Anda di halaman 1dari 19

Modul ke:

AUDITING 11
10
Fakultas FEB
Fakultas
Audit Investasi

Anna Christin SE AK MM

Program Studi
AKUNTANSI
www.mercubuana.ac.id
Pengertian Siklus Investasi
• Siklus investasi suatu entitas atau perusahaan berisi kegiatan-
kegiatan yang berkaitan dengan kepemilikan surat berharga yang
dikeluarkan perusahaan lain. Surat berharga tersebut dapat
berupa sertifikat deposito, saham biasa, saham preferen, obligasi
pemerintah, maupun obligasi perusahaan. Pada umumnya,
investasi perusahaan dilakukan oleh pegawai internal ataupun
oleh orang/perusahaan eksternal,misalnya perusahaan broker
saham (pialang). Jika saham dikelola secara internal, minimal dua
orang dipekerjakan untuk menanganinya. Dan apabila saham
dikelola orang dalam, perlu dilakukan pengecekan secara
mendadak. Semua ekuisisi penjualan saham harus mendapatkan
otorisasi dari dewan direktur dan komite investasi, adapun
Rekening yang digunakan dalam pencatatan transaksi investasi
adalah: Surat berharga saham, Surat berharga obligasi, Investasi
pada saham, Investasi pada obligasi, Pendapatan bunga,
Pendapatan dividen, Laba dari investasi Laba penjualan investasi
dan Rugi penjualan investasi.
Tujuan Audit Siklus
Investasi
Tujuan audit siklus investasi adalah untuk memperoleh
bukti tentang masing-masing asersi signifikan yang
berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus investasi.
1. Asersi keberadaan dan keterjadian Tujuan audit
siklus investasi, tujuan audit asersi keberadaan atau
keterjadian menekankan pada apakah seluruh saldo
investasi surat berharga dan modal saham benar-benar
ada pada tanggal neraca.
2. Asersi kelengkapan Asersi ini menekankan apakah
seluruh transaksi dan saldo yang semestinya tercantum
dalam laporan keuangan, sudah benar-benar dicatat dan
disajikan.
Asersi hak dan kewajiban Auditor, berkaitan dengan asersi ini,
berusaha memastikan apakah perusahaan mempunyai hak
kepemilikan yang sah atas saldo modal saham dan investasi
surat berharga
4. Asersi penilaian dan pengalokasian Berkaitan dengan
asersi dengan penilaian, auditor akan berusaha memperoleh
bukti mengenai apakah saldo investasi surat berharga telah
disajikan dalam laporan keuangn pada jumlah yang tepat.
5. Asersi pelaporan dan pengungkapan Selain
memperoleh bukti mengenai keempat asersi tersebut diatas,
auditor harus menghimpun bukti mengenai apakah transaksi
dan saldo yang tercatat telah tepat diklasifikasikan, dijelaskan,
dan diungkapkan dalam neraca.
Materialitas, Risiko dan Strategi
Audit
• Surat berharga sebagai investasi jangka pendek mungkin material untuk
kemampuan membayar (solfabilitas) jangka pendek, tetapi pendapatan
atas investasi itu jarang signifikan dengan hasil operasi perusahaan.
Dengan demikian, surat berharga yang dipegang atau dipunyai sebagai
investasi jangka pendek, biasanya material bagi neraca, tetapi tidak bagi
laporan laba rugi. Risiko salah saji pada transaksi penanaman investasi
pada umumnya rendah karena transaksi ini merupakan transaksi yang
ajarang terjadi. Lebih dari itu, pengendalian intern atas transaksi ini,
pada umumnya efektif karena satu atau lebih direktur berpartisipasi
dalam transaksi. Adapun Strategi audit tergantung frekuensi transaksi
penanaman investasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Bila
frekuensinya rendah, auditor akan menghemat biaya bila memakai
primarily substantive approach atau pendekatan pengutamaan
pengujian substantive. Sebaliknya, apabila frekuensi transaksi tinggi,
auditor akan menghemat biaya kalau melakukan pengujian
pengendalian untuk menghimpun bukti yang mendukung lower
assessed level of control risk.
Rekening yang terkait dalam
pencatatan transaksi saham
• Surat berharga saham
• Surat berharga obligasi
• Investasi saham
• Investasi pada obligasi
• Pendapatan bunga
• Pendapatan deviden
• Laba dari investasi
• Laba penjualan investasi
• Rugi penjualan investasi
Dokumen dan catatan yang
dipakai meliputi :
• Sertifikat saham
• Sertifikat obligasi
• Bond indenture
• Broker’s advice
• .Buku jurnal
• Buku pembantu investasi
Fungsi yang terkait meliputi:

