5.4.4 Summary
Relevansi nilai dari laba bersih yang dilaporkan dapat diukur dengan tingkat perubahan harga saham
atau, lebih khusus, dengan besarnya abnormal return pasar, pada sekitar waktu di mana pasar mengetahui
informasi laba bersih saat ini. Hal ini karena investor yang rasional akan merevisi harapan mereka mengenai
kinerja perusahaan masa depan dan return saham atas dasar informasi laba saat ini. Keyakinan yang direvisi
dapat memicu keputusan membeli/menjual, karena investor bergerak dengan membandingkan antara
risiko-return dalam portofolio mereka ke tingkat yang diinginkan. Jika tidak ada konten informasi pada laba
bersih, maka tidak akan ada revisi keyakinan, dan tidak ada keputusan jual/beli yang dihasilkan, sehingga
dianggap tidak ada keterkaitan dengan perubahan harga.
Dalam jumlah tertentu laba bersih tak terduga, teori memprediksi bahwa tingkat perubahan harga
saham atau abnormal return tergantung pada faktor-faktor seperti ukuran perusahaan, struktur modal, risiko,
prospek pertumbuhan, persistensi, kesamaan harapan investor, dan kualitas laba.
Setelah penelitian rintisan yang dilakukan Ball dan Brown, penelitian empiris telah menunjukkan
respon pasar diferensial tergantung pada sebagian besar faktor-faktor ini. Hasil empiris benar-benar sangat
luar biasa. Pertama, mereka dapat mengatasi masalah substansial desain statistik dan eksperimental. Kedua,
mereka menunjukkan bahwa pasar, rata-rata, sangat canggih dalam kemampuannya untuk mengevaluasi
informasi akuntansi. Hal ini mendukung teori efisiensi pasar dan teori keputusan yang mendasarinya.
Akhirnya, mereka juga mendukung pendekatan kebermanfaatan keputusan (decision usefulness approach)
dalam pelaporan keuangan. Seiring akuntan mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari respon investor
terhadap informasi laporan keuangan, kemampuan mereka untuk menyediakan informasi yang berguna
untuk investor juga akan lebih meningkat.