Aktivitas investasi dalam hal ini merupakan aktivitas yang berkaitan dengan kepemilikan sekuritas yang diterbitkan oleh entitas lainnya, yang
dapat berupa surat berharga (sekuritas) atau aktiva lain yang tidak digunakan secara langsung dalam kegiatan produktif perusahaan. Investasi
dalam efek berhubungan dengan siklus penerimaan kas (penjualan efek, penerimaan bunga dan dividen) dan siklus pembayaran (pembelian
efek)
• Banyak perusahaan yang menanamkan dananya dalam sekuritas seperti:
• Sertifikat deposito
• Sertifikat Bank Indonesia
• Reksa dana
• Saham preferen dan saham biasa
• Obligasi Pemerintah (SUN) dan Obligasi perusahaan
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
Pertimbangan Perencanaan Audit
ISA 330.3 Tujuan auditor adalah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang resiko (salah saji material) yang dinilai, dengan
merancang dan mengimplementasi tanggapan yang tepat terhadap resiko tersebut
RENCANA AUDIT
• Berisi tanggapan menyeluruh atas resiko yang diidentifikasi pada tingkat laporena keuangan
• Menangani area laporan keuangan yang material
•
• Berisi sifat luasnya dan penjadwalan prosedur audit spesifik untuk menanggapi resiko salah saji material pada tingkat asersi
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
MATERIALITAS
Dalam ISA 320, Dalam melakukan audit atas laporan keuangan, tujuan keseluruhan auditor harus memperoleh keyakinan memadai bahwa
laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari salah saji material, baik karena kecurangan atau kesalahan, sehingga memungkinkan auditor
untuk menyatakan pendapat atas apakah laporan keuangan disusun, dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku. Dalam hal investasi, sekuritas yang ditahan sebagai investasi jangka pendek dapat bersifat material bagi solvensi jangka
pendek suatu entitas, tetapi laba dari sekuritas semacam ini jarang bersifat signifikan bagi hasi operasi entitas di luar sektor jasa keuangan.
Sekuritas yang dimiliki perusahaan sebagai investasi jangka panjang mungkin material, baik bagi neraca maupun laporan rugi – laba, tergantung
pada perusahaan yang bersangkutan.
Inherent Risk
Risiko inheren untuk investasi dipengaruhi oleh banyak faktor dan volume transaksi investasi umumnya cukup rendah. Akan tetapi, sekuritas
merupakan aktiva yang mudah untuk dicuri, dan akuntansi untuk investasi tersebut dapat menjadi rumit.
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
Control Risk
Pemahaman atas beberapa faktor lingkungan pengendalian adalah relevan bagi audit atas siklus investasi. Sebagai contoh, wewenang dan
tanggung jawab atas transaksi investasi harus ditetapkan pada pejabat perusahaan seperti bendahara. Orang yang diberi kewenangan harus
memiliki : integritas yang tidak diragukan, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan sebagai orang yang diberi tugas untuk
melaksanakan transaksi, menyadari arti penting pelaksanaan semua prosedur pengendalian yang ditetapkan perusahaan, dan dapat
membantu anggota manajemen dalam membuat penetapan resiko atas investasi – investasi individual.
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
Pengujian Substantif atas Investasi
Pengujian substantif atas siklus investasi dilakukan untuk menguji saldo investasi di neraca dan laporan laba rugi pada saat yang sama. Seperti
dalam kasus setiap siklus yang dijelaskan dalam bab-bab terdahulu, tingkat risiko deteksi yang tepat dan dapat diterima harus ditetapkan untuk
setiap kategori asersi laporan keuangan bagi saldo siklus investasi sebelum pengujian substantif dapat dirancang.
AUDITOR PERLU
– Menilai resiko bawaan dan resiko pengendalian pada tingkat laporan keuangan dan tingkat asersi (untu setiap jenis
transaksi, saldo akun dan pengungkapan)
– Mengembangkan prosedur audit responsif, yakni prosedur audit yg menanggapi resiko yang dinilai
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
Merancang Pengujian Substantif ISA 330.23
• ISA 330.23 : Jika salah saji yang tidak diperkirakan auditor ketika menilai risiko salah saji yang material, didekteksi pada tanggal interim,
auditor wajib mengevaluasi apakah penilaian risiko tersebut dan sifat, waktu, dan luasnya prosedur substantif yang direncanakan untuk
mencakup periode tersisa, harus dimodifikasi.