• Pembelian surat berharga


• Penerimaan pendapatan periodik
• Penjualan surat berharga
• Pencatatan transaksi
• Pengamanan atau penyimpanan surat berharga
• Penjaga ketepatan buku pembantu investasi
Memahami Internal Control

• Lingkungan pengendalian
• Titik tolak pemahaman SPI siklus investasi adalah
pemahan lingkungan pengendalian atas siklus investasi.
Lingkungnan pengendalian sangat penting untuk
mewujudkan SPI siklus investasi yang baik.

• Penaksiran risiko
• Penaksiran risiko entitas untuk tujuan pelaporan
keuangan merupakan pengidentifikasian, analisis, dan
pengelolaan resiko yang relevan dengan penyusunan
laporan keuangan yang disajikan secara wajar sesuai
dengan prinsip akuntasi berterima umum diindonesia
• Informasi dan komunikasi (system
akuntansi) Penerapan system akuntansi sangat
mendasar. Peusahaan biasanya memakai buku
pembntu investasi yang terpisah ntuk setiap jenis surat
berharga.

• 4. Aktivitas penendalian Aktivitas pengendalian


yang relevan dengan audit atas transaksi dalam siklus
investasi dapat digolongkan menjadi beberapa
kebijakandan proseduk yang berkaitan dengan: Review
kinerja, Pengolahan informasi, Pengendalian fisik dan
Pemisahan tugas
Dokumen dan catatan
• Dokumen dan pencatatan yang dipakai meliputi: Sertifikat
saham, Sertifikat obligasi, Bond indenture, Broker’s advice,
Buku jurnal dan Buku pembantu investasi. Adapun fungsi
yang terkait dalam siklus investasi meliputi: Pembelian surat
berharga, Penerimaan pendapatan periodic, Penjualan surat
berharga, Pencatatan transaksi, Pengamanan atau
penyimpanan surat berharga dan Penjaga ketepatan buku
pembantu investasi. Adapun Penghimpunan pemahaman
dapat dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan atau
wawancara, menelaah dokumen, atau menelaah kembali
pengalaman auditor pada audit periode sebelumnya dengan
klien tersebut. Dokumentasi pemahaman dapat dilakukan
dengan menggunakan koesioner, atau memo naratif ( uraian
tertulis).
Penetapan Risiko Pengendalian
dan Pengujian Substantif Saldo
Investasi
• Penetapan risiko pengendalian merupakan proses
pengevaluasian efektivitas kebijkan dan prosedur struktur
pengendalian intern dalam mencegah dan mendeteksi salah
saji material dalam laporan keuangan. Pengujian
pengendalian yang dilakukan dapat menghasilkan bukti
mengenai efektivitas rancagan dan oprasi pengendalian.
Bukti tersebut kemudian digunakan untuk menetapkan
risiko pengendalian untuk setiap asersi yang terkait dengan
transaksi investasi.Serta, dalam rangka untuk merancang
pengujian substantif, akuntan pertama kali harus
menentukan tingkat risiko deteksi yang diterima untuk
masing-masing asersi terkait signifikan. Tinggi rendahnya
resiko deteksi tergantung pada besarnya risiko audit yang
ditetapkan, risiko bawaan, dan risiko pengendalian.
Pertimbangan Program
Audit
• Auditor dapat merancang program audit untuk
mencapai tingkat resiko deteksi yang dapat
diterima oleh masing-masing asersi bila tingkat
resiko deteksi yang dapat diterima adalah untuk
suatu asersi, maka lebih banyak prosedur pengujian
substantive yang perlu dilakukan, dan auditor perlu
mengintensifkan efektivitas prosedur pengujiannya.
• Prosedur inisial Auditor berusaha untuk mendapatkan data mengenai
investasi pada awal tahun dengan menganalisa data yang ada dalam
kertas kerja tahun lalu.
• Penerapan prosedur analitis Prosedur analitis atas saldo investasi
meliputi keterkaitan diantara akun-akun tertentu dalam periode
berjalan dan analisis rasio tertentu.
3. Pengujian detail saldo
• a. Voiching penjurnalan dalam akun investasi Berbagai penjurnalan
rekening dapat dilakukan klien. Klien dapat melakukan penjurnalan atas
investasi atau pembelian surat berharga.
• b. Konfirmasi surat berharga yang dipegang atau dikelolah pihak
lain Kadang surat berharga yang dimiliki oleh klien tidak dipegang atau
disimpan oleh klien. Klien kadang menitipkan surat berharganya pada
pihak lain untuk alasan jaminan keamanan.
• d. Uji cut off Uji cut off dilakukan untuk menentukan transaksi surat
berharga yang mendekati tanggal neraca dicatat pada periode yang
• Inspeksi dan penghitungan surat berharga ditangan Inspeksi ini
memungkinkan auditor untuk mengethui keberadaan investasi tersebut.

