NAMA KELOMPOK
2019
Aktivitas investasi dalam hal ini merupakan aktivitas yang berkaitan dengan
kepemilikan sekuritas yang diterbitkan oleh entitas lainnya, yang dapat berupa surat
berharga (sekuritas) atau aktiva lain yang tidak digunakan secara langsung dalam
kegiatan produktif perusahaan. Investasi dalam efek berhubungan dengan siklus
penerimaan kas (penjualan efek, penerimaan bunga dan dividen) dan siklus
pembayaran (pembelian efek). Banyak perusahaan yang menanamkan dananya dalam
sekuritas seperti:
1. Sertifikat deposito
2. Sertifikat Bank Indonesia
3. Reksa dana
4. Saham preferen dan saham biasa
5. Obligasi Pemerintah (SUN) dan Obligasi perusahaan
Tujuan Audit
Materialitas
Dalam hal investasi, sekuritas yang ditahan sebagai investasi jangka pendek dapat
bersifat material bagi solvensi jangka pendek suatu entitas, tetapi laba dari sekuritas
semacam ini jarang bersifat signifikan bagi hasi operasi entitas di luar sektor jasa
keuangan. Sekuritas yang dimiliki perusahaan sebagai investasi jangka panjang
mungkin material, baik bagi neraca maupun laporan rugi –laba, tergantung pada
perusahaan yang bersangkutan.
Inherent Risk
Risiko inheren untuk investasi dipengaruhi oleh banyak faktor dan volume
transaksi investasi umumnya cukup rendah. Akan tetapi, sekuritas merupakan aktiva
yang mudah untuk dicuri, dan akuntansi untuk investasi tersebut dapat menjadi rumit.
Risiko Pengendalian
Pemahaman atas beberapa faktor lingkungan pengendalian adalah relevan bagi audit
atas siklus investasi. Sebagai contoh, wewenang dan tanggung jawab atas transaksi
investasi harus ditetapkan pada pejabat perusahaan seperti bendahara. Orang yang
diberi kewenangan harus memiliki : integritas yang tidak diragukan, memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan sebagai orang yang diberi tugas untuk
melaksanakan transaksi, menyadari arti penting pelaksanaan semua prosedur
pengendalian yang ditetapkan perusahaan, dan dapat membantu anggota manajemen
dalam membuat penetapan resiko atas investasi – investasi individual.
1. Pembelian Sekuritas
2. Penjualan Sekuritas
1. Penerimaan/pengamanan/penyerahan sekuritas
2. Penerimaan laba periodik
Mencatat Transaksi
Menyelesaikan Transaksi
1. Penerimaan kas
2. Pengeluaran kas
3. Menilai kinerja dan pelaporan investasI.
Tujuan auditor adalah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang
resiko (salah saji material) yang dinilai, dengan merancang dan
mengimplementasi tanggapan yagn tepat terhadap resiko tersebut.
Auditor Perlu
Dalam menerapkan model risiko audit untuk menentukan risiko deteksi bagi
asersi siklus investasi, auditor mungkin perlu menggabungkan penilaian risiko
inheren dan pengendaliannya atas transaksi penerimaan dan pengeluaran kas
dengan pertimbangan tambahan yang unik bagi transaksi investasi yang telah
dibahas sebelumnya. Apabila entitas menghasilkan arus kas bebas yang
mencukupi untuk mempunyai volume aktivitas investasi yang signifikan, auditor
akan perlu mempertimbangkan pengendalian spesifik atas aktivitas-aktivitas itu.
Karena penilaian risiko inheren dan pengendalian yang relevan dapat sangat
bervariasi disebabkan oleh berbagai jenis investasi serta situasi yang ada diantara
entitas, maka, tingkat risiko deteksi yang dapat diterima juga akan bervariasi
secara signifikan di antara entitas dan di antara kategori asersi bagi entitas yang
sama. Sekali lagi, kesulitan dalam merancangpengendalian untuk menilai risiko
secara memadai berkaitan dengan (1) penggunaan nilai wajar, bila diperlukan,
dan (2) klasifikasi yang tepat atas investasi yang seringkali berati bahwa tingkat
risiko deteksi yang rendah yang dapat diterima untuk pengujian rincian biasanya
pengungkapan. Bagi banyak entitas di mana volume transaksi investasi
menekankan pada pengujian rincian.
