Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 5

AUDIT INVESTASI DAN SALDO KAS

NAMA KELOMPOK

AGUSTINA SETYOWATI (19/MPA-XXXIXA/01)

SURYA NITI HAPSARA (19/MPA-XXXIXA/15)

WISUDAWATI H ULUMANDO (19/MPA-XXXIXA/17)

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI


UNIVERSITAS GAJAH MADA

2019

AUDIT INVESTASI DAN SALDO KAS

Tinjauan Atas Investasi

Aktivitas investasi dalam hal ini merupakan aktivitas yang berkaitan dengan
kepemilikan sekuritas yang diterbitkan oleh entitas lainnya, yang dapat berupa surat
berharga (sekuritas) atau aktiva lain yang tidak digunakan secara langsung dalam
kegiatan produktif perusahaan. Investasi dalam efek berhubungan dengan siklus
penerimaan kas (penjualan efek, penerimaan bunga dan dividen) dan siklus
pembayaran (pembelian efek). Banyak perusahaan yang menanamkan dananya dalam
sekuritas seperti:

1. Sertifikat deposito
2. Sertifikat Bank Indonesia
3. Reksa dana
4. Saham preferen dan saham biasa
5. Obligasi Pemerintah (SUN) dan Obligasi perusahaan

Tujuan Audit

Kategori Asersi Tujuan Audit Saldo Akun


Keberadaan atau Pendapatan investasi, Catatan investasi jangka
Ketertejadian realisasi laba dan rugi dan pendek dan investasi
laba dan rugi belum jangka panjang
terealisasi yang mencerminkan investasi
dicantumkan dalam yang ada dalam tanggal
statemen laba merupakan neraca
transaksi atau peristiwa
yang terjadi dalam perioda
audit
Kelengkapan Statemen laba telah Seluruh investasi jangka
mencerminkan seluruh pendek dan panjang telah
transaksi dan peristiwa dicantumkan dalam akun
yang harus masuk dalam
statemen laba investasi di neraca

Hak dan Kewajiban Seluruh catatan investasi


dimiliki oleh entitas
pelapor

Penilaian atau Alokasi Pendapatan investasi, dan Investasi dalam neraca


laba dan rugi yang sudah sajikan dalam neraca pada
dan yang belum direalisasi nilai wajar, biaya yang
telah dilaporkan dalam amortisasi, atau jumlah
jumlah yang tetap yang ditetapkan berdasar
metode ekuitas, sesuai
dengan klasifikasinya
Penyajian dan Saldo investasi telah
Pengungkapan diidentifikasi secara tepat.
Pengungkapan yang cukup
telah dilakukan shubungan
dengan (1) investasi pihak
terkait, (2) dasar penilaian,
(3) jaminan sbg kolateral

Pertimbangan Perencanaan Audit

Materialitas

Dalam hal investasi, sekuritas yang ditahan sebagai investasi jangka pendek dapat
bersifat material bagi solvensi jangka pendek suatu entitas, tetapi laba dari sekuritas
semacam ini jarang bersifat signifikan bagi hasi operasi entitas di luar sektor jasa
keuangan. Sekuritas yang dimiliki perusahaan sebagai investasi jangka panjang
mungkin material, baik bagi neraca maupun laporan rugi –laba, tergantung pada
perusahaan yang bersangkutan.

Inherent Risk

Risiko inheren untuk investasi dipengaruhi oleh banyak faktor dan volume
transaksi investasi umumnya cukup rendah. Akan tetapi, sekuritas merupakan aktiva
yang mudah untuk dicuri, dan akuntansi untuk investasi tersebut dapat menjadi rumit.

Risiko Prosedur Analitis


Prosedur analitis dapat dapat membandingkan saldo tahun berjalan dengan tahun
sebelumnya, atau dapat membandingkan hasil-hasil aktual atas jumlah investasi dan
laba investasi dengan yang dianggarkan atau dokumentasi lain dari rencana
manajemen. Selisih yang besarnya diluar dugaan bisa merupakan petunjuk adanya
salah saji yang berkaitan dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan,
penilaian atau pengalokasian, dan penyajian dan pengungkapan. Tingkat hasil
investasi dalam sekuritas yang lebih rendah dari prakiraan pada investasi dengan
metoda ekuitas disebabkan oleh kekeliruan dalam pencatatan : bagian investasi
investor dalam laba investee, atau amortisasi kelebihan harga pokok investor atas nilai
buku yang mendasari investasi tersebut.

