Anda di halaman 1dari 13

Laporan Pengauditan II - Presentasi Minggu ke-9

Audit of Financial Instrument

Oleh:
Oktifa Arwistya Ardana (17/408716/EK/21288)
Leila Chanifah Zuhri (17/411773/EK/21423)
Sabda Badia Raja (17/414156/EK/21558)

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

YOGYAKARTA

2019
Overview
Akun instrumen keuangan mencakup investasi dalam sekuritas yang dapat
diperdagangkan, seperti sekuritas utang dan ekuitas, instrumen derivatif, dan aktivitas hedging.
Investasi dalam instrumen keuangan dapat diklasifikasikan sebagai trading securities, available
for sale securities, dan held to maturity securities. Sedangkan instrumen derivatif bisa
diklasifikasikan sebagai aset atau kewajiban sesuai dengan standar akuntansi.
Investasi dalam marketable securities berkaitan dengan 2 siklus lainnya, yaitu :
1. Dividen dan bunga yang didapatkan dari investasi - revenue cycles.
2. Pembelian sekuritas - expenditure cycle.

Balance Sheet Account : Income Statement Account :

Investasi dalam sekuritas ekuitas dan hutang Pendapatan dividen (investasi ekuitas dengan
(available to sale) metode ekuitas )

Penyesuaian apabila terdapat perbedaan antara Pendapatan Bunga (investasi dalam sekuritas
cost & FV pada investasi hutang )

Keuntungan dan kerugian kumulatif yang Keuntungan dan kerugian yang direaalisasi (atas
belum direalisasikan (available to sale) transaksi sekuritas ekuitas dan hutang)

Investasi dalam sekuritas ekuitas dalam metode Keuntungan dan kerugian yang belum
ekuitas direalisasikan (trading)

Investasi dalam sekuritas ekuitas yang Equity in investee’s earning (untuk investasi
diperhitungan pada cost yang diperhitungkan dengan metode ekuitas)

Investasi dalam sekuritas hutang (held-to-


maturity)

Audit atas instrumen keuangan terbagi atas tiga tahap, yaitu.


1. Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi instrumen keuangan
(Tahap I).
2. Menetapkan materialitas kinerja dan menilai inherent risk (Tahap I).
3. Menilai control risk (Tahap I).
4. Merancang dan melaksanakan test of controls dan pengujian substantif atas
transaksi (Tahap II).
5. Merancang dan melaksanakan prosedur analitis (Tahap II).
6. Merancang pengujian atas rincian saldo instrumen keuangan (Tahap III0.
Consideration of Internal Controls
Pemahaman mengenai faktor lingkungan pengendalian adalah relevan bagi audit. Contoh:
wewenang dan tanggung jawab atas transaksi investasi harus ditetapkan pada sistem ini informasi
dan komunikasi harus menangkap dan menyimpan semua biaya yang diperlukan, nilai wajar, dan
data lain yang diperlukan untuk setiap metode akuntansi untuk berbagai kategori investasi dalam
ekuitas dan efek hutang, baik pada saat akuisisi maupun pada tanggal pelaporan pejabat
perusahaan seperti bendahara, orang yang diberikan wewenang harus memiliki :
1. Integritas.
2. Memiliki pengetahuan dan keterampilan mengenai transaksi.
3. Menyadari arti penting pelaksanaan semua prosedur pengendalian yang ditetapkan
perusahaan.
4. Membantu anggota manajemen dalam membuat penetapan risiko atas investasi-
investasi individual.
Dokumen dan Catatan :
1. Stock Sertificate: Jumlah lembar saham yang dimiliki seseorang pemegang saham
dalam suatu perseroan.
2. Bond Certificate: Jumlah lembar obligasi yang dimiliki oleh seorang pemegang
obligasi.
3. Bond indenture: Ketentuan yang berkaitan dengan obligasi yang diterbitkan
perusahaan.
4. Broker Advice: Dokumen informasi harga pertukaran transkasi investasi yang
dibuat oleh broker.
5. Broker Statement: Laporan bulanan yang diterbitkan broker tentang sekuritas yang
disimpan broker.
6. Books of Original Entry: untuk mencatat hal-hal tertentu (pendapatan bunga,
penyesuaian harga pasar dan pendapatan yang diperoleh).
7. Investment Subsidiary Ledger: Memiliki portofolio yang terdiri dari banyak saham
berbeda dan dapat digunakan sebagai buku pembantu untuk golongan investasi.

