Anda di halaman 1dari 14

Andela

Hallimatun Sa’addiah
Biaya Langsung
Biaya langsung sistem pengendalian manajemen (SPM)
mencakup seluruh biaya out-of-pocket biaya moneter
yang dibutuhkan untuk mendesain dan
mengimplementasikan SPM.Beberapa biaya
langsung,seperti biaya pembayaran bonus tunai (berasal
dari kompensasi insentif untuk pengendalian hasil) atau
biaya pemeliharaan staf audit internal (dibutuhkan untuk
memastikan kesesuain dengan keputusan pengendalian
tindakan) secara relatif mudah diidentifikasi.Namun,
biaya lain seperti yang berkaitan dengan waktu yang
digunakan karyawan dalam aktifitas perencanaan dan
penganggaran atau kajian pratindakan hanya dapat
diperkirakan
Biaya Tidak Langsung

Biaya tidak langsung dapat dikurangi


oleh biaya langsung pengendalian yang
disebabkan oleh sejumlah efek samping
yang merugikan,termasuk perubahan
perilaku, gamesmanship,penundaan
pekerjaan, dan perilaku negative, yang
akan kami di bahas selanjutnya.
2. Perubahan Perilaku
1. Perubahan Perilaku Dan Pengendalian Hasil
Perubahan Perilaku Dalam sistem
adalah efek samping pengendalian
yang berhubungan hasil,perubahan perilaku
dengan SPM yang terjadi ketika suatu
umumnya muncul dan organisasi menetapkan
dapat menyebakan perangkat pengukuran
biaya tidak langsung hasil yang tidak sesuai
yang signifikan pada dengan tujuan organisasi
suatu organisasi. yang sesungguhnya.
3. Perubahan perilaku dan pengendalian tindakan
Perubahan perilaku juga dapat disertai
pengendalian tindakan. Satu bentuk perubahan yang
berhubungan dengan pengendalian tundakan terkadang
merujuk sebagai means-ends inversion, yang berarti bahwa
karyawan memerhatikan apa yang mereka lakuakn
(means), tetapi mengabaikan apa yang mereka capai
(ends).
4. Perubahan perilaku dan pengendalian personel/cultural
Perubahan perilaku dapat muncul daru perekrutan
karyawan yang salah satu atau dari pelatihan yang tidak
mencukupi. Budaya yang kuat juga dapat menyebabkan
perubahan ketika norma perilaku yang digunakan oleh
kelompok untuk mengarahkan perilaku para anggotannya,
atau pengukuran yang digunakan untuk memberikan
imbalan kelompok, tidak sesuai dengan yang diinginkan
perusahaan.
5. Gamesmanship
Istilah gamesmanship digunakan untuk
menunjukkan tindakan yang dilakukan oleh
karyawan untuk meningkatkan indikator kinerja
mereka tanpa menghasilkan pengaruh ekonomis
yang positif terhadap perusahaan.

6. Menciptakan sumber daya slack


Slack mencakup konsumsi sumber daya
perusahaan oleh pekerja yang melebihi apa yang
dibutuhkan yaitu konsumsi sumber daya oleh
karyawan yang tidak dapat dibenarkan begitu saja
dalam kontribusinya terhadap tujuan perusahaan.
7. Manipulasi Data
Manipulasi data melibatkan pemalsuan
indicator pengendalian. Manipulasi data terdiri atas
dua bentuk dasar, yaitu pemalsuan dan
manajemen data.

9. Perilaku Negatif
Meski ketika serangkaian pengendalian yang
digunakan didesain dengan baik, pengendalian
tersebut terkadang menyebabkan efek negative
terhadap perilaku, termasuk ketegangan
pekerjaan, konflik, frustrasi, dan perlawanan
Perilaku negatif yang disebabkan oleh pengendalian
hasil