Risiko Pengendalian

Pemahaman atas beberapa faktor lingkungan pengendalian adalah relevan bagi audit
atas siklus investasi. Sebagai contoh, wewenang dan tanggung jawab atas transaksi
investasi harus ditetapkan pada pejabat perusahaan seperti bendahara. Orang yang
diberi kewenangan harus memiliki : integritas yang tidak diragukan, memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan sebagai orang yang diberi tugas untuk
melaksanakan transaksi, menyadari arti penting pelaksanaan semua prosedur
pengendalian yang ditetapkan perusahaan, dan dapat membantu anggota manajemen
dalam membuat penetapan resiko atas investasi – investasi individual.

DOKUMEN DAN CATATAN YANG UMUM

Dokumen dan catatan yang berlaku dalam siklus ini adalah:

 Sertifikat saham : menunjukan jumlah lembar saham yang dimiliki seseorang


pemegang saham dalam suatu perseroan.
 Sertifikat obligasi : menunjukan jumlah lembar obligasi yang dimiliki oleh
seorang pemegang obligasi.
 Perjanjian obligasi : berisi ketentuan yang berkaitan dengan obligasi yang di
terbitkan perusahaan.
 Pemberitahuan dari broker : dokumen informasi harga pertukaran transaksi
investasi yang di buat broker.
 Laporan Broker : laporan bulanan yang diterbitkan broker tentang sekuritas yang
disimpan broker.
 Buku jurnal : digunakan untuk mencatat hal – hal tertentu ( pendapatan bunga ,
penyesuaian harga pasar dan pendapatan yang diperoleh ).
 Buku tambahan investasi : memiliki portofolio yang terdiri dari banyak saham
berbeda dan dapat digunakan sebagai buku pembantu untuk golongan investasi.

FUNGSI-FUNGSI DAN PENGENDALIAN YANG BERKAITAN

Aktivitas dalam siklus investasi mencakup fungsi-fungsi investasi dan pengendalian


yang berkaitan brikut ini:

 Mengotorisasi transaksi investasi

1. Pembelian Sekuritas
2. Penjualan Sekuritas

 Menerima atau menyerahkan sekuritas

1. Penerimaan/pengamanan/penyerahan sekuritas
2. Penerimaan laba periodik

 Mencatat Transaksi

1. Pencatatan pembelian, penjualan, dan laba


2. Pencatatan penyesuaian pasar dan reklasifikasi

 Menyelesaikan Transaksi

1. Penerimaan kas
2. Pengeluaran kas
3. Menilai kinerja dan pelaporan investasI.

PENGUJIAN SUBTANTIF ATAS INVESTASI


Pengujian substantif atas siklus investasi dilakukan untuk menguji saldo investasi
di neraca dan laporan laba rugi pada saat yang sama. Seperti dalam kasus setiap siklus
yang dijelaskan dalam bab-bab terdahulu, tingkat risiko deteksi yang tepat dan dapat
diterima harus ditetapkan untuk setiap kategori asersi laporan keuangan bagi saldo
siklus investasi sebelum pengujian substantif dapat dirancang.

Menentukan Risiko Deteksi

Tujuan auditor adalah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang
resiko (salah saji material) yang dinilai, dengan merancang dan
mengimplementasi tanggapan yagn tepat terhadap resiko tersebut.

Auditor Perlu

1. Menilai resiko bawaan dan resiko pengendalian pada tingkat laporan


keuangan dan tingkat asersi (untu setiap jenis transaksi, saldo akun dan
pengungkapan)
2. Mengembangkan prosedur audit responsif, yakni prosedur audit yg
menanggapi resiko yang dinilai.