Internal Control
Fungsi-fungsi dalam aktivitas penanaman modal :
1. Mengotorisasi transaksi Investasi :
a. Membeli sekuritas: sesuai dengan otoritas manajemen.
b. Menjual sekuritas: sesuai dengan otoritas manajemen.
2. Menerima Sekuritas :
a. Menerima dan mencatat sekuritas : dicatat oleh broker yang bertanggung
jawab atas pencatatan dengan receipt dan delivery sekuritas. Terdapat
pembatasan akses pada tanggungjawab ini.
b. Menerima pendapatan secara periodik : dividen dan cek bunga disimpan
utuh, ketika sekuritas disimpan dalam penyimpanan, dividen dan
pendapatan bunga disimpan langsung ke akun entitas oleh broker.
3. Mencatat Transaksi :
a. Mencatat pembelian, penjualan,dan pendapatan laba: Transaksi dicatat
sesuai supporting documentation.
b. Mencatat penyesuaian pasar dan klasifikasi ulang: Perubahan dalam fair
value dan keadaan yang berkaitan dengan klasifikasi investasi yang
dianalisis dan dicatat secara berkala.
c. Mengulas transaksi pembelian, penjualan dan pendapatan laba.
4. Menyelesaikan transaksi :
a. Menerima kas: Control procedure harus menyediakan alasan yang masuk
akal bahwa dokumentasi yang menetapkan akuntabilitas dibuat untuk
penerimaan kas dari penjualan investasi dan transfer dana dari broker.
b. Mengeluarkan kas : pengeluaran kas untuk menyelesaikan pembelian
investasi harus mencakup perbandingan oleh pengeluaran dengan nasihat
broker.
c. Menilai kinerja dan pelaporan investasi: dibuat oleh manajemen and
independent commitee investment untuk mendeteksi kelemahan performa
atau pencatatan yang keliru.

Preliminary Audit Strategy


Pada dasarnya, populasi transaksi pada cycle ini relatif sedikit, oleh karena itu biasanya
auditor berfokus pada pendekatan substantif. Meskipun demikian, auditor juga membutuhkan test
of control untuk menilai pengendalian internal yang dilakukan oleh klien. Contoh dari preliminary
audit strategy ialah sebagai berikut :
Analytical
Assertion Inherent Risk Control Risk Procedure Risk Test of Detail Risk

Low : Strong
control over cash
Max : Short-term disbursement and
and long-term cash receipt, include High : Comparing Low : Auditor will
investment represent monthly comparison financial data for usually directly confirm
resource that may of subsidiary year-to-year investment with brokers
Existence and be susceptible to records with balance and or compare with
Occurrence misappropriation broker's statement investment income broker's statement

Low : Strong
control over cash
Mod-Max : disbursement and
completeness may cash receipt, include High : Comparing Mod : Auditor will
result if funds monthly comparison financial data for usually directly confirm
intended for of subsidiary year-to-year investment with brokers
investment are records with balance and or compare with
Completeness misappropriated broker's statement investment income broker's statement

