Anda di halaman 1dari 6

08

Modul ke:

AUDIT INTERNAL
Komunikasi Audit
Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis
Program Studi
Akuntansi Indraguna Kusumabrata

Pembuka Daftar Pustaka Akhiri Presentasi


Komunikasi Audit

Pentingnya keterampilan komunikasi bagi auditor internal, sebagaimana IIA


Practice Advisory 1210-1: Proficiency, bahwa “Auditor internal harus terampil
dalam berurusan dengan orang-orang dan berkomunikasi secara efektif”.

Komponen-komponen komunikasi ini sebagai berikut:


 Sender
 Message
 Emotions and Messages
 System
 Formal and Informal Communications
 Language
 Receiver

<
← MENU AKHIRI >

Komunikasi Audit Internal

Sistem komunikasi mencakup pencarian/finding, pengiriman/transmitting,


penyimpanan/storing, dan pengambilan informasi/retrieving of information.

Sistem komunikasi manusia meliputi:


 touch – dari jabat tangan hingga tepukan di punggung;
 vision – termasuk gerak tubuh, anggukan, senyum, cemberut, bahasa tubuh,
gambar, dan grafik.
 sound – termasuk ucapan, nada, volume dan musik
 smell – yang mungkin menyinggung, menggoda, dll; dan
 taste – termasuk asam, manis, dll.

<
← MENU AKHIRI >

Komunikasi Audit Internal

Komunikasi dapat diklasifikasikan menurut pihak yang terlibat dalam


komunikasi, yaitu:
1. Komunikasi intrapersonal. Komunikasi ini melibatkan diri sendiri sebagai
komunikator dan komunikannya. Contohnya, ketika berintrospeksi diri,
maka akan terjadi dialog di dalam pikiran seseorang. Dialog ini adalah
bentuk dari komunikasi intrapersonal.
2. Komunikasi interpersonal. Komunikasi ini melibatkan lebih dari satu
orang sebagai pihak komunikatornya dan komunikannya. Misalnya, ketika
seorang anggota tim menyampaikan kesulitannya dalam melaksanakan
pengujian kepada ketua tim, maka di sini terlihat bahwa ada 2 orang yang
terlibat dalam komunikasi, 1 orang berperan sebagai komunikator, seorang
lagi menjadi komunikan. Komunikasi kelompok termasuk dalam jenis
komunikasi ini. Contoh komunikasi kelompok adalah rapat tim audit untuk
menyepakati hasil audit atau presentasi hasil audit kepada para pimpinan
auditan.
3. Komunikasi Massa. Komunikasi ini melibatkan pihak komunikan dalam
jumlah besar, kepada masyarakat umum atau biasa kita sebut publik.
Contoh komunikasi ini adalah siaran radio, berita koran, acara TV, temu
pers, dan sebagainya. <

MENU AKHIRI >

Komunikasi Audit Internal

Komunikasi dapat dibedakan berdasarkan interaksi yang terjalin antara


komunikator dengan komunikannya, yaitu:
• Komunikasi Efektif,
• Komunikasi Empatik, dan
• Komunikasi Persuasif.
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang bertujuan agar komunikan dapat
memahami pesan yang disampaikan oleh komunikator dan komunikan
memberikan umpan balik yang sesuai dengan pesan. Umpan balik yang sesuai
dengan pesan tidak selalu berupa persetujuan.
Komunikasi Empatik adalah komunikasi yang menunjukkan adanya saling
pengertian antara komunikator dengan komunikan. Komunikasi ini menciptakan
interaksi yang membuat satu pihak memahami sudut pandang pihak lainnya.
Komunikasi persuasif bertujuan untuk membuat komunikan memberikan
umpan balik sesuai keinginan komunikator. Pengertian persuasif sendiri adalah
perubahan sikap akibat paparan informasi dari pihak lain

<
← MENU AKHIRI >

Terima Kasih
Indraguna Kusumabrata

Anda mungkin juga menyukai