Dalam menerapkan model risiko audit untuk menentukan risiko deteksi bagi
asersi siklus investasi, auditor mungkin perlu menggabungkan penilaian risiko
inheren dan pengendaliannya atas transaksi penerimaan dan pengeluaran kas
dengan pertimbangan tambahan yang unik bagi transaksi investasi yang telah
dibahas sebelumnya. Apabila entitas menghasilkan arus kas bebas yang
mencukupi untuk mempunyai volume aktivitas investasi yang signifikan, auditor
akan perlu mempertimbangkan pengendalian spesifik atas aktivitas-aktivitas itu.
Karena penilaian risiko inheren dan pengendalian yang relevan dapat sangat
bervariasi disebabkan oleh berbagai jenis investasi serta situasi yang ada diantara
entitas, maka, tingkat risiko deteksi yang dapat diterima juga akan bervariasi
secara signifikan di antara entitas dan di antara kategori asersi bagi entitas yang
sama. Sekali lagi, kesulitan dalam merancangpengendalian untuk menilai risiko
secara memadai berkaitan dengan (1) penggunaan nilai wajar, bila diperlukan,
dan (2) klasifikasi yang tepat atas investasi yang seringkali berati bahwa tingkat
risiko deteksi yang rendah yang dapat diterima untuk pengujian rincian biasanya
pengungkapan. Bagi banyak entitas di mana volume transaksi investasi
menekankan pada pengujian rincian.

Merancang Pengujian Subtantif

Suatu daftar pengujian substantif yang mungkin atas saldo investasi dan
tujuan audit spesifik yang berkaitan dengannya disajikan dalam Gambar 18-2.
Perhatikan bahwa kategori pengujian rincian saldo memuat jumlah kemungkinan
pengujian yang terbesar, dan bahwa berbagai pengujian dapat mempermudah
pencapaian tingkat risiko deteksi yang rendah akan dapat diterima yang mungkin
diperlukan untuk asersi penilaian atau alokasi dan penyajian serta pengungkapan.
Masing-masing prosedur pengujian ini akan djelaskan dalam bagian berikut.

Prosedur Awal

Serangkaian prosedur dalam kategori ini mengikuti pola yang ditetapkan


untuk akunakun utama. Auditor mendapatkan pemahaman atas bisnis dan industri
klien. Merupakan hal yang penting bagi auditor untuk memahami pendorong
Ekonomi yang memungkinkan suatu entitas melakukan aktivitas investasi, seperti
kebijakan entitas untuk menginvestasikan kelebihan kas, akivitas pembiayaannya,
dan kemampuannya untuk menghasilkan arus kas bebas. Kedua, kecocokkan
antara saldo investasi awal dengan jumlah yang diaudit dalam kertas kerja tahun
sebelumnya diverifikasi. Berikutnya, aktivitas yang melibatkan akun-akun yang
berkaitan dengan investasi ditelaah untuk menentukan setiap ayat jurnal yang
tidak biasa dari segi sifat atau jumlah yang harus diselidiki. Kemudian, skedul
semua investasi yang disiapkan klien, atau penambahan dan pelepasan yang
terjadi selama periode berjalan, dicek ketepatan matematis dan kesesuaiannya
dengan catatan akuntansi yang mendasari. Prosedur terakhir mencakup penentuan
bahwa skedul dan buku tambahan investasi sesuai dengan saldo akun pengendali
buku besar yang berkaitan. Skedul tersebut dapat berfungsi sebagai dasar untuk
melakukan pengujian substanif tambahan.

Prosedur Analitis

Prosedur analitis untuk saldo investasi mencakup keterkaitan di antara akun-


akun spesifik selama periode berjalan dan perbandingan dengan data tahun
sebelumnya, jumlah yang dianggarkan, dan ekspetasi lainnya. Ketika
melaksanakan prosedur analitis atas laba investasi, adalah penting untuk
memahami kebijakan investasi entitas berkenaan dengan proporsi investasi dalam
sekuritas pemerintah, obligasi korporasi, dan sekuritas ekuitas. Auditor harus
mengevaluasi kelayakan laba investasi atas masing-masing kelas investasi secara
terpisah, berdasarkan kinerja pasar terakhir. Efektivitas dari prosedur analitis
dapat mengurangi jumlah bukti yang diperlukan dari pengujian substantif lainnya.