Substantive Tests of Short-Term and Long-Term Investments


Kategori pada substantive tests pada investasi jangka panjang dan pendek terdiri dari beberapa tes
yang memungkinkan, di mana keseluruhan digunakan untuk mencapai tingkat detection risk yang
rendah.
a. Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi financial instrument.
Risiko bisnis klien yang berkaitan pada financial instrument akan tergantung pada
tingkat aktivitas investasi klien (signifikansi dan agresivitas). Risiko akan cenderung lebih
tinggi pada perusahaan yang melakukan investasi pada derivatif dan ketika investasi
memiliki porsi yang cukup besar terhadap total aset. Oleh karena itu, auditor harus
memperoleh pemahaman mengenai kebijakan dan strategi investasi yang diambil oleh
klien, termasuk cara memitigasi risiko yang dapat terjadi.
b. Menetapkan tingkat materialitas kinerja (performance materiality) dan menilai risiko
inheren (inherent risk).
Financial instrument ini akan material tergantung pada tipe dan frekuensi aktivitas
investasinya. Sedangkan untuk risiko inheren pada financial instrument dipengaruhi oleh
tujuan perusahaan klien dalam melakukan aktivitas investasi, kompleksitas
security/derivative, pengalaman investasi sebelumnya, dan berbagai faktor eksternal,
seperti risiko kredit, risiko tingkat bunga, dan pasar yang selalu berubah. Keseluruhan
risiko ini berkaitan dengan tiga audit objectives, yakni accuracy, classification, dan
realizable value. Kompleksitas pada security atau derivative ini berkaitan dengan standar
akuntansi yang digunakan, biasanya akan dinilai menggunakan estimasi fair value. Standar
akuntansi sendiri membagi kedalam tiga level estimasi, yakni:
1. Level I : observable input, artinya menggunakan harga dipengaruhi oleh pasar yang
aktif.
2. Level II : observable input yang bukan harga pasar, atau menggunakan harga pada
aset/liabilitas yang serupa.
3. Level III : un-obsverable input, menggunakan pricing model atau discounted cash
flow.
c. Menilai risiko pengendalian
Auditor membutuhkan pemahaman atas entitas dan lingkungan bisnis klien. Hal ini
dibutuhkan auditor untuk mengetahui dorongan ekonomi apa saja yang menyebabkan
klien melakukan aktivitas investasi jangka panjang dan jangka pendek, seperti aturan yang
diadopsi oleh entitas ketika memiliki excess cash (kas berlebih), kegiatan pembiayaan,
kemampuan untuk mengumpulkan cash flow, termasuk seluruh aktivitas investasi yang
berkaitan dengan inisiasi, otorisasi, pemrosesan, pengukuran fair value dan pengungkapan.
Selain itu, auditor dapat meminta kepada klien angka atau nominal pada beginning
investment balance yang telah diaudit pada periode sebelumnya untuk menjadi dasar
verifikasi. Artinya, auditor dapat memeriksa apabila terdapat transaksi yang mencurigakan
dari aktivitas yang berkaitan dengan akun investasi (addition maupun disposal) pada
investment schedule yang diberikan oleh klien. Dengan demikian, klien perlu memiliki :
1. Strategi dan batasan risiko atas kegiatan investasi yang dapat mereka atasi.
2. Prosedur untuk mengklasifikasikan financial instrument.
3. Prosedur untuk aktivitas pencatatan transaksi financial instrument.
4. Pengendalian internal yang baik untuk dapat membuat judgement atas estimasi fair
value yang digunakan.
d. Analytical Procedure
Prosedur analitis ini berkaitan dengan perbandingan suatu akun pada periode saat
ini dengan periode sebelumnya atau nilai yang diekspektasikan (budgeted). Tingkat
efektivitas prosedur ini akan mempengaruhi penggunaan prosedur substantif yang lain.
Akan tetapi, dalam prosedur ini tidak terlalu berfokus pada year-end balance, sebab akan
terlalu berfluktuatif. Hal yang menjadi titik perhatian ialah pendapatan dividen dan bunga.
Contohnya ialah perbandingan persentase pada investasi jangka panjang dan jangka
pendek pada total aset periode ini, dan juga perbandingan tingkat pengembalian (rate of
return) dengan nilai yang diekspektasikan. Selain itu, apabila terdapat perbedaan, maka
kemungkinan besar perbedaan yang ada disebabkan oleh misstatement pada asersi
occurence/existence, completeness, classification.
e. Tests of Details of Transaction
Penggunaan tests of details of transaction akan jauh lebih efektif pada siklus audit
yang memiliki volume transaksi yang relatif sedikit. Tes pada prosedur ini akan banyak
menggunakan metode vouching dan tracing. Fokus pada prosedur ini ialah :
1. Melakukan tes atas pembelian dan penjualan sekuritas dan derivatif
2. Memahami gain atau losses, dan juga pendapatan dari dividen dan bunga.
Contohnya ialah sebagai berikut.
Debit to asset account for acquisition transaction can be vouched to brokers' advice and
1 cancelled check