Suatu daftar pengujian substantif yang mungkin atas saldo investasi dan
tujuan audit spesifik yang berkaitan dengannya disajikan dalam Gambar 18-2.
Perhatikan bahwa kategori pengujian rincian saldo memuat jumlah kemungkinan
pengujian yang terbesar, dan bahwa berbagai pengujian dapat mempermudah
pencapaian tingkat risiko deteksi yang rendah akan dapat diterima yang mungkin
diperlukan untuk asersi penilaian atau alokasi dan penyajian serta pengungkapan.
Masing-masing prosedur pengujian ini akan djelaskan dalam bagian berikut.
Prosedur Awal
Prosedur Analitis
Pengujian rincian transaksi secara khusus akan dapat menjadi efektif sebagai
suatu pendekatan audit apabila entitas tersebut mempunyai volume transaksi yang
rendah. Pengujian substantif ini terdiri dari vouching ke masing-masing ayat
debet dan kredit dalam berbagai akun investasi. Untuk investasi yang
diperhitungkan dengan metode ekuitas, debet pasca akuisisi dapat divouch ke
dokumentasi yang menunjukan bagian investor atau dana investee. Sementara
kredit juga dapat divouch ke dokumentasi dividen yang diterma dari investee,
atau ke kertas kerja yang menunjukkan kalkulasi amortisasi periodik dari
kelebihan harga pokok atas nlai buku yang mendasari.
Auditor harus menerapkan pertimbangan yang berkenaan dengan evaluasi atas (1)
klasifikasi investasi yang tepat (2) nilia wajar investasi. Pedoman profesional pada
SAS No.81 (AU332) sebagai berikut;
Accounting for certain investment in debt and equity securities oleh klien akan
bergantung pada klasifikasi sekuritas oleh entitas sebagai berikut :
Sekuritas yang ditahan sampai jatuh tempo yang dilaporkan pada biaya
amortisasi
Sekuritas yang diperdagangkan, yang dilaporkan pada nilai wajar dengan
keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dimasukan dalam laba
Sekuritas yang tersedia untuk dijual, yang dilaporkan pada nilai wajar dengan
keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi tidak termasuk dalam laba
serta dilaporkan dalam akun ekuitas terpisah.
Sumber yang umum untuk mendukung nilai wajar sekuritas adalah harga pasar
kutipan yang diperoleh dari publikasi keuanngan atau estimasi nilai wajar yang
diperoleh dari pialang dealer serta sumber pihak ketiga lainnya. GAAP mengahruskan
manajemen untuk menentukan apakah penurunan nilai wajar dibawah dasar biaya
amortisasi dari investasi tertentu adalah bersifat tidak sementara. Contoh faktor-faktor
yang dapat menunjukan kondisi penurunan nilai bersifat tidak sementara adalah
sebagai berikut:
Pengujian substantif yang telah dilakukan harus memberikan banyak bukti yang
diperlukan auditor untuk menentukan apakah saldo investasi telah diidentifikasi dan
diklasifikasikan dengan tepat dalam laporan keuangan. Dalam kasus sekuritas utang,
auditor harus menilai kemampuan manajemen untuk menahan investasi sampai jatuh
tempo.
SALDO KAS
Lima siklus transaksi berkaitan langsung dengan saldo kas umum seperti siklus
pendapatan, pengeluaran, pembiayaan, investasi, dan jasa personalia. Siklus
pembiayaan dan investasi keduanya dapat menaikkan dan menurunkan kas, sementara
siklus pendapatan akan menaikkan kas, dan siklus penegluaran serta jasa personalia
akan menurunkan kas.
TUJUAN AUDIT
Tujuan audit berikut hanya berfokus pada pengujian substantif untuk saldo kas.