Pengujian Rincian Transaksi

Pengujian rincian transaksi secara khusus akan dapat menjadi efektif sebagai
suatu pendekatan audit apabila entitas tersebut mempunyai volume transaksi yang
rendah. Pengujian substantif ini terdiri dari vouching ke masing-masing ayat
debet dan kredit dalam berbagai akun investasi. Untuk investasi yang
diperhitungkan dengan metode ekuitas, debet pasca akuisisi dapat divouch ke
dokumentasi yang menunjukan bagian investor atau dana investee. Sementara
kredit juga dapat divouch ke dokumentasi dividen yang diterma dari investee,
atau ke kertas kerja yang menunjukkan kalkulasi amortisasi periodik dari
kelebihan harga pokok atas nlai buku yang mendasari.

Pengujian Rincian Saldo

Tiga pengujian substantif dalam kategori ini akan dijelaskan dalam


subbagian berikut:

1. Memeriksa dan menghitung sekuritas yang ada di tangan


Pengujian ini biasanya dilaksanakan secara serentak dengan perhitungan
auditor atas kas dan instrumen lainnya yang dapat dinegosiasikan. Dalam
melaksanakan pengujian ini, (1) petugas yang menyimpan sekuritas harus
hadir sepanjang perhitungan, (2) suatu tanda terima hrs diperoleh dari
petugas tersebut ketika sekuritas dikembalikan, dan (3) semua sekuritas harus
berada di bawah kendali auditor sampai perhitungan selesai.

Pengujian substantif ini memberikan bukti tentang asersi keberadaan


atau keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, serta penyajian dan
pengungkapan.

2. Mengkonfirmasi Sekuritas yang Disimpan oleh Pihak Lain

Sekuritas yang disimpan oleh pihak luar untuk menjaga keamanannya


harus dikonfirmasi. Konfirmasi ini harus diminta pada tanggal sekuritas yang
ditahan oleh klien itu sedang dihitung. Proses konfirmasi untuk sekuritas ini
sama dengan langkah-langkah yang diperlukan dalam mengkonfirmasi
piutang. Jadi, auditor harus mengendalikan pengiriman melalui pos dan
menerima jawaban langsung dari petugas penyimpanan sekuritas. Data yang
dikonfirmasi sama dengan data yang harus dicatat apabila auditor mampu
memeriksa sekuritas tersebut. Konfirmasi atas sekuritas yang ditahan oleh
pihak ketiga dapat memberikan bukti mengenai asersi keberadaan atau
keterjadian serta hak dan kewajiban. Konfirmasi ini juga akan memberikan
bukti tentang asersi kelengkapan jika konfirmasi tersebut menunjukkan lebih
banyak sekuritas yang ditahan daripada yang dicatat.

3. Menghitung Kembali Pendapatan Investasi yang Dihasilkan

Laba dari investasi dapat diverifikasi dengan bukti documenter dan


dihitung ulang. Dividen atas semua saham yang terdaftar pada bursa saham
dan banyak lainnya termasuk dalam buku catatan divuden yang diterbitkan
oleh jasa investasi. Auditor dapat secara independen memverifikasi
pendapatan dividen dengan merujuk pada tanggal pengumuman, jumlah, dan
tanggal pembayaran yang diperlihatkan dalam buku catatan itu. Verifikasi
pendapatan dividen biasanya digabungkan ke dalam skedul investasi.
Rekalkulasi saldo pendapatan investasi terutama bersangkutan dengan asersi
penilaian atau alokasi.

PENGUJIAN RINCIAN SALDO : ESTIMASI AKUNTANSI

Auditor harus menerapkan pertimbangan yang berkenaan dengan evaluasi atas (1)
klasifikasi investasi yang tepat (2) nilia wajar investasi. Pedoman profesional pada
SAS No.81 (AU332) sebagai berikut;

Klasifikasi Investasi yang Tepat

Accounting for certain investment in debt and equity securities oleh klien akan
bergantung pada klasifikasi sekuritas oleh entitas sebagai berikut :

 Sekuritas yang ditahan sampai jatuh tempo yang dilaporkan pada biaya
amortisasi
 Sekuritas yang diperdagangkan, yang dilaporkan pada nilai wajar dengan
keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dimasukan dalam laba
 Sekuritas yang tersedia untuk dijual, yang dilaporkan pada nilai wajar dengan
keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi tidak termasuk dalam laba
serta dilaporkan dalam akun ekuitas terpisah.

