Anda di halaman 1dari 30

PENGAUDITAN 2

PENGAUDITAN SIKLUS INVESTASI

Oleh : Kelompok 1

Ni Luh Putu Wulandari (1902622010004)

Ni Wayan Sri Widayani (1902622010005)

Ni Putu Ika Candra Kirani (1902622010020)

Ni Luh Putu Sinta Dewi (1902622010023)

Akuntansi Reguler A Pagi 2019

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN 2021
PENGAUDITAN SIKLUS INVESTASI

1. SIFAT DAN TUJUAN SIKLUS INVESTASI


Siklus investasi suatu entitas atau perusahaan berisi kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan kepemilikan surat berharga yang dikeluarkan perusahaan lain.
Suratberhrga trsebut dapat berupa deposito, saham biasa, saham preferen, obligasi
pemerintah, maupun obligasi perusahaan.
Scope siklus investasi dan pendanaan dapat dirangkum ebagai berikut
Fungsi Bisnis Utama Aktivitas Jurnal Formulir
 Dana modal Investasi  Akuisisi  Sertifika
didapat dari  Penjagaan investasi t
investor dan  Pencatatan  Penjualan obligasi
kreditor  Penilaian investasi  Surat
 Dana modal  Akuisisi  Pendapatan berharga
digunakan dan bunga  Sertifika
untuk operasi investasi  Pendapatan t saham
atau obligasi dividen
diinvestasika jangka
n secara pendek
temporer  Penjualan
sampai tahap  Pendapata
operasi n
selesai Utang
 Pembuatan  Sertifika
 Pencatatan t utang
utang
 Pembuatan  Utang
 Pelunasan
dan wesel
utang
pelunasan
utang
 Utang
Ekuitas  Pengeluara  Sertifika
 Pencatatan n saham t saham

 Pelepasan  Penarikan
dan saham
penarikan  Dividen
saham
 Dividen

Siklus ini berkaitan dengan siklus lainnya yaitu siklus pendapatan dan siklus
pengeluaran. Salah satu pendapatan perusahaan adalah penerimaan dividen dari
investasi pada saham perusahaan lain. Pendapatan perusahaan lainnya dapat berupa
pendapatan bunga yang diperoleh atas investasi pada obligasi yang dikeluarkan
perusahaan lain. Siklus ini berkaitan dengan siklus pengeluaran. Dalam melakukan
transaksi investasi, perusahaan perlu mengeluarkan uang kasnya untuk membeli
surat berharga saham maupun obligasi.
Pengelolaan, Pencatatan, dan Penilaian
Pada umumnya, investasi perusahaan dilakukan oleh pegawai internal ataupun
oleh orang/perusahaan eksternal, misalnya perusahaan broker saham (pialang). Jika
saham dikelola secara internal, minimal dua orang dipekerjakan untuk
menanganinya. Bila saham dikelola orang dalam, perlu diadakan pengecekan secara
mendadak. Karyawan yang mengelola saham perlu membuat catatan detail
mengenai surat berharga yang dipegang baik jumlah maupun nomer serinya.
Catatan detail tersebut merupakan alat kontrol. Jika surat berharga dikelola oleh
perusahaan luar maka perusahaan pialang tersebut perlu mengirim catatan tiap
bulan keperusahaan. Sesuai dengan SFAC No.12 “Accounting for Certain
Marketable Securities”, surat berharga harus digolongkan dalam kelompok
portofolio sesuai dengan klasifikasi jangka waktunya dan dilaporkan sesuai dengan
prinsip LCOM.
Akuisisi, Penjualan dan Pendapatan
Semua akusisi dan penjualan saham harus mendapatkan otorisasi dari dewan
direktur dan komite investasi. Secara periodik, akuisisi dan penjualan saham
dibandingkan dengan harga yang dipublikasikan untuk mengecek keakuratan
pencatatan. Utang dan surat berharga mendatangkan biaya bunga dan pendapatan
dividen. Pendapatan dividen diakui saat diumumkan. Rekening yang digunakan
dalam pencatatan transaksi investasi adalah
a. Surat berharga saham
b. Surat berharga obligasi
c. Investasi pada saham
d. Investasi pada obligasi
e. Pendapatan bunga
f. Pendapatan dividen
g. Laba dari investasi
h. Laba penjualan investasi
i. Rugi penjualan investasi

Tujuan Audit
Tujuan audit siklus investasi adalah untuk memperoleh bukti tentang masing-masing
asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus investasi. Tujuan
audit ditentukan berdasar atas kelima kategori asersi laporan keuangan yang dinyatakan
oleh manajemen.
1) Asersi Keberadaan dan Keterjadian
Tujuan audit asersi keberadaan atau keterjadian menekankan pada apakah
seluruh saldo investasi surat berharga dan modal saham benar-benar ada pada
tanggal neraca. Berikut rincian tujuan audit asersi keberadaan atau keterjadian :
a. Saldo asset investasi tercatat merupakan investasi yang ada atau eksis pada
tanggal neraca
b. Pendapatan, laba, dan rugi investasi dihasilkan dari transaksi dan kejadian
investasi yang terjadi selama periode tersebut.
2) Asersi Kelengkapan
Asersi ini menekankan apakah seluruh transaksi dan saldo yang semestinya
tercantum dalam laporan keuangan, sudah benar-benar dicatat dan disajikan.
Berikut rincian tujuan audit asersi kelengkapan :
a. Semua investasi sudah tercakup atau dinyatakan dalam saldo asset investasi
tercatat.
b. Pengaruh seluruh transaksi investasi terhadap laporan laba rugi selama
periode yang bersangkutan sudah tercakup dalam pendapatan, laba, dan rugi
investasi.
3) Asersi Hak dan Kewajiban
Auditor berkaitan dengan asersi ini, berusaha memastikan apakah perusahaan
mempunyai hak kepemilikan yang sah atas saldo modal saham dan investasi
surat berharga. Tujuan audit asersi hak dan kewajiban adalah menentukan
apakah semua investasi yang tercatat adalah investasi yang dimiliki klien.
4) Asersi Penilaian dan Pengalokasian
Berkaitan dengan asersi penilaian, auditor akan berusaha memperoleh bukti
mengenai apakah saldo investasi surat berharga telah disajikan dalam laporan
keuangan pada jumlah yang tepat. Auditor akan memastikan apakah saldo
tersebut diperoleh melalui penilaian sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berterima umum. Berikut rincian tujuan audit penilaian dan pengalokasian :
a. Investasi dilaporkan dalam neraca pada nilai cost, equity atau pasar yang
paling tepat
b. Pendapatan, laba, atau rugi investasi dilaporkan pada jumlah yang tepat
5) Asersi Pelaporan dan Pengungkapan
Selain memperoleh bukti mengenai keempat asersi yang telah dijelaskan, auditor
perlu menghimpun bukti mengenai apakah transaksi dan saldo yang tercatat
telah tepat diklasifikasikan, dijelaskan, dan diungkapkan dalam neraca. Berikut
rincian tujuan audit asersi pelaporan dan pengungkapan :
a. Saldo investasi tepat diidentifikasikan dan diklasifikasikan dalam laporan
keuangan
b. Dasar penilaian investasi dan investasi sebagai jaminan telah diungkapkan
secara memadai

