Anda di halaman 1dari 8

Nama: Rizky tama yudhy ananda

Npm: 185310864

Kelas : H akuntansi S1

SOAL

PT Hanya Mimpi selama tahun 2020 mempunyai data sebagai berikut:

Sediaam produk dalam proses awal sebanyak 10 unit dengan tingkat penyelesaian BBB
100%, BTKL 50%, dan BOP 50%. Sediaan produk dalam proses akhir dianggarkan dengan
tingkat penyelesaian BBB 100%, BTKL 50%, BOP 50%. Harga pokok standar per unit produk
sebesar Rp4.100, terdiri atas: biaya bahan baku (BBB) Rp1.000, biaya tenaga kerja langsung
(BTKL) Rp1.100, dan biaya overhead pabrik Rp2.000. Sediaan produk jadi awal tahun 2020
sebanyak 200 unit. Jualan dianggarkan setahun 2.200 unit @Rp5.350. Manajemen menetapkan
tingkat putaraan sediaan produk jadi (TPSP) 14.66667 kali, dan tingkat putaran sediaan produk
dalam proses (TPSPDP) 225,09804 kali. Perhitungan unit ekuivalen produk menggunakan
metode masuk pertama keluar pertama (MPKP). Kapasitas normal dicapai pada tingkat kapasitas
tercapai sekarang ini. Berdasarkan data tersebut diminta:

a. Hitung & Buatlah anggaran laba rugi (seperti Hal.263)

JAWABAN
Penyusunan anggaran persediaan produk digunakan data PT. Hanya Mimpi selama 2020
sebagai berikut:
Sediaan produk dalam proses awal terdiri atas :
BBB = 10 unit x 100% x Rp 1.000 = Rp 10.000
BTKL = 10 unit x 50% x Rp 1.100 = Rp 5.500
BOP = 10 unit x 50% x Rp 2.000 = Rp 10.000+
= Rp 25.500
Kesedian produk jadi awal tahun 2020 sebanyak 200 unit @ Rp 4.100 = Rp 820.000 harga pokok
standar produksi per unit sebagai berikut:

Biaya bahan baku (BBB) Rp 1.000


Biaya tenaga kerja lansung (BTKL) Rp 1.100
Biaya overhead pabrik (BOP) Rp 2.000+
Rp 4.100
Dari soal dan data tersebut dapat dibuat angaran laba rugi tahun 2020 yang belum
lengkap seperti tabel 1-1

Anggaran laba rugi

Tahun berakhir 31 Desember 2020

Jualan 2.200 unit @ Rp 5.530 Rp 12.166.000


Biaya bahan baku (BBB) Rp ?
Biaya tenaga kerja lansung (BTKL) Rp ?
Biaya overhead pabrik (BOP) Rp ? +
Biaya pabrik ? unit Rp ?
Sediaan produk dalam proses awal 10 unit Rp. 25.500+
Biaya produksi ? unit Rp ?
Sediaan produk dalam proses akhir ? unit Rp ? -
Harga pokok produk jadi ? unit @ Rp 4.100 Rp ?
Sediaan produk jadi awal 200 unit @ Rp 4.100 Rp 820. 000 +
Produk siap jual ? unit @ Rp 4.100 Rp ?
Sediaan produk jadi akhir ? unit @ Rp 4.100 Rp ? -
Harga pokok jualan 2.200 unit @ Rp 4.100 Rp 9.020.000
Laba kotor Rp 3.146.000
Menentukan unit kesediaan produk jadi akhir atau berapa rupiah sediaan produk jadi
akhir yang dianggarkan dengan rumus.
SPJX = Ket : SPJX = sediaan produk jadi akhir
J = jualan = hasil penjualan
SPJA =sediaan produksi jadi awal
TPSPJ = tingkat putaran sediaan produksi jadi
Dengan demikian, sediaan produk jadi akhir (SPJX) dianggarkan dapat dihitung sebagai berikut

SPJX = 2.200 x 2 – 200 unit


14.66667
= (150x2) - 200
=100 unit
Berarti sediaan produk jadi akhir dianggarkan adalah 100 unit @ Rp 4.100 = Rp 410.000
dan perhitungan anggaran sediaan produksi jadi akhir tersebut, maka anggaran laba rugi dapat
dilengkapi seperti Table 1-2.