Materialitas
Bagi kebanyakan entitas, aset lancar atau total aset yang disajikan oleh saldo kas
sangat kecil sehingga seringkali tidak material. Akan tetapi jika dikaitkan dengan
transaksi dalam lima siklus transaksi yang mempengaruhi kas, jumlah kas yang
mengalir melalui akun-akun selama suatu periode waktu berjalan akan sangat
material.
Risiko Inheren
Volume transaksi yang tinggi dapat menimbulkan tingkat risiko inheren yang
signifikan untuk asersi saldo kas tertentu, terutama keberadaan dan keterjadian. Sifat
saldo kas mudah dicuri seperti bentuk kecurangan yang melibatkan kas. Akan tetapi
berbeda dengan piutang atau persediaan, risiko yang berkenaan dengan hak dan
kewajiban, penilaian atau alokasi, dan penyajian serta pengungkapan untuk kas
bersifat minimal karena tidak adanya kerumitan yang melibatkan hak pengukuran
akuntansi, estimasi dan pengungkapan.
Perusahaan yang dikelola dengan baik secara teratur dapat mengembangkan anggaran
kas, yang memproyeksi 1) penerimaan kas berdasarkan penagihan piutang, 2)
pengeluaran kas untuk operasi dan 3) aktivitas investasi serta pembiayaan. Prosedur
analitis yang efektif mencakup pembandingan saldo kas dengan anggaran, atau
dengan kebijakan perusahaan mengenai saldokas minimum dan investasi.
Risiko Pengendalian
Penerimaan dan pengeluaran kas seringkali merupakan transaksi rutin yang dapat
dikendalikan oleh sistem pengendalian internal yang baik, sehingga memungkinkan
auditor untuk menilai risiko pengendalian pada tingkat yang rendah. Karena saldo kas
rentan dicuri, maka banyak auditor akan mengevaluasi secara cermat pengendalian
internal atas kas dan memastikan bahwa setiap kondisi yang dapat dilaporkan telah
dikomunikasikan kepada manajemen.
Risiko inheren biasanya tinggi karena kerawanan saldo kas terhadap penyalahgunaan
kas. Efektivitas prosedur analitis seringkali tergantung pada prosedur yang ditempuh
entitas untuk mengembangkan anggaran kas yang akurat.
Prosedur Awal
Auditor harus memastikan bahwa dia telah memahami bisnis dan industri klien dan
pentingnya saldo kas bagi entitastersebut. Titik awal untuk memverifikasi saldo kas
adalah menelusuri saldo awal periode berjalan ke saldo akhir yang telah diaudit dalam
kertas kerja tahun sebelumnya. Berikutnya aktivitas selama periode berjalan dalam
akun buku besar kas harus dikaji ulang.
Prosedur Analitis
Dalam pengujian rincian transaksi auditor melaksanakan pengujian pisah batas kas.
Terdapat dua pengujin pisah batas kas yaitu pisah batas penerimaan kas dan pisah
batas pengeluaran kas. Selanjutnya auditor menelusuri transfer bank dikarenakan
banyak entitas yang membuka akun bank lebih dari satu. Auditor memerlukan bukti
tentang keabsahan transfer, bukti tersebut diperoleh dengan menyiapkan skedul
transfer bank. Kitting ialah transaksi yang sengaja mencatat transfer bank sebagai
setoran dibank penerima dan tidakmenunjukan pengurnagan dari akun bank tempat
transfer cek ditarik. Kitting dapat terjadi apabila kelemahan dalam pengendalian
internal memungkinkan seseorang untuk menerbitkan dan mencatat cek-cek atau
terdapat kolusi. Kitting juga dapat dideteksi dengan cara
1. Mendapatkan dan menggunakan laporan pisah batas bank karena cek yang
dikitting dan dikliring pada bulan januari akan tidak tampak pada daftar cek
yang beredar untuk bulan desember
2. Melaksanakan pengujian pisah batas kas karena cek terakhir yang diterbitkan
pada bulan desember tidak akan dicatat dalam register cek.
1. Pengujian Rincian Saldo
Ada lima pengujian substantif yang bisa digunakan untuk saldo kas dalam
kategori ini. Setiap pengujian ini akan diuraikan dalam bagian berikut.
a. Menghitung Kas di Tangan
Langkah – langkah untuk melaksanakan perhitungan kas secara tepat,
auditor harus:
Mengendalikan semua instrumen kas dan yang dapat
dinegosiasikan yang ditahan oleh klien sampai semua uang
telah dihitung.
