POKOK BAHASAN :
Abstract Kompetensi
Definisi Tata Kelola Perusahaan, Peran Mahasiswa mampu memahami tentang
Coporate Governance, Isi Struktur Tata Peran Corporate Governance.
Kelola Perusahaan, Karakteristik Tata
Kelola Perusahaan, Fungsi Tata Kelola
Perusahaan, Tata Kelola Perusahaan
Global.
Dalam rangka meningkatkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik bagi
perusahaan khususnya perusahaan Terbuka yang penerapannya sebelumnya diwajibkan dalam
peraturan, demi mengacu ke pada praktek internasional yang patut diteladani maka melalui
Peraturan Otoritas jasa keuangan Nomor 21/POJK.04/2015 tentang Penerapan Pedoman Tata
Kelola perusahaan terbuka yang berlaku sejak tgl 16 November 2015, semua perusahaan
Terbuka wajib membuat Pedoman tentang Tata Kelola Perusahaan sesuai dengan peraturan
yang berlaku di Indonesia. Sejak Peraturan tentang Tata kelola perusahaan berlaku di Indonesia,
isu ini sering dibicarakan dan diskusikan di Indonesia, terutama sejak era reformasi, substansi
dari tema ini adalah terkelolanya manajemen perusahaan secara fair, independen, transparansi,
akuntabilitas dan dan wajar.
Sejak terjadinya era reformasi banyak orang meyakini bahwa manajemen birokrasi dan
pengelolaan perusahaan dan organisasi di zaman orde baru jauh dari sifat-sifat good corporate
governance.Bahkan penulis meyakini hal tersebut juga menjadi penyakit kronis sampai saat ini,
walaupun banyak orang yang sudah sadar bahwa hal itu harus diperbaiki.Bahkan kasus krisis
financial di Amerika Serikatpun bagian dari krisis dalam pengelolaan organisasi yang sudah
kronik. Seiring dengan berkembang pesatnya ekonomi syariah, maka diyakini ekonomi syariah
merupakan sistem ekonomi yang paling terbuka dalam penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan di atas.
Kita sering mendengar banyak perusahaan yang terpuruk karena tata pemerintahan
sebuah perusahaan tersebut tidak baik sehingga banyak fraud ataupraktik korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN) yang terjadi, sehingga terjadinya krisis ekonomi dan krisis kepercayaan para
investor, yang mengakibatkantidak ada investor yang mau membeli saham perusahaan tersebut.
artinya,bisa dikatakan jika perusahaan tersebut tidak menerapkan Tata Kelola Perusahaam
dengan baik. Oleh karena itu, undang-undang ini menjadi acuan awal dalam penjabaran dan
penciptaan Tata Kelola Perusahaan di berbagai negara.Tata Kelola Perusahaan dimaksudkan
agar bisa meminimalisir praktek-prakter kecurangan.
Peran Hak dan kewajiban dari setiap struktur tata kelola perusahaan di atas, akan berbeda-
beda sesuai dengan fungsi dan peran, tingkatan, dan luasnya wewenang yang diberikan. Peran
RUPS merupakan posisi yang tertinggi untuk menetapkan berbagai hal kebawah struktur Tata
kelola perusahaan. Seluruh peran, wewenang dan tangungg jawab dari semua struktur tata
kelola perusahaan, akan dituangkan dalam suatu Pedoman Tata Kelola perusahaan masing-
masing (Good Corporate Governance/GOCG).
Struktur Kepemilikan
Struktur kepemilikan merupakan aspek penting dari tata kelola perusahaan yang
menentukan sifat dan luas mekanisme internal dan mekanisme eksternal yang diperlukan untuk
melindungi investor dan meminimalkan biaya agensi.
Tata kelola perusahaan adalah konsep yang luas yang terdiri dari seperangkat
mekanisme eksternal dan internal yang dirancang untuk menyelaraskan kepentingan
manajemen dengan pemegang saham dan untuk memastikan kepatuhan terhadap hukum,
peraturan, dan standar yang berlaku. Tata kelola perusahaan memegang peranan penting dalam
meningkatkan kepercayaan investor terhadap laporan keuangan dan pasar modal dengan
befokus pada tiga faktor kelembagaan :
1. Struktur kepemilikan
2. Sistem hukum
3. Pasar modal
Pasar Modal
Pasar Modal adalah sarana dimana sumber keuangan yang langka dialokasikan dan
akses ke investasi global difasilitasi. Pasar modal menyediakan forum pertukaran global untuk
mencantumkan perusahaan publik.
