MODUL PERKULIAHAN
P32215003 -
Kecurangan
Pelaporan
Keuangan
Expense & Liability
Financial Statement
Fraud Scheme
(bagian 1)
Abstrak Sub-CPMK 1
06
Anna Christin Silaban SE Ak MM
FEB Akuntansi
Expense and Liability Schemes
Tujuan dari penghilangan liabilities untuk expenses yang timbul adalah salah satu tehnik
lain yang umum dilakukan perusahaan untuk menampilkan keuangan yang lebih kuat.
Fraud jenis ini agak sulit dideteksi karena transaksi ini tidak ada dalam pembukuan. Untuk
itu dibutuhkan pendekatan yang berbeda bagi auditor dan investigators.
Dalam banyak kasus, kesengajaan untuk tidak membukukan accrual expenses
merupakan modus timing difference (skema perbedaan waktu) karena expense ini pada
akhirya akan dibukukan ketika memasuki tanggal jatuh tempo dan dilakukan pembayaran.
Tetapi dengan modus menunda pembukuan expenses sampai dengan future period
mengakibatkan profit pada current period lebih baik, dan inilah sebenarnya yang
diinginkan oleh perusahaan.
Contoh fraud ini terjadi pada Symbol Technologies, Inc. Symbol yang membayar bonus
karyawan pada kuartal pertama tahun 2000. Perusahaan tidak membukukan accrual
expense sebesar $3,5 million sehingga net income perusahaan menunjukkan kenaikan
7,5 % pada kurtal pertama. Akibat fraud ini SEC memberikan sanksi pada Symbol
technologies Inc.
Accounts Payable
Liability yang paling umum untuk tidak dilaporkan dalam rangka meningkatkan balance
sheet adalah accounts payable. Auditors dapat melakukan penelusuran untuk
unrecorded accounts payable dengan menganalisa disbursements yang terjadi setelah
akhir tahun. Dokumen pendukung yang dapat dicari adalah bukti bahwa ada penerimaan
barang/jasa sebelum akhir tahun karena apabila penerimaan ini ada maka seharusnya
perusahaan harus melakukan pembukuan accrual liabilities pada balance sheet pada
akhir tahun.
Beberapa tehnik yang digunakan untuk menghilangkan accounts payable dari balance
sheet adalah sebagai berikut :
▪ Hiding invoices for goods and services received prior to year‐end from the auditor and
waiting until after the audit is completed to pay the vendors
▪ Making arrangements with vendors to delay payment until after the auditors have
completed the audit
▪ Making arrangements with vendors to delay invoicing the company until well after the
end of the year
▪ Arranging for undisclosed fi nancing of vendor payables, so that vendors receive
Compensated Absences
Kompensasi ketidakhadiran mencakup pembayaran oleh pemberi kerja untuk cuti, sakit,
liburan, atau aktivitas personal lainnya. Para karyawan seringkali mendapatkan
ketidakhadiran yang dibayarkan berdasarkan waktu bekerja. Umunya , semakin lama
karyawan bekerja untuk suatu perusahaan, waktu cuti menjadi semakin panjang atau
waktu izin sakit menjadi lebih longgar. Pada akhir periode akuntansi, perusahaan
mempunyai kewajiban untuk kompensasi ketidakhadiran yang diberikan, tetapi tidak
digunakan. Prinsip penandingan atau pengaitan mengharuskan bahwa estimasi jumlah
yang dihasilkan dibebankan terhadap pendapatan sekarang atau kewajiban yang
dibentuk sebesar jumlah tersebut.
Dari kasus Qwest Communications terdapat satu modus fraud yaitu membukukan
pengurangan liability dari compensated absences of employees (i.e., vacation or holiday
leave).
Dalam peraturan ASC 710‐10‐25 of U.S. GAAP, liability harus dibukukan sebagai accrual
untuk compensated absences (e.g., vacation or sick pay) jika kondisi berikut ditemukan :
1. The employer’s obligation is attributable to employees’ services already rendered
2. The obligation relates to rights that either:
a. Vest—those rights for which the employer has an obligation to make payment
even if an employee terminates; thus, they are not contingent on an
employee’s future service
b. Accumulate—those rights that are earned and when unused may be carried
forward to one or more periods subsequent to that in which they are earned
( although the amount an employee can carry forward may be limited)
Dasar accrual untuk accumulating atau vesting benefits adalah karena karyawan telah
memberikan jasanya kepada perusahaan. Perbedaan antara benefit vested dan
accumulated (nonvested) benefits adalah bahwa vested benefits akan dibayar tunai ketika
karyawan akan berhenti dari perusahaan. Accumulated benefits akan diteruskan ke tahun
yang akan datang, tetapi tidak akan dibayar dalam bentuk tunai pada saat karyawan
berhenti kerja.
Contigent Liabilities
Ketentuan PSAK 57 (IAS 37) mengatur tentang pengakuan dan pengukuran provisi,
kewajiban kontinjensi dan aset Provision kewajiban kontinjensi dan aset Contingent
liabilities
Ketentuan mengenai Contigencies ada pada ASC 450 dan IFRS pada IAS 37, Provisions,
Contingent Liabilities and Contingent Assets.
Contingencies dapat diklasifikasikan sebagai gain or loss contingencies.
Pada U.S. GAAP, loss contingencies dapat timbul dari hal berikut ini:
1. adanya liability
2. An impairment of an asset
Liability harus dibukukan sebagai contingent loss bila memenuhi ketiga kriteria ini:
1. adanya suatu kejadian yang terjadi sebelum tanggal balance sheet.
2. Tingkat kemungkinan terjadinya adalah probable (i.e., likely) dimana suatu loss
akan terjadi.
3. Ada dasar yang kuat untuk menghitung estimasi loss.
Dari uraian diatas maka jelas diketahui bahwa penentuan tingkat keterjadian
memerlukan judgment yang benar. Untuk itu bisa digunakan tenaga ahli seperti legal
counsel untuk menghitung estimasi dari contigent liability.
Estimasi yang hanya berdasarkan informasi internal dimana perusahaan sebelumnya
tidak memiliki pengalaman tentang hal tersebut perlu dicurigai kemungkinan adanya
manipulasi.
Financial statement fraud risk dapat terjadi ketika perusahaan berusaha menghindari
pembukuan walaupun kriteria pengakuan contigent telah terpenuhi. Untuk mendeteksi
kasus seperti ini biasanya sulit. Jenis-jenis liabilities ini biasanya hanya diketahui
diseputaran senior members of management dan yang lainnya dalam perusahaann.
Eksistensi dari kasus ini dapat ditemukan pada dokumentasi perusahaan dengan pihak
ketiga yang terkait dengan liabilities tersebut. Tetapi biasanya hanya sebatas e-mail
massages.
Accrued Compensation
Modus manipulasi lain dengan timing scheme adalah liability yang terkait kompensasi
kepada karyawan misalnya accrual liabilities untuk bonus atau incentives lain dalam satu
periode yang baru akan dibayar pada periode yang akan datang.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya tidak semua financial reporting frauds melibatkan
overstatement of earnings. Beberapa fraud dapat juga dilakukan untuk mendapatkan
understatement of earnings sebagai cara untuk antisipasi suatu masa diperiode yang
akan datang yang mungkin situasi keuangannya kurang baik sehingga untuk
mengantisipasi hal tersebut perlu dibuat suatu cadangan untuk masa yang akan datang.
Seperti cadangan yang dibentuk sebagai cookie jar, maka cadangan juga bisa berbentuk
liability accounts.
Daftar Pustaka