Anda di halaman 1dari 7

Bahwa etis tidaknya suatu tindakan tidak ada kaitannya sama sekali dengan tujuan

,konsekuensi, atau akibat dari tindakan tersebut. Konsekuensi suatu tindakan tidak boleh menjadi
pertimbangan untuk menilai etis tidaknya suatu tindakan. Suatu perbuatan tidak pernah menjadi
baik karena hasilnya baik. Hasil baik tidak pernah menjadi alasan untuk membenarkan suatu
tindakan, melainkan hanya kita wajib melaksanakan tindakan tersebut dami kewajiban itu
sendiri. Contohnya adalah kisah terkenal robinhood yang merampok kekayaan orang- orang kaya
dan hasilnya dibagikan kerakyat miskin. Tujuan robinhood sangat mulia, yaitu membantu orang
miskin. Namun alasan membantu orang miskin tidak serta- merta membenarkan tindakannya
merampok tersebut.

Untuk memahami lebih lanjut tentang paham deontologi ini, sebaiknya dipahami terlebih dua
konsep penting yang dikemukakan oleh kent, yaitu konsep imperative hypothesis dan imperative
categories. Imperative hypothesis adalah perintah- perintah (ought) yang bersifat khusus yang
harus diikuti jika seseorang mempunyai keinginan yang relevan. Perhatikan contoh contoh
berikut .

 Kalau anda ingin menjadi sarjan akuntansi, anda harus (ought) memasuki Fakultas
Ekonomi jurusan Akuntansi.
 Kalau anda ingin menjadi pemain bola yang berhasil, Anda harus rajin berlatih sepak
bola.
 Kalau anda ingin berhasil dalam studi,anda harus rajin belajar, dan seterusnya.

Dari beberapa contoh diatas jelas sekali bahwa kekuatan yang mengikat dari kata harus
atau wajib bergantung pada keinginan atau tujuan yang relevan. Kalau andan tidak
menginginkan hadsil dari suatu tindakan, Maka anda tidak wajib atau tidak harus melaksanakan
tindakan tersebut. Tindakan yang dilandasi oleh perintah-perintah yang bersifat hipotesis ini
banyak sekali di jumpai dalam kehidupan sehari-hari, namun tindakan-tindakan ini tidak serta-
merta dapat diartikan sebagai kewajiban moral.

Imperative categories adalah kewajiban moral yang mewajibkan kita begitu saja tanpa
syarat apa pun. Dalam hal ini, kewajiban moral bersifat mutlak tanpa ada pengecualian apa pun
dan tanpa dikaitkan dengan keinginan atau tujuan apa pun. Bertens (2004) menyebutnya sebagai
Du sollst (engkau harus begitu saja ). Peschke S.V.D (2003) merumuskan etika kant sebagai “
Bertindaklah sedemikian rupa sehingga prinsip kehendakmu sekaligus dapat menjadi prinsp
pemberian hokum umum. “ Ini berarti bahwa pedoman yang mengatur perilaku molar manusia
harus dapat menjadi hukum universal dan bahwa manusia hendaknya berperilaku sebagaimana ia
menginginkan orang lain juga berperilaku sama.