2. MATERIALITAS, RISIKO DAN STRATEGI AUDIT


Surat berharga yang dipegang atau dimiliki sebagai investasi jangka
pendek, biasanya material bagi neraca namun tidak bagi laporan laba rugi. Hal
tersebut dikarenakan surat berharga sebagai invesstasi jangka pendek mungkin
material untuk kemampuan membayar (solvabilitas) jangka pendek namun
pendapatan atas investasi tersebut jarang signifikan dengan hasil operasi
perusahaan. Sementara pada surat berharga yang dimiliki sebagai investasi
jangka panjang bisa menjadi material bagi neraca maupun laporan laba rugi.
Investasi jangka panjang dalam surat berharga biasanya bernilai cukup tinggi
sehingga menjadi material bagi neraca. Disamping itu pendapatan atau kerugian
yang diakibatkan juga sangat tinggi sehingga sangat material bagi neraca.
Risiko salah saji pada transaksi penanaman investasi pada umumnya
rendah dikarenakan transaksi ini merupakan transaksi yang jarang terjadi. Pada
pengendalian intern terhadap transaksi ini cukup efektif karena banyak direktur
yang berpartisipasi dalam transaksi ini.
Strategi audit tergantung pada frekuensi transaksi penanaman ivestasi,
baik jangka panjang maupun jangka pendek. Jika frekuensi rendah auditor akan
menghemat biaya bila memakai primarily substantive approach yaitu
pendekatan yang mengutamakan pengujian substantif. Begitupun sebaliknya,
Ketika frekuensi transaksi tinggi auditor akan menghemat biaya jika melakukan
pengujian pengendalian untuk menghimpun bukti yang mendukung lower
assessed level of control risk.

3. PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN


Dalam struktur pengendalian intern meliputi pertimbangan lingkungan
pengendalian, penaksiran risiko, informasi dan komunikasi (sistem akuntansi),
pemantauan, dan prosedur pengendalian. Pertimbangan-pertimbangan tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Lingkungan Pengendalian
Titik tolak pemahaman SPI siklus investasi adalah pemahaman
lingkungan pengendalian atas siklus investasi. Lingkungan sangat penting untuk
mewujudkan SPI siklus investasi yang baik. Perwujudannya adalah memahami
pemberian kekuasaan dan tanggungjawab atas transaksi penanaman investasi
pada bendahara perusahaan, manajer keuangan dan direktur keuangan.
Pelaksanaan transaksi ini selalu dilakukan oleh orang yang kompeten dan ahli
dalam bidang keuangan. Pemahaman dapat diperoleh melalui pengajuan
pertanyaan kepada manajemen, mempelajari bagan organisasi, dan menelaah
deskripsi tugas.
Seorang auditor juga perlu memahami metode pengendalian manajemen
tersebut meliputi ada tidaknya perencanaan strategic atas penanaman investasi,
pengamatan atau pemantauan secara konsisten atas fluktuasi harga saham di
bursa efek, dan penilaian kinerja investasi secara periodic. Pemahaman ini
dapan diperoleh dengan pengajuan pertanyaan kepada manajemen dan
menelaah dokumentasi. Praktik dan kebijakan personalia yang baik meliputi
kebijakan perekrutan dan pelatihan tenagan ahli dalam bidang investasi dan
surat berharga.
2. Penaksiran Risiko
Penaksiran risiko entitas untuk ketuhuan pelaporan keuangan merupakan
pengidentifikasian, analisis dan pengelolaan risiko yang relevan dengan
penyusunan laporan keuanganyang disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip
akuntansi berterima umum di Indonesia. Penaksiran risiko dapat ditunjukan
sebagaimana perusahaan mempertimbangkan kemungkinan transaksi dalam
siklus akuntansi yang tidak dicatat dalam laporan keuangan.
Penggunaan teknnologi baru dalam suatu perusahaan dapat dimasukkan
dalam siklus investasi ini. Hal ini berarti pemasangan teknologi baru kedalam
operasi atau kedalam sistem informasi dapat mengubah risiko yang
berhubungan dengan pengendalian intern. Perluasan operasi yang signifikan
dan cepat dapat pula memberikan tekanan terhadap pengendalian dan
meningkatkan risiko kegagalan dalam pengendalian. Perubahan signifikan dan
cepat dalam sistem informasi dapat mengubah risiko yang berhubungan dengan
pengendalaiam innetrn.
3. Informasi dan Komunikasi (sistem akuntansi)
Suatu perusahaan biasanya menggunakan buku pembantu investasi yang
terpisah untuk setiap jenis surat berharga. Pemahaman sistem akuntansi
menuntut pengetahuan auditor tentang metode pemrosesan data, dokumen, serta
catatan pokok yang digunakan. Pemahaman sistem akuntansi diperoleh melalui
penelaahan buku manual akuntansi dan flowchart sistem, mengajukan
pertanyaan pada personel akuntansi, dan pengalaman terdahulu dengan klien.
Akuntan harus memahami kompetensi personel akuntansi dan bagainEDP yang
bertanggungjawab atas pengolahan transaksi siklus investasi. Pemahaman
tersebut diperoleh melalui ppengajuan pertanyaan, pengamatan, daan menelaah
file atau arsip personel.
Dalam kaitannya dengan informasi dan komunikasi ini dalam siklus
investasi, sistem informasi mencakup motode dan catatan yang digunakan
untuk:
a. Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi yang terkait dengan siklus
investasi secara sah
b. Menjelaskan pada saat yang tepat transaksi dalam siklus investasi secara
cukup rinci dan kemungkinan adanya penggolongan masing-masing
transaksi itu untuk pelaporan keuangan
c. Mengukur nilai transaksi dari siklus akuntansi dengan cepat
d. Menyajikan transaksi dari siklus investasi dengan semestinya dan
pengungkapan yang berkaitan dalam laporan keuangan.
4. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit atas transaksi dalam siklus
investasi dapat digolongkan menjadi beberapa kebijakan dan prosedur yang
berkaitan dengan:
1. Review Kinerja. Aktivitas pengendalian ini mencakup review atas kinerja
sesungguhnya dari transaksi dalam siklus investasi dibandingkan dengan
anggaran atau prakiraan transaksi investasi periode sebelumnya. Keputusan
terkait investasi merupakan keputusan yang memberikan dampak jangka
panjang bagi perusahaan oleh karena itu harus benar-benar diperhatikan
baik dari segi anggaran yang ada maupun dengan hasil-hasil keputusan
rapat dari manajemen mapun pemegang saham.
2. Pengelolaan informasi
Dalam pengelompokan untuk aktivitas pengendalian jenis ini adalah
pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umum terkait
dengan pengendalian atas operasional dari transaksi dalam siklus investasi.,
pengembangan dan pemeliaharaan sistem aplikasi. Sedangakan
pengendalian aplikasi berlaku untuk pengolahan aplikasi secara individual
untuk masing-masing transaksi tersebut. Pengendalian ini membantu
menetapkan bahwa transaksi dalam siklus investasi adalah sah, diotorisasi
dengan semestinya dan diolah dengan lengkap dan akurat.
Semua dana modal baik utang maupun modal saham harus mendapatkan
otorisasi terlebih dahulu, jika tidak maka dapat dengan mudah
diselewengkan dan menyimpang dari kebijakan perusahaan. Otorisasi ini
sebenarnya mengarahkan perusahaan untuk melakukan investasi yang
ekonomis agar tidak mendorong perusahaan ke operasional yang tidak
efisien.
Pencatatan ke buku pembantu harus akurat agar saldo akun yang
dilaporkan sesuai dan akurat. Semua pencatatan atas transaksi innvestasi,
utang dan saham harus dicatat dalam jumlah yang tepat, pada periode yang
tepat, dan diklasifikasikan sesuai dengan golongannya. Manajemen dapat
mengontrol kesalahan dengan membuat prosedur pencatatan dan membuat
skedul untuk laba dan pembayaran yang akan jatuh tempo.
3. Pengendalian fisik
Aktivitas ini mencakup keamanan fisik aktiva yang diperoleh seperti
saham atau surat berharga termasuk penjagaan memadai seperti fasilitas
yang terlindungi dari akses yang tidak dikehendaki.
Investasi surat berharga sangat mudah untuk dikonversi menjadi kas,
oleh karena itu perlu pembatasan akses dari pihak-pihak yang tidak
bertanggungjawab. Jika tidak, surat berharga dapat dicuri atau dapat
menyebabkan penggunaan sumber daya yang tidak pada tempatnya.
Manajemen dapat mengawasi kemananan surat berharga dengan usaha-
usaha agar terhindar dari kerusakan fisik (kebakaran misalkan) dengan
menempatkan kedalam kotak deposit surat berharga alternatif lain, surat
berharga dipegang oleh perusahaan sekuritas.
4. Pemisahan Tugas
Pembebanan tanggung jawab ke orang berbeda untuk memberikan otorisasi
transaksi dalam siklus investasi, menyelenggarakan penyimpanan aktiva
yang diperoleh yang dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan atau
kesempetan terjadinya fraud.

