Anda di halaman 1dari 22

MODUL PERKULIAHAN

Kecurangan Pelaporan Keuangan

POKOK BAHASAN :

Memahami dan menjelaskan tentang Peran Corporate Governance

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Ekonomi Akuntansi 06 3A6322EL Feber Sormin.,SE.,M.AK.,Ak.,CA

Abstract Kompetensi
Definisi Tata Kelola Perusahaan, Peran Mahasiswa mampu memahami tentang
Coporate Governance, Isi Struktur Tata Peran Corporate Governance.
Kelola Perusahaan, Karakteristik Tata
Kelola Perusahaan, Fungsi Tata Kelola
Perusahaan, Tata Kelola Perusahaan
Global.

2016 Kecurangan Pelaporan Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


1 Feber Sormin,SE.,M.Ak.,Ak.,CA http://www.mercubuana.ac.id
PENDAHULUAN

Dalam rangka meningkatkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik bagi
perusahaan khususnya perusahaan Terbuka yang penerapannya sebelumnya diwajibkan dalam
peraturan, demi mengacu ke pada praktek internasional yang patut diteladani maka melalui
Peraturan Otoritas jasa keuangan Nomor 21/POJK.04/2015 tentang Penerapan Pedoman Tata
Kelola perusahaan terbuka yang berlaku sejak tgl 16 November 2015, semua perusahaan
Terbuka wajib membuat Pedoman tentang Tata Kelola Perusahaan sesuai dengan peraturan
yang berlaku di Indonesia. Sejak Peraturan tentang Tata kelola perusahaan berlaku di Indonesia,
isu ini sering dibicarakan dan diskusikan di Indonesia, terutama sejak era reformasi, substansi
dari tema ini adalah terkelolanya manajemen perusahaan secara fair, independen, transparansi,
akuntabilitas dan dan wajar. 
Sejak terjadinya era reformasi banyak orang meyakini bahwa manajemen birokrasi dan
pengelolaan perusahaan dan organisasi di zaman orde baru jauh dari sifat-sifat good corporate
governance.Bahkan penulis meyakini hal tersebut juga menjadi penyakit kronis sampai saat ini,
walaupun banyak orang yang sudah sadar bahwa hal itu harus diperbaiki.Bahkan kasus krisis
financial di Amerika Serikatpun bagian dari krisis dalam pengelolaan organisasi yang sudah
kronik. Seiring dengan berkembang pesatnya ekonomi syariah, maka diyakini ekonomi syariah
merupakan sistem ekonomi yang paling terbuka dalam penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan di atas.
Kita sering mendengar banyak perusahaan yang terpuruk karena tata pemerintahan
sebuah perusahaan tersebut tidak baik sehingga banyak fraud ataupraktik korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN) yang terjadi, sehingga terjadinya krisis ekonomi dan krisis kepercayaan para
investor, yang mengakibatkantidak ada investor yang mau membeli saham perusahaan tersebut.
artinya,bisa dikatakan jika perusahaan tersebut tidak menerapkan Tata Kelola Perusahaam
dengan baik. Oleh karena itu, undang-undang ini menjadi acuan awal dalam penjabaran dan
penciptaan Tata Kelola Perusahaan di berbagai negara.Tata Kelola Perusahaan dimaksudkan
agar bisa meminimalisir praktek-prakter kecurangan.

2016 Kecurangan Pelaporan Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Feber Sormin,SE.,M.Ak.,Ak.,CA http://www.mercubuana.ac.id
PENGERTIAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
(COPORATE GOVERNANCE)

Tata Kelola Perusahaan (bahasa Inggris: corporate governance) adalah rangkaian


proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan,
serta pengontrolan suatu perusahaan atau korporasi.
Kata “governance” berasal dari bahasa Perancis “gubernance” yang
berarti pengendalian, Selanjutnya kata tersebut dipergunakan dalam konteks kegiatan
perusahaan atau jenis organisasi yang lain, menjadi corporate governance.Dalam
bahasa Indonesia corporate governance diterjemahkan sebagai tata kelola atau tata
pemerintahan perusahaan.
Pasal 1 OJK No: 21/POJK.04/2015 disebutkan bahwa Pedoman tata Kelola Perusahaan
terbuka adalah memuat aspek, prinsip, dan rekomendasi tata kelola perusahaan yang baik bagi
perusahaan terbuka yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan guna mendorong penerapan
praktek tata kelola sesuai dengan praktek internaisonal yang dipatut diteladani. Dalam pasal 2
OJK No: 21/POJK.04/2015 menyebutkan bahwa semua perusahaan terbuka (tbk) Wajib
menerapkan pedoman tata kelola perusahaan, dan bila tidak menerapkan tata kelola
sebagaimana peraturan tersebut, maka perusahaan terbuka wajib menjelaskan alasan tidak
diterapkannya Pedoman Tata kelola perusahaan tersebut.
Tata kelola perusahaan juga mencakup hubungan antara para pemangku
kepentingan (stakeholder) yang terlibat serta tujuan pengelolaan perusahaan.Pihak-pihak utama
dalam tata kelola perusahaan adalah pemegang saham, manajemen, dan dewan
direksi.Pemangku kepentingan lainnya termasuk karyawan, pemasok, pelanggan, bank dan
kreditor lain, regulator, lingkungan, serta masyarakat luas.
Tata kelola perusahaan adalah suatu subjek yang memiliki banyak aspek.Salah satu
topik utama dalam tata kelola perusahaan adalah menyangkut masalah akuntabilitas dan
tanggung jawab mandat, khususnya implementasi pedoman dan mekanisme untuk memastikan
perilaku yang baik dan melindungi kepentingan pemegang saham. Fokus utama lain adalah
efisiensi ekonomi yang menyatakan bahwa sistem tata kelola perusahaan harus ditujukan untuk

2016 Kecurangan Pelaporan Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Feber Sormin,SE.,M.Ak.,Ak.,CA http://www.mercubuana.ac.id
mengoptimalisasi hasil ekonomi, dengan penekanan kuat pada kesejahteraan para pemegang
saham.
Ada pula sisi lain yang merupakan subjek dari tata kelola perusahaan, seperti sudut
pandang pemangku kepentingan, yang menuntut perhatian dan akuntabilitas lebih terhadap
pihak-pihak lain selain pemegang saham, misalnya karyawan atau lingkungan.
Perhatian terhadap praktik tata kelola perusahaan di perusahaan modern telah meningkat
akhir-akhir ini, terutama sejak keruntuhan perusahaan-perusahaan besar AS seperti Enron
Corporation dan Worldcom. Di Indonesia, perhatian pemerintah terhadap masalah ini
diwujudkan dengan didirikannya Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) pada akhir
tahun 2004.