• 2. Menghitung kembali pendapatan yang diperoleh Pendapatan dari


investasi dapat diverifikasi dengan bukti dokumen dan perhitungan
kembali.
• 3. Menelaah dokumentasi mengenai nilai pasar surat berharga Nilai
pasar surat berharga pada tanggal neraca dapat dihimpun dari pasar
modal atau bursa efek.

• 4. Membandingkan penyajian laporan keuangan dengan prinsip


akuntansi yang berterima umum Penyajian saldo investasi yang tepat
meliputi identifikasi dan klasifikasi berbagai tipe investasi dalam neraca,
dan pengakuan pendapatan, laba, atau rugi dalam laporan laba rugi.
Pertimbangan Perencanaan
Audit
a. Materialitas
• Sekuritas yang ditahan sebagai investasi jangka pendek dapat bersifat material
bagi solvensi jangka pendek suatu entitas, tetapi laba dari sekuritas semacam itu
jarang bersifat signifikan bagi hasil operasi entitas di luar sektor jasa keuangan.
Sekuritas yang ditahan sebagai investasi jangka penjang dapat bersifat material
baik bagi neraca maupun laporan laba rugi, tergantung entitas.
• b. Risiko Inheren
dipengaruhi oleh banyak faktor dan volume transaksi investasi umumnya
cukup rendah. Akan tetapi sekuritas merupakan aktiva yang mudah untuk dicuri,
dan akuntansi untuk investasi tersebut dapat menjadi rumit.
risiko inheren tertentu juga lebih menantang untuk dikendalikan, dan memberi
manajemen peluang untuk memanipulasi pelaporan investasi. Secara spesifik,
klasifikasi yang tepat atas suatu investasi bisa mengundang kontroversi, yang
selanjutnya akan mempengaruhi metode penilaian, upaya mendapatkan laba, dan
persyaratan pengungkapan yang berlaku untuk investasi itu. Dengan menyajikan
secara salah klasifikasi yang tepat dari suatu investasi, manajemen dapat menunda
atau mempercepat pengakuan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
dalam laba.
• c. Risiko Prosedur Analitis
• Prosedur analitis dapat membandingkan saldo tahun
berjalan dengan tahun sebelumnya, atau dapat
membandingkan hasil-hasil aktual atas jumlah investasi dan
laba investasi dengan yang dianggarkan atau dokumentasi
lain dari rencana manajemen. Perbedaan yang tidak
diharapkan, dapat menunjukkan salah saji berkenaan
dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan,
penilaian atau alokasi, dan penyajian serta pengungkapan.

• d. Risiko Pengendalian
• Pemahaman atas beberapa faktor lingkungan pengendalian
adalah relevan bagi audit atas siklus transaksi
PENGUJIAN SUBSTANTIF
ATAS INVESTASI
Merupakan hal yang biasa dalam melakukan pengujian
substantif atas siklus investasi untuk menguji saldo investasi di
neraca dan laporan laba rugi pada saat yang sama.
Tahapannya yaitu :
• a. Menentukan Risiko Deteksi
• b. Merancang Pengujian Substantif
• c. Prosedur Awal
• d. Prosedur Analitis
• e. Pengujian Rincian Transaksi
• f. Pengujian Rincian Saldo
• g. Pengujian Rincian Saldo ; Estimasi Akuntansi
• h. Perbandingan Penyajian Laporan dengan GAAP
Terima Kasih
Anna Christin SE Ak MM.

Anda mungkin juga menyukai