Debit to investment account or related market adjustment can be vouched to documentation


2 verifying increase in fair value to be recognize in accounts

Credit to asset account for acquisition transaction can be vouched to brokers' advice and
3 cancelled check

Credit to investment account or related market adjustment can be vouched to documentation


4 verifying decrease in fair value to be recognize in accounts

Entries to income statement or equity account for realized/unrealized gain/loss can be


5 vouched to documentation of sales or change in fair value

6 Major purchases and sales of investment can be vouched to authorizations in minutes of BOD

Debit to post-acquisition investment account can be vouched to documentation of investee's


7 earning

Credit to post-acquisition investment account can be vouched to documentation of dividend


8 receiveable from investee

f. Tests of Details of Balances


Terdapat tiga macam prosedur substantive test sebagai berikut.
1. Inspect and Count Securities on Hand
Titik awal pengujian saldo akun instrumen keuangan adalah mendapatkan
schedule of investment activity selama tahun berjalan, meliputi saldo awal,
pembelian dan penjualan instrumen keuangan beserta keuntungan dan kerugian
terkait, serta saldo akhir yang dicatat senilai nilai wajar atau nilai lain yang
konsisten dengan standar akuntansi. Skedul tersebut juga mencakup pendapatan
dividen serta bunga.
Pengujian ini biasanya dilakukan bersamaan dengan penghitungan kas dan
instrumen yang dapat diperjualbelikan lainnya. Selama pelaksanaan pengujian, 1)
kustodian dari sekuritas harus selalu ada selama penghitungan, 2) suatu receipt
harus didapatkan dari kustodian ketika sekuritas dikembalikan, 3) semua sekuritas
harus dikontrol oleh auditor sampai penghitungan selesai.
Dalam inspeksi, auditor harus mengobservasi nomor sertifikat, nama
pemilik, deskripsi dari sekuritas, jumlah saham/obligasi, dan nama penerbit. Data
tersebut harus dicatat sebagai bagian dari analisis auditor terhadap akun investasi.
Untuk sekuritas yang dibeli pada tahun sebelumnya, data harus dibandingkan
dengan data pada working papers tahun sebelumnya. Lack of agreement antara
nomor sertifikat dapat mengindikasikan adanya transaksi yang tidak diotorisasi.
Ketika penghitungan tidak dilakukan pada tanggal neraca, auditor harus
mempersiapkan rekonsiliasi dari tanggal penghitungan hingga tanggal pelaporan
dengan me-review transaksi sekuritas apa pun.
Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo adalah sebagai berikut.

Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo Prosedur Pengujian atas Rincian Saldo yang
Umum

Instrumen keuangan seperti terdaftar pada Melakukan footing terhadap skedul aktivitas
skedul aktivitas investasi telah di foot dengan investasi.
benar dan sesuai dengan buku besar umum
(detail tie-in) Membuktikan skedul aktivitas investasi atas
penambahan dan pengurangan.

Men-trace saldo akhir per kategori ke buku


besar umum.

