• Praktisi harus memastikan dengan pihak yang mewakili entitas dan pada umumnya, pihak lain yeng
disebutkan yang akan menerima salinan laporan prosedure yang disepakati, bahwa terdapat
suatu pemahaman yang jelas tentang prosedur yang disepakati dan kondisi perikatan.
• Hal-hal yang disepakati mencakup sebagai berikut :
1. Sifat perikatan termasuk fakta bahwa prosedur yang dilaksanakan bukan merupakan
suatu
audit atau reviu dan oleh karena itu praktisi tidak menyatakan keyakinan.
2. Tujuan perikatan.
3. Identifikasi informasi keuangan yang akan diterapkan untuk prosedur yang
disepakati.
4. Sifat, saat dan luas prosedur spesifik yang akan diterapkan.
5. Bentuk laporan prosedur yang disepakati yang diantisipasi.
6. Pembatasan terhadap distribusi laporan prosedur yang disepakati. Bila pembatasan
ini
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, praktisi tidak diperkenankan untuk
menerima perikatan tersebut
Dokumentasi
7. Pelaksanaan Perikatan
Setiap KAP harus melaksanakan perikatan sesuai dengan standard profesi, serta
ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku dan KAP ataupun rekan menerbitkan
laporan yang tepat sesuai kondisi.
Konsultasi
Konsultasi dilakukan untul hal-hal yang rumit dan kontroversial dengan tujuan
menemukan kesimpulan yang disepakati kedua belah pihak dengan diterapkannya
kesimpulan dari konsultasi tersebut.
8. Pemantauan
- Pemantauan Kebijakan dan Prosedur Pengendalian Mutu KAP
- Pengevaluasian, Pengomunikasian, dan Penanganan Defisiensi yang
Teridentifikasi
- Keluhan dan Dugaan (Allegations)
9. Dokumentasi
Setiap KAP menetapkan kebijakan dan prosedur dilakukannya penyimpanan dokumen
selama suatu periode tertentu, sesuai standar profesi dan ketentuan hukum yang
berlaku. Hal ini dilakukan untuk menjadikan bukti agar individu dalam KAP
bertanggung jawab atas pelaksanaan prosedur pemantauan kepatuhan KAP terhadap
SPM. Diperlukan juga dokumentasi atas keluhan dan dugaan, serta respons yang
terkait.
TERIMA
KASIH