Pengendalian hasil dapat


menyebabkan perilaku negatif. Salah satu
penyebab perilaku negatif muncul dari
kurangnya komitmen karyawan terhadap
target kinerja yang ditetapkan dalam
sistem pengendalian hasil. Sebagian besar
karyawan tidak mengerjakan target yang
mereka anggap terlalu sulit, tidak berarti
tidak dapat dikendalikan, gegabah atau
lalai (dan tentu saja ilegal atau tidak etis).
Perilaku negatif yang ditimbulkan dari
pengendalian tindakan
Sebagian besar orang, khususnya
para tenaga profesional, bereaksi negatif
terhadap penggunaan pengendalian
tindakan. Kajian pratindakan dapat
membuat frustasi jika karyawan yang
ditinjau tidak menganggap tinjauan
tersebut memiliki tujuan yang bermanfaat.
Sunshine Fashion : Penipuan,Pencurian,dan
Perilaku Menyimpang Antar Karayawan
Sunshine Fashion yang bertempat di Shenzen merupakan
sebuah perusahaan Sino-Jepang yang telah berkembang
pesat, berawal dari sebuah pabrik ekspor OEM yang
menghasilkan sweter kasmis menjadi sebuah pengecer
dengan 220 tempat pengecer di seluruh Cina pada tahun
2010, Untuk mengelola operasi pengecerannya, perusahaan
telah membuka kantor regional dan juga kantor cabang
untuk menangani persediaan serta untuk mendukung dan
memantau tempat-tempat pengecernya. Meski demikian,
perilaku menipu antarkaryawan telah merugikan rantai
pengecer hampir sebesar 5% dari hasil penjualan
domestiknya. Implementasi sistem ERP untuk melacak barang
dan jasa telah sedikit-banyak memperbaiki situasi ini.
Tantangan apa yang dihadapi oleh Sunshine dalam
mencoba mengendalikan perilaku menipu antarstaf pada
perusahaan? Pengukuran tambahan apa yang harus
dilakukan manajemen dan bagaimana seharusnya
pengukuran perbaikan diterapkan untuk mencapai target?
Latar Belakang Perusahaan
Sunshine Fashon Co. Ltd. yang bertempat di Shenzhen merupakan
joint venture (usaha patungan) Sino-Jepang yang didirikan pada
tahun 1993. Perusahaan bermula dari sebuah pabrik ekspor OEM
(Original Equipment Manufacturer) yang menghasilkan sweter kasmir
dan kemudian berkembang menjadi sebuah pabrik dan pengecer
yang terintegrasi dengan kegiatan yang mencakup penyumberan
bahan, permintaan, pencelupan, desain, distribusi, pemasaran, dan
pengeceran. Pada tahun 2010, perusahaan memiliki tiga pabrik yang
masing-masing berlokasi di Shenzhen, Shanghai, dan Taiyuan di
provinsi Shanxi; 220 gerai penjualan di mal diseluruh negeri; dan
tenaga kerja lebih dari 1000 orang karyawan.
Sunshine menghasilkan 300.000 potong sweter per tahun untuk
penjualan domestik, yang mendapat margin laba lebih tinggi
dibanding bisnis ekspornya. Dengan perputaran RMB sebesar 150 juta,
penjualan domestik menyumbang lebih dari dua per tiga untuk bisnis
Sunshine. Sunshine berposisi sebagai merek mode modern pada pasar
domestik yang desainnya menjadi faktor penentu bagi penjualan
produk perusahaan. Dengan RMB3.000 per potong, sweter kasmir
produksi Sunshine dianggap sebagai barang mewah di Cina.
Permasalahan
Pada tahun 2008, Sunshine meghadapi masalah penipuan dan
penyimpangan perilaku yang serius oleh karyawan yang diperkirakan
merugikan perusahaan RMB9,3 juta dan RMB10,5 juta, yang berarti
lebih dari 5% dari total penjualan domestik Sunshine. Meski sistem
RFID/ERP Sunshine menginformasikan situasi point-of-sales terbaru
setiap empat jam kepada kantor pusat, manajer yang ingin berbuat
curang memanfaatkan ketidakmampuan kantor pusat untuk
mengendalikan diskon dan persediaan pada tingkat lokal. Kantor
pusat Sunshine bertanggung jawab untuk menetapkan harga dan
menentukan batasan waktu promosi, tetapi batasan waktu ini tidak
terlalu dipatuhi oleh semua manajer cabang. Beberapa manajer
cabang menunda tanggal dimulainya masa promosi tanpa
menginformasikan kepada kantor pusat supaya mereka dapat
menjual sweter dengan harga asli dan mengantungi selisih harga
antara harga jual dan harga diskon, yang disetorkan kekantor pusat.
Manajer cabang lainnya melaporkan tingkat diskon yang lebih tinggi
kepada kantor pusat dibandingkan dengan harga aslinya dan
mengantungi selisihnya. Situasi ini semakin diperparah oleh fakta yang
menunjukkan bahwa situasi pasar di seantero Cina sangat beragam,
dan tiap mal mempunyai kebijakannya sendiri terkait dengan
penetapan waktu promosi penjualan.
Penyelesaian
Untuk memperbaiki situasi ini, Sunshine mulai menentukan target
penjualan untuk manajer cabang setiap bulan Juni berdasarkan
pada lokasi manajer, ukuran luas dan sejarah penjualan dari
tempat pengecer, dan memberikan komisi akhir tahun kepada
manajer cabang yang dapat mencapai target penjualannya. Di
bawah sistem baru, manajer cabang dapat menerima komisi
yang sama tingginya dengan gaji tahunan mereka jika kinerja
penjualannya bagus.
Manajemen Sunshine dijadwalkan segera bertemu untuk
pertemuan penilaian tahunan, dan tindak penipuan serta
penyimpangan perilaku oleh karyawan termasuk dalam agenda
pertemuan. CEO telah menetapkan target untuk mengurangi
perilaku penipuan sampai 2% dari penjualan eceran. Penerapan
sistem ERP memberikan pengendalian yang lebih baik bagi
kantor pusat terhadap operasi ecerannya.
Dilakukan detektor, selektor, efektor, dan komunikator dimana
unsur-unsur tersebut satu sama lain saling berhubungan dan
membentuk suatu proses kerja serta dilakukan pemrograman,
penganggaran, operasi dan akuntansi dan laporan analisis.

Anda mungkin juga menyukai