Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KEUANGAN

FISKAL

NAMA KELOMPOK 6 :
Tri Sulistyowati 1221600091
Ginza Ayu M.P 1221600100
Eliasar Giri 1221600107
Deviatul Hasanah 1221600140
Antoneta Berhitu 1221600196
PENGERTIAN REKONSILIASI FISKAL

• Proses penyesuaian atas laba komersial yang


Agus dan Trisnawati
berbeda dengan ketentuan fiskal.

• Penyesuaian ketentuan menurut pembukuan


Setiawan dan Musri
secara komersial atau akuntansi yang harus
disesuaikan menurut ketentuan pajak.

• Usaha mencocokkan perbedaan yang terdapat


dalam laporan keuangan komersial dengan
KESIMPULAN
perbedaan yang terdapat dalam laporan keuangan
fiskal yang disusun berdasarkan UU perpajakan.
BEBERAPA LANGKAH DALAM MELAKUKAN REKONSILIASI FISKAL

1. 3.
Mengenali penyesuaian pajak Melakukan penyesuaian fiskal
yang diperlukan

2. 4.
Melakukan analisis terhadap Menyusun laporan keungan
elemen-elemen yang perlu fiskal
disesuaikan
PENYEBAB PERBEDAAN
Your Text Here
LAPORAN
Modern PowerPoint KEUANGAN
Presentation designed

KOMERSIAL DAN LAPORAN


Your Text Here
KEUANGAN FISKAL
Modern PowerPoint Presentation designed

Your Text Here


Modern PowerPoint Presentation designed
FISKAL
1. Konsep Penghasilan atau Pendapatan
Penghasilan yaitu setiap tambahan
kemampuan ekonomis yang diterima
KOMERSIAL atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang
berasal dari Indonesia maupun dari luar
Dalam SAK No. 23 Penghasilan meliputi Indonesia, yang dapat dipakai untuk
pendapatan (revenue) maupun keuntungan (gain). konsumsi atau untuk menambah
Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat kekayaan Wajib Pajak bersangkutan,
ekonomi selama satu periode akuntansi dalam dengan nama dan dalam bentuk apapun
bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau (UU No.34 Tahun 2008).
penurunan kewajiban yang mengakibatkan
kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
konstribusi penanaman modal.
2. Biaya dan Bukan Biaya

KOMERSIAL

FISKAL
•Beban adalah penurunan manfaat ekonomi
selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus •Pasal 6 Ayat (1) UU PPh, beban yang
keluar atau terjadinya kewajiban yang dapat dikurangkan (deductible expense)
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak adalah biaya untuk mendapatkan, menagih,
menyangkut pembagian kepada penanam modal dan memelihara penghasilan.
(PSAK 1 (2015:12)).
•Biaya diakui apabila terjadi penurunan
•Biaya diakui apabila terjadi penurunan manfaat Pasal 9 Ayat (1) UU PPh, tidak setiap
ekonomis pada masa mendatang sehubungan pengeluaran itu boleh dibebankan sebagai
dengan penurunan aset atau peningkatan biaya.
kewajiban yang dapat diukur dengan modal.
3. Konsep Nilai Persediaan
KOMERSIAL FISKAL

•Penilaian pemakaian persediaan untuk •Penilaian pemakaian persediaan untuk


perhitungan HPP ada tiga yaitu metode Rat-rata perhitungan HPP ada dua yaitu metode rata-
(Average), FIFO (First In First Out), dan LIFO rata (average) atau FIFO (First In First Out).
(Last In First Out).