Mengaudit Nilai Wajar Investasi

Sumber yang umum untuk mendukung nilai wajar sekuritas adalah harga pasar
kutipan yang diperoleh dari publikasi keuanngan atau estimasi nilai wajar yang
diperoleh dari pialang dealer serta sumber pihak ketiga lainnya. GAAP mengahruskan
manajemen untuk menentukan apakah penurunan nilai wajar dibawah dasar biaya
amortisasi dari investasi tertentu adalah bersifat tidak sementara. Contoh faktor-faktor
yang dapat menunjukan kondisi penurunan nilai bersifat tidak sementara adalah
sebagai berikut:

 Nilai wajar secara signiifkan berada dibawah harga pokok


 Penurunan nilai berasal dari kondisi buruk yang spesifik yang mempengaruhi
investasi tertentu
 Suatu sekuritas hutang telah dinilai menurunkan peringkatnya oleh lembaga
penyusun peringkat
 Kondisi keuangan penerbit sedang memburuk
 Dividen telah dikurangi atau dihlangkan atau skedul pembayaran bunga atas
sekuritas hutang belum dibuat

PERBANDINGAN PENYAJIAN LAPORAN DENGAN GAAP

Pengujian substantif yang telah dilakukan harus memberikan banyak bukti yang
diperlukan auditor untuk menentukan apakah saldo investasi telah diidentifikasi dan
diklasifikasikan dengan tepat dalam laporan keuangan. Dalam kasus sekuritas utang,
auditor harus menilai kemampuan manajemen untuk menahan investasi sampai jatuh
tempo.

SALDO KAS

HUBUNGAN SALDO KAS DENGAN SIKLUS TRANSAKSI

Lima siklus transaksi berkaitan langsung dengan saldo kas umum seperti siklus
pendapatan, pengeluaran, pembiayaan, investasi, dan jasa personalia. Siklus
pembiayaan dan investasi keduanya dapat menaikkan dan menurunkan kas, sementara
siklus pendapatan akan menaikkan kas, dan siklus penegluaran serta jasa personalia
akan menurunkan kas.

TUJUAN AUDIT

Tujuan audit berikut hanya berfokus pada pengujian substantif untuk saldo kas.

Kategori Asersi Tujuan Audit Saldo Akun


Keberadaan dan Saldo kas yang dicatat ada pada tanggal neraca (EO1)
keterjadian
Kelengkapan Saldo kas yang dicatat mencakup pengaruh dari semua transaksi
kas yang telah terjadi. (C1). Transfer kas akhir tahun diantara
bank telah dicatat pada periode yang tepat (C2).
Hak dan kewajiban Entitas mempunyai hak legal atas semua saldo kas yang
diperlihatkan pada tanggal neraca (RO1)
Penilaian atau alokasi Saldo kas yang dicatat dapat direalisasi pada jumlah yang
dinyatakan dineraca dan sesuai dengan skedul pendukung (VA1)
Penyajian dan Saldo kas telah diidentifikasi dan diklasifikasikan dengan tepat
pengungkapan dalam neraca (PD1).
PERTIMBANGAN PERENCANAAN AUDIT

Materialitas

Bagi kebanyakan entitas, aset lancar atau total aset yang disajikan oleh saldo kas
sangat kecil sehingga seringkali tidak material. Akan tetapi jika dikaitkan dengan
transaksi dalam lima siklus transaksi yang mempengaruhi kas, jumlah kas yang
mengalir melalui akun-akun selama suatu periode waktu berjalan akan sangat
material.

Risiko Inheren

Volume transaksi yang tinggi dapat menimbulkan tingkat risiko inheren yang
signifikan untuk asersi saldo kas tertentu, terutama keberadaan dan keterjadian. Sifat
saldo kas mudah dicuri seperti bentuk kecurangan yang melibatkan kas. Akan tetapi
berbeda dengan piutang atau persediaan, risiko yang berkenaan dengan hak dan
kewajiban, penilaian atau alokasi, dan penyajian serta pengungkapan untuk kas
bersifat minimal karena tidak adanya kerumitan yang melibatkan hak pengukuran
akuntansi, estimasi dan pengungkapan.

Risiko Prosedur Analitis

Perusahaan yang dikelola dengan baik secara teratur dapat mengembangkan anggaran
kas, yang memproyeksi 1) penerimaan kas berdasarkan penagihan piutang, 2)
pengeluaran kas untuk operasi dan 3) aktivitas investasi serta pembiayaan. Prosedur
analitis yang efektif mencakup pembandingan saldo kas dengan anggaran, atau
dengan kebijakan perusahaan mengenai saldokas minimum dan investasi.