PT hanya mimpi
Anggaran laba rugi
Tahun berakhir 31 Desember 2020
Jualan 2.200 unit @ Rp 5.530 Rp 12.166.000
Biaya bahan baku (BBB) Rp ?
Biaya tenaga kerja lansung (BTKL) Rp ?
Biaya overhead pabrik (BOP) Rp ? +
Biaya pabrik ? unit Rp ?
Sediaan produk dalam proses awal 10 unit Rp. 25.500+
Biaya produksi ? unit Rp ?
Sediaan produk dalam proses akhir ? unit Rp ? -
Harga pokok produk jadi 2.100 unit @ Rp 4.100 Rp 8.610.000
Sediaan produk jadi awal 200 unit @ Rp 4.100 Rp 820. 000 +
Produk siap jual 2.300 unit @ Rp 4.100 Rp 9.430.000
Sediaan produk jadi akhir 100 unit @ Rp 4.100 Rp 410.000 -
Harga pokok jualan 2.200 unit @ Rp 4.100 Rp 9.020.000
Laba kotor Rp 3.146.000
Lalu menentukan sediaan produk dalam proses akhir dengan rumus.

SPDPX = x 2- SPDPA
SPDPX = sediaan produk dalam akhir
HPPJ = harga pokok produk jadi
TPSDP = tingkat putaran sediaan pokok dalam proses
SPDPA = sediaan produk dalam proses awal

a. Hitung & Buatlah anggaran laba rugi (seperti Hal.263)

JAWABAN
Penyusunan anggaran persediaan produk digunakan data PT. Hanya Mimpi selama 2020
sebagai berikut:
Sediaan produk dalam proses awal terdiri atas :
BBB = 10 unit x 100% x Rp 1.000 = Rp 10.000
BTKL = 10 unit x 50% x Rp 1.100 = Rp 5.500
BOP = 10 unit x 50% x Rp 2.000 = Rp 10.000+
= Rp 25.500

Kesedian produk jadi awal tahun 2020 sebanyak 200 unit @ Rp 4.100 = Rp 820.000 harga pokok
standar produksi per unit sebagai berikut:

Biaya bahan baku (BBB) Rp 1.000


Biaya tenaga kerja lansung (BTKL) Rp 1.100
Biaya overhead pabrik (BOP) Rp 2.000+
Rp 4.100
Dari soal dan data tersebut dapat dibuat angaran laba rugi tahun 2020 yang belum
lengkap seperti tabel 1-1

Anggaran laba rugi

Tahun berakhir 31 Desember 2020

Jualan 2.200 unit @ Rp 5.530 Rp 12.166.000


Biaya bahan baku (BBB) Rp ?
Biaya tenaga kerja lansung (BTKL) Rp ?
Biaya overhead pabrik (BOP) Rp ? +
Biaya pabrik ? unit Rp ?
Sediaan produk dalam proses awal 10 unit Rp. 25.500+
Biaya produksi ? unit Rp ?
Sediaan produk dalam proses akhir ? unit Rp ? -
Harga pokok produk jadi ? unit @ Rp 4.100 Rp ?
Sediaan produk jadi awal 200 unit @ Rp 4.100 Rp 820. 000 +
Produk siap jual ? unit @ Rp 4.100 Rp ?
Sediaan produk jadi akhir ? unit @ Rp 4.100 Rp ? -
Harga pokok jualan 2.200 unit @ Rp 4.100 Rp 9.020.000
Laba kotor Rp 3.146.000

Menentukan unit kesediaan produk jadi akhir atau berapa rupiah sediaan produk jadi
akhir yang dianggarkan dengan rumus.
SPJX = Ket : SPJX = sediaan produk jadi akhir
J = jualan = hasil penjualan
SPJA =sediaan produksi jadi awal
TPSPJ = tingkat putaran sediaan produksi jadi
Dengan demikian, sediaan produk jadi akhir (SPJX) dianggarkan dapat dihitung sebagai berikut

SPJX = 2.200 x 2 – 200 unit


14.66667
= (150x2) - 200
=100 unit
Berarti sediaan produk jadi akhir dianggarkan adalah 100 unit @ Rp 4.100 = Rp 410.000
dan perhitungan anggaran sediaan produksi jadi akhir tersebut, maka anggaran laba rugi dapat
dilengkapi seperti Table 1-2.