Pasar modal memfasilitasi proses investasi melalui alokasi modal yang lebih efisien,
dengan meneliti manajemen dan mitigasi kendala keuangan.
Tujuh karakteristik dan atribut kelola perusahaan yang paling mungkin dikaitkan dengan
kecurangan laporan keuangan adalah :
1. Agresivitas
2. Peluang
3. Kohesi
4. Gamermanship
5. Loyalitas
6. Percaya
7. Kontrol Ketidakefektifan
Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan diberikan kepada dewan direksi dengan tugas fidusia untuk
mengawasi penyelarasan fungsi manajerial dengan kepentingan terbaik perusahaan dan
pemegang sahamnya. Efektivitas fungsi pengawasan tergantung pada independensi direksi,
proses hukum, wewenang, sumber daya, komposisi, kualifikasi, dan akuntabilitas.Dewan
direksi harus memberikan konsultasi dan saran kepada manajemen dan mengawasi kinerja
manajerial sambil menghindari pengelolaan mikro.
Dewan harus melakukan pengawasan waspada dan aktif untuk menjadi fidusia bagi
semua pemegang saham di perusahaan tersebut. Dalam memenuhi tanggung jawab hukum dan
persyaratannya, dewan direksi harus :
Fungsi Kepatuhan
Fungsi ini terdiri dari seperangkat undang-undang, peraturan, aturan, standar, dan
praktik terbaik yang dikembangkan oleh legislator negara bagian, federal, regulator, badan
pengaturan standar, dan organisasi profesional untuk menciptakan kerangka kerja kepatuhan
bagi perusahaan publik di mana untuk mengoperasikan dan mencapai tujuan mereka. tujuan.
Perhatian atas kecurangan audit yang dipublikasikan sangat banyak telah mendorong beberapa
organisasi pemerintah untuk menangani masalah kecurangan laporan keuangan dan kegagalan
auditor untuk mendeteksi mereka.
Fungsi Monitoring
Fungsi ini dilakukan oleh pemegang saham, terutama pemegang saham institusional,
yang diberi wewenang untuk memilih dan, jika dijamin, untuk menghapus direksi.Pemegang
saham dapat mempengaruhi tata kelola perusahaan melalui proposal dan nominasi mereka ke
dewan direksi.Pengaruh aktivis pemegang saham terhadap efektivitas tata kelola perusahaan
dan keandalan laporan keuangan telah kontroversial.Aturan 14a8 proposal proxy pemegang
saham dianggap tidak efektif dalam hal mempengaruhi keputusan direksi.Proposal proxy
pemegang saham tidak mengikat secara hukum dewan direksi, karena direksi biasanya
merespons hanya jika mereka secara hukum diminta untuk melakukannya.
Pemangku kepentingan lainnya, seperti kreditor, karyawan, analis keuangan, dan aktivis
investor, juga dapat mempengaruhi kebijakan dan praktik perusahaan dengan penuh
perhatian.Pemegang saham direksi, dan direksi menunjuk petugas untuk mengelola
perusahaan.Efektivitas fungsi pemantauan bergantung pada kebijakan perusahaan mengenai
demokrasi pemegang saham dan keterlibatan pemegang saham dalam praktik tata kelola
perusahaan.
Tidak ada reformasi tata kelola perusahaan dan praktik terbaik yang diterima secara
global. Perbedaan terutama didorong oleh undang-undang, struktur perusahaan, dan budaya
negara tersebut.Statuta negara dapat menjadi tantangan bagi regulator dalam mengadopsi
Analisis :
Dari contoh kasus diatas merupakan kasus penyimpangan laporan keuangan 2011 dan
ketidakefektifan dalam kinerja Jamsostek. Oleh karena itu menurut kami kasus seperti ini harus
segera diselesaikan tentunya dengan cara pembenahan tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance).
Peristiwa ini diakibatkan karena kurang baiknya sistem Good Corporate Governance, harapan
agar dapat segera teratasi dan tidak dapat terulang kembali. Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) juga harus dapat menjaga kestabilan tata kelola perusahaan
yang baik sehingga tercipta aktivitas pasar modal yang jujur,transparan, aman dan sesuai
dengan hukum undang-undang yang berlaku.