Instrumen keuangan seperti terdaftar pada Konfirmasi kepada broker- dealer


skedul aktivitas investasi memang ada
(eksistensi) Inspeksi fisik sekuritas atau kontrak derivatif

Instrumen keuangan yang ada sudah dicatat Menginspeksi perjanjian yang mendasari
(kelengkapan )

Instrumen keuangan seperti terdaftar pada


skedul aktivitas investasi sudah akurat
(keakuratan )

Instrumen keuangan telah diklasifikasikan Pengujian atas klasifikasi yang tepat sebagai
secara tepat dalam laporan keuangan perdagangan tersedia untuk dijual atau ditahan
(klasifikasi ) hingga jatuh tempo

Menverifikasi klasifikasi yang tepat


Transaksi instrument keuangan dicatat dalam Memeriksa transaksi tertentu mendekati akhir
periode yang tepat (pisah batas) tahun dan nasihat broker terkait untuk
menentukan apakah hal itu dicatat paada
periode yang sesuai

Instrumen keuangan yang tercantum dalam Menverifikasi harga pasar yang ditetapkan
skedul aktivitas investasi pada akhir tahun
telah dinyatakan pada jumlah yang tepat sesuai Menguji klasifikasi manajemen
dengan standar akuntansi (Nilai realisasi )
Menguji asumsi manajemen terkait dengan
penilaian

Mempertimbangkan penggunaan jasa spesialis


untuk menguji estimasi nilai wajar

Mempertimbangkan apakah diperlukan


penurunan nilai kerugian

Entitas memiliki hak atas instrumen keuangan Memeriksa dokumen dan kontrak yang
yang tercantum dalam skedul aktivitas mendasari
investasi (hak)
Mengkonfirmasi syarat-syarat signifikan
dengan pihak terkait dalam kontrak derivatif

Me-review notulen rapat dewan untuk


menentukan apakah ada sekuritas yang
digadaikan sebagai agunan

Tujuan yang paling penting adalah eksistensi, keakuratan, dan nilai


realisasi investasi. Sementara, kelengkapan penting untuk investasi derivatif.
Penyajian dan pengungkapan penting untuk pengungkapan catatan kaki yang
ekstensif terkait estimasi wajar.

2. Confirm Securities Held by Others


Dalam pengujian ini, diasumsikan entitas menggunakan organisasi jasa
sebagai manajer investasi dan auditor telah menentukan bahwa organisasi tersebut
memiliki pengendalian yang efektif. Organisasi tersebut sering dikenal dengan
istilah broker-dealer. Auditor akan meminta konfirmasi untuk memastikan
holdings akhir tahun, settled dan unsettled transaction yang terjadi selama tahun
yang bersangkutan. Konfirmasi ini memberikan assurance atas eksistensi,
kelengkapan, dan keakuratan. Verifikasi ini sangat penting untuk memastikan
manajemen tidak berupaya menutupi kekurangan kas dengan penghitungan ganda.
Ketika mengaudit instrumen keuangan derivatif, akan ada pengujian yang lebih
ekstensif terkait kelengkapan, seperti memeriksa kontrak derivatif, membaca
notulensi rapat dewan direksi terkait hedging dan investasi, dsb.
Proses konfirmasi untuk sekuritas sangat identik dengan permintaan
konfirmasi piutang. Sehingga, auditor harus mengontrol mailings dan mendapat
respon secara langsung dari kustodian. Selain untuk safekeeping, sekuritas dapat
dimiliki oleh pihak eksternal perusahaan untuk jaminan atas pinjaman (bagi
kreditor) atau sebagai wasiat.
3. Recalculate Investment Revenue Earned
Pendapatan investasi diverifikasi menggunakan bukti dokumenter dan
dihitung ulang (recalculation).
a. Dividen dari semua saham yang tercatat di bursa saham dapat diverifikasi
secara independen oleh auditor dengan mengacu pada tanggal
pengumuman, jumlah, dan tanggal pembayaran yang terdapat pada record
book. Verifikasi biasanya dimasukkan ke dalam schedule of investments.
b. Bunga investasi pada obligasi dapat diverifikasi dengan memeriksa tingkat
bunga dan tanggal pembayaran pada sertifikat obligasi. Auditor dapat me-
review amortization schedule milik klien terkait bond premium dan
discount.
c. Verifikasi saham investor dari pendapatan investee menggunakan equity
method dilakukan dengan melakukan penghitungan ulang (recalculation)
pada saldo pendapatan investasi untuk asersi valuasi atau alokasi.