PERAN CORPORATE GOVERNANCE

Indonesia terperosok dalam krisis ekonomi beberapa tahun silam, maka good corporate


governance menjadi bagian untuk pembenahan dan pengembangan pengelolaan perusahaan.
Setiap emiten, direksi dan komisaris harus dengan tulus dan ikhlas bersedia setiap gerak
dari usaha mereka,telah mencerminkan prinsipprinsip good corporate
governance tersebut. Adapun untuk dapat menilai dunia usaha di Indonesia saat ini adalah ;
1. Ketertutupan diri pengusaha, baik pemilik maupun manager;
2. Tidak mempergunakan kaedah-kaedah usaha dengan baik dalam mengerjakan
usaha melainkan lebih menyenangi lobi;
3. Kurangnya kesiapan menjadi enterpreneur yang mampu membawanya ke dunia
usaha murni.

Hal ini membawa enterpreneur jauh dari good corporate governance, sehingga tingkat


kepercayaan dan kekuatan yang diterima dari relasi usaha rendah, oleh sebab itu mudah
terombangambing gelombang perekonomian global, saatsituasi usaha bekerja dalam kondisi
perekonomian baik memang pengaruh ini tidak tampak namun apabila kondisi perekonomian
kurang baik maka kehancuran perusahaan tidak dapat terelakkan lagi. Secara formal good

2016 Kecurangan Pelaporan Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Feber Sormin,SE.,M.Ak.,Ak.,CA http://www.mercubuana.ac.id
corporate governancehanya ditujukan untuk perusahaan yang mempunyai status perusahaan
publik, khususnya emiten yang telah menyerap dana dari masyarakatdan telah memiliki saham
publik yang sifatnya minoritas dan independent dan secara sederhana dapat dilukiskan sebagai
bentuk dari pelaksaan tanggung jawab antara perusahaan sebagai badan hukum, direksi dan
komisaris sebagai pengurus dengan para pemegang saham. Caranya dengan menjalankan
ketentuan Anggaran Dasar (AD) dalam rangkaian kewajiban untuk transparansi, bertanggung
jawab, adil dan akuntabel.
Board of Directors harus mampu dan mau  secara tulus dan ikhlas
menerapkan good corporate governance maka secara otomatis akan mempunyai kekuatan dan
daya tahan terpaan serta ancaman dari faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan.Good
corporate governance telah memiliki nilai-nilai positif untuk menjaga konsistensi serta
profesionalisme perusahaan dalam melakukan berbagai macam tindakan guna menuju
kearah kinerja yang hebat. Apabila perusahaan tidak mau bekerja dengan menerapkan good
corporate governance maka berbagai potensi negatif akan bersarang dan berkembang untuk
merusak moral dan etika kerja dari sumber daya manusianya secara total.
Sebagian besar perusahaan yang mengalami oleng atau tidak stabil, disebabkan oleh
sikap dan cara pengelolaan yang tidak menerapkan nilai-nilaigood corporate governance secara
tepat pada waktu-waktu yang krusial. Untuk menjaga agar perusahaan oleng, maka semua
kekuatan sumber daya perusahaan secara keseluruhan dan utuh harus mampu menjaga
efektivitas, efisiensi dan produktivitas dari asset–liability–equity perusahaan, termasukcash
flow dan profit perusahaan dalam keseimbangan yang tepatdengan cara-cara pengelolaan yang
patuh padapenerapan prinsip-prinsipgood corporate governance.
Ketika perusahaan mengalami kegagalan dalam bekerja dengan menerapkangood
corporate governance, maka sistem pengendalian perusahaan sulit mengukur semua resiko
secara baik, sistem keuangan perusahaan akan menjadi tidak konsisten, para pelanggan
beserta stakeholders lainnya akan merasa bosan dengan etika dan moral pelayanan yang kurang
baik dan tidak menyenangkan, serta ada beberapa hal lain yang dapat menyebabkan perusahaan
berada dalam genggaman potensi negatif, dan semua itu akan menggerogoti dayasaing, cash
flow, sumber daya manusia, produksi serta jasa perusahaan, sehingga perusahaan akan sulit

