepat, eksperimen labor, individu yang terlibat dalam simulasi, beberapa laporan
keuangan yang dipublikasikan dan harga saham perusahaan publik.

Satu hal kritis pada awal riset induktif atau empiris akuntansi adalah menyatakan
realasi/hubungan adalah mekanistis, misalnya tes empiris dibuat pada hubungan antara security
price dengan perubahan metode akuntansi, bagaimanapun pertanyaan MENGAPA penyusun
standar atau manajer keuangan memilih alternatif tertentu menyisakan sebagian besar yang
tidak terjawab.

Riset empiris menempatkan hubungan antara earning dan security price atau usaha
untuk menjawab pertanyaan MENGAPA sebagian standar dipilih oleh pembuat kebijakan atau
mengapa manajemen memilih sebagian alternatif akuntansi, yang biasa disebut riset
akuntansi posistif. Akuntansi positif mencoba menjelaskan hubungan perilaku dalam
akuntansi. Ia mencoba menggambarkan ‘what is’ tanpa membuat penilaian bagaimana
mestinya, sehingga peneliti terlebih dahulu harus membuat nilai untuk kemudian
dipertunjukkan.

Teori Normatif dan Deskriptif


Selain diklassifikasikan menjadi deduktif dan induktif, teori dapat diklassifikasikan
normatif dan deskriptif. Teori normatif menggunakan nilai dalam pertimbangan, yang
mengandung sedikitnya satu premis yang menyatakan ‘seharusnya’ . misalnya Pelaporan
Keuangan harus didasarkan pada pengukuran aset Net Realizable Value akan mengindikasikan
sebuah sistem yang normatif. Sementara teori deskriptif mencoba menemukan hubungan
kenyataan yang terjadi, W&Z adalah contoh teori deskriptif

Sistem deduktif sering disamakan dengan normatif walau matematika dan simbol logika
adalah deduktif sistem yang bebas nilai. Pendekatan-pendekatan induktif terkadang mencoba
menjelaskan. Ciri ini adalah hasil dari sifat dasar metode deduktif dan induktif. Metode
deduktif pada dasarnya tertutup, sistem non-empirik, kesimpulannya didasarkan secara ketat
pada premis. Pendekatan induktif karena mencoba mencari dan menjelaskan hubungan dunia
nyata, bersifat sebaliknya di bidang deskriptif dengan sangat alami.

Teori Global dan Partikular/Spesifik


Defenisi yang lebih tajam antara sistem deduktif dan induktif adalah global (makro)
dan partikular (mikro). Premis dari sistem deduktif adalah total atau keseluruhan atau meliputi
semuanya dalam dasar dan kesimpulan. Dalam konteks akuntansi, contoh pendekatan global
adalah teori menganjurkan satu tipe penilaian terhadap semua perkiraan. Sedangkan sistem
induktif karena didasarkan pada fenomena real dapat realistik dan terfokus pada bagian kecil
pada lingkungan yang relevan, dengan kata lain riset induktif cenderung untuk menguji lebih
seksama defenisi pertanyaan dan masalah.

Hubungan Komplementer Metode Deduktif dan Induktif


Perbedaan deduktif dan induktif dalam riset, meskipun merupakan konsep yang baik
pada tujuan pembelajaran sering tidak teraplikasi dalam praktek. Jauh dari kompetisi
pendekatan, malah keduanya saling melengkapai dan sering digunakan secara bersamaan.
Hakanson, misalnya menganjurkan agar metode induktif dapat digunakan pada penilaian
dengan tepat seperangkat premis yang terselesksi dan original pada sistem deduktif primer.
Ternyata perubahan premis dapat mengubah logika mendapatkan keputusan. Proses riset
sendiri tidak selalu mengikuti pola secara persis. Peneliti sering bekerja terbalik dari
kesimpulan terhadap studi lain dengan membangun hipotesis baru agar cocok dengan data.
Lalu kemudian menguji hipotesis baru.

Dalam model yang berbeda riset induktif dalam akuntansi dapat membantu
menerangkan hubungan dan fenomena yang sedang berlangsung pada lingkungan bisnis. Riset
ini dalam pada gilirannya bermanfaat dalam proses pengambilan kebijakan dimana metode
deduktif membantu memutuskan aturan yang telah ditentukan. Karenanya menjadi jelas bahwa
metode induktif dan deduktif dapat digunakan bersama dan bukan metode yang saling ekslusif
meskipun tidak mungkin menjaga riset induktif menjadi bebas nilai.

APAKAH AKUNTANSI SEBUAH SENI ATAU ILMU?

Dalam sebuah artikel penting and buku follow-up Sterling mencoba mengklarifikasi
posisi relatif akuntansi terhadap imu. Ia berpendapat bahwa seni lebih berat merupakan
interpretasi pribadi dari pelakunya. Sedangkan ilmu bagaimanapun seharusnya memiliki
kesepakatan dari para praktisinya dalam jumlah yang banyak tentang fenomena yang diteliti
dan diukur.

Sterling yakin bahwa bahwa akuntansi jauh lebih dekat kepada seni daripada ilmu jika
melihat bagaimana akuntan mendefenisikan masalah. Misalnya dalam kasus depresiasi, sebuah
kesepakatan adanya ruang gerak yang luas tersedia dalam pengukuran kita dalam menyeleksi
metode penyusutan dan memutuskan jumlah tahun masa manfaat dan nilai sisa. Hasilnya,
objektivitas menjadi sangat rendah. Pendekatan ilmiah berjuang keras untuk mengadakan
prosedur pengukuran sebagai kelengkapan yang bermakna secara ekonomi. Sebagaimana
replacement cost atau NRV dari asset atau elemen lain yang diukur.