Kant berpandangan bahwa kewajiban molar harus dilaksanakan demi kewajiban itu
sendiri, bukan karena keinginan untuk memperoleh tujuan kebahagian , bukan juga karena
kewajiban moral itu diperintahkan oleh tuhan ( Allah) . Moralitas hendaknya bersifat otonom dan
harus berpusat pada pengertian manusia berdasarkan akal sehat yang dimiliki manusia itu
sendiri. Dengan kata lain, sebagai kewajiban moral mutlak itu bersifat rasional. Sebagai contoh,
tindakan jujur dapat dikategorikan sebagai kewajiban moral yang bersifat universal, kapan pun
dan dimana pun. Alasan rasionalnya dapat dijelaskan sebagai berikut. Dengan berbagai
keterbatasab fisik manusia, maka untuk dapat hidup aman manusia memperlukan kerja sama dan
hubungan dengan manusia lain. Itulah sebabnya, sejak zaman dahulu manusia selalu ingin hidup
berkelompok sehingga manusia disebut makhluk social. Dalam hidup bermasyarakat diperlukan
landasan kepercayaan tersebut diperlukan kejujuran dari semua anggota kelompok, Bila satu
anggota kelompok bertindak tidak jujur, maka jangan diharapkan anggota kelompok lainnya
akan bertindak jujur. Bila tidak ada kejujuran semua anggota kelompok, jangan harap ada
kepercayaan diantara anggota kelompok tersebut. Bila tidak ada kepercayaan, maka kelompok
masyarakat kita akan dapat terbentuk. Dengan landasan pemikiran rasional seperti ini, satiap
manusia harus menyadari dan menyukai pentingnya tindakan jujur kalau ingin hidup dalam
suatu kelompok. Itulah sebabnya tindakan jujur dapat dimasukkan sebagai kewajiban moral yang
bersifat universal.

Dengan dasar pemikiran yang sama,dapat dijelaskan bahwa beberapa tindakan seperti
membunuh, mencuri,dan beberapa tindakan lainya dapat dikategorikan sebagai imperative
categories, atau keharusan/ kewajiban moral yang bersifat universal dan mutlak.

Walaupun tori ini tidak lagi berkaitan kriteria berkaitan moral dengan tujuan tindakan
sebagai mana teori egoisme dan utilitarianisme, namun tak kuran tori ini juga dapat keritikan
tajam terutama agamawan. Kant mencoba membangun teorinya hanya berlandaskan pemikiran
rasional dengan berangkat dari asumsi bahwa karena manusia bermartabat, maka setiap
perlakuan manusia terhadap manusia lainnya harus dilandasi oleh kewajiban moral universal.

TEORI HAK

Immanuel kant sebenarnya mengajukan dua pemikiran pokok . disamping teori


deontologi dengan imperative categories nya , ia sebenarnya juga mengemukakan apa yang
kemudian di kenal dengan teori hak ( right theory). Menurut teory hak , suatu tindakan atau
perbuatan di anggap baik bila perbuatan atau tindakan tersebut sesuai dengan hak asasi manusia
(HAM). Namun sebagaimana di katakan oleh Bertens (2000), teory hak merupakan suatu aspek
dari teory deontology (teory kewajiban) karena hak tidak dapat di pisahkan dengan kewajiban
bagaikan satu keeping mata uang logam yang sama dengan dua sisi. Bila suatu tindakan
merupakan hak bagi seseorang, maka sebenearnya tindakan yang sama merupakan kewajiban
bagi orang lain . teory hak sebenarnya di dasarkan atas asumsi bahwa manusia mempunyai
martabat dan semua manusia mempunyai martabat yang sama.

Hak asai manusia didasarkan atas beberapa sumber otoritas (Weiss,2006), yaitu: hak
umum (legal right) hak moral atau kemanusiaan (moral,human right), dan hak kontraktual
(contractual right). Hal legal adalah hak yang didasarkan atas system/yurisdiksi hukum suatu
Negara, dimana sumber hukum tertinggi suatu Negara adalah UUD Negara yang bersangkutan.
Contohnya, hak legal warga Negara Amerika Serikat bersumber dari constituation and
declaration of independence dalam bentuk hak untuk hidup, hak kebebasan , hak untuk
memperoleh kebahagiaan , dan hak kebebasan berbicara. Hak moral di hubungkan dengan
pribadi manusia secara individu, atau dalam beberapa kasus dihubungkan dengan kelompok
bukan dengan masyarakat dalam arti luas. Hak moral berkaitan dengan kepentingan individu
sepanjang kepentingan individu itu tidak melanggar hak hak orang lain. Hak kontraktual
mengikat individu yang yang membuat kesepakatan/kontrak bersama dalam wujud hak dan
kewajiban masing masing pihak.

Teory hak atau yang sekarang lebih banyak di kenal dengan prinsip prinsip HAM mulai
banyak mendapat dukungan dari masyarakat dunia termasuk dari perserikatan bangsa bangsa
(PBB). Piagan PBB sendiri merupakan salah satu sumber hukum penting untuk penegakan
HAM. Dalam piagng PBB disebutkan ketentuan umum tentang hak dan kemerdekaan setiap
orang. PBB bahkan telah mendeklarasikan prinsip prinsip HAM universal pada tahun 1948, yang
di kenal dengan nama universal declaration of human right. Diharapkan semua Negara di dunia
dapat menggunakan universal declaration off human right sebagai dasar bagi penegakan HAM
dan pembuatan berbagai UU/peraturan yang berkaitan dengan penegakan HAM. Pada intinya
dalam universal decklaration off human right di atur hak hak kemanusiaan, antara lain mengenai
kehidupan, kebebasan dan keamanan, kebebasan dari penahanan, penangkapan dan persaingan
sewenang sewenang hak memperoleh peradilan umum yang bebas, independen, dan tidak
memihak; kebebasan dalam mengeluarkan pendapat, menganut agama dan menentukan suatu
yang baik atau buruk menurut nuraninya; serta kebebasan untuk berkelompok secara damai.
Dalam piagam ini juga tercakup hak untik kesejahteraan dan keamanan social, hak untuk kerja,
hak untuk memperoleh pendidikan, dan hak untuk berpartisipasi dalam kelompok seni dan
kelompok ilmu pengetahuan (dalam bajar harahap dan nawangsi sutardi,2007).

Indonesia juga telah mempunyai UU tentang hak asasi manusi yang di atur dalam UU No
39 th 1999. Hak warga neraga yang diatur dalam UU ini dalam bajar harahap dan nawangsi
sutardi 2007 antara lain:

a. Hak untuk hidup


b. Hak untuk berkeluarga dan melanjutkan keturunan
c. Hak untuk memperoleh keadilan
d. Hak untuk kebebasan pribadi
e. Hak atas rasa aman
f. Hak atas kesejahteraan
g. Hak untuk turut serta dalam pemerintahan
h. Hak wanita
i. Hak anak
Saat ini bukan hanya pemerintah Negara Negara di dunia (melalui piagam PBB) saja
yang menaruh perhatian pada isu HAM. Perusahaan perusahaan yang multy nasional melintasi
batas batas suatu Negara juga mulai menaruh perhatian pada isu HAM ini. Beberapa prinsip
HAM bagi pengelolaan perusahaan multy nasional (PMN) menurut Weiss(2006) antara lain
sebagau berikut:
a. PMN harus menghormati hak semua orang untuk kehidupan, kebebasan, kemanan,
dan privacy
b. PMN harus menghormati hak semua orang ats persamaan perlindungan huku,
pekerjaan, pilihan jenis pekerjaan, kondisi kerja yang sehat dan nyaman, serta
perlindungan unruk memberrantas pengangguran dan diskriminasi.
c. PMN harus menghormati kebebasa semua orang atas pemikiran , ilmu pengetahuan,
agama, expresi dan pendapat, komunikasi, asosiasi dan organisasi damai, serta
pergerakan di setiap Negara.
d. PMN harus mendukung suatu standar hidup unruk menunjukkan kesehatan serta
kesejahteraan pekerja dan keluarganya.
e.
f. PMN harus memberikan perhatian khusu dan bantuan bagi ibu dan anak.

Pada level perusahaan, teory ham ini banyak di rujuk untuk menilai tindakan manajeman
terhadap karyawannya, apakah karyawannya telah di perlakukkan secara manusiawi sesuai
dengan prinsip prinsip HAM yang brkahu universal atau belum. Pada level pemerintahan dan
kerja sama antara neraga , pihak pihak yang memiliki kepentingan pada penegakan HAM seperti
PBB, para pemerhati HAM, dan organisasi organisasi seperti lembaga swadaya masyarakat
berfungsi sebagai penjaga HAM bagi tindakan setiap pemerintah terhadap warga negaranya,
apakah berbagai kebijakan dan tindakan pemerintahnya telah sesuai dengan prinsip HAM
tersebut.