2016 Kecurangan Pelaporan Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Feber Sormin,SE.,M.Ak.,Ak.,CA http://www.mercubuana.ac.id
untuk bernafas dengan baik yang artinya perusahaan sudah tidak dapat berjalan dengan baik
atau diambang kehancuran.
Peranan penerapan good corporate governance sangat penting untuk meningkatkan daya
saing perusahaan dalam kompetisi pasar global yang sudah ketat sekali. Dengan melalui
penerapan good corporate governanceperusahaan akan mempunyai kemampuan dan kekuatan
dalam menciptakan pertumbuhan maupun perkembangan bisnis sesuai target yang telah
direncanakan.
Penerapan good corporate governance yang berintikan pada budaya korporasi
adalah merupakan sikap profesionalisme yang beretika dan bermoral tinggi, sehingga semua
kekuatan manusia korporasi tidak lagi melakukan politikpraktis di dalam perusahaan,
melainkan bersatu padu untuk meningkatkan kualitas perusahaan menjadi kuat, kokoh dan lebih
sehat serta dapat mengembangkan perusahaan.
Untuk memudahkan pemahaman atas Corporate Governance dapat dibedakan dari sudut
dua perspektif yang mendasari, yaitu:
1. Perspsektif Pemegang Saham (Shareholding).
2. Perspektif Para Pemilik Kepentingan (Stakeholding).
Perbedaan paradigma kedua perspektif diatas pada dasarnya berhubungan dengan
pemahaman konsepsional mengenai tujuan didirikannya sebuah korporasi, serta struktur
Korporasi yang pada akhrinya akan mempengaruhi berbagai perangkat tata kelola yang
diperlukan.
Melalui dua perspektif pemegang saham dan pemilik kepentingan, maka terdapat dua
model tata kelola korporasi (Syakhroza,2005), yaitu:
1. Model Konvergensi, yang dikenal dengan Model Anglo Saxon.
2. Model Divergensi.
Model Konvergensi, menyatakan terdapat perbedaan dalam praktek tata kelola secara
umum. Model Anglo saxon ini mempunyai sistem satu tingkat (one Tier System).
Model Divergensi, yang menyatakan perbedaan dasar tidak hanya terletak dalam
struktur tata kelola, tetapi diakibatkan pengaruh budaya, sosial-politik, serta model hukum
perusahaan yang diterapkan oleh negara dimana suatu korpoerasi berada.

2016 Kecurangan Pelaporan Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Feber Sormin,SE.,M.Ak.,Ak.,CA http://www.mercubuana.ac.id
Model Anglo saxon dengan sistem satu tingkat (one Tier System) maksudnya hanya
memiliki satu dewan Direksi yang umumnya terdiri dari kombinasi antara Manajer atau
Pengurus Senior (Direktur Eksekutif) dan Direktur Independen yang bekerja dengan
prinsip parauh waktu (Non Direktur Eksekutif) yang sering disebut sebagai BOARD OF
DIRECTOR.
Peranan good corporate governance selain dapat membuat perusahaan menjadi kuat
dankokoh dari terpaan segala macam badai krisis multidemensi, yang secara pasti tidak
akan menggerogoti semua potensi hebat dari perusahaan, good corporate governance juga
selalu menjaga dan dapat mengendalikan semua kewajibankewajibannya kepada para
pemegang saham maupun stakeholders lainya seperti gaji karyawan, biaya-biaya opersional
rutin, biaya bunga pinjaman, baik biaya- biaya tetap maupun biaya- biaya tidak tetap lainnya,
dengan melalui sistem dan kultur atau budaya korporasi yang terkait dengan etika dan moral
serta nilai-nilai penerapan prinsip-prinsip good corporate governance dengan tepat, bersih dan
sehat.
Adapun yang menjadi rahasia keberhasilan dari implementasi good corporate
governance adalah terletak pada kepemimpinan yang kuat, tangguh dan mempunyai daya tahan
untuk bekerja dalam organisasai perusahaan yang serbaberwarna-warni, sebab akar good
corporate culture juga terletak pada sikap dan perilaku pimpinan perusahaan. Kepemimpinan
yang sanggup memberikan motivasi dan meyakinkan pada setiap sumber daya manusia
perusahaan, untuk tetap mempunyai semangat tinggi dalam kerja sama serta saling menghargai
dan menjaga rasa hormat diantara mereka dengan kesabaran tinggi dan kerja keras tiada henti.
Kepemimpinan yang dapat memberikan contoh-contoh positif dalam proses
implementasi good corporate governance adalah merupakan pemimpin yang secara sepenuh
hati mengabdikan pada keselamatan serta kelangsungan hidup perusahaan, dan mereka adalah
sebagai pemimpin yang tidak egois dengan kepentingan pribadinya sendiri tetapi selalu bekerja
demi kepentingan visi serta misi perusahaan.

ISI STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN

2016 Kecurangan Pelaporan Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Feber Sormin,SE.,M.Ak.,Ak.,CA http://www.mercubuana.ac.id
Isi Struktur Tata Kelola Perusahaan (corporate governance) terdiri dari:
1. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
2. Dewan Komisaris.
3. Komite Audit.
4. Komite Nominasi dan Remunerasi.
5. Direksi.
6. Sekretaris Perusahaan.
7. Unit Audit Internal.
8. Auidotr Independen.

Peran Hak dan kewajiban dari setiap struktur tata kelola perusahaan di atas, akan berbeda-
beda sesuai dengan fungsi dan peran, tingkatan, dan luasnya wewenang yang diberikan. Peran
RUPS merupakan posisi yang tertinggi untuk menetapkan berbagai hal kebawah struktur Tata
kelola perusahaan. Seluruh peran, wewenang dan tangungg jawab dari semua struktur tata
kelola perusahaan, akan dituangkan dalam suatu Pedoman Tata Kelola perusahaan masing-
masing (Good Corporate Governance/GOCG).

Struktur Kepemilikan
Struktur kepemilikan merupakan aspek penting dari tata kelola perusahaan yang
menentukan sifat dan luas mekanisme internal dan mekanisme eksternal yang diperlukan untuk
melindungi investor dan meminimalkan biaya agensi.
Tata kelola perusahaan adalah konsep yang luas yang terdiri dari seperangkat
mekanisme eksternal dan internal yang dirancang untuk menyelaraskan kepentingan
manajemen dengan pemegang saham dan untuk memastikan kepatuhan terhadap hukum,
peraturan, dan standar yang berlaku. Tata kelola perusahaan memegang peranan penting dalam
meningkatkan kepercayaan investor terhadap laporan keuangan dan pasar modal dengan
befokus pada tiga faktor kelembagaan :
1. Struktur kepemilikan
2. Sistem hukum
3. Pasar modal