Risiko Pengendalian

Penerimaan dan pengeluaran kas seringkali merupakan transaksi rutin yang dapat
dikendalikan oleh sistem pengendalian internal yang baik, sehingga memungkinkan
auditor untuk menilai risiko pengendalian pada tingkat yang rendah. Karena saldo kas
rentan dicuri, maka banyak auditor akan mengevaluasi secara cermat pengendalian
internal atas kas dan memastikan bahwa setiap kondisi yang dapat dilaporkan telah
dikomunikasikan kepada manajemen.

PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO KAS


MENENTUKAN RISIKO DETEKSI

Risiko inheren biasanya tinggi karena kerawanan saldo kas terhadap penyalahgunaan
kas. Efektivitas prosedur analitis seringkali tergantung pada prosedur yang ditempuh
entitas untuk mengembangkan anggaran kas yang akurat.

MERANCANG PENGUJIAN SUBSTANTIF

Prosedur Awal

Auditor harus memastikan bahwa dia telah memahami bisnis dan industri klien dan
pentingnya saldo kas bagi entitastersebut. Titik awal untuk memverifikasi saldo kas
adalah menelusuri saldo awal periode berjalan ke saldo akhir yang telah diaudit dalam
kertas kerja tahun sebelumnya. Berikutnya aktivitas selama periode berjalan dalam
akun buku besar kas harus dikaji ulang.

Prosedur Analitis

Auditor melaksanakan prosedur analitis dengan cara membandingkan saldo kas


dengan jumlah yang dianggarkan dan menghitung kas sebagi persentase dari aset
lancar dan membandingkan nya dengan pengharapan.

Pengujian Rincian Transaksi

Dalam pengujian rincian transaksi auditor melaksanakan pengujian pisah batas kas.
Terdapat dua pengujin pisah batas kas yaitu pisah batas penerimaan kas dan pisah
batas pengeluaran kas. Selanjutnya auditor menelusuri transfer bank dikarenakan
banyak entitas yang membuka akun bank lebih dari satu. Auditor memerlukan bukti
tentang keabsahan transfer, bukti tersebut diperoleh dengan menyiapkan skedul
transfer bank. Kitting ialah transaksi yang sengaja mencatat transfer bank sebagai
setoran dibank penerima dan tidakmenunjukan pengurnagan dari akun bank tempat
transfer cek ditarik. Kitting dapat terjadi apabila kelemahan dalam pengendalian
internal memungkinkan seseorang untuk menerbitkan dan mencatat cek-cek atau
terdapat kolusi. Kitting juga dapat dideteksi dengan cara

1. Mendapatkan dan menggunakan laporan pisah batas bank karena cek yang
dikitting dan dikliring pada bulan januari akan tidak tampak pada daftar cek
yang beredar untuk bulan desember
2. Melaksanakan pengujian pisah batas kas karena cek terakhir yang diterbitkan
pada bulan desember tidak akan dicatat dalam register cek.
1. Pengujian Rincian Saldo
Ada lima pengujian substantif yang bisa digunakan untuk saldo kas dalam
kategori ini. Setiap pengujian ini akan diuraikan dalam bagian berikut.
a. Menghitung Kas di Tangan
Langkah – langkah untuk melaksanakan perhitungan kas secara tepat,
auditor harus:
 Mengendalikan semua instrumen kas dan yang dapat
dinegosiasikan yang ditahan oleh klien sampai semua uang
telah dihitung.
 Meminta agar petugas kas hadir sepanjang perhitungan itu.
 Mendapatkan tanda terima yang ditandatangani dari petugas
pada waktu mengembalikan uang kepada klien.
 Memastikan bahwa semua cek yang belum disetor dapat
dibayarkan kepada klien, baik secara langsung atau melalui
endorsemen.