• Suatu daftar pengujian substantif yang mungkin atas saldo investasi dan tujuan audit spesifik yang berkaitan dengannya disajikan dalam
Gambar 18-2 pada buku Modern Auditing - Boynton. Perhatikan bahwa kategori pengujian rincian saldo memuat jumlah
• kemungkinan pengujian yang terbesar, dan bahwa berbagai pengujian dapat mempermudah pencapaian tingkat risiko deteksi yang
rendah akan dapat diterima yang mungkin diperlukan untuk asersi penilaian atau alokasi dan penyajian serta pengungkapan.
Prosedur Awal
ISA 315.3 Tujuan auditor adalah mengidentifikasi dan menilai salah saji yang material karena kecurangan atau kesalahan, pada tingkat laporan
keuangan dan asersi, melalui pemahaman terhadap entitas dan lingkungannya termasuk pengendalian intern entitas, yang memberikan dasar
untuk merancang dan mengimplementasi tanggapan terhadap resiko (salah saji material ) yang dinilai
Substantive analytical procedures (prosedur analitikal substansi) — sama seperti test of details, sebagai prosedur substantif ia melihat
substansi angka dalam laporan keuangan.
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
Prosedur Analitis
Prosedur analitis untuk saldo investasi mencakup keterkaitan di antara akun-akun spesifik selama periode berjalan dan perbandingan dengan
data tahun sebelumnya, jumlah yang dianggarkan, dan ekspetasi lainnya. Sebagai contoh, persentase saldo investasi jangka pendek dan jangka
panjang terhadap masing-masing aktiva lancar dan total aktiva, serta tingkat pengembalian atas berbagai kelas investasi dapat dibandingkan
dengan ekspektasi atau pengharapan. Ketika melaksanakan prosedur analitis atas laba investasi, adalah penting untuk memahami kebijakan
investasi entitas berkenaan dengan proporsi investasi dalam sekuritas pemerintah, obligasi korporasi, dan sekuritas ekuitas. Auditor harus
mengevaluasi kelayakan laba investasi atas masing-masing kelas investasi secara terpisah, berdasarkan kinerja pasar terakhir. Efektivitas dari
prosedur analitis dapat mengurangi jumlah bukti yang diperlukan dari pengujian substantif lainnya.
Test of details (uji rinci)—sebagai prosedur substantif, test of details ini melihat substansi (misalnya dari satu akun) dengan menganalisis
rincian atau detailnya. Uji ini dipakai untuk mengumpulkan bukti yang memastikan angka laporan keuangan berkenaan dengan asersi, seperti
existence, accuracy, dan valuation.
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
Pengujian Rincian Transaksi
Pengujian rincian transaksi secara khusus akan dapat menjadi efektif sebagai suatu pendekatan audit apabila entitas tersebut mempunyai
volume transaksi yang rendah. Pengujian substantif ini terdiri dari vouching ke masing-masing ayat debet dan kredit dalam berbagai akun
investasi. Sebagai contoh, pendekatan ke akun aktiva dalam transaksi akuisisi dapat divouch ke surat pemberitahuan pialang dan cek-cek yang
dibatalkan. Sementara pendekatan lainnya ke akun investasi atau akun penyesuaian pasar yang bertalian dapat divouch ke dokumentasi yang
memverifikasi kenaikan nilai wajar yang harus diakui dalam akun-akun itu. Kredit yang dibukukan ke akun aktiva dapat divouch ke bank atau
surat pemberitahuan pialang yang memberikan bukti tentang penjualan investasi, atau ke dokumentasi penurunan nilai wajar yang harus
diakui dalam akun-akun itu. Demikian pula, ayat jurnal pada laporan laba-rugi dan akun ekuitas untuk keuntungan dan kerugian yang direalisasi
dan belum direalisasi dapat divouch ke dokumentasi transaksi penjualan atau perubahan nilai wajar yang harus diakui dalam akun-akun ini.
Ayat jurnal untuk pembelian dan penjualan besar investasi dalam jumlah besar seringkali dapat divouch ke otorisasi pada notulen rapat dewan
komisaris.
