Oleh : Kelompok 1
Pelepasan Penarikan
dan saham
penarikan Dividen
saham
Dividen
Siklus ini berkaitan dengan siklus lainnya yaitu siklus pendapatan dan siklus
pengeluaran. Salah satu pendapatan perusahaan adalah penerimaan dividen dari
investasi pada saham perusahaan lain. Pendapatan perusahaan lainnya dapat berupa
pendapatan bunga yang diperoleh atas investasi pada obligasi yang dikeluarkan
perusahaan lain. Siklus ini berkaitan dengan siklus pengeluaran. Dalam melakukan
transaksi investasi, perusahaan perlu mengeluarkan uang kasnya untuk membeli
surat berharga saham maupun obligasi.
Pengelolaan, Pencatatan, dan Penilaian
Pada umumnya, investasi perusahaan dilakukan oleh pegawai internal ataupun
oleh orang/perusahaan eksternal, misalnya perusahaan broker saham (pialang). Jika
saham dikelola secara internal, minimal dua orang dipekerjakan untuk
menanganinya. Bila saham dikelola orang dalam, perlu diadakan pengecekan secara
mendadak. Karyawan yang mengelola saham perlu membuat catatan detail
mengenai surat berharga yang dipegang baik jumlah maupun nomer serinya.
Catatan detail tersebut merupakan alat kontrol. Jika surat berharga dikelola oleh
perusahaan luar maka perusahaan pialang tersebut perlu mengirim catatan tiap
bulan keperusahaan. Sesuai dengan SFAC No.12 “Accounting for Certain
Marketable Securities”, surat berharga harus digolongkan dalam kelompok
portofolio sesuai dengan klasifikasi jangka waktunya dan dilaporkan sesuai dengan
prinsip LCOM.
Akuisisi, Penjualan dan Pendapatan
Semua akusisi dan penjualan saham harus mendapatkan otorisasi dari dewan
direktur dan komite investasi. Secara periodik, akuisisi dan penjualan saham
dibandingkan dengan harga yang dipublikasikan untuk mengecek keakuratan
pencatatan. Utang dan surat berharga mendatangkan biaya bunga dan pendapatan
dividen. Pendapatan dividen diakui saat diumumkan. Rekening yang digunakan
dalam pencatatan transaksi investasi adalah
a. Surat berharga saham
b. Surat berharga obligasi
c. Investasi pada saham
d. Investasi pada obligasi
e. Pendapatan bunga
f. Pendapatan dividen
g. Laba dari investasi
h. Laba penjualan investasi
i. Rugi penjualan investasi
Tujuan Audit
Tujuan audit siklus investasi adalah untuk memperoleh bukti tentang masing-masing
asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus investasi. Tujuan
audit ditentukan berdasar atas kelima kategori asersi laporan keuangan yang dinyatakan
oleh manajemen.
1) Asersi Keberadaan dan Keterjadian
Tujuan audit asersi keberadaan atau keterjadian menekankan pada apakah
seluruh saldo investasi surat berharga dan modal saham benar-benar ada pada
tanggal neraca. Berikut rincian tujuan audit asersi keberadaan atau keterjadian :
a. Saldo asset investasi tercatat merupakan investasi yang ada atau eksis pada
tanggal neraca
b. Pendapatan, laba, dan rugi investasi dihasilkan dari transaksi dan kejadian
investasi yang terjadi selama periode tersebut.
2) Asersi Kelengkapan
Asersi ini menekankan apakah seluruh transaksi dan saldo yang semestinya
tercantum dalam laporan keuangan, sudah benar-benar dicatat dan disajikan.
Berikut rincian tujuan audit asersi kelengkapan :
a. Semua investasi sudah tercakup atau dinyatakan dalam saldo asset investasi
tercatat.
b. Pengaruh seluruh transaksi investasi terhadap laporan laba rugi selama
periode yang bersangkutan sudah tercakup dalam pendapatan, laba, dan rugi
investasi.
3) Asersi Hak dan Kewajiban
Auditor berkaitan dengan asersi ini, berusaha memastikan apakah perusahaan
mempunyai hak kepemilikan yang sah atas saldo modal saham dan investasi
surat berharga. Tujuan audit asersi hak dan kewajiban adalah menentukan
apakah semua investasi yang tercatat adalah investasi yang dimiliki klien.
4) Asersi Penilaian dan Pengalokasian
Berkaitan dengan asersi penilaian, auditor akan berusaha memperoleh bukti
mengenai apakah saldo investasi surat berharga telah disajikan dalam laporan
keuangan pada jumlah yang tepat. Auditor akan memastikan apakah saldo
tersebut diperoleh melalui penilaian sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berterima umum. Berikut rincian tujuan audit penilaian dan pengalokasian :
a. Investasi dilaporkan dalam neraca pada nilai cost, equity atau pasar yang
paling tepat
b. Pendapatan, laba, atau rugi investasi dilaporkan pada jumlah yang tepat
5) Asersi Pelaporan dan Pengungkapan
Selain memperoleh bukti mengenai keempat asersi yang telah dijelaskan, auditor
perlu menghimpun bukti mengenai apakah transaksi dan saldo yang tercatat
telah tepat diklasifikasikan, dijelaskan, dan diungkapkan dalam neraca. Berikut
rincian tujuan audit asersi pelaporan dan pengungkapan :
a. Saldo investasi tepat diidentifikasikan dan diklasifikasikan dalam laporan
keuangan
b. Dasar penilaian investasi dan investasi sebagai jaminan telah diungkapkan
secara memadai
Prosedur awal
Pertama, auditor mendapatkan pemahaman atas bisnis dan industri klien.