2016 Kecurangan Pelaporan Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Feber Sormin,SE.,M.Ak.,Ak.,CA http://www.mercubuana.ac.id
Sistem yang Legal
Sistem hukum menentukan sifat dan tingkat perlindungan investor lintas negara karena
adanya perbedaan dalam rezim hukum. Dua rezim hukum tradisional yang memengaruhi tata
kelola perusahaan adalah hukum perdata dan common law. Hukum perdata berasal dari hukum
Romawi dan dipraktekkan di Prancis, Spanyol, Italia, Jerman, Austria, Yunani, Swiss, Jepang,
Denmark, Swedia, Norwegia, dan Finlandia. Hukum umum yang berasal dari Bahasa Inggris,
dominan di Australia, Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat. Pendekatan AS terhadap tata
kelola perusahaan dianggap sebagai sistem yang dipimpin peraturan yang memberikan standar
perlindungan yang tinggi bagi investor yang diperngaruhi oleh pembuat kebijakan (Kongres,
SOX), regulator (peraturan Securities and Exchange Commission), standar daftar bursa saham,
dan undang-undang negara. Peraturan ini harus hemat biaya, efisien, dan terukur untuk
mempromosikan praktik terbaik.
Setiap konflik peraturan atau peraturan berlebih dapat memiliki tiga efek penting :
1. Meningkatkan biaya kepatuhan
2. Memiliki efek merugikan pada daya tarik jangka panjang pasar modal AS
3. Sebab pasar memiliki kelemahan kompetitif global
Bagi perusahaan asing, dengan jumlah pemegang saham ekuitas AS yang rendah, biaya
kepatuhan yang terkait dengan peraturan yang ketat dapat melebihi manfaat pencatatan di pasar
modal AS dan menyebabkan perusahaan tersebut melakukan deregister.

Pasar Modal
Pasar Modal adalah sarana dimana sumber keuangan yang langka dialokasikan dan
akses ke investasi global difasilitasi. Pasar modal menyediakan forum pertukaran global untuk
mencantumkan perusahaan publik.
Pasar modal memfasilitasi proses investasi melalui alokasi modal yang lebih efisien,
dengan meneliti manajemen dan mitigasi kendala keuangan.

KARAKTERISTIK TATA KELOLA PERUSAHAAN

2016 Kecurangan Pelaporan Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Feber Sormin,SE.,M.Ak.,Ak.,CA http://www.mercubuana.ac.id
Karakteristik Tata Kelola berdasarkan SK Meneg BUMN No.117/2002 menyebutkan ada
lima prinsip Karakterisik tata kelola yang harus dilakukan, yaitu:
1. Transparansi.
2. Akuntabilitas,
3. Responsibilitas,
4. Independensi,
5. Kewajaran.

Tujuh karakteristik dan atribut kelola perusahaan yang paling mungkin dikaitkan dengan
kecurangan laporan keuangan adalah :
1. Agresivitas
2. Peluang
3. Kohesi
4. Gamermanship
5. Loyalitas
6. Percaya
7. Kontrol Ketidakefektifan

Gamesmanship berarti tindakan yang diambil karyawan untuk seolah-olah menunjukan


peningkatan indikator kinerja mereka tetapi tindakan tersebut tidak menghasilkan sesuatu efek
ekonomis yang positif. Bentuk Gamesmanship terdiri dari 2 bentuk, yaitu:
1. Creation fo slack resources: Karyawan melebihi yang dibutuhkan, jumlah Sumber Daya
tidak sebanding dengan kontribusinya terhadap pencapaian tujuan organisasi.
2. Data Manipulation: Suatu usaha dari karyawan agar terlihat baik dengan cara
memaslukand ata atau melaporkan data yang salah dan mengubah hasil laporan, dan
dapat menyebabka kerugian pada perusahaa.

FUNGSI TATA KELOLA PERUSAHAAN

2016 Kecurangan Pelaporan Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Feber Sormin,SE.,M.Ak.,Ak.,CA http://www.mercubuana.ac.id
Fungsi tata kelola perusahaan di bidang bisnis yang bergerak cepat dan agresif memang
tak dapat dianggap remeh. Menurut Financial Times, tata kelola perusahaan sangat penting
untuk menentukan batas kompetisi baru dan mendatangkan lebih banyak keuntungan. Perhatian
yang besar terhadap tata kelola perusahaan membuat banyak pihak mulai fokus dan bertanya.
Dalam laporan anggaran triwulan Centre for Board Matters dari Ernst & Young (EY)
pada Januari 2017, terdapat informasi tentang tren tata kelola perusahaan dari beberapa
perusahaan Russell 2000 dan S&P 500. Walaupun tata kelola perusahaan adalah hal penting
bagi para pengambil kebijakan, investor, dan pihak penting lainnya, belum tentu perusahaan
memberlakukannya secara konsisten.
EY memaparkan bahwa beberapa perusahaan masih fokus pada konsep kepemimpinan
dewan independen. Sedangkan perusahaan lainnya mulai beralih ke sistem pemilihan tahunan.
Kebijakan tata kelola perusahaan pasti berbeda satu sama lain. Namun, mayoritas praktik bisnis
yang dilakukan cenderung seragam. Bidang tata kelola dari Institute of Chartered Secretaries
and Administrators (ICSA) mendefinisikan tata kelola perusahaan sebagai cara dan tujuan
dalam proses pengaturan perusahaan.

Tujuan dan Manfaat Tata Kelola Perusahaan


Tata kelola perusahaan berguna sebagai bentuk pengendalian bagi perusahaan dalam
rangka untuk mencegah para manager dalam bertindak untuk kepentingan diri sendiri. 
Dengan penggunaan tata kelola perusahaan yang baikakan mampu mengurangi tetapi tidak
mencegah seutuhnya bentuk-bentukpenipuan seperti frauddan sebagainya. 
Ada lima macam tujuan utama Good Corporate Governance yaitu :
 Melindungi hak dan kepentingan pemegang saham
 Melindungi hak dan kepentingan para anggota the stakeholders non pemegang saham.
 Meningkatkan nilai perusahaan dan para pemegang saham
 Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja Pengurus atau Board of Directors
 dan manajemen perusahaan
 Meningkatkan mutu hubungan Board of Directors dengan manajemen senior perusahaan.

2016 Kecurangan Pelaporan Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Feber Sormin,SE.,M.Ak.,Ak.,CA http://www.mercubuana.ac.id
Fungsi setiap bagian Tata Kelola Perusahaan sangatlah penting, khususnya dalam hal peran
sbb :
1. Pengawasan.
2. Manajerial.
3. Audit Ekternal.
4. Audit Internal.
5. Kepatuhan.
6. Penasehat Hukum dan Keuangan.
7. Monitoring.

Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan diberikan kepada dewan direksi dengan tugas fidusia untuk
mengawasi penyelarasan fungsi manajerial dengan kepentingan terbaik perusahaan dan
pemegang sahamnya. Efektivitas fungsi pengawasan tergantung pada independensi direksi,
proses hukum, wewenang, sumber daya, komposisi, kualifikasi, dan akuntabilitas.Dewan
direksi harus memberikan konsultasi dan saran kepada manajemen dan mengawasi kinerja
manajerial sambil menghindari pengelolaan mikro.
Dewan harus melakukan pengawasan waspada dan aktif untuk menjadi fidusia bagi
semua pemegang saham di perusahaan tersebut. Dalam memenuhi tanggung jawab hukum dan
persyaratannya, dewan direksi harus :

 Memantau rencana manajemen, keputusan, dan aktivitas


 Bertindak sebagai pemimpin independen yang mengambil inisiatif untuk menciptakan nilai
pemegang saham
 Menetapkan pedoman atau prosedur operasional untuk fungsinya sendiri
 Bertemu secara berkala tanpa manajemen untuk menilai kinerja dan strategi perusahaan
dan manajemen
 Evaluasi kinerjanya sendiri untuk memastikan bahwa dewan direksi independen,
profesional, dan aktif

2016 Kecurangan Pelaporan Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Feber Sormin,SE.,M.Ak.,Ak.,CA http://www.mercubuana.ac.id
Fungsi Manajerial
Manajemen diberi wewenang untuk menjalankan perusahaan dan mengelola sumber
daya dan operasinya.Efektivitas fungsi manajerial bergantung pada keselarasan kepentingan
manajemen dengan kepentingan pemegang saham. Menurut teori agensi, tim manajemen
puncak yang berkepentingan dengan diri memanipulasi pelaporan keuangan dengan melibatkan
kecurangan laporan keuangan untuk keuntungannya.
Dengan demikian, tim manajemen puncak harus dipantau dan / atau memiliki struktur
insentif yang tepat. Kesempatan untuk terlibat dalam kecurangan laporan keuangan dipengaruhi
oleh tingkat pemantauan yang dilakukan oleh perusahaan. Motivasi ini terkait dengan
lingkungan perusahaan internal dan insentif yang mempengaruhi keselarasan kepentingan tim
manajemen puncak dengan investor dan kreditor.

Fungsi Audit Eksternal


Auditor eksternal mengungkapkan pendapat bahwa laporan keuangan wajar dan cukup
mewakili, dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan dan hasil operasi sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Auditor eksternal memberikan
kredibilitas pada laporan keuangan perusahaan dan dengan demikian menambah nilai pada tata
kelola perusahaannya melalui audit terpadu atas pengendalian internal atas pelaporan keuangan
dan laporan keuangan.
Dalam bentuk usaha korporasi, kepemilikan dipisahkan dari kontrol; Oleh karena itu,
perlu untuk memantau kontrol untuk memastikan bahwa mereka yang telah dipercayakan
dengan sumber daya keuangan dimintai pertanggungjawaban atas keputusan, rencana, dan
tindakan mereka.
Peran auditor eksternal dalam tata kelola perusahaan adalah memberikan kepastian
bahwa laporan keuangan manajemen sesuai dengan hubungan kontraktual antara prinsipal
(investor dan kreditor) dan agen (tim manajemen puncak) dan bebas dari salah saji material
yang disebabkan oleh kesalahan dan kecurangan.
Dengan demikian, dalam konteks ini, auditor eksternal memantau laporan keuangan
yang dikeluarkan oleh manajemen kepada pengguna laporan ini, terutama investor dan

2016 Kecurangan Pelaporan Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


13 Feber Sormin,SE.,M.Ak.,Ak.,CA http://www.mercubuana.ac.id
kreditor.Calon investor dan kreditor juga tertarik pada laporan keuangan berkualitas tinggi,
akurat, dan andal saat membuat keputusan investasi lebih lanjut.
SEC, dalam upayanya untuk melindungi kepentingan investor, juga mewajibkan agar
laporan keuangan perusahaan publik diaudit oleh auditor independen untuk memastikan
kepatuhan terhadap GAAP dan untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang diterbitkan
bebas dari salah saji material.Auditor eksternal memberi nilai tambah pada laporan keuangan
yang diterbitkan dengan mendeteksi salah saji material yang meningkatkan kemungkinan
kecurangan laporan keuangan.
Saat ini auditor eksternal dipandang sebagai, dan sering dituduh, tidak cukup berusaha
untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan.Mereka ditantang dan dituntut karena
hubungannya dengan dugaan kecurangan laporan keuangan oleh investor yang dirugikan.
Auditor eksternal telah mengalami kerugian, baik secara moneter maupun dalam hal
reputasi mereka, karena tidak mendeteksi kecurangan laporan keuangan dengan benar. Baru-
baru ini, pada tanggal 19 Juni 2001, SEC menyelesaikan tindakan penegakan hukum terhadap
Arthur Andersen, salah satu dari lima perusahaan jasa profesional, dan empat dari rekan-
rekannya saat ini atau mantan rekan mereka sehubungan dengan audit laporan keuangan tahun
1992 sampai 1996.
Arthur Andersen mengeluarkan pendapat wajar tanpa pengecualian atau "bersih" selama
empat tahun berturut-turut laporan pengelolaan Sampah, yang menyesatkan karena pendapatan
sebelum pajak dilebih-lebihkan lebih dari $ 1 miliar. SEC menuduh bahwa Arthur Andersen
"secara sadar dan ceroboh" mengeluarkan laporan palsu dan menyesatkan secara material,
dengan tidak benar menyatakan bahwa laporan keuangan disajikan secara adil, dalam semua hal
yang material, dan sesuai dengan GAAP, dan dilakukan sesuai dengan standar auditing yang
berlaku umum. (GAAS).