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
Pengujian Rincian Saldo
Tiga pengujian substantif dalam kategori ini akan dijelaskan dalam subbagian berikut:
a. Memeriksa dan menghitung sekuritas yang ada di tangan
• Pengujian ini biasanya dilaksanakan secara serentak dengan perhitungan auditor atas kas dan instrumen lainnya yang dapat
dinegosiasikan. Dalam melaksanakan pengujian ini, (1) petugas yang menyimpan sekuritas harus hadir sepanjang
perhitungan, (2) suatu tanda terima hrs diperoleh dari petugas tersebut ketika sekuritas dikembalikan, dan (3) semua
sekuritas harus berada di bawah kendali auditor sampai perhitungan selesai.
Laba dari investasi dapat diverifikasi dengan bukti documenter dan dihitung ulang. Dividen atas semua saham yang terdaftar pada bursa saham
dan banyak lainnya termasuk dalam buku catatan divuden yang diterbitkan oleh jasa investasi. Auditor dapat secara independen memverifikasi
pendapatan dividen dengan merujuk pada tanggal pengumuman, jumlah, dan tanggal pembayaran yang diperlihatkan dalam buku catatan itu.
Verifikasi pendapatan dividen biasanya digabungkan ke dalam skedul investasi.
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
Pengujian Rincian Saldo: Estimasi Akuntansi
• Ketika mengaudit investasi, auditor harus menerapkan pertimbangan audit yang signifikan berkenaan dengan evaluasi atas
(1) klasifikasi investasi yang tepat, dan (2) nilai wajar investasi.
• Klasifikasi Investasi yang Tepat Klasifikasi yang perlu diperhatikan :
– Sekuritas yang ditahan-sampai-jatuh tempo, yang dilaporkan pada biaya amortisasi.
– Sekuritas yang diperdagangkan, yang dilaporkan pada nilai wajar, dengan keuntungan dan kerugian
yang belum direalisasi dimasukkan dalam laba.
– Sekuritas yang tersedia untuk dijual, yang dilaporkan pada nilai wajar dengan keuntungan dan kerugian
yang belum direalisasi tidak termasuk dalam laba serta dilaporkan dalam akun ekuitas terpisah.
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
Mengaudit Nilai Wajar Investasi
Jika investasi dicatat pada nilai wajarnya, maka auditor harus mendapatkan bukti yang mendukung nilai wajar itu. Sumber yang umum untuk
mendukung nilai wajar sekuritas adalah harga pasar kutipan yang diperoleh dari publikasi keuangan atau estimasi nilai wajar yang diperoleh
dari pialang-dealer serta sumber pihak ketiga lainnya. Dalam kasus investasi yang dinilai dengan menggunakan model penilaian, auditor tidak
boleh bertindak sebagai penaksir dan tidak diperbolehkan untuk mengganti pertimbangannya dengan pertimbangan manajemen entitas.
Sebaiknya, auditor umumnya harus menilai kelayakan dan ketepatan model itu. Auditor dapat menganggap perlu untuk melibatkan seorang
spesialis dalam menilai estimasi nilai wajar entitas atau model-model yang bertalian.
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
Daftar Pustaka
1. Audit Berbasis ISA (Internasional Standard on Auditing), Theodorus M. Thuanakotta,
Salemba Empat, 2013
2. Audit Kontemporer, Theodorus M. Thuanakotta, Salemba Empat, 2013
3. Standar Akuntansi Keuangan, Institut Akuntan Publik Indonesia (SAK).
4. Undang-undang Akuntan Publik, 2011 (UU AP).
5. Prinsip-prinsip Pengauditan (Internasional Standard on Auditing), Rick Hayes, Philip
Wallage and Hans Gortemaker, Edisi Ketiga, Penerbit Salemba Empat, 2017
6. Jasa Audit dan Assurance Pendekatan Sistematis, William F. Meissier, Steven M.
Glover, Douglas F. Prawitt, Edisi 8 buki 1, Penerbit Salemba Empat, 2014
7. Auditing & Jasa Assurance Pendekatan Integrasi, Alvin A. Arens, Randal J. Elder, Mark
S. Beasley, Edisi Elimabelas Jilid I, Penerbit Erlangga, 2014
8. Boynton, Modern Auditing, Second Edition, 2006
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI
Terima Kasih