PETUNJUK DALAM RISET AKUNTANSI


Pendekatan yang didiskusikan di bawah ini mewakili orientasi tertentu atau petunjuk
riset akuntansi. Mewakili perubahan yang signifikan melampaui riset normatif murni generasi
yang lalu

a. The Decision-Model Approach/Pendekatan Keputusan-Model

Model ini menyatakan informasi apa yang dibutuhkan dalam pengambilan


keputusan. Dari sudut pandang ini laporan keuangan didasarkan pada entry value, exit
value dan discounted cash flows yang memenuhi syarat berkemungkinan bermanfaat.
Pendekatan ini tidak menyatakan informasi yang diinginkan users melainkan lebih
berkonsentrasi pada informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan tertentu.
Dengan demikian orientasinya adalah normatif dan deduktif. Premis yang mendasari
riset ini adalah pembuat keputusan yang perlu diajar bagaimana menggunakan
informasi jika mereka tidak familiar dengan informasi tersebut.
b. Riset Pasar Modal

Sebuah jumlah yang signifikan dari riset empirik/induktif memperlihatkan


harga saham perusahaan publik bereaksi dengan cepat dan dalam keadaan tidak bias
terhadap informasi baru. Karenanya harga pasar diasumsikan dapat merefleksikan
secara utuh semua informasi yang tersedia untuk publik. Proposisi ini secara prinsip
dari disiplin keuangan diketahui sebagai effecient market hypothesis. Wawasan yang
sangat signifikan meningkat memberi tekanan pada peragaman portofolio investasi
lebih dari mencoba untuk ‘menggendang’ pasar pada sebuah basis saham individu.
Hipotesa efesiensi pasar memiliki potensi implikasi yang signifikan pada akuntansi.
Misalnya karena informasi terefleksi dengan cepat pada harga saham, daya dorong
untuk peningkatan keterbukaan dengan sedikit perhatian pada pilihan alternatif
akuntansi tumbuh lebih kuat.

c. Riset Perilaku
Riset perilaku adalah area penting lainnya yang harus diselidiki. Perhatian
utama dari riset ini adalah bagaimana pengguna laporan keuangan membuat keputusan
dan informasi apa yang mereka butuhkan. Pendekatannya adalah deskriptif, sedangkan
pendekatan decision model adalah normatif. Kebanyakan penelitian ini menggunakan
subyek situasi percobaan yang terkendalikan dengan seksama.
d. Teori Keagenan
Teori keagenan atau teori kontrak adalah sebuah tipe penting dalam riset
akuntansi saat ini. Teori keagenan bisa merupakan deduktif dan induktif dan merupakan
contoh yang istimewa dari riset perilaku walaupun akar teori keagenan pada keuangan
dan ekonomi lebih dari psikologi dan sosiologi. Asumsi yang mendasari adalah reaksi
individu pada saat terjadi konflik antara kepentingannya dengan kepentingan
perusahaan. Asumsi lain yang penting dari teori adalah titik persimpangan antara
banyak tipe kontrak di antara manajemen, pemilik, kreditur dan pemerintah. Hasilnya
teori keagenan memperhatikan variasi cost dari hubungan pemantauan dan pelaksanaan
di antara kelompok yang beragam.

e. Informasi Ekonomi
Akuntan menjadi semakin sadar kterhadap biaya dan manfaat dalam
menghasilkan informasi akuntansi. Ini lapangan yang relatif baru bagi peneliti
akuntansi; informasi ekonomi. Riset informasi ekonomi biasanya dasarnya adalah
analitis/deduktif. Dengan pengecualian dari akuntansi arus kas model alternatif dari
model akuntansi biaya historis akan –kelihatan mengganggu biaya produksi informasi
tambahan pada perusahaan.
Tujuan dari analisa teory informasi adalah menentukan bagaimana rancangan
kontrak dioptimalkan untuk menegosiasikan insentif dan pembagian resiko. Riset juga
memperlihatkan pentingnya fungsi pelayanan akuntansi (menilai kinerja manajemen
relatif penting untuk menentukan insentif dan reward manajemen)

f. Critical Accounting
Critical Accounting adalah cabang teori akuntansi yang memandang akuntansi
memiliki peran sebagai poros dalam memutuskan konflik antara perusahaan dan
konstituen sosial seperti buruh, konsumen dan masyarakat umum. CA merupakan
perpaduan gabungan dua area yaitu akuntansi sektor publik dan akuntansi sosial. tujuan
dari penelitian Critical Accounting untuk memindahkan bidang dari pinggiran
ditempati oleh akuntansi sektor publik dan akuntansi sosial ke dalam arus utama
penelitian akuntansi (dan tindakan) dengan mengadopsi perspektif yang didasari oleh
konflik. Dalam riset CA sedikit menekankan pada model matematika dan statistik dan
lebih pada penjelasan sejarah.

Revolusi Ilmiah Akuntansi?


Seperti dinyatakan dalam pembahasan mengenai banyak sudut pandang tentang riset
akuntansi, riset akuntansi merupakan bidang yang dapat berubah secara terus menerus.
Sebagian diprediksi sebagai revolusi ilmiah dalam akuntansi karena ketidakpuasan dengan
paradigma yang ada. Paradigma adalah bagian pemecahan masalah yang dipandang sebagai
ilmu atau disiplin. Dalam akuntansi, bagian paradigma adalah historical costing yang didasari
oleh konsep realisasi, matching dan prinsip-prinsip lainnya seperti konservatisme, going
concern, entitas akuntansi dan periode waktu.

Anda mungkin juga menyukai