Fungsi Audit Internal


Fungsi audit internal memberikan layanan kepastian dan konsultasi kepada perusahaan
di bidang efisiensi operasional, manajemen risiko, pengendalian internal, pelaporan keuangan,
dan proses tata kelola. Masyarakat prihatin dengan kejutan skandal yang melibatkan kontraktor
pertahanan, asosiasi simpan pinjam, bank, dan pasar saham.Dengan demikian, strategi dan

2016 Kecurangan Pelaporan Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


14 Feber Sormin,SE.,M.Ak.,Ak.,CA http://www.mercubuana.ac.id
teknik harus dikembangkan untuk mengatasi kecurangan laporan keuangan. Auditor internal
merupakan bagian integral dari tata kelola perusahaan, dan keahlian mereka dalam
pengendalian internal berada di garis depan dalam hal mencegah dan mendeteksi kecurangan
laporan keuangan.
Auditor internal telah dipandang sebagai faktor penting dalam mencapai efisiensi dan
efektivitas operasional organisasi mereka. Definisi revisi audit internal menentukan bahwa
kegiatan auditor internal diperluas untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses tata
kelola perusahaan. Audit internal didefinisikan oleh Institute of Internal Auditors (IIA) sebagai
"sebuah perusahaan assurance dan konsultasi independen yang bertujuan untuk menambah nilai
dan memperbaiki operasi organisasi yang membawa pendekatan sistematis dan disiplin untuk
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan, pengendalian, dan proses tata kelola.

Fungsi Kepatuhan
Fungsi ini terdiri dari seperangkat undang-undang, peraturan, aturan, standar, dan
praktik terbaik yang dikembangkan oleh legislator negara bagian, federal, regulator, badan
pengaturan standar, dan organisasi profesional untuk menciptakan kerangka kerja kepatuhan
bagi perusahaan publik di mana untuk mengoperasikan dan mencapai tujuan mereka. tujuan.
Perhatian atas kecurangan audit yang dipublikasikan sangat banyak telah mendorong beberapa
organisasi pemerintah untuk menangani masalah kecurangan laporan keuangan dan kegagalan
auditor untuk mendeteksi mereka.

Hukum Dan Fungsi Penasihat Keuangan


Fungsi ini memberikan nasehat hukum dan membantu perusahaan, direktur, petugas,
dan karyawannya sesuai dengan hukum, aturan, peraturan, dan kewajiban hukum dan
kewajiban fidusia yang berlaku.Penasihat keuangan memberikan saran keuangan dan
perencanaan kepada perusahaan dan direksi, petugas, dan karyawannya.Fungsi penasihat
hukum perusahaan sebagai bagian dari tata kelola perusahaan baru-baru ini mendapat banyak
perhatian.Elliot dan Willingham berpendapat bahwa dua aspek kontribusi pengacara terhadap

2016 Kecurangan Pelaporan Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


15 Feber Sormin,SE.,M.Ak.,Ak.,CA http://www.mercubuana.ac.id
tata kelola perusahaan adalah kewajiban mereka untuk mengungkapkan kecurangan dan
hubungan mereka dengan manajemen dan dewan direksi.
Kode etik perusahaan dapat digunakan untuk mendorong perilaku etis dan hukum dan
menciptakan lingkungan yang menghambat ketidakjujuran bisnis.Kode, dengan menetapkan
kebijakan dan prosedur etika yang sesuai, dapat menguraikan jenis perilaku dan tindakan yang
dilarang.

Fungsi Monitoring
Fungsi ini dilakukan oleh pemegang saham, terutama pemegang saham institusional,
yang diberi wewenang untuk memilih dan, jika dijamin, untuk menghapus direksi.Pemegang
saham dapat mempengaruhi tata kelola perusahaan melalui proposal dan nominasi mereka ke
dewan direksi.Pengaruh aktivis pemegang saham terhadap efektivitas tata kelola perusahaan
dan keandalan laporan keuangan telah kontroversial.Aturan 14a8 proposal proxy pemegang
saham dianggap tidak efektif dalam hal mempengaruhi keputusan direksi.Proposal proxy
pemegang saham tidak mengikat secara hukum dewan direksi, karena direksi biasanya
merespons hanya jika mereka secara hukum diminta untuk melakukannya.
Pemangku kepentingan lainnya, seperti kreditor, karyawan, analis keuangan, dan aktivis
investor, juga dapat mempengaruhi kebijakan dan praktik perusahaan dengan penuh
perhatian.Pemegang saham direksi, dan direksi menunjuk petugas untuk mengelola
perusahaan.Efektivitas fungsi pemantauan bergantung pada kebijakan perusahaan mengenai
demokrasi pemegang saham dan keterlibatan pemegang saham dalam praktik tata kelola
perusahaan.

TATA KELOLA PERUSAHAAN GLOBAL

Tidak ada reformasi tata kelola perusahaan dan praktik terbaik yang diterima secara
global. Perbedaan terutama didorong oleh undang-undang, struktur perusahaan, dan budaya
negara tersebut.Statuta negara dapat menjadi tantangan bagi regulator dalam mengadopsi