PT hanya mimpi
Anggaran laba rugi
Tahun berakhir 31 Desember 2020
Jualan 2.200 unit @ Rp 5.530 Rp 12.166.000
Biaya bahan baku (BBB) Rp ?
Biaya tenaga kerja lansung (BTKL) Rp ?
Biaya overhead pabrik (BOP) Rp ? +
Biaya pabrik ? unit Rp ?
Sediaan produk dalam proses awal 10 unit Rp. 25.500+
Biaya produksi ? unit Rp ?
Sediaan produk dalam proses akhir ? unit Rp ? -
Harga pokok produk jadi 2.100 unit @ Rp 4.100 Rp 8.610.000
Sediaan produk jadi awal 200 unit @ Rp 4.100 Rp 820. 000 +
Produk siap jual 2.300 unit @ Rp 4.100 Rp 9.430.000
Sediaan produk jadi akhir 100 unit @ Rp 4.100 Rp 410.000 -
Harga pokok jualan 2.200 unit @ Rp 4.100 Rp 9.020.000
Laba kotor Rp 3.146.000

Lalu menentukan sediaan produk dalam proses akhir dengan rumus.

SPDPX = HTTPJ x 2 - SPDPA

TPSPDP
KET :
SPDPX = sediaan produk dalam proses akhir
HPPJ = hatga pokok roduksi jadi
TPSPDP = tingkat putaran sediaa produk dalam proses
SPDPA = sediaan produk dalam proses awal

Denga demikian sediaan produk dalam proses akhir (SPPDPX) dianggarkan tahun 2020
dapat dihitung sebagai berikut.

SPDPX = 8.160.000 × 2 − 𝑅𝑝 25.500 = 𝑅𝑝 51.000


225,09804

Sediaan produk dalam pross akhir sebesar Rp. 51.000 dianggarkan 20 unit (dari kunci
jawaban) dengan tingkat penyelesaian BBB 100%, BTKL 50%, BOP 50% dengan metode masuk
pertama keluar pertama (MPKP) dapat dihitung unit ekuivalen sebagai berikut.
BBB = 2.100 unit + (20 unit x 100%) – (10 unit x 100%) = 2.110 unit
BTKL = 2.100 unit + (20 unit x 50%) – (10 unit x 50%) = 2.105 unit
BOP = 2.100 unit + (20 unit x 50%) – (10 unit x 50%) = 2.105 unit

Dengan demikian biaya pabrik pada table 1-3 berjumlah Rp 8.635.500 dapat dirincikan
dengan perhitungan sebagai berikut.

Biaya bahan baku (BBB) 2.110 unit x Rp 1,000 = Rp 2.110.000


Biaya tenaga kerja lansung (BTKL) 2.105 unit x Rp 1.100 = Rp 2.315.000
Biaya overhead pabrik (BOP) 2.105 unit x Rp 2.000 = Rp 4.210.000
Biaya pabrik = Rp 8.635.500

Kemudian dapatlah diselesaikan anggaran laba rugi PT Hanya mimpi tahun 2020 seperti
table 1-3.
Tabel 1-3 Anggaran Laba Rugi yang Diselesaikan

PT hanya mimpi
Anggaran laba rugi
Tahun berakhir 31 Desember 2020
Jualan 2.200 unit @ Rp 5.530 Rp 12.166.000
Biaya bahan baku (BBB) Rp 2.110.000
Biaya tenaga kerja lansung (BTKL) Rp 2.315.500
Biaya overhead pabrik (BOP) Rp 4.210.000 +
Biaya pabrik 2.110 unit Rp 8.635.500
Sediaan produk dalam proses awal 10 unit Rp. 25.500+
Biaya produksi 2.120 unit Rp 8.661.000
Sediaan produk dalam proses akhir 20 unit Rp 51.000 -
Harga pokok produk jadi 2.100 unit @ Rp 4.100 Rp 8.610.000
Sediaan produk jadi awal 200 unit @ Rp 4.100 Rp 820. 000 +
Produk siap jual 2.300 unit @ Rp 4.100 Rp 9.430.000
Sediaan produk jadi akhir 100 unit @ Rp 4.100 Rp 410.000 -
Harga pokok jualan 2.200 unit @ Rp 4.100 Rp 9.020.000
Laba kotor Rp 3.146.000

Anda mungkin juga menyukai