Pengujian ini memeberikan bukti tentang masing – masing asersi


laporan keuangan kecuali penyajian dan pengungkapan. Di sini perlu
diperhatikan bahwa bukti tentang hak bersifat lemah karena pengawas
dana, seperti dan kas kecil, mungkin telah menambah uang dari
kantung sendiri untuk menutup kekurangan

b. Mengkonfirmasi Saldo Kas dan Pijaman di Bank


Konfirmasi Saldo Kas ke Bank menyangkut 3 hal beriky: (1)
saldo setoran (2) saldo pinjaman, dan (3) akun (rekening) setoran atau
pinjaman lainnya yang mungkin menarik perhatian pejabat bank yang
berwenang.
Permintaan konfirmasi disiapkan rangkap 2 dan ditandatangani
oleh penandatangan cek yang berwenang dari klien. Kedua salinan itu
lalu dikirim ke bank, dan aslinya di kembalikan ke pada Auditor.
Konfirmasi setoran kas terutama memberikan bukti mengenai
dua asersi berikut : (1) keberadaan atau keterjadian, (2) hak dan
kewajiban dan (3) penilaian dan alokasi. Konfirmasi saldo pinjaman
terutama memeberikan bukti untuk tiga asersi: (1) keberadaan atau
keterjadian (2) hak dan kewajiban dan (3) penialain atau alokasi
c. Mengkonfirmasi Perjanjian lainnya dengan Bank
Auditor harus menilai risiko inheren dan pengendalian, auditor
merasa yakin bahwa perjanjian tersebut ada, maka ia harus
mengirimkan suart konfirmasi kepada bank. Surat konfirmasi ini harus
dikirim ke pejabat bank yang bertanggung jawab atas hubungan klien
dengan bank.
Konfirmasi atas perjanjian lainnya dengan bank khususnya
berguna dalam memenuhi asersi penyajian dan pegungkapan. Hal ini
juga memberikan bukti untuk setiap asersi lainnya. Akan tetapi, bukti
untuk asersi kelengkapan terbatas pada informasi yang di ketahui oleh
responden.
d. Melakukan scan, Mereview atau Menyiapkan Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi Bank dapat di lihat dari resiko deteksi, ketika resiko
deteksi tinggi auditor dapat menscan rekonsiliasi bank, tetapi risiko
deteksi sedang, maka auditor dapat menelaah rekonsiliasi bank klien.
Penelaahan itu lazimnya akan mencakup:
1) Membandingkan saldo akhir bank dengan saldo yang dikonfirmasi
pada formulir konfirmasi bank.
2) Memverifikasi keabsahan setoran dalam perjalanan dan cek – cek
yang beredar.
3) Menetapkan ketepatan matematis dari rekonsiliasi itu.
4) Memvouching pos – pos yang direkonsilasi seperti beban, kredit,
dan kesalahan bank ke dokumentasi pendukung.
5) Menyelidiki pos – pos lama seperti cek yang eredar untuk periode
waktu yang lama dan pos – pos tidak biasa.

Jika risiko deteksi rendah, maka auditor dapat menyiapkan rekonsiliasi


bank dengan meggunakan data bank di tempat klien. Jika risiko deteksi
sangat rendah maka auditor dapat memperoleh laporan bank akhir
tahun langsung dari bank dan menyiapkan rekonsiliasi bank.

Bukti yang diberikan oleh rekonsiliasi bank umumnya belum


mencukupi untuk memverifikasi saldo kas di bank karena adanya
ketidakpastian berkenaan dengan dua pos rekonsiliasi yang paling
pening (1) setoran dalam perjalanan dan (2) cek yang beredar.
Prosedur untuk mendapatkan laporan pisah – batas bank dirancang,
sebagi, untuk tujuan ini, apabila laporan pisah – batas mengesahkan
pos – pos ini dan pos rekonsiliasi lainnya, maka rekonsiliasi bank yang
diandalkan auditor dapat dipertinggi secara signifikan.

Scanning, pengujian, atau penyiapan rekonsiliasi bank


menetapkan saldo kas di bank yang bener pada tanggal neraca.
Pengujian ini memberikan bukti asersi keberadaan atau kertejadian, ke
lengkapan, hak serta kewajiban dan penialain atau alokasi.

e. Mendapatkan dan Mengunakan Laporan Pisah – Batas Bank


Laporan pisah- batas bank adalah suatu laporan bank pada tanggal
sesuadah tanggal neraca. Biasanya, tanggal ini adalah 70 hari bisnis
sesudah akhir tahun fiskal klien.
Hal – hal yang dilakukan auditor ketika mendapatkan laporan pisah –
batas dan cek – cek yaitu:
1) Menelusuri semua cek tertanggal tahun lalu ke cek – cek yang
beredar yang tercantum pada rekonsiliasi bank
2) Menelusuri setoran dalam perjalanan pada rekonsiliasi bank ke
setoran pada laporan pisah – batas
3) Melakukan scan atas laporan pisah – batas dan data terlampir untuk
hal – hal yang tidak biasa.