Dokumen-dokumen penting yang digunakan dalam transaksi investasi,


pemisahan fungsi yang terlibat, dilannjutkan dengan jaringan prosedur yang ada dalam
transaksi investasi dan terakhir dijelasakan terkait bagain alir dari transaksi investasi
tersebut.

Dokumen dan Catatan


Dokumen dan pencatatan yang digunakan meliputi:
1. Sertifikat saham, yaitu dokumen yang merepresentasikan kepemilikan
pemegang sertifikat atas sejumlah lembar saham perusahaan yang
mengeluarkan saham tersebut. Dokumen ini memberikan asersi keberadaa
atau keterjadian.
2. Sertifikat Obligasi, yaitu dokumen yang menyatakan jumlah obligasi yang
dimiliki pemegang obligasi.
3. Bond Indentur, yaitu dokumen kontrak yang menyatakan jangka waktu atau
tanggal berapa suatu obligasi jatuh tempo.
4. Broker’s Advice, yaitu dokumen yang dikeluarkan oleh broker yang
menyatakan harga pertukaran transaksi investasi. Dokumen ini memberikan
bukti mengenai asersi penilaian dan pengalokasian.
5. Buku Jurnal, setiap transaksi maupun kejadian yang mempengaruhi saldo
investasi dan pendapatan atau rugi investasi harus dicatat dalam buku jurnal.
6. Buku Pembantu Investasi, dokumen ini perlu diselenggarakan terutama bagi
perusahaan yang melakuka portofolio investasi. Dalam hal ini, perusahaan
melakukan investasi pada beberapa surat berharga.
Fungsi
Fungsi yang terkait meliputi :
a. Pembelian surat berharga
Pada umunya pembelian surat berharga dilakukan dalam jumlah yang
tidak kecil, karena itu pengendalian keputusan dan pelaksanaan pembelian
surat berharga harus memadai. Pembelian harus dilakukan sesuai dengan
otorisasi manajemen, apabila perlu perusahaan dapat membentuk komite
investasi.
b. Penerimaan pendapatan periodik
Pendapatan periodic investasi dapat berupa dividen maupun bunga . kas
yang diterima tersebut harus sesegera mungkin disetorkan setelah kas
diterima.
c. Penjualan surat berharga
Sama halnya dengan pembelian, penjualan surat berharga juga pada
umumnya berjumlah besar, karena itu pengendalian keputusan dan
pelaksanaan penjualan surat berharga harus memadai, harus dilakukan sesuai
otorisasi manajemen, disamping itu kas yang diterima atas penjualan surat
berharga harsu disetorkan sesegera mungkin setelah kas diterima.
d. Pencatatan transaksi
Seorang karyawan yang independent terhadap fungsi pemegang surat
berharga harus menjaga catatan rinci tersebut yang dimaksudkan untuk
mengendalikan surat berharga yang semestinya da di pemegang surat
berharga. Transaksi dan kejadian yang mempengaruhi saldo investasi harsu
dicatat pada jumlah, klasifikasi, dan periode akuntansi yang tepat.
e. Pengamanan atau penyimpanan surat berharga
Surat berharga yang dimiliki oleh perusahaan dapat dipegang atau disimpan
oleh manajemen perusahaan, klien atau dikelola oleh pihak ketiga seperti
stock brokerage firm. Apabila disimpan didalam perusahaan, minimal dua
orang karyawan harus bertanggung jawab atas keberadaan surat berharga
tersebut untuk mencegah penjualan tanpa otorisasi, sehingga surat berharga
harus disimpan ditempat yang aman dan akses atas karyawan yang
berwenang.
f. Penjaga ketepatan buku pembantu investasi.
Saldo investasi tercatat harus dibandingkan dengan surat berharga yang
disimpan didalam perusahaan maupun dikelola pihak ketiga. Pelaksanaan
pembandingan tersebut harus dilakukan dalam interval waktu yang
memadai.