2016 Kecurangan Pelaporan Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


16 Feber Sormin,SE.,M.Ak.,Ak.,CA http://www.mercubuana.ac.id
reformasi tata kelola perusahaan dan pengungkapan pelaporan keuangan untuk perusahaan
rumahan serta perusahaan multinasional. Amerika Serikat dan Inggris, misalnya, beroperasi
berdasarkan common law, yang cenderung memberikan hak istimewa lebih banyak kepada
direktur kepada pemegang saham minoritas dibandingkan negara-negara yang menggunakan
undang-undang kode (mis., Jerman); Di bawah common law, regulator mengizinkan terlalu
banyak hak kepada pemegang saham minoritas, sedangkan berdasarkan undang-undang kode,
regulator mengizinkan terlalu sedikit hak kepada pemegang saham minoritas.
Contoh lain adalah bahwa peraturan di Amerika Serikat biasanya dipimpin oleh
regulator, dibentuk oleh SEC untuk melindungi investor; Reformasi di Inggris biasanya
dipimpin oleh pemegang saham (investor bertanggung jawab dalam melindungi kepentingan
mereka sendiri).
Struktur perusahaan dan permodalan juga dapat mempengaruhi tata kelola perusahaan
dan persyaratan pengungkapan keuangan.Salah satu perbedaan utama dalam struktur
perusahaan adalah kepemilikan perusahaan. Di Amerika Serikat, kepemilikan saham tersebar,
karena lebih dari 100 juta orang Amerika memiliki saham di perusahaan melalui investasi
langsung dan rencana pensiun. Kepemilikan saham komparatif di Eropa lebih terkonsentrasi;
Dengan demikian, pemegang saham pengendali berada pada posisi yang lebih baik untuk
mempengaruhi tata kelola perusahaan dan operasi bisnis.
Tata kelola perusahaan dalam kepemilikan saham yang tersebar dirancang untuk
menyelaraskan kepentingan manajemen dengan pemegang saham tersebut, karena manajemen
mungkin memiliki insentif untuk terlibat dalam manajemen laba dan fokus pada pertimbangan
jangka pendek dengan mengorbankan penciptaan nilai pemegang saham yang berkelanjutan dan
kinerja jangka panjang.Sebaliknya, dengan kepemilikan yang terkonsentrasi, tata kelola
perusahaan menciptakan keseimbangan yang tepat antara kepentingan pemegang saham
minoritas dan mayoritas.
Tujuan utama tata kelola perusahaan di Amerika Serikat adalah untuk meningkatkan
penciptaan nilai pemegang saham sekaligus melindungi kepentingan pemangku kepentingan
lainnya (kreditor, karyawan, pemasok, pelanggan, pemerintah); Di Jerman, fokusnya lebih pada
melindungi kreditur, karena bank memainkan peran penting dalam membiayai perusahaan.

2016 Kecurangan Pelaporan Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


17 Feber Sormin,SE.,M.Ak.,Ak.,CA http://www.mercubuana.ac.id
Sistem dewan juga dapat mempengaruhi tata kelola perusahaan.Dalam satu dewan
pengatur di Amerika Serikat, direksi memilih untuk mengawasi manajemen dalam menjalankan
perusahaan; Dalam sistem dewan dua lapis di Jerman, dewan pengawas menyarankan,
menunjuk, dan mengawasi dewan manajemen dalam mengelola operasi perusahaan.Perusahaan
Jepang beroperasi melalui sistem komite yang kompleks, yang mengawasi dan menjalankan
perusahaan.Perbedaan budaya dan politik juga dapat mempengaruhi tata kelola perusahaan,
karena beberapa budaya lebih kolektif dan menghindari risiko daripada yang lain (misalnya,
Jerman dibandingkan dengan Amerika Serikat).
Pertanyaan yang tepat adalah apakah perbedaan dalam tata kelola perusahaan dapat
direkonsiliasi dan apakah konvergensi dalam tata kelola perusahaan dimungkinkan.Langkah
menuju integrasi tata kelola perusahaan dicoba pada tahun 1999 oleh Organisasi untuk
Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan.Ini telah membentuk seperangkat prinsip tata kelola
perusahaan, yang kemudian diadopsi oleh International Corporate Governance Network
(ICGN) dan dirancang untuk melindungi semua pemangku kepentingan, khususnya para
pemegang saham.
Model tata kelola perusahaan di seluruh dunia dapat dikelompokkan menjadi tiga
kategori umum: dekat, terbuka, dan hibrida. Model tata kelola perusahaan yang dekat memiliki
delapan karakteristik:
1. Konsentrasi kepemilikan modal ekuitas dan modal hutang
2. Hubungan pembiayaan jangka panjang dengan beberapa peminjam dan pemberi pinjaman
3. Kurangnya ketergantungan pada pasar modal untuk aktivitas pendanaan
4. Lebih banyak kontrol dan pengelolaan langsung oleh beberapa investor besar seperti bank,
asuransi, atau perorangan
5. Fungsi pengawasan lebih langsung dan tertutup oleh badan pemantau seperti board
supersori
6. Distribusi hak dan hak informasi yang seimbang
7. Kurang informasi asimetris antara manajemen, dewan pengawas, dan investor besar
8. Lebih fokus pada arus informasi internal dan kontrol

2016 Kecurangan Pelaporan Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


18 Feber Sormin,SE.,M.Ak.,Ak.,CA http://www.mercubuana.ac.id
Contoh model dekat, yang juga disebut sebagai "insider control," adalah tata kelola
perusahaan Jerman.Model terbuka tata kelola perusahaan, yang lebih dikenal dengan model
"berbasis pasar" atau "orang luar", memiliki delapan karakteristik berikut:
1. Ketergantungan total pada pasar modal untuk sumber aktivitas pendanaan (baik modal
saham maupun modal hutang)
2. Kurang konsentrasi kepemilikan di tangan beberapa investor besar
3. Fungsi pengawasan oleh dewan direksi
4. Kurangnya tata kelola perusahaan dan kegiatan perusahaan
5. Total pemisahan fungsi manajerial dan fungsi pengawasan
6. Adanya sistem checks and balances yang berbasis pasar
7. Informasi asimetris antara manajemen, dewan direksi, dan investor
8. Lebih fokus pada arus informasi dan kontrol eksternal

Model hibrida berfokus untuk melindungi kepentingan semua pemangku kepentingan,


termasuk investor, kreditor, karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah, dan masyarakat.
Delapan aspek utama tata kelola perusahaan berdasarkan model ini berkaitan dengan dewan
direksi adalah:
1. Dewan tunggal yang secara kolektif bertanggung jawab atas keberhasilan perusahaan
2. Pemisahan posisi CEO dan ketua dewan
3. Keseimbangan yang tepat dari direktur independen, dan dalam
4. Komite dewan independen yang kuat (audit, kompensasi, tata kelola, nominasi)
5. Penekanan pada objektivitas direksi untuk kepentingan perusahaan
6. Transparansi tentang janji temu dan kompensasi dari eksekutif senior
7. Evaluasi tahunan kinerja direksi dan pejabat
8. Hak efektif bagi pemegang saham dalam pemilihan direksi dan persetujuan pengangkatan
eksekutif senior