Rekonsiliasi bank akhir tahun dan asersi eksistensi atau kejadian,


kelengkapan, hak dan kewajiban, serta peniaian atau alokasi untuk kas
di bank

A. PERTIMBANGAN LAIN
1. Pengujian untuk mendeteksi lapping
Lapping adalah suatu penyimpangan yang disebabkan oleh misaproproasi
secara sengaja atas penerimaan kas. Lapping dapat melibatkan
penggelapan penerimaan kas secara sementara atau permanen untuk
kepentingan pribadi dari seorang yang melakukan tindakan yang bukan
wewenangnya.
2. Prosedur Auditing
1) Mengkonfirmasi Piutang Usaha. Pengujian ini akan menjadi lebih
efektif jika dilaksanakan secara mendadak pada tanggal interim.
Melakukan konfirmasi pada saat ini akan mencegah orang yang terlibat
dalam lapping membuat akun yang di “lapped” menjadi mutakhir.
2) Melakukan Perhitungan Kas secara Mendadak. Perhitungan kas akan
mencangkup uang logam atau koin, uang kertas, dan cek pelanggan
yang ada di tangan. Auditor harus mengawasi setoran dari dana – dana
tersebut.
3) Membandingkan Rincian Ayat Jurnal Penerimaan Kas denngan
Rincian Slip Setoran Harian yang Berkaitan. Apabila pembagian tugas
yang tepat dalam penanganan penerimaan pos sudah ditetapkan,
beberapa auditor lebih memilih untuk menggunakan daftar
pendahuluan dari prosedur ini. Dalam kasus tersebut, tanggal
penagihan aktual dibandingkan dengan tanggal posting penagihan ke
buku besar piutang usaha.
B. JASA BERNILAI TAMBAH YANG BERKAITAN DENGAN SEKURITAS
YANG MUDAH DIPASARKAN DAN SALDO KAS
Beberapa peluang bernilai tambah yang penting, yang dapat diberikan
AP dengan menggunakan pengetahuan yang diperoleh selama audit atas
sekuritas yang mudah dipasarkan dan saldo kas
a. Menentukan asumsi – asumsi penting berkenaan dengan penerimaan
kas dan pembayaran, beban operasi yang mempengaruhi peramalan
saldo kas
b. Membantu manajemen dalam mengembangkan model – model
peramalan saldo kas, pinjaman yang diperlukan, atau potensi
kelebihan saldo kas yang tersedian untuk investasi
c. Mengidentifikasi peluang untuk mengubah praktik bisnis, seperti
perubahan kebijakan kredit atau perubahan manajemen persediaan,
yang akan meningkatkan arus kas
d. Membantu manajemen dalam mengembangkan kebijakan untuk
investasi jangka pendek kelebihan kas
e. Mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan tingkat pengembalian
atas investasi jangka pendek atas kelebihan kas.
C. PENYIAPAN PROFF KAS
Proof kas adalah rekonsiliasi serentak atas transaksi dan saldo bank
dengan data yang berkaitan menurut pembukuan selama periode waktu yang
ditentukan. Periode waktu itu bisa satu bulan interim atau lebih atau untuk
bulan terkahir dari tahun fiskal.
Langkah – langkah yang digunakan untuk menyiapkan proof kas :
1) Mendapatkan total bank dan pembukuan masing – masing dari laporan
bank dan akun kas di bank
2) Mendapatkan saldo awal dan akhir yang merekonsiliasi pos dari
rekonsiliasi bank pada tanggal yang ditetapkan
3) Menentukan pos – pos rekonsiliasi untuk dua kolom tengah sesuai dengan
analisis
Proof kas memberikan bukti tentang masing – masing asersi
laporang keuangan kecuali penyajian dan pengungkapan.

Anda mungkin juga menyukai