4. PENGHIMPUNAN DAN PENDOKUMENTASIAN PEMAHAMAN


Penghimpunan pemahaman dapat dilakukan dengan cara mengajukan
pertanyaan atau wawancara, menelaah dokumen atau menelaah kembali
pengalaman auditor pada audit periode sebelumnya dengan klien tersebut.
Dokumentasi pemahaman dapat dilakukan denbgan menggunakan kuesioner atau
memo naratif (uraian tertulis).
Berikut ini contoh formular pertanyaan yang dapat diajukan :
Dipersiapkan:
Tanggal:
Pertanyaan Yes,No, or N/A Keterangan
Apakah semua pengeluaran saham, penarikan, dan
distribusi dividen diotorisasi oleh dewan direktur?    
Apakah transaksi diotorisasu dengan mendengarkan
suara pemegang saham sesuai dengan yang
disyaratkan hukum?    
Apakah saham yang belum keluar diberi nomor dan
terjaga baik?    
Apakah catatan transfer diotorisasi oleh dewan
direktur??    
Apakah catatan detail mengenai buku besar
pemegang saham, jurnal transfer dan catatan
pengendali sertifikat, dan buku pembantu buku besar
diperhitungkan untuk berbagai klasifikasi suarat
berharga?    
Apakah catatan detail modal dipegang oleh pegawai
independen yang menjaga surat berharga?    
Apakah ada prosedur yang ditetapkan untuk
memperoleh keyakinan bahwa perusahaan mentaati
UU pasar modal?    
Apakah pembayaran deviden dihitung kembali secara
periodik?    

5. PENETAPAN RISIKO PENGENDALIAN


Penetapan risiko pengendalian adalah proses penilaian tentang efektivitas
suatu perusahaan dalam mencegah dan mendeteksi salah saji material dalam
penyususnan laporan keuangan. Risiko pengendalian ditetapkan untuk masing-
masing asersi pengolahan transaksi, dan karena banyak kegiatan pengendalian
berkaitan dengan jenis-jenis transaksi tertentu, maka auditor biasanya memulai
dengan menetapkan risiko untuk asersi-asersi kelompok tansaksi seperti asersi
keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau pengalokasian untuk
transaksi-transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas. Hasil penetapan risiko
tersebut kemudian digabungkan sedemikian rupa sehingga dapat ditetapkan risiko
pengendalian untuk asersi-asersi saldo rekening yang bersangkutan yang
dipengaruhi oleh kelompok-kelompok transaksi tersebut.
Dalam menetapkan risiko pengendalian untuk suatu asersi, auditor perlu
melakukan hal-hal berikut :
- Mempertimbangkan pengetahuan yang diperoleh dari prosedur-prosedur untuk
mendapatkan pemahaman tentang apakah pengendalian yang berhubungan
dengan asersi telah dirancang dan dioperasikan oleh manajemen perusahaan.
- Mengidentifikasi salah saji potensial yang dapat terjadi dalam asersi
perusahaan.
- Mengidentifikasi pengendalian yang diperlukan yang diperkirakan akan
mampu untuk mencegah dan mendeteksi salah saji.
- Melakukan pengujian pengendalian terhadap pengendalian yang diperlukan
untuk menetapkan efektivitas rancangan dan pengoperasiannya.
- Mengevaluasi bukti dan menetapkan risiko.
Auditor dapat mengidentifikasi pengendalian yang diperlukan yang
diperkirakan dapat mencegah atau mendeteksi salah saji potensial tertentu, baik
dengan menggunakan perangkat lunak komputer ataupun secara manual, yaitu
dengan menggunakan daftar pengecekan, misalkan seperti contoh berikut ini.
Contoh pengujian manual :
Asersi Pengendalian yang Pengujian
diperlukan pengendalian

- Penilaian atau klasifikasi Semua transaksi Tanyakan tentang


Transaksi pengeluaran kas pembayaran dilakukan metode untuk
mungkin tidak dengan menggunakan cek melakukan
dicatat(kelengkapan) atau dapat pengeluaran kas,
juga dicatat dengan jumlah yang dan periksa buku
salah. cek.

Semua cek harus bernomor, Periksa buku cek untuk


tercetak dan memastikan bahwa semua
dipertanggungjawabkan cek telah bernomor tercetak
dan periksa urutan
pemakaiannya pada register
cek atau jurnal pengeluaran
kas.

Cek yang belum digunakan Observasi penanganan dan


harus disimpan pada tempat penyimpanan cek.
yang aman

Pengecekan secara independen Observasi pelaksanaan


antara ikhtisar harian cek yang pengecekan independen
diterbitkan dengan penjurnalan dan/atau lakukan
ke pengeluaran kas. pengecekan independen.

Rekonsiliasi bank periodik Obsevasi pembuatan


secara independen. rekonsiliasi dan/atau periksa
rekonsiliasi bank.

Penetapan pengendalian yang diperlukan harus dilakukan dengan


memperhatikan keadaan dan pertimbangan-pertimbangan lain. Sebagi contoh,
apabila volume transaksi pengeluaran kas cukup tinggi, maka pengecekan
independen mengenai kecocokan antara ikhtisar cek yang dikeluarkan harian
dengan jurnal pengeluaran kas yang memungkinkan terdeteksinya kesalahan
dengan segera menjadi cukup penting. Namun apabila volume transaksi
pengeluaran kas tidak begitu banyak dan deteksi kesalahan segera tidak begitu
penting, maka rekonsiliasi bank independen secara periodik sudah dipandang
cukup. Dalam situasi seperti ini, rekonsiliasi bank disebut sebagai pengendalian
pengganti.