Meminta agar petugas kas hadir sepanjang perhitungan itu.
Mendapatkan tanda terima yang ditandatangani dari petugas
pada waktu mengembalikan uang kepada klien.
Memastikan bahwa semua cek yang belum disetor dapat
dibayarkan kepada klien, baik secara langsung atau melalui
endorsemen.
A. PERTIMBANGAN LAIN
1. Pengujian untuk mendeteksi lapping
Lapping adalah suatu penyimpangan yang disebabkan oleh misaproproasi
secara sengaja atas penerimaan kas. Lapping dapat melibatkan
penggelapan penerimaan kas secara sementara atau permanen untuk
kepentingan pribadi dari seorang yang melakukan tindakan yang bukan
wewenangnya.
2. Prosedur Auditing
1) Mengkonfirmasi Piutang Usaha. Pengujian ini akan menjadi lebih
efektif jika dilaksanakan secara mendadak pada tanggal interim.
Melakukan konfirmasi pada saat ini akan mencegah orang yang terlibat
dalam lapping membuat akun yang di “lapped” menjadi mutakhir.
2) Melakukan Perhitungan Kas secara Mendadak. Perhitungan kas akan
mencangkup uang logam atau koin, uang kertas, dan cek pelanggan
yang ada di tangan. Auditor harus mengawasi setoran dari dana – dana
tersebut.
3) Membandingkan Rincian Ayat Jurnal Penerimaan Kas denngan
Rincian Slip Setoran Harian yang Berkaitan. Apabila pembagian tugas
yang tepat dalam penanganan penerimaan pos sudah ditetapkan,
beberapa auditor lebih memilih untuk menggunakan daftar
pendahuluan dari prosedur ini. Dalam kasus tersebut, tanggal
penagihan aktual dibandingkan dengan tanggal posting penagihan ke
buku besar piutang usaha.
B. JASA BERNILAI TAMBAH YANG BERKAITAN DENGAN SEKURITAS
YANG MUDAH DIPASARKAN DAN SALDO KAS
Beberapa peluang bernilai tambah yang penting, yang dapat diberikan
AP dengan menggunakan pengetahuan yang diperoleh selama audit atas
sekuritas yang mudah dipasarkan dan saldo kas
a. Menentukan asumsi – asumsi penting berkenaan dengan penerimaan
kas dan pembayaran, beban operasi yang mempengaruhi peramalan
saldo kas
b. Membantu manajemen dalam mengembangkan model – model
peramalan saldo kas, pinjaman yang diperlukan, atau potensi
kelebihan saldo kas yang tersedian untuk investasi
c. Mengidentifikasi peluang untuk mengubah praktik bisnis, seperti
perubahan kebijakan kredit atau perubahan manajemen persediaan,
yang akan meningkatkan arus kas
d. Membantu manajemen dalam mengembangkan kebijakan untuk
investasi jangka pendek kelebihan kas
e. Mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan tingkat pengembalian
atas investasi jangka pendek atas kelebihan kas.
C. PENYIAPAN PROFF KAS
Proof kas adalah rekonsiliasi serentak atas transaksi dan saldo bank
dengan data yang berkaitan menurut pembukuan selama periode waktu yang
ditentukan. Periode waktu itu bisa satu bulan interim atau lebih atau untuk
bulan terkahir dari tahun fiskal.
Langkah – langkah yang digunakan untuk menyiapkan proof kas :
1) Mendapatkan total bank dan pembukuan masing – masing dari laporan
bank dan akun kas di bank
2) Mendapatkan saldo awal dan akhir yang merekonsiliasi pos dari
rekonsiliasi bank pada tanggal yang ditetapkan
3) Menentukan pos – pos rekonsiliasi untuk dua kolom tengah sesuai dengan
analisis
Proof kas memberikan bukti tentang masing – masing asersi
laporang keuangan kecuali penyajian dan pengungkapan.