TEORY KEUTAMAAN (Virtue Theory)

Teory keutamaan sebenarnya telah lahir sejak jaman dahulu yang di dasarkan atas
pemikiran Aris Toteles(384/322 sm) yang sempat tenggelam , tetapi sekarang ini kembali
mendapatkan momentumnya. Berbeda dngan teory teology dan deontology yang keduanya sama
sama menyoroti meralitas perangkat dari suatu tindakan, teory keutamaan berangkat dari
manusianya (bertense, 2000). Teory keutamaan tidak menanyakan tindakan mana yang etis dan
tindakan mana yang tidak etis bila ini dinyatakan pada penganut paham egoisme, maka
jawabannya adalah: suatu tindakan di sebut etis bila mampu memenuhi kepentingan individu,
dan tindakan disebut tidak etis bila tidak mampu memenuhi kepentingan individu yang
bersangkutan. Bila ini dinyatakan kepada para penganut paham utilitarianlisme , maka suatu
tindakan disebut etis bila mampu memberikan manfaat/ kegunaan sebanyak sebanyaknya bagi
nsebanyak kemungkinan anggota masyarakat, dan suatu tindakan disebut tidak etis bila
akibatnya lebih banyak merugikan sebagian besar anggota masyarakat.
Tidak seperti kedua teori yang telah dijelaskan sebelumnya, dasar pemikiran teori
keutamaan sangat berbeda. Teori ini tidak lagi mempertanyakan suatu tindakan, tetapi berangkat
dari pertanyaan mengenai sifat sifat atau karakter yang harus dimiliki oleh seseorang agar bias
disebut sebagai manusia utama, dan sifat sifat dan karakter yang mencerminkan manusia
.dengan demikian, karakter/sifat utama dapat di defenisikan sebagai diposisi sifat/watak yang
telah melekat/dimiliki oleh seseorang dan kemungkinan dia untuk selalu bertingkah laku yang
secara moral dinilai baik.