Melakukan Pengujian Pengendalian


Pada kolom ketiga pada tabel contoh, menunjukkan daftar kemungkinan
pengujian pengendalian untuk setiap pengendalian yang diperlukan yang telah
ditetapkan pada kolom dua. Pengujian tersebut meliputi pemilihan suatu sampel
dan inspeksi atas dokumen-dokumen yang bersangkutan, pengujian pertanyaan
pada personil perusahaan, mengobservasi personil perusahaan dalam melaksanakan
prosedur pengendalian, dan melakukan ulang pengendalian tertentu. Hasil dari
setiap pengujian pengendalian harus memberikan bukti tentang efektivitas
rancangan dan/atau pengoperasian pengendalian yang diperlukan. Sebagai contoh,
dengan membandingkan tandatangan otorisasi dalam suatu dokumen dengan contoh
tandatangan yang dimiliki auditor dari perusahaan, dapat diperoleh bukti mengenai
efektivitas pengendalian berupa pemberian otorisasi secara tepat yang bertujuan
agar pemberian otorisasi hanya dapat dilakukan oleh personil yang ditetapkan
perusahaan.
Beberapa jenis pengujian pengendalian yang dapat dipilih auditor adalah sebagai
berikut:
- Pengajuan pertanyaan berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas personil
perusahaan.
- Observasi pelaksanaan tugas para personil.
- Inspeksi atas dokumen-dokumen dan laporan-laporan yang menunjukkan
pelaksanaan pengendalian.
- Pengerjaan ulang (reperform) pengendalian oleh auditor.
Tiga prosedur yang disebut pertama, dilakukan juga oleh auditor dalam
mendapatkan pemahaman tentang sistem pengendalian internal (SPI), sedangkan
prosedur keempat yaitu pengerjaan ulang (reperformance) tidak digunakan pada
saat itu. Dalam melakukan pengujian, auditor memilih prosedur-prosedur yang
akan menghasilkan bukti yang paling dapat dipercaya tentang efektivitas kebijakan
dan dapat diterapkan dan sama efektifnya dalam memperoleh bukti.

6. PENGUJIAN SUBSTANTIF SALDO INVESTASI


Investasi adalah istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan
dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu
bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan pada masa depan.
Investasi juga sering disebut sebagai penanaman modal. Dokumen dan catatan
umum yang berlaku untuk pertimbangan perencanaan audit antara lain :
1) Sertifikat saham (stock certificate). Formulir cetak yang menunjukan jumlah
lembar saham yang dimiliki oleh pemegang saham dalam sebuah koperasi.
Bukti tentang asersi keberadaan dan keterjadian. 
2) Sertifikat obligasi (bond certificate). Formulir cetak yang menunjukan jumlah
obligasi yang dimiliki oleh pemegang obligasi.
3) Kontrak obligasi (bond indenture). Kontrak yang menyatakan syarat dari
obligasi yang diterbitkan oleh sebuah koperasi.
4) Pemberitahuan pialang (broker's advice). 
Dokumen yang diterbitkan oleh pialang yang menetapkan harga pertukaran
dari transaksi investasi.
5) Laporan pialang (broker's statement). Laporan bulanan yang diterbitkan
pialang yang merinci sekuritas yang disimpan oleh pialang tersebut. Biasanya
mengikhtisarkan setiap transaksi yang terjadi selama bulan yang bersangkutan.
6) Buku harian (book of original entry). Jurnal umum yang digunakan untuk
mencatat pos - pos.
7) Buku tambahan investasi (investment subsidiary ledger). Buku tambahan yang
terpisah dapat digunakan untuk setiap kelas investasi yang berbeda apabila
perusahaan mempunyai portofolio yang terdiri dari banyak investasi yang
berlainan. 

Pengujian substantif atas investasi 

Menentukan risiko deteksi 


Auditor perlu menggabungkan penilaian risiko inheren dan pengendaliaannya atas
transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dengan pertimbangan tambahan bagi
transaksi investasi. Karena penilaian risiko inheren dan pengendalian yang relevan
dapat sangat bervariasi disebabkan oleh berbagai jenis investasi serta situasi yang
ada di antara entitas. 
Kesulitan dalam merancang pengendalian untuk menilai risiko secara memadai
berkaitan dengan penggunaan nilai wajar (bila diperlukan), dan klasifikasi yang
tepat atas investasi yang seringkali berarti bahwa tingkat risiko deteksi yang rendah
yang diterima untuk pengujian rincian biasanya ditetapkan untuk asersi penilaian
atau alokasi penyajian dan pengungkapan. 
Merancang pengujian substantif 
Berbagai pengujian dapat mempermudah pencapaian tingkat risiko deteksi yang
rendah akan diterima yang mungkin diperlukan untuk asersi penilaian atau alokasi
dan penyajian serta pengungkapan. 

Prosedur awal 
Pertama, auditor mendapatkan pemahaman atas bisnis dan industri klien.
Merupakan hal yang penting bagi auditor untuk memahami pendorong ekonomi
yang merupakan suatu entitas melakukan investasi seperti kebijakan entitas utuk
menginvestasikan kelebihan kas, aktivitas pembiayaannya, dan kemampuannya
untuk menghasilkan arus kas bebas. 
Kedua, kecocokan antara saldo investasi awal dengan jumlah yang diaudit dalam
kertas kerja tahun sebelumnya diverifikasi. Berikutnya, aktivitas yang melibatkan
akun -- akun yang berkaitan dengan investasi ditelaah untuk menentukan setiap
ayat jurnal yang tidak biasa dari segi sifat atau jumlah yang harus diselidiki.
Kemudian, skedul semua investasi yang disiapkan oleh klien. 
Prosedur terakhir mencakup penentuan bahwa skedul dan buku tambahan investasi
telah sesuai dengan saldo akun pengendali buku besar yang berkaitan. Skedul
tersebut dapat berfungsi sebagai dasar untuk melakukan pengujian substantif
tambahan. 

Prosedur analitis 
Mencakup keterkaitan di antara akun yang spesifik selama periode berjalan dan
perbandingan dengan data tahun sebelumnya, jumlah yang dianggarkan, dan
ekspektasi lainnya. Ketika melaksanakan prosedur analitis atas laba investasi, adalh
penting untuk memahami kebijakan investasi entitas berkenaan dengan proporsi
investasi dalam sekuritas pemerintah, obligasi korporasi, dan sekuriras ekuitas.
Audiot harus mengevaluasi kelayakan laba investasi tas masing -- masing kelas
investasi secara terpisah, berdasarkan kinerja pasar terakhir. 

Pengujian rincian transaksi 


Pengujian substantive ini terdiri dari vouching ke masing -- masing ayat debet dan
kredit dalam berbagai akun investasi. Untuk investasi yang diperhitungkan dengan
metode ekuitas, debet pasca akuisisi dapat divouch ke dokumentasi yang
menunjukan bagian investor atas laba investee. Sementara kredit juga dapat di-
vouch ke dokumentasi deviden yang diterima oleh investee, atau ke kertas kerja
yang menunjukan kalkukasi amortisasi periodik dari kelebihan harga pokok atas
nilai buku yang mendasari. Laporan keuangan investee yang telah di audit
umumnya menyajikan bukti yang mencukupi tentang aktiva bersih yang mendasari
serta hasil operasi investee. Pengetahuan tentang akuntansi yang tepat untuk
aktivitas investasi yang mempengaruhi saldo investasi lainnya dapat membantu
auditor mengenai sumber dari mana debet dan kredit itu dapat di-vouching.
Dokumentasi juga dapat berguna dalam menentukan apakah debet dan kredit telah
dilakukan ke akun - akun yang tepat. 

Pengujian rincian saldo 


Tiga pengujian substantif dalam pengujian berikut :
1. Memeriksa dan menghitung sekuritas yang ada di tangan. Pengujian ini biasanya
dilaksanakan serentak dengan perhitungan auditor atas kas dan instrument
lainnya yang dapat dinegosiasikan.
Dalam melaksanakan pengujian ini petugas yang menyimpan sekuritas harus
hadir sepanjang perhitungan, suatu tanda terima harus diperoleh dari petugas
tersebut ketika sekuritas dikembalikan, dan semua sekuritas harus berada di
bawah kendali auditor sampai perhitungan selesai. 
Dalam memeriksa sekuritas auditor harus mengamati nomor sertifikat pada
dokumen, nama pemilik, uraian tentang sekuritas, jumlah saham, dan nama
penerbitnya.  Sekuritas yang ada di tangan harus disimpan pada beberapa lokasi
yang berbeda demi keamanan. Pengujian substantif ini memberikan bukti
tentang asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban,
serta penyajian dan pengungkapan. 
2. Mengkonfirmasi sekuritas yang disimpan oleh pihak lain. Sekuritas yang
disimpan oleh pihak luar harus dikonfirmasi. Konfirmasi harus diminta pada
tanggal sekuritass yang ditahan oleh klien itu sedang dihitung. 
Proses konfirmasi sama dengan langkah - langkah yang diperlukan dalam
mengkonfirmasi piutang. Konfirmasi ini juga memberikan bukti tentang asersi
kelengkapan jika konfirmasi tersebut menunjukan lebih banyak sekuritas yang
ditahan daripada yang dicatat. 
3. Menghitung kembali pendapatan investasi yang dihasilkan. Laba dari investasi
dapat diverifikasi dengan bukti dokumenter dan dihitung ulang. Dividen atas
semua saham termasuk dalam buku catatan dividen yang diterbitkan oleh jasa
investasi. Bunga dapat diverifikasi dengan menelaah surat berharga dan tanggal
pembayaran yang ditunjukan pada sertifikat obligasi. 

Pengujian rincian saldo : estimasi akuntansi 


Ketika mengaudit investasi, auditor harus menerapkan pertimbangan audit yang
signifikan berkenaan dengan evaluasi atas klasifikasi investasi yang tepar, dan nilai
wajar investasi. Pedoman yang diberikan oleh SAS No. 81 (AU 332) 

7. PENGUJIAN SUBSTANTIF SALDO UTANG JANGKA PANJANG


Akuntan pertama kali harus menentukan tingkat resiko deteksi yang
diterima untuk masing – masing asersi terkait signifikan. Hal ini berguna untuk
merancang pengujian substantif. Tinggi rendahnya resiko deteksi tergantung pada
besarnya resiko audit yang ditetapkan, resiko bawaan, dan resiko pengendalian.

Transaksi pendanaan sangat kecil frekuensi terjadinya. Akan tetapi transaksi


pendanaan ini pada umumnya mencangkup nilai rupiah yang tinggi. Oleh karena
itu, resiko bawaan saldo utang jangka panjang atau obligasi asersi keberadaan atau
keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, serta penyajian dan pengungkapan
adalah rendah. Resiko bawaan asersi penilaian atau pengalokasian pada umumnya
tinggi. Hal ini beralasan sebab adanya kompleksitas perhitungan amortisasi premi
atau diskonto.

 Pertimbangan Program Audit


Auditor dapat merancang program audit untuk mencapai tingkat risiko
deteksi yang dapat diterima un uk masing-masing asersi. Pada umumnya
pengujian substantif lebih banyak diterapkan untuk asersi keberadaan dan
keterjadian, penilaian dan pengalokasian Hal ini konsisten dengan tingginya
risiko bawaan asersi penilaian atau pengalokasian Fengujian substantif yang
terutama diandalkan auditor adalah komunikasi langsung dengan pihak luar
yang independen melalui konfirmasi dan menelaah dokumentasi
1. Prosedur Inisial
Pertama kali auditor perlu memeriksa ketepatan matematis skedul
pendukung dengan cara merekonsiliasi saldo dalam skedul, dengan saldo
buku besar dan buku pembantu utang jangka panjang. Skedul yang umum
adalah daftar jumlah obligasi yang dipegang pemilik dengan register yang
disiapkan oleh bond trustee. Pengujian ini berkaitan erat dengan asersi
penilaian atau pengalokasian. Auditor melakukan foot dan cross foot pada
skedul transaksi utang obligasi (jangka panjang).

2. Prosedur Analitis
Rasio yang dapat dipakai untuk menerapkan prosedur analitis antara lain:

a. Rasio utang terhadap total aset. Rasio ini diperoleh dengan


menentukan total kewajiban (utang) dibagi dengan total nilai aset.
b. Rasio biaya bunga terhadap rata-rata utang jangka panjang. Rasio ini
diperoleh dengan menentukan besarnya biaya bunga, kemudian dibagi
dengan rata-rata utang.
Rasio yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan harapan atau
estimasi yang dinyatakan dalam anggaran. Apabila setelah dilakukan
analisis ternyata ditemukan penyimpangan atau fluktuasi yang tidak masuk
akal, maka auditor akan mengeks tensifkan pengujian substantif saldo utang
jangka panjang. Pengujian ini berkaitan erat dengan asersi keberadaan atau
keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau pengalokasian.

3. Pengujian Detail Transaksi


Untuk obligasi: auditor harus mendapatkan bukti, baik untuk nilai
nominal maupun proceed pada hari pengeluaran obligasi. Pengeluaran
instrumen utang harus ditelusuri sampai ke penerimaan kas. Pembayaran
pada principal atas utang jangka panjang dapat diverifikasi dengan
pengujian voucher dan cancelled check. Pelunasan dapat ditelusuri pada
camerlled notes dan bond certificates Obligasi dapat juga dikonversi
menjadi penyertaan dalam bentuk saham.

Bila pembayaran dilakukan oleh agen independen, auditor dapat


menguji laporan agen atas pembayaran yang dilakukan. Penelusuran catatan
dan rekening utang jangka panjang menyediakan bukti untuk asersi:
keberadaan dan keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, serta
penilaian atau alokasi.