2016 Kecurangan Pelaporan Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


19 Feber Sormin,SE.,M.Ak.,Ak.,CA http://www.mercubuana.ac.id
CONTOH KASUS

PELANGGARAN KEPATUHAN PT. JAMSOSTEK


Badan Pemeriksa Keuangan menemukan beberapa pelanggaran kepatuhan PT
Jamsostek atas laporan keuangan 2011 dengan nilai di atas Rp7 triliun. Hal tersebut terungkap
dalam makalah presentasi Bahrullah Akbar, anggota VII Badan Pemeriksa Keuangan dalam
diskusi Indonesia Menuju Era Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
Bahrullah mengatakan ada empat temuan BPK atas laporan keuangan 2011 Jamsostek
yang menyimpang dari aturan, yaitu :
1. Jamsostek membentuk Dana Pengembangan Progran Jaminan Hari Tua (JHT) sebesar
Rp7,24 triliun yang tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah 22/2004.
2. Jamsostek kehilangan potensi iuran karena terdapat penerapan tarif program yang tidak
sesuai dengan ketentuan. Pada laporan keuangan 2011, potensi penerimaan Jamsostek yang
hilang mencapai Rp36,5 miliar karena tidak menerapkan tarif jaminan kecelakaan kerja
sesuai ketentuan.
3. BPK menemukan Jamsostek belum menyelesaikan aset eks investasi bermasalah, yakni
jaminan medium term notes (MTN). Adapun aset yang belum diselesaikan adalah tanah
eks jaminan MTN PT Sapta Prana Jaya senilai Rp72,25 miliar dan aset eks jaminan MTB
PT Volgren Indonesia.
4. Masih terdapat beberapa kelemahan dalam pemantauan piutang hasil investasi.
Pengendalian dan monitoring PT Jamsostek atas piutang jatuh tempo dan bunga deposito
belum sepenuhnya memadai.

2016 Kecurangan Pelaporan Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


20 Feber Sormin,SE.,M.Ak.,Ak.,CA http://www.mercubuana.ac.id
Selain temuan tersebut, BPK juga menemukan sejumlah ketidakefektifan dalam kinerja
Jamsostek, yaitu :
1. Jamsostek belum efektif mengevaluasi kebutuhan pegawai dan beban kerja untuk
mendukung penyelenggaran program JHT.
2. Jamsostek belum efektif dalam mengelola data peserta JHT.
3. Jamsostek masih perlu membenahi sistem informasi dan teknologi informasi yang
mendukung kehandalan data.
4. Jamsostek belum efektif melakukan perluasan dan pembinaan kepesertaan. Hal tersebut
terlihat bahwa Jamsostek belum menjangkau seluruh potensi kepesertaan dan masih
terdapatnya peserta perusahaan yang tidak patuh, termasuk BUMN.
5. Jamsostek tidak efektif memberikan perlindungan dengan membayarkan JHT kepada 1,02
juta peserta tenaga kerja usia pensiun dengan total saldo Rp1,86 triliun.

Analisis :
Dari contoh kasus diatas merupakan kasus penyimpangan laporan keuangan 2011 dan
ketidakefektifan dalam kinerja Jamsostek. Oleh karena itu menurut kami kasus seperti ini harus
segera diselesaikan tentunya dengan cara pembenahan tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance).
Peristiwa ini diakibatkan karena kurang baiknya sistem Good Corporate Governance, harapan
agar dapat segera teratasi dan tidak dapat terulang kembali. Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) juga harus dapat menjaga kestabilan tata kelola perusahaan
yang baik sehingga tercipta aktivitas pasar modal yang jujur,transparan, aman dan sesuai
dengan hukum undang-undang yang berlaku.

2016 Kecurangan Pelaporan Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


21 Feber Sormin,SE.,M.Ak.,Ak.,CA http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Deteksi Kecurangan Akuntansi (The Financial Numbers Game, Charless W Mulford, Eugene E
Comiskey (2010) edisi pertama PPM.
Financal Statement Fraud Prevention and Detection, Zabilollah Rezaee dan Richard Riley.
Wiley Authenticity Guarantee.
Marshall B.Romney & Paul John Stentbart (2015), Accounting Information Systems.,13end,
Pearson Education Limited England.
Peraturan OJK No.21/POJK.04/2015 – Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan terbuka.
M.Nuryatno Amin (2011). Kecurangan Pelaporan keuangan.
Rezaee, Zabihollah. 2010. Financial Statement Fraud : Prevention and. Detection. 2e John
Wiley &sons, Inc
http://the-johan.blogspot.com/2012/11/v-behaviorurldefaultvmlo_18.html
http://afrizalmulyana.blogspot.com/2013/06/tata-kelola-perusahaan-corporate.html
Rezaee, Zabihollah. 2010. Financial Statement Fraud:Prevention and. Detecction.2e John
Wiley &sons, Inc
http://www.academia.edu/31972557/Manfaat_Penerapan_Tata_Kelola_Perusahaan_dan_Fun
gsinya_Sebagai_Mekanisme_Pengendalian
https://diaryintan.wordpress.com/2010/11/15/good-corporate-governance-gcg-2/
http://www.academia.edu/5434174/PENGARUH_CORPORATE_GOVERNANCE_DAN_STRU
KTUR_KEPEMILIKAN_TERHADAP_KINERJA_PERUSAHAAN
http://the-johan.blogspot.com/2012/11/v-behaviorurldefaultvmlo_18.html

2016 Kecurangan Pelaporan Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


22 Feber Sormin,SE.,M.Ak.,Ak.,CA http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai