Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA ll

MATERI KOMUNIKASI

Dosen:Mada Adi Wibowo, SE, M.Si

Kelompok 6 :

1 Atika Nur Khasanah (2021112038)


2 Osa Puji Ranitania (2021112047)
3 Putri Rigina Wijayanti (2021112044)
4 Siti Alfiah Nur Laili (2020112053)

JURUSAN MANAJEMEN NON REGULER’48

SEKOLAH TINGGI EKONOMI “AMA” SALATIGA

TAHUN 2022/2023
KOMUNIKASI

1.Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian, atau pemberitahuan dan


penerimaan suatu keterangan, tanda atau kabar lewat pembicaraan, gerakan,
tulisan, dan lain-lainnya.

komunikasi dapat dibagi dua bagian utama yaitu :

 Interpersonal communication, komunikasi antar pribadi yaitu proses


pertukaran informasi serta perpindahan pengertian antara dua orang atau lebih
didalam sekelompok kecil manusia.
 Organization communication, dimana pembicaraan secara sistematis
memberikan informasi dan memindahkan pengertian kepada orang banyak di
dalam organisasi dan kepada pribadi-pribadi dan lembaga-lembaga di luar yang
ada hubungannya

Dapat diambil kesimpulan, bahwa komunikasi adalah proses kegiatan


penyampaian warta/berita/informasi yang mengandung arti dari satu pihak
kepada pihak lain, dalam usaha mendapatkan saling pengertian.

Dari definisi tersebut, paling tidak ada tiga aspek yang perlu kita perhatikan
daram komunikasi, yaitu:

a) Aspek pertama,komunikasi harus dipandang sebagai proses. Hal ini berarti


bahwa komunikasi merupakan aliran informasi, melalui serangkaian
kegiatan(tahap-tahap,langkah-langkah)yang harus dilalui dalam penyampaian
informasi. Dalam pengertian proses termasuk pula segenap kejadian yang terjadi
dalam penyampaian informasi.
b) Aspek kedua,menyangkut aspek manusia dan benda. Misalkan peralatan
elektronis (komputer) dapat mengirim/menerima suatu informasi dalam suatu
sistem komunikasi.
c) Aspek ketiga,aspek informasi. Informasi atau keterangan ialah segala
sesuatu yang mempunyai arti dan mempunyai kegunaan. Informasi dapat terdiri
atas berbagai bentuk, misalnya dalam bentuk kata-kata, kalimat-kalimat, kode-
kode, gambar-gambar, tanda-tanda lainnya yang mengandung arti.

2.Elemen-Elemen Komunikasi

Menurut (Ivancevich, et.al. dalam Kreitner dan Kinicki, 2005),

elemen-elemen dasar yang membentuk komunikasi terdiri dari:

a. Komunikator / sender
Komunikator atau pengirim adalah individu, kelompok atau organisasi yang memiliki
ide, niat, informasi, dan tujuan untuk berkomunikasi.
b. Pengkodean / encoding
Pengkodean dilakukam untuk menerjemahkan ide komunikator menjadi sekumpulan
symbol sistematis yang mengunngkapkan makna informasi yang
disampaikan.Pengkodean ini berfungsi untuk menciptakan suatu bentuk di mana
setiap ide dan makna dapat diekspresikan menjadi suatu pesan.
c. Pesan / message
Hasil dari pengkodean adalah pesan. Pesan adalah segala sesuatu yang ingin
disampaikan oleh individu kepada orang lain. Dan bentuk pesan tergantung kepada
media yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Kedua hal ini tidak dapat
dipisahkan.
d. Media perantara / medium
Media perantara merupakan media untuk menyampaikan pesan.Media yang dapat
digunakan oleh organisasi untuk menyampaikan pesan kepada anggotanya antara lain
dapat melalui rapat, papan pengumuman, tatap muka langsung, telepon, memo,
pertemuan kelompok, e-mail, konferensi video, kebijakan perusahaan, dan
sebagainya.
e. Pengurai-penerima pesan / decoding receiver
Agar proses komunikasi berjalan secara efektif, maka pesan yang disampaikan akan
diterjemahkan kembali oleh penerima. Pengurai merupakan istilah teknis untuk setiap
proses pikiran dari penerima pesan. Oleh sebab itu, pengurai berkaitan bagaimana
menginterpretasikan pesan atau informasi yang disampaikan.
f. Umpan balik / feed back
Umpan balik merupakan sesuatu yang sangat diharapkan ketika melakukan
komunikasi. Dengan adanya umpan balik, membuat komunikator tahu, melalui
respons penerima pesan, apakah pesan yang disampaikan telah diterima dan
mendapatkan respons yang diharapkan.Umpan balik dapat dilakukan secara langsung
maupun tidak langsung. Umpan balik secara langsung yaitu melalui pertukaran
verbal, misalnya melalui ekspresi wajah, sedangkan umpan balik secara tidak
langsung dapat terjadi melalui penurunan prestasi kerja, munculnya konflik, kurang
koordiansi, tingkat absensi dan sebagainya yang mengindikasikan adanya masalah
dalam komunikasi.
g. Gangguan / noise
Gangguan dapat mempengaruhi seluruh hubungan dalam proses komunikasi. Faktor-
faktor yang termasuk gangguan antara lain kemampuan berbicara yang rendah, tulisan
yang tidak terbaca, data yang tidak akurat, sambungan telepon yang lemah, jarak fisik
antara komunikator dengan penerima, dan penglihatan atau pendengaran yang kurang.
Agar komunikasi menjadi efektif, manajer dapat memperbaiki komunikasi dengan
mengurangi noise.

3.Indikator tentang komunikasi

Menurut Hermin (2008), menyatakan bahwa indicator komunikasi adalah sebagai berikut:

a. Keterbukaan (opennense)
Pengalaman adalah salah satu factor kepribadian seseorang yang tinggi dalam
keterbukaan terhadap pengalaman kreatif, fleksibel, penasaran dan petualangan.
b. Empati (empathy)
Empati merupakan kemampuan untuk mengenali dan membatasi sampai batas
tertentu, berbagai penasaran yang sedang dialami oleh orang lain
c. Dukungan (support)
Untuk menegakkan dan membarikan suatu dukungan terhadap karyawan atau
masyarakat luas. Diharapkan seorang karyawan memiliki jiwa yang bersifat
membangun tanpa memiliki sifat emosi yang tinggi.
d. Rasa positif (positiveness)
Sebuah mental yang bersifat positif adalah keyakinan bahwa seseorang dapat
meningkat kan prestasi melalui proses berfikir optimis.
4.Jalur – Jalur Komunikasi

Menurut T.M. Lico, komunikasi di dalam perusahaan atau organisasi terdiri dari :

a.Komunikasi Vertikal

komunikasi vertikal dibagi menjadi dua yaitu:

 Downward Communication

Komunikasi yang dilakukan dari tingkat yang lebih tinggi (atas) ketingkat
yang lebih rendah (bawah)Misal praktek yang sering terjadi atasan dan
bawahan di kantor, atau bos dengan anak buah karena hubungan tersebut
mempunyai tingkatan yang jelas.

 Upward Communication
Komuniasi yang dilakukan oleh orang yang mempunyai tingkatan yang lebih rendah
(bawah) kepada yang lebih tinggi (atas). Pada umumnya dilakukan ketika bawahan
melaporkan hasil pekerjaannya pada atasan, atau menyampaikan kondisi dari
pekerjaan yang sedang dilakukan.

b.Komunikasi Horizontal

Komunikasi horisontal adalah komunikasi yang sifatnya mendatar. Yaitu komunikasi yang
dilakukan oleh anggota staff, pegawai dengan pegawai lainnya. Biasanya komunikasi
horisontal ini lebih bersifat non formal.Menurut David R. Hampton Komunikasike samping
(horisontal) adalah : “Menunjukkan komunikasi yang dilakukan oleh orang-orang yang
mempunyai status yang sama yang bekerja dalam departemen-departemen lain”.

Komunikasi horisontal sering diperlukan untuk menghemat waktu dan memudahkan


koordinasi. Juga digunakan untuk mengadakan pertukaran-pertukaran diantara unit-unit
organisasi pada tingkat hirarki yang sama.

c.Komunikasi Diagonal

Komunikasi diagonal atau disebut juga komunikasi silang (cross communication) adalah
komunikasi antara pimpinan seksi dengan pegawai seksi lain .
Menurut David R. Hampton, “Komunikasi diagonal ini menunjukkan hubungan-hubungan
dengan orang-orang yang mempunyai status lebih tinggi atau lebih rendah”.Jadi keterbukaan
sikap pimpinan diperlukan dalam sebuah organisasi karena apabila pekerja tidak suka
ataupun tidak mau mendengarkan komunikasi akan kurang berjalan.

5.Jenis-Jenis Komunikasi

A.Komunikasi Informal

Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi tidak selalu bersifat formal, tetapi juga
informal. Jaringan komunikasi informal dalam organisasi ini disebut sebagi desas-desus
(grapevine). Menurut Sunyoto(2013), desas-desus memiliki tiga karakteristik penting yaitu :

a. Tidak dapat dikontrool oleh manajemen.

b. Dilakukan oleh sebagian besar karyawan, karena dianggap lebih dapat dipercaya dan
diandalkan daripada komunikasi formal.

c. Desas-desus biasanya digunakan untuk memuaskan kepentingan pribadi orang-orang


didalamnya. Desas-desus tidak dapat dihilangkan dari kehidupan organisasi, manajer hanya
dapat memininalkan konsekuensi negatif dari desas-desus tersebut dengan cara membatasi
jangakauan dan dampaknya.

B. Komunikasi Interpersonal

Menurut Ivancevich (2007), komunikasi interpersonal merupakan komunikasi antar individu


dengan individu lainnya mulai dari bentuk tatap muka dan dalam susunan kelompok sampai
ke bentuk pesan instan dan konferensi video. Menurut Purwanto (2006), Adapun tujuan dari
komunikasi interpersonal adalah:

a) Menyampaikan informasi kepada orang lain


b) Berbagi pengalaman kepada orang lain
c) Menumbuhkan simpati
d) Melakukan kerja sama
e) Membangkitkan motivasi

C. Komunikasi Nonverbal
Menurut Greenberg dan Baron (2003), komunikasi nonverbalmerupakan komunikasi tanpa
menggunakan kata-kata. Dalam komonikasinonverbal pesan-pesan disampaikan melalui
sikap tubuh, ekspresi wajah,pergerakan kepala dan mata, intonasi suara, cara berpakaian
dansebagainya.

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi

Komunikasi sebagai jembatan yang mempertemukan antar anggota dalam suatu perusahaan

a) Tempat
Ruang kerja yang terpisah (yang kemungkinan jauh) akan mempengaruhi komunikasi,
baik antarkaryawan yang selevel maupun antara atasan dengan bawahan.
b) Alat komunikasi
Alat komunikasi sangat besar pengaruhnya dalam menciptakankelancaran dalam
berkomunikasi. Akan tetapi, saat ini masalah alat komunikasi sesungguhnya bukan
penghalang lagi karena telah ada alat komunikasi seperti Hand Phone.
c) Kepadatan kerja
Kesibukan kerja yang dihadapi dari waktu ke waktu merupakan penghambat
komunikasi. Terlalu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan sehingga tidak ada
kesempatan untuk berkomunikasi dengan anggota organisasi lainnya.

7.Tujuan Komunikasi

Seorang pimpinan harus dapat menyampaikan instruksi – instruksi, rencana-rencana, saran-


saran agar dapat dimengerti dan mendapat tanggapan yang positif dari para pegawai. Hal ini
dapat tercapai bila ada komunikasi yang baik antara pimpinan dengan pegawainya.

Komunikasi Terjadi tentunya dengan berbagai tujuan, makaTujuan komunikasi dikatakan


antara lain.

 Sebagai seorang pejabat ataupun komunikator harus dapat menjelaskan kepada


komunikan atau bawahan dengan sebaik- baiknya dan tuntas, dengan harapan
komunikasi dapat mengikuti apa yang dimaksud.
 Sebagai pejabat atau pimpinan harus mengetahui benar aspirasi masyarakat tentang
apa yang diinginkannya. Jangan mereka menginginkan arah untuk pergi ke barat tapi
memberinya pergi ke timur.
 Supaya gagasan dapat diterima oleh orang lain dengan pendekatan persuasif bukan
memaksakan kehendak.
 Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu itu dapat bermacam-macam,
mungkin berupa kegiatan – kegiatan yang dimaksud. Disini adalah kegiatan yang
lebih banyak mendorong, namun yang lebih penting harus diingat adalah bagaimana
cara yang baik untuk melakukan.

8.Proses Komunikasi

Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder:

a. Proses komunikasi secara primer


“Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau
perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol)
sebagai media”
b. Proses komunikasi secara sekunder
“Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah
memakai lambang sebagai media pertama”,

9.Arti Pentingnya Komunikasi

Tanpa komunikasi tidak ada kehidupan sosial yang langgeng dan teratur. Kesejahteraan dan
prestasi setiap sistem sosial, apakah itu organisasi, tergantung pada tingkat mudah dan
pastinya komunikasi. Harus ada penyampaian dan penerimaan gagasan, rencana, perintah,
nilai-nilai, perasaan dan tujuan.

Dalam sebuah organisasi komunikasi memegang peran yang sangat penting, karena
komunikasi adalah alat yang bisa dipergunakan oleh semua pihak, tinggal bagaimana pihak-
pihak tersebut menggunakannya.Organisasi tidak dapat berisi tanpa komunikasi. Agar terjadi
kegiatan kelompok atau organisasi, maka harus ada komunikasi antara
anggotanya.Komunikasi merupakan suatu cara untuk menghubungi orang lain dengan
perantara ide-ide, fakta-fakta, pikiran-pikiran dan nilai-nilai.

Komunikasi sangat penting dalam rangka meningkatkan kelancaran pekerjaan . Pentingnya


komunikasi kantor dapat dilihat dalam hal-hal berikut :
 Menimbulkan rasa kesetiakawanan dan loyalitas antara para bawahan dengan
atasan/pimpinan, bawahan dengan bawahan, atasan dengan atasan, serta pegawai
dengan kantor/instansi yang bersangkutan.
 Meningkatkan kegairahan bekerja para pegawai.
 Meningkatkan moral dan disiplin yang tinggi para pegawai.
 Dengan mengadakan komunikasi semua jajaran pimpinan dapat mengetahui keadaan
bidang yang menjadi tugasnya, sehing-ga akan berlangsung pengendalian operasional
yang efisien.

10. Komunikasi dalam Dunia Kerja

Komunikasi merupakan unsur penting untuk meningkatkan motivasi seseorang dalam


bekerja. Komunikasi yang baik dapat mempengaruhi seseorang menjadi lebih giat dalam
bekerja. Dan komunikasi yang buruk juga dapat berdampak pada motivasi kerja seseorang,
serta menimbulkan konflik dalam perusahaan. Manfaat lain dari komunikasi dalam dunia
kerja ialah sebagai perantara seseorang dalam mengungkapkan aspirasi,gagasan,ide, serta
pikirannya sehingga dapat memberikan peluang bagi seseorang untuk berkembang menjadi
lebih baik dalam berkarier.

Dalam dunia kerja kita diharuskan untuk berkomunikasi dengan banyaknya rekan
kerja yang ada di perusahaan. Sebagai contoh, sebagai karyawan tentu saja akan
mendapatkan intruksi dari atasan langsung, bentuk komunikasi tersebut bisa disebut dengan
komunikasi vertikal. Sedangkan bentuk komunikasi yang terjadi antara karyawan dengan
jabatan yang setara bisa disebut komunikasi horizontal.

Anda mungkin juga menyukai