4. Pengujian Detail Saldo


4.1 Konfirmasi utang
Auditor dapat melakukan konfirmasi mengenai keberadaan dan
termin utang jangka panjang dengan pihak yang meminjamkan dana
(misalnya bank) dan bond truste

Auditor dapat meminta klien membuat surat permintaan kepada


pihak-pihak tersebut untuk menjawab konfirmasi kepada auditor.
Pengiriman surat dan penerimaan jawaban konfirmasi harus dilakukan
oleh auditor. Pengujian ini berkaitan erat dengan asersi keberadaan atau
keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, dan penilaian atau
pengalokasian.

4.2 Menelaah otorisasi dan kontrak


Bukti adanya otorisasi dapat dilihat dalam notulen rapat dewar.
komisaris. Otorisasi pengeluaran utang jangka panjang meliputi
referensi ke pasal aturan hukum yang berkaitan dengan pembiayaan
dengan pinjaman. Auditor juga harus menelaah mengenai aspek hukam
yang dapat terjadi apabila ada masalah dengan pinjaman Prosedur
pengujian ini berkaitan erat dengan asersi keberadaan atau keterjadian
dan hak dan kewajiban

4.3 Vouching penjurnalan rekening utang jangka panjang


Auditor pertama kali melihat penjurnalan utang jangka panjang.
Kemudian audi tor menelusuri keberadaan dokumen-dokumen
pendukungnya, seperti: cancelled check voucher, dan sertifikat
penghentian obligasi. Pengujian ini berkaitan erat dengan asersi
keberadaan atau keterjadian, hak dan kewajiban, dan penilaian atau
pengalokasian

4.4 Menghitung kembali biaya bunga


Biaya bunga dapat diverifikasi dengan bukti dokumen, dan
perhitungan kembal Biaya bunga yang dibebankan dapat diverifikasi
dengan pengidentifikasian tanggal pembayaran bunga terakhir, dan
menghitung kembal: jumlah yang dibukakan klien. Apabila ada kupon
pembayaran bunga obligasi, auditor dapat memeriksa kupon yang telah
ditukarkan, dan merekonsiliasikan dengan jumlah kas yang dibayarkan.
Pengujian Ini berkaitan erat dengan asersi keberadaan atau keterjadian,
kelengkapan, dan penilaian atau pengalokasian serta asersi hak dan
kewajiban utang bunga yang harus dibayar

4.5 Menelaah penyajian utang jangka panjang dan biaya bunga dalam
laporan keuangan
Penyajian saldo utang jangka panjang yang tepat meliputi
identifikasi dan klasifikasi berbagai jenis utang jangka panjang dalam
neraca, dan pengakuan biaya bunga dalam laporan laba rugi. Auditor
perlu membandingkan presentasi laporan dengan prinsip akuntansi yang
berterima umum, antara lain dengan Standar Akuntansi Keuangan.
Pengujian ini berkaitan dengan asersi penyajian dan pengungkapan.

8. PENGUJIAN SUBSTANTIF SALDO MODAL SAHAM


Akuntan pertama kali harus menentukan tingkat resiko deteksi yang diterima untuk
masing – masing asersi terkait signifikan. Hal ini berguna untuk merancang
pengujian substantif tinggi rendahnya resiko deteksi tergantung pada besarnya
resiko audit yang ditetapkan, resiko bawaan, dan resiko pengendalian.
Transaksi pengeluaran atau penjualan saham sangat kecil frekuensi terjadinya.
Oleh karena itu, resiko bawaan saldo modal saham pada umumnya rendah. Akan
tetapi ada beberapa transaksi yang sangat jarang terjadi yang dapat menyebabkan
tingginya resiko bawaan. Sebagai contoh, saham yang dikeluarkan karena
convertible bond diubah ke saham, dan karena stock option atau stock warrants
outstanding. Dalam mengatasi masalah yang kompleks tersebut, auditor harus
memahami persyaratan standar akuntansi yang relevan sebelum memverivikasi
jumlah saham untuk menentukan dasar earning per share.
9. PERTIMBANGAN PROGRAM AUDIT
Auditor dapat merancang program audit untuk mencapai tingkat resiko
deteksi pendapat yang diterima untuk masing - masing asersi. Pada umumnya
pengujian substantif lebih banyak diterapkan untuk untuk asersi keberadaan atau
keterjadian, dan hak dankewajiban.

1. Prosedur Inisial
Auditor harus mendapatkan skedul saham (pemegang saham) dan
catatan pemegang saham dari register dan agen transfer. Auditor menguji
kesesuaian data yang ada di dalam skedul dengan catatan-catatan akuntansi
dan memverifikasi bahwa skedul alau buku pembantu sesuai dengan catatan
yang ada di dalam buku besar.

2. Penerapan Prosedur Analitis


Rasio yang dapat dipakai untuk menerapkan prosedur analitis antara lain:

a. Earning per share, yaitu laba bersih dibagi jumlah tertimbang saham
yang beredar.
b. Dividend pay out ratio, yaitu dividen kas dibagi dengan laba bersih.
Rasio yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan harapan atau
estimasi yang dinyatakan dalam anggaran. Apabila setelah dilakukan
analisis ternyata ditemukan penyimpangan atau fluktuasi yang tidak masuk
akal, maka auditor akan mengeks ensifkan pengujian substantif saldo modal
saham, Pengujian ini berkaitan erat dengan asersi keberadaan atau
keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau pengalokasian.

3. Pengujian Detail Transaksi


Setiap perubahan di dalam rekening modal saham harus ditelusuri
ke dokumen pendukung Untuk penerbitan saham yang baru, auditor dapat
menguji ke remittance advices untuk penerimaan kas dari penerbitan
tersebut. Jika penentuan nilai saham menggunakan dasar selain kas, auditor
dengan hati-hati menguji dasar penilaian seperti nilai pasar.

Auditor secara hati-hati menguji penentuan perlakukan akuntansi


yang tepat untuk pengeluaran saham sebagai bagan opsi saham, garansi
saham, konversi saham atau hal-hal yang berkaitan dengan stock split.
Dokumen untuk treasury stock dapat berupa formulir otorisasi, pengeluaran
voucher, dan cancelled check. Berdasarkan prosedur ini, auditor
mendapatkan bukti mengenai asersi keberadaan dan keterjadian, hak dan
kewajiban, dan penilaian atau alokasi.

Jika jumlah saham yang dikeluarkan bertambah selama setahun


sebagai akibat pengeluaran saham, stock dividend dan stock split, dokumen
pendukung dan otorisasinya perlu diuji untuk masing-masing transaksi.
Untuk penerbitan saham, auditor hendaknya menentukannya melalui
penghitungan bahwa catatan buku besar secara akurat mencerminkan jumlah
saham yang dijual dan harga per lembar saham yang diotorisasi oleh dewan
direktur. Jika dividen dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk
tambahan kepemilikan saham, auditor dapat menentukan catatan dalam
buku besar yang menunjukkan jumlah saham dan nilai per saham yang
diotorisasi oleh dewan direktur.

1. Vouching penjurnalan ke laba ditahan


Auditor dapat menelusuri (vouching) penjurnalan laba ditahan ke
dokumen pendukungnya Perjurnalan dividen, yang mempengaruhi laba
ditahan, dapat ditelusuri ke notulen rapat dewan komisaris dan direktur.
Pengujian ini berkaitan erat dengan asersi keberadaan atau keterjadian,
hak dan kewajiban, dan penilaian atau pengalokasian

4. Pengujian Detail Saldo


4.1 Menelaah anggaran dasar dan anggaran rumah tangga perusahaan
klien
Auditor melakukan prosedur ini untuk memastikan legalitas
penerbitan atau pengeluaran modal saham. Hal ini terutama dilakukan
apabila ada pengeluaran saham baru. Auditor dapat mengajukan
pertanyaan pada direksi atau konsultan hukum klien untuk mendukung
pengujian ini. Respon harus didokumentasikan secara tertulis. Copy
dokumen anggaran dasar dan rumah tangga harus disimpan dalam arsip
permanen. Pengujian substantif ir: dirancang untuk menentukan bahwa
pengeluaran saham dilakukan secara legal dan didasari oleh otorisasi
dari dewan direktur. Pengujian ini berkaitan erat dengan asersi
keberadaan atau keterjadian, dan hak dan kewajiban

4.2 Menelaah otorisasi dan termin saham dikeluarkan


Selurah pengeluaran atau penjualan saham, pembelian kembali
saham, dan keputusan dividen harus dikonfirmasikan dengan dewan
komisaris. Auditor dapat menelaah notulen rapat yang berkaitan dengan
hal tersebut atau mengajukan pertanyaan kepada direksi dan dewan
komisaris. Pengujian ini berkaitan erat dengan asersi keberadaan atau
keterjadian, dan hak dan kewajiban.

4.3 Konfirmasi saham beredar dengan register dan agen transfer


Auditor dapat melakukan konfirmasi mengenai jumlah saham
beredar pada tanggal neraca Respon konfirmasi kemudian dibandingkan
dengan saldo modal saham. Pengiriman surat dan penerimaan jawaban
konfirmasi harus dilakukan oleh auditor. Pengujian ini berkaitan erat
dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan hak dan
kewajiban.

4.4 Inspeksi buku sertifikat saham


Pengujian ini dilakukan apabila klien merangkap sebagai transfer
agent (agen penjualan) Pertama kal auditor memeriksa buku tersebut.
Langkah yang kedua, audi tor memeriksa untuk memastikan perubahan
selama suatu periode telah dicatat secara tepat dalam akun pemegang
saham individual dalam buku pembantu. Terakhir, auditor
merekonsiliasi jumlah saham yang beredar seperti yang tercantum dalam
buku sertifikat saham, dengan jumlah saham yang dilaporkan dalam
buku besar maupun buku pembantu. Pengujian ini berkaitan erat dengan
asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan hak dan kewajiban.

4.5 Inspeksi sertifikat saham sebagai treasury stock


Yang dimaksud treasury stock adalah saham yang telah dijual
perusahaan, tetapi kemudian dibeli kembali untuk sementara oleh
perusahaan. Pelaksanaan prosedur ini harus bersamaan dengan inspeksi
buku sertifikat saham. Prosedur pengujian ini idealnya dilakukan pada
tanggal neraca.

4.6 Vouching penjurnalan ke rekening modal saham


Auditor dapat menelusuri (vouching) penjurnalan yang mengakibatkan
perubahan saldo modal saham ke dokumen penduku seperti remittance
advice (pada penjualan saham baru), dokumen yang menunjukkan nilai
pasar saham. Auditor harus cermat dalam menentukan ketepatan
perlakuan akuntansi yang berkaitan dengan penjualan saham termasuk
adanya stock option, stock warrant, dan sebagainya. Pengujian ini
berkaitan erat dengan asersi keberadaan atau keterjadian, hak dan
kewajiban, dan penilaian atau pengalokasian.

5. Pembandingan Penyajian dengan Prinsip Akuntansi yang Berterima


Umum
Sumber informasi yang paling penting untuk menentukan apakah
semua penyajian dan pengungkapan terkait aktifitas modal saham sudah
mencukupi atau belum adalah notulen rapat dewan direksi dan analisis
auditor untuk transaksi modal saham. Audi for seharusnya menentukan
bahwa setiap jenis saham memiliki deskripsi yang layak termasuk jumlah
penerbitan saham, jumlah saham yang beredar dan special rights bagi
pemegang saham. Auditor seharusnya juga memverifikasi penyajian dan
pengungkapan yang layak terhadap stock options, stock warrants, dan
convertible securities dengan memeriksa dokumen legal atau bukti lain
terkait dengan kontrak persetujuan tersebut.

APB Opinion No. 12 menyatakan bahwa pengungkapan perubahan


dalam ekuitas pemegang saham diwajibkan agar laporan keuangan menjadi
informatif. Penyajian saldo utang jangka panjang yang tepat meliputi
identifikasi dan klasifikasi berbagai jenis modal saham, dan rencana
pembagian dividen. Auditor perlu membandingkan penyajian laporan
keuangan dengan prinsip akuntansi yang berterima umum, antara lain
dengan Standar Akuntansi Keuangan. Pengungkapan yang diperlukan antara
lain:
a. Rencana stock option,
b. Rencana pembagian dividen.
DAFTAR PUSTAKA

Halim, Abdul dan Totok Budi Santoso. Auditing II: Dasar-dasar Prosedur
Pengauditan Laporan Keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Arysta Rini. 2016. Pengauditan Siklus Investasi. URL:
https://id.scribd.com/doc/314071969/PENGAUDITAN-SIKLUS-INVESTASI .
[Diakses tanggal 01 Desember 2021].
Nahriati, Rizky. Audit Siklus Investasi. URL:
https://www.academia.edu/36452068/AUDIT_SIKLUS_INVESTASI_docx .
[Diakses tanggal 01 Desember 2021].
Ariyanti, Fiki. 2021. Audit Investasi: Pengertian, Tujuan, dan Prosedurnya. URL:
https://www.cermati.com/artikel/audit-investasi-pengertian-tujuan-dan-
prosedurnya . [Diakses tanggal 01 Desember 2021].
Studocu. Bab 17 Audit Siklus Investasi Dan Pembiayaan. URL:
https://www.studocu.com/id/document/universitas-budi-luhur/accounting/bab-
17-audit-siklus-investasi-dan-pembiayaan/9111826 . [Diakses tanggal 01
Desember 2021].

Anda mungkin juga menyukai