TEORI ETIKA TEONOM

Sampai disini telah dibahas beberapa teori etika yang berpengaruh, mulai dari tepri etika
egoism dan utilitarianisme (keduannya sering disebut teori teleology,konsekuensi,atau
tujuan),teor kewajibab (deontology), teori hak ,serta teori keutamaan. Walaupun teori teori ini
tampak berbeda karena sudut pandang yang berbeda, namun semuannya mempunyai kesamaan.
Kesamaan tersbut terletak pada kajian aspek moralitas, dimana moralitas hanya dikaji
berdasarkan proses penalaran (akal) manusia tanpa ada yang mengakui atau mengaitkannya
dengan kekuatan terbatas (tuhan). Oleh karena itu, kriteria baik buruknnya perilaku manusia
hanya dikaitkan dengan tujuan kebahagian/kenikmatan yang bersifat duniawi. Dalam teori
etikanya, walaupun kant mencoba mengungkapkan bahwa ada kewajiban moral yang bersifat
mutlak, namun iya mengatakan bahwa manusia harus mengikuti kewajiban moral tersebut demi
kewajiban itu sendiri,bukan karena adanya tujuan, apalagi ikatan dengan hal hal yang bersifat
ilahi.
Peschke S.V.D.(2003) Mengeritik berbagai paham/aliran teori etika yang telah ada
terutama yang telah diungkapkan oleh para pemikir/etikawaman barat seperti diungkapkan
sebelumnnya. Keterbatasan teori teori yang ada adalah mereka tidak mengakui adanya kekuatan
tak terbatas (tuhan) yang ada dibelakang semua hakikat keberadaan alam semesta ini. Oleh
karena itu, mereka keliru menafsirkan tujuan hidup manusia hanya untuk memperoleh
kebahagian/kenikmatan yang bersifat duniawi saja.
Sebagai mana diakui oleh semua penganut agama didunia bahwa ada tujuan tertinggi
(tujuan akhir) yang dicapai umat manusia selain tujuan yang bersifat duniawi, yaitu untuk
memperoleh kebahagian surgawi , kebahagian rohaniah yang melampaui semua hal yang bersifat
duniawi. Sebenarnya setiap agama mempunyai fisafat etika yang hamper sama. Salah satunya
adalah teori etika teonom yang dilandasi oleh filsafat Kristen. Teori ini mengatakan bahwa
karakter moral manusia ditentukan secara hakaki oleh kesesuaian hubungannya dengan
kehendak allah, perilaku manusia secara moral dianggap baik jika sepadan dengan kehendak
allah dan perilalku manusia dianggap baik bila tidak mengikuti aturan aturan/perintah allah
sebagaimana telah dituangkan dalam kitap suci.
Ada empat persamaan fundamental filsafat etika semua agama yaitu:
a. Semua agama mengakui bahwa umat manusia memiliki tujuan tertinggi selaian
tujuan hidup didunia. Hindu menyebutnya moksa, budha menyebutnya nirwana,
islam menyebutnya akhirat, dan Kristen menyebutnya surga. Apa pun sebetulnya,
berarti semua mengakui adanya eksistensi non duniawi yang menjadi tujan akhir
umat manusia.
b. Semua agama mengakui adanya tuhan dan semua agama mengakui adanya
kekuatan tak terbatas yang mengatur alam raya ini.
c. Etika bukan saja diperlukan untuk mengatur perilaku hidup manusia didunia,
tetapi juga sebagai salah satu syarat mutlak untuk mencapai tujaun akhir (tujuan
tertinggi) umat manusia dan ini adalah yang terpenting.
d. Semua agama mempunyai ajaran moral etika yang bersumber dari kitap suci
masing masing. Ada oerinsip prinsip etika yang bersifat universal dan bersifat
mutlak yang dijumpai disemua agama, tetapi ada juga yang bersifat spesifik
/berbeda dan hanya ada pada agama tertentu saja.

Setiap teori etika yang memperkenalkan konsep kewajiban tak bersyarata


diperlukan untuk mencapai tujuan tertinggi yanag bersifat mutlak. Kelemahan
teori etika kant terletak pada pengabaian adanya tujuan mutlak ,tujuan tertinggi
yanag harus dicapai umat manusia walaupun iya memperkenalkan etika
kewajibana mutlak. Bila pemikiran etika hanya dikaitkan dengan tujuan manusia
yang berorientasi duniawi yang bersifat terbatas, maka akan tanmpak bahwa
ajakan moral/etika tersebut akan selalu bersifat. Ini logis karena hukum duniawi
selalu didasarkan atas dua sisi kekuatan ekstrem yang berlawana, misalnya : ada
kekuatan positif dan negative, kekuatan yin dan yang, gelap dan terang, baik dan
jahat, hitam dan putih, indah dan jelek, dan sebagainya. Semua kehidupan
duniawi dipengaruhi olleh dua akekuatan, ini. Molaritas dikatakan bersifat
mutlak hanya bila moralitas itu dikaitkan dengan tujuan tertinggi umat manusia,
segala sesuatu yang bersifat mutlak tidak dapat diperdebatkan dengan pendekatan
rasional karena semua yang bersifat mutlak melampau tingkat kecerdasan rasional
yang dimiliki manusia.
Terlepas dari apakah manuasia mengakuiatau tidak mengakui adanya
tuhan, setiap manusia telah diberikan tuhan potensi kecerdasan tak terbatas
( kecerdasan hati nurani, intuisi, kecerdasan, spiritual,atau apapun sebutan
lainnya) yang melampui kecerdasan rasional. Tujan tertinggi umat manausia
hanya dapat dicapai bila potensi kecerdasan tak terbatas ini dimanfatkan

Anda mungkin juga menyukai