Merupakan hal yang penting bagi auditor untuk memahami pendorong ekonomi
yang merupakan suatu entitas melakukan investasi seperti kebijakan entitas utuk
menginvestasikan kelebihan kas, aktivitas pembiayaannya, dan kemampuannya
untuk menghasilkan arus kas bebas.
Kedua, kecocokan antara saldo investasi awal dengan jumlah yang diaudit dalam
kertas kerja tahun sebelumnya diverifikasi. Berikutnya, aktivitas yang melibatkan
akun -- akun yang berkaitan dengan investasi ditelaah untuk menentukan setiap
ayat jurnal yang tidak biasa dari segi sifat atau jumlah yang harus diselidiki.
Kemudian, skedul semua investasi yang disiapkan oleh klien.
Prosedur terakhir mencakup penentuan bahwa skedul dan buku tambahan investasi
telah sesuai dengan saldo akun pengendali buku besar yang berkaitan. Skedul
tersebut dapat berfungsi sebagai dasar untuk melakukan pengujian substantif
tambahan.
Prosedur analitis
Mencakup keterkaitan di antara akun yang spesifik selama periode berjalan dan
perbandingan dengan data tahun sebelumnya, jumlah yang dianggarkan, dan
ekspektasi lainnya. Ketika melaksanakan prosedur analitis atas laba investasi, adalh
penting untuk memahami kebijakan investasi entitas berkenaan dengan proporsi
investasi dalam sekuritas pemerintah, obligasi korporasi, dan sekuriras ekuitas.
Audiot harus mengevaluasi kelayakan laba investasi tas masing -- masing kelas
investasi secara terpisah, berdasarkan kinerja pasar terakhir.
2. Prosedur Analitis
Rasio yang dapat dipakai untuk menerapkan prosedur analitis antara lain:
4.5 Menelaah penyajian utang jangka panjang dan biaya bunga dalam
laporan keuangan
Penyajian saldo utang jangka panjang yang tepat meliputi
identifikasi dan klasifikasi berbagai jenis utang jangka panjang dalam
neraca, dan pengakuan biaya bunga dalam laporan laba rugi. Auditor
perlu membandingkan presentasi laporan dengan prinsip akuntansi yang
berterima umum, antara lain dengan Standar Akuntansi Keuangan.
Pengujian ini berkaitan dengan asersi penyajian dan pengungkapan.
1. Prosedur Inisial
Auditor harus mendapatkan skedul saham (pemegang saham) dan
catatan pemegang saham dari register dan agen transfer. Auditor menguji
kesesuaian data yang ada di dalam skedul dengan catatan-catatan akuntansi
dan memverifikasi bahwa skedul alau buku pembantu sesuai dengan catatan
yang ada di dalam buku besar.
a. Earning per share, yaitu laba bersih dibagi jumlah tertimbang saham
yang beredar.
b. Dividend pay out ratio, yaitu dividen kas dibagi dengan laba bersih.
Rasio yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan harapan atau
estimasi yang dinyatakan dalam anggaran. Apabila setelah dilakukan
analisis ternyata ditemukan penyimpangan atau fluktuasi yang tidak masuk
akal, maka auditor akan mengeks ensifkan pengujian substantif saldo modal
saham, Pengujian ini berkaitan erat dengan asersi keberadaan atau
keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau pengalokasian.
Halim, Abdul dan Totok Budi Santoso. Auditing II: Dasar-dasar Prosedur
Pengauditan Laporan Keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Arysta Rini. 2016. Pengauditan Siklus Investasi. URL:
https://id.scribd.com/doc/314071969/PENGAUDITAN-SIKLUS-INVESTASI .
[Diakses tanggal 01 Desember 2021].
Nahriati, Rizky. Audit Siklus Investasi. URL:
https://www.academia.edu/36452068/AUDIT_SIKLUS_INVESTASI_docx .
[Diakses tanggal 01 Desember 2021].
Ariyanti, Fiki. 2021. Audit Investasi: Pengertian, Tujuan, dan Prosedurnya. URL:
https://www.cermati.com/artikel/audit-investasi-pengertian-tujuan-dan-
prosedurnya . [Diakses tanggal 01 Desember 2021].
Studocu. Bab 17 Audit Siklus Investasi Dan Pembiayaan. URL:
https://www.studocu.com/id/document/universitas-budi-luhur/accounting/bab-
17-audit-siklus-investasi-dan-pembiayaan/9111826 . [Diakses tanggal 01
Desember 2021].