Tests of Details of Accounting Estimates


Dalam mengaudit estimasi akuntansi, akan ada pedoman audit karena banyak melibatkan
judgement auditor untuk mengevaluasi (1) ketepatan klasifikasi investasi dan (2) nilai wajar
investasi. Ketepatan klasifikasi investasi bergantung pada klasifikasi sekuritas entitas, yaitu
a. Held to maturity, dilaporkan pada amortized cost.
b. Trading securities, dilaporkan pada nilai wajar dengan unrealized gains and losses
termasuk dalam earnings.
c. Available for sales, dilaporkan pada nilai wajar dengan unrealized gains and losses yang
tidak dimasukkan dalam earnings dan dilaporkan dalam akun ekuitas terpisah.
Auditor harus menentukan apakah aktivitas investasi manajemen menguatkan atau
bertentangan dengan maksud yang dinyatakan manajemen. Misalnya, penjualan investasi yang
diklasifikasikan sebagai kategori held to maturity seharusnya menyebabkan auditor
mempertanyakan ketepatan klasifikasi manajemen atas other investment pada kategori tersebut.
Auditor harus mempertimbangkan kemampuan manajemen untuk memegang debt security hingga
tanggal jatuh tempo, working capital needs, dan kemampuan untuk menghasilkan arus kas.
Auditor harus mendapatkan representasi tertulis dari manajemen untuk mengkonfirmasi klasifikasi
sekuritas yang tepat.
Auditing the Fair Value of Investments
Pengujian yang berkaitan dengan nilai realisasi akan bervariasi menurut jenis sekuritas dan
standar akuntansi terkait. Standar akuntansi dapat mengharuskan instrumen keuangan dicatat pada
harga pokok, nilai wajar, atau hasil keuangan investee. Jika investasi dilakukan pada nilai wajar,
auditor harus mendapatkan bukti penguatan terkait nilai wajar. Sumber umum nilai wajar sekuritas
termasuk dalam quoted market prices yang didapatkan dari publikasi keuangan atau nilai wajar
dari broker-dealers dan sumber pihak ketiga.

Estimasi nilai wajar tingkat I biasanya lebih mudah diaudit dan biasanya melibatkan
observasi harga pasar pada akhir tahun. Sementara estimasi nilai wajar tingkat II dan III lebih sulit
diaudit karena mempertimbangkan judgement dari manajemen. Auditor harus menguji kelayakan
dan ketepatan asumsi serta model yang digunakan oleh manajemen ketika menentukan estimasi
nilai wajar. Jika auditor menggunakan spesialis dalam menguji estimasi nilai wajar, standar audit
mengharuskan auditor menentukan objektivitas spesialis tersebut, apakah memenuhi kualifikasi
dan memahami metode yang digunakan spesialis tersebut. Auditor juga perlu mempertimbangkan
insentif manajemen dalam mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai tingkat II atau III
akibat perbedaan estimasi yang diperoleh menurut pendekatan yang berbeda, serta persyaratan
pengungkapan yang lebih ekstensif terkait dengan estimasi nilai wajar tingkat III.
Tests of Details of Presentation and Disclosure
Pengujian ini harus menyediakan banyak bukti yang dibutuhkan oleh auditor untuk
menentukan saldo investasi sudah diidentifikasi dan diklasifikasikan dengan tepat di statemen
keuangan. Berkaitan dengan klasifikasi current/noncurrent, trading vs available for sale, auditor
harus melakukan inquiry kepada manajemen mengenai intensi periode holding, dll. Bila debt
securities diklasifikasikan sebagai held to maturity, auditor harus menilai kemampuan entitas
untuk memegang investasi hingga jatuh tempo. Kebanyakan auditor menggunakan checklists
sebagai tanda dalam menentukan bahwa semua pengungkapan yang dibutuhkan dibuat berkenaan
dengan dasar valuasi untuk investasi, beragam komponen dari realized dan unrealized gains and
losses, related party investments, dan sekuritas yang dijaminkan untuk jaminan.

Anda mungkin juga menyukai