4. Konsep Penyusutan
KOMERSIAL FISKAL

Metode Penyusutan (PSAK No.16 tentang aset tetap) Metode Penyusutan (Pasal 11 UU No.36 Tahun 2008
• Metode garis lurus tentang Pajak Penghasilan)
•Metode saldo menurun •Metode garis lurus
•Metode jumlah unit •Metode saldo menurun
•Metode saldo menurun berganda
5. Konsep Penyisihan Piutang Tak Tertagih
FISKAL

KOMERSIAL

Mengakui adanya analisis umur piutang Pasal 6 Ayat 1 huruf h undang-Undang


yang memungkinkan menyisihkan PPh mengatur bahwa piutang yang
kerugian piutang yang tidak tertagih nyata-nyata tidak dapat ditagih (dan
meskipun belum ada bukti pendukung memenuhi syarat tertentu) dapat
yang kuat bahwa piutang tersebut tidak dibebankan sebagai pengurang
dapat ditagih, kerugian ini ditaksir penghasilan bruto dalam menghitung
melalui analisis umur piutang. penghasilan kena pajak (sebagai
deductable expense).
Pengertian Koreksi Fiskal

Koreksi Fiskal

Penyesuaian yang dilakukan sebelum menghitung


pajak penghasilan yang diakibatkan adanya
perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) dan Undang-Undang
Perpajakan.
APA SAJA PERBEDAAN PENGAKUAN KOMERSIAL DAN FISKAL ?
Pengakuan penghasilan maupun biaya yang menimbulkan adanya
BEDA TETAP beda tetap tersebut antara lain bahwa dalam akuntansi pajak dikenal
istilah-istilah berikut :

Beda tetap merupakan


Penghasilan Sebagai Obyek Pajak
perbedaan pengakuan
baik penghasilan
Penghasilan Bukan Sebagai Objek Pajak
maupun biaya antara
akuntansi komersial
dengan ketentuan Penghasilan Terkena PPh Final
Undang-Undang PPh
yang sifatnya Biaya Sebagai Pengurang Penghasilan Bruto
permanen.
Biaya Bukan Sebagai Pengurang Penghasilan Bruto
Beda waktu terjadi karena adanya perbedaan waktu dan metode
BEDA WAKTU pengakuan penghasilan dan beban tertentu menurut akuntansi
dengan ketentuan perpajakan dalam :

Perbedaan yang Penyusutan atau Amortisasi


bersifat sementara Akrual dan Rekonsiliasi
karena adanya
ketidaksamaan waktu
pengakuan
penghasilan dan beban
antara peraturan Penilaian Persediaan
perpajakan dengan
Standar Akuntansi
Keuangan (SAK).
Kompensasi Keuangan Fiskal
JENIS KOREKSI FISKAL

POSITIF NEGATIF

Koreksi atau penyesuaian Koreksi atau penyesuaian


yang akan mengakibatkan yang akan mengakibatkan
meningkatnya laba kena menurunnya laba kena
pajak yang pada akhirnya pajak yang pada akhirnya
akan membuat PPh badan akan membuat PPh badan
terutangnya akan terutangnya akan menurun.
meningkat.
TEKNIK REKONSILIASI FISKAL

REKONSILASI
Rekonsiliasi dilakukan dengan menyesuaikan laporan
L/R komersial dengan pendapatan dan beban yang
diperbolehkan menurut ketentuan perpajakan.

Koreksi dilakukan dengan menambahkan atau


mengurangkan jumlah yang dikoreksi dari laba sebelum
pajak.
KOREKSI
KASUS REKONSILIASI
FISKAL
PT. Bayu Electronic
Rekonsiliasi Laba Rugi Fiskal
Tahun 2016
Komersial Penyesuaian Fiskal Fiskal
Penjualan Bruto 45.000.000.000 45.000.000.000
Potongan Penjualan (3.000.000.000) (3.000.000.000)
Retur Penjualan (2.000.000.000) 5b 750.000.000 (1.250.000.000)
Penjualan Neto 40.000.000.000 750.000.000 40.750.000.000
Harga Pokok Penjualan (24.000.000.000) 21.250.000 (23.578.750.000)
Laba Kotor 16.000.000.000 1.171.250.000 17.171.250.000
Biaya Usaha (9.911.500.000) (344.975.000) (10.256.475.000)
Penghasilan neto dari Usa 6.088.500.000 826.275000 6.914.775.000
ha
Penghasilan neto dari luar 51.000.000 5f 9.000.000 60.000.000
usaha
Deviden dari PT. Arwana 82.000.000 4 (82.000.000) -
Deviden dari PT. Oscar 59.940.000 4 (59.940.000) -
Keuntungan penjualan Sa 122.500.000 5f 2.500.000 125.000.000
ham
Keuntungan penjualan gu 48.500.000 4 (48.500.000) -
dang
363.940.000 (178.940.000) 185.000.000
Penghasilan dari Luar Usaha
Jenis Penghasilan dari Komersial Koreksi Fiskal Dasar Hukum
luar Usaha (Penyesuaian Fiscal )

Dividen dari PT. Arwana 51.000.000 5f 7.650.000 58.650.000 UU PPh pasal 4 ayat 1
(Pernyetaan 15%) huruf g

Deviden dari PT. Oscar ( 82.000.000 4 (82.000.000) 0 UU PPh pasal 4 ayat 3


Pernyetaan 30%) huruf f

Keuntungan dari penuala 59.940.000 4 (59.940.000) 0 UU PPh pasal 4 ayat 2


n investasi saham huruf c

Sewa Truk 122.500.000 5f 2.500.000 124.950.000 UU PPh pasal 4 ayat 1


huruf i

Keuntungan Penjualan G 48.500.000 4 (48.500.000) 0 UU PPh pasal 4 ayat 2


udang huruf d

Jumlah 363.940.000 (180.340.000) 183.600.000


Biaya dari Luar Usaha
Jenis Biaya Komersial Koreksi Fiskal Dasar Hukum

Bunga Pinjaman (148.000.000) 0 (148.000.000) UU PPh pasal 6 a


dari bank BNI yat 1 huruf a angk
a3

Rugi selisih Kurs (125.000.000) 0 (125.000.000) UU PPh pasal 6 a


yat 1 huruf e

Jumlah (273.500.000) (273.500.000)


Penghasilan Neto dari luar usaha
Jenis Penghasilan neto Komersial Koreksi Fiskal Dasar hukum
dari luar usaha (penyesuaian fiscal)

Laba cabang pabrik di 52.000.000 5f 8.000.000 60.000.000 UU no 36 tahun 2008


Malaysia pasal 9 ayat 1 huruf h

Rugi cabang pabrik di (187.500.00 5l (187.500.000) 0 KMK 164/KMK.030/2


Vietnam 0) 002 pasal 1 ayat 3

Deviden dari Excelco L 52.000.000 5f 15.000.000 67.000.000 UU no 36 tahun 2008


td pasal 9 ayat 1 huruf h

Jumlah (83.500.000) 127.000.000


•KOMERSIAL
REKONSILIASI TERHADAP HARGA POKOK PENJUALAN

KOMERSIAL :
Pemakaian bahan baku 9.600.000.000
Pemakaian bahan pembantu 3.500.000.000
Gaji dan Upah 6.400.000.000
Penyusutan 1.815.000.000
Beban lain-lain 2.735.000.000
Biaya produksi 24.050.000.000
Barang dalam proses awal 800.000.000
Barang dalam proses akhir (600.000.000)
Harga pokok produksi 24.250.000.000
Barang jadi awal 2.200.000.000
Barang jadi akhir (2.450.000.000)
Harga pokok penjualan 24.000.000.000
KETERANGAN TAMBAHAN
Dalam gaji dan upah termasuk PPh pasal 21 ditanggung perusahaan seju
mlah Rp.325.000.000
Dalam biaya lain-lain termasuk biaya perawatan kendaraan pribadi Karm
an Saleh sebesar Rp.50.000.000
Perusahaan menggunakan metode “harga pokok FIFO atau harga pasar m
ana yang paling rendah” untuk penilaian persediaan bahan baku.

Harga Pokok Harga Pasar

Persediaan Awal 3.500.000.000 3.750.000.000

Persediaan Akhir 3.300.000.000 3.100.000.000


DATA AKTIVA TETAP PABRIK

1 Mesin pabrik 02-05-2010 9.200.000.000 Kelompok 3


2 Mesin diesel 04-10-2008 5.000.000.000 Kelompok 2
3 Generator listrik 01-09-2012 1.800.000.000 Kelompok 1
4 Bangunan pabrik 10-05-2007 12.500.000.000 Permanen
ANALISIS DAN HASIL REKONSILIASI
Rincian Komersial Koreksi Fiskal Fiskal Dasar Hukum
Saldo awal bahan baku 3.500.000.000 3.500.000.000
Pembelian 9.200.000.000 9.200.000.000
Saldo akhir bahan baku (3.100.000.000) 5I 200.000.000 (3.300.000.000) Pasal 10 ayat 6 UU PPH no
36 2008
Pemakaian bahan baku 9.600.000.000 9.400.000.000
Pemakaian bahan pembantu 3.500.000.000 3.500.000.000

Gaji dan upah 6.400.000.000 5c 325.000.000 6.075.000.000 Pasal 6 ayat 1 UU PPH no 3


6 2008
Penyusutan 1.815.000.000 6a (153.750.000) 1.968.750.000 Pasal 11 dan pasal 11A UU
PPH no 36 2008

Biaya lain-lain 2.735.000.000 5a 50.000.000 2.685.000.000 Pasal 9 ayat (1) huruf b UU


no 36 2008 tentang PPH

Biaya produksi 24.050.000.000 23.628.750.000


Barang dalam proses awal 800.000.000 800.000.000

Barang dalam proses akhir (600.000.000) (600.000.000)

Harga pokok produksi 24.250.000.000 23.828.750.000


Barang jadi awal 2.200.000.000 2.200.000.000
Barang jadi akhir (2.450.000.000) (2.450.000.000)
Harga pokok penjualan 24.000.000.000 421.250.000 23.578.750.000
Biaya Usaha
Jenis Biaya Komersial Koreksi Fisikal Fisikal Dasar Hukum

Pengangkutan 925.500.000 0 925.5000.000

Penyusutan 618.000.000 6a (705.125.000) 1.323.125.000 Ps 11 UU PPh

Pemasaran 635.500.000 0 635.500.000

Biaya lain-lain 235.000.000 135.150.000 99.850.000

9.11.500.000 (344.975.000) 10.256.475.000


Biaya Lain-lain

Jenis Biaya Komersil Koreksi Fisikal Fisikal


Jamuan tamu (tidak 35.000.000 5I 35.000.000 0
ada daftar nominatif)
Sumbangan hari 55.000.000 5e 55.000.000 0
kemerdekaan
Jamuan tamu (ada 75.500.000 75.500.000
daftar nominatif)
Biaya Lain-lain
Jenis Biaya Komersil Koreksi Fisikal Fisikal
Sumbangan ke KONI 20.000.000 20.000.000
Denda dan Bunga STP 15..500.000 5h 15.500.000 0
Kursus masak 5.500.000 5a 5.500.000 0
istri komisaris

PBB kantor 3.500.000 3.500.000


Biaya Lain-lain

Jenis Biaya Komersil Koreksi Fisikal Fisikal


Sumbangan karyawan 5.000.000 5c 5.000.000 0
dalam bentuk natura

Pajak masukan alat 500.000 5I 150.000 500.000


tulis kantor
PM sparepart 300.000 150.000
kendaraan dinas
Biaya Lain-lain

Jenis Biaya Komersil Koreksi Fisikal Fisikal


PM sparepart kendaraan
antar jemput
200.000 200.000

Tidak ada bukti 19.000.000 5I 19.000.000 0

235.000.000 135.150.000 99.850.000


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai