DOSEN PENGAMPU:
DESMA HARMAIDI, S.E., M.Si.
Organisasi terdiri atas sejumlah orang yang saling berinteraksi dan saling bergantung.
Interaksi dan ketergantungan memerlukan koordinasi dan selanjutnya koordinasi
mensyaratkan komunikasi.
Interaksi terjadi di antara pimpinan organisasi, pimpinan dengan karyawan dan
dengan audience di luar organisasi.
Karena itu dalam setiap organisasi terjadi proses komunikasi dalam berbagai bentuk
dan pola.
Komunikasi internal, yaitu komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup atau
lingkungan organisasi atau perusahaan, yang terjadi diantara orang-orang dalam
organisasi saja.
Komunikasi eksternal , yaitu pertukaran informasi terjadi antara organisasi dengan
pihak luar seperti kreditur, pemasok, pelanggan dan sebagainya.
2.3 Komunikasi Menurut Kelangsungannya
Komunikasi Langsung
Proses komunikasi yang dilaksanakan secara langsung tanpa bantuan perantara orang
ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh jarak.
Komunikasi Tidak Langsung
Proses komunikasi yang dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat-
alat atau media komunikasi
2.4 Komunikasi Formal
Komunikasi yang mengalir sepanjang garis komando (tingkat hirarki) dalam struktur
organisasi. Di seluruh jaringan formal internal informasi mengalir dalam tiga arah;
a. Aliran ke arah bawah. Komunikasi dari atas ke bawah (top-down atau downward
communications)
b. Aliran ke arah atas. Komunikasi dari bawah ke atas (bottom-up atau upward
communications)
c. Aliran horizontal. Komunikasi horizontal (horizontal atau lateral communications)
Masing-masing arus komunikasi tersebut mempunyai perbedaan fungsi yang sangat
tegas.
2.5 Komunikasi Menurut Sifat dan Jumlah Komunikan
Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
KAP adalah komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih, baik secara
terorganisasi maupun pada kerumunan orang. Komunikasi antar dua orang dalam
situasi tatap muka disebut komunikasi didik.
Komunikasi kelompok
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang
dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan
sebagainya
Komunikasi massa
Komunikasi Massa adalah komunikasi yg menggunakan media massa, baik cetak
atau elektronik yang dikelola oleh suatu lembaga , yg ditujukan kepada sejumlah
besar orang yang tersebar dibanyak tempat.
2.6 Tujuan Komunikasi Antar Pribadi
Menurut Purwanto (2006:22) beberapa tujuan komunikasi antarpribadi, meliputi;
a. Menyampaikan informasi kepada orang lain, agar orang tersebut mengetahui sesuatu.
b. Berbagi pengalaman tentang suka duka kehidupan yang mungkin berharga bagi orang
lain
c. Menumbuhkan simpati (sikap positif) untuk ikut merasakan apa yang dirasakan oleh
orang lain
d. Melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu yang memberikan manfaat
kedua belah pihak.
e. Menceritakan kekecewaan atau kekesalan kepada orang lain, sehingga dapat
mengurangi beban pikiran.
f. Menumbuhkan motivasi untuk melakukan sesuatu yang baik dan positif
2.7 Komunikasi Lintas Budaya
Komunikasi antar budaya adalah suatu proses mengirimkan dan menerima pesan-pesan
antar orang-orang yang latar belakang budayanya dapat membawa mereka mengartikan
tanda-tanda verbal dan nonverbal dengan cara berbeda.
BAB III
MERENCANAKAN PESAN-PESAN BISNIS
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan pesan-pesan tidak terorganisasi dengan
baik.
a. Bagian awal terlalu panjang (bertele-tele), sehingga akan mempersulit penerima
dalam memahami maksud pesan
b. Memasukkan informasi yang tidak relevan, sehingga mengaburkan pesan pokok
dan membuang waktu untuk membacanya.
c. Menyajikan ide-ide secara tidak logis, sehingga substansi pesan sulit dipahami.
d. Informasi penting sering terlupakan, karena perhatian terpusat pada penyandian
ide pendukung dan pelengkap
Pesan bisnis yang efektif, untuk bisa sampai di tangan penerima pesan dan mendapat
respons yang diharapkan membutuhkan beberapa tahapan proses pembuatan, yaitu:
a. Perencanaan pesan,
b. Pengorganisasian pesan, dan
c. Revisi pesan
Revisi Pesan Bisnis (Tertulis)
a. Penyuntingan Pesan (Editing)
Proses penulisan pesan bisnis tertulis diawali dengan penulisan draf, kemudian
ditelaah ulang (review) dan diperbaiki lagi baik dari sudut isi, maupun gaya
bahasa yang digunakan, organisasi dan formatnya
b. Menulis /membaca ulang pesan
Hindari tanpa melakukan penulisan ulang dan mengirim dokumen pada saat
terakhir dibutuhkan
Ketika menulis ulang perhatian pada setiap kata dan kalimat.
Kata/ungkapan yang tidak perlu sebaiknya dihapus
c. Memproduksi pesan yang menarik dan efektif
Pemakaian desain yang konsisten untuk elemen desain yang muncul berulang
spt; marjin, jenis huruf, keseimbangan ruang antara teks, gambar dsb
Sederhana, tidak terlalu banyak elemen desain, atau terlalu banyak sentuhan
dekoratif.
d. Mencetak dan mendistribusikan pesan
Lewat print preview di layar komputer sudah WYSWYG (What You See is
What You Get) namun pastikan margin, nomor halaman, gambar, margin
sudah benar.
BAB V
Pesan rutin adalah penyampaian pesan yang berkaitan dengan kegiatan bisnis sehari-
hari yang bersifat rutin, penting dan segera.
5.4 Memo
Memo adalah surat dari seorang pejabat ditujukan kepada pejabat lain dalam satu
instansi atau bawahannya yang isinya singkat tentang pemberitahuan, saran,
permintaan.
Memo hanya berlaku untuk komunikasi secara Internal dan biasanya ditulis dengan
tangan di lembar kertas dalam bentuk formulir tanpa nomor dan cap instansi.
Surat pesanan adalah surat yang isinya memesan barang atau meminta jasa tertentu.
Informasi barang/jasa yang akan dipesan dapat diperoleh melalui surat penawaran,
iklan, atau melalui petugas pemasaran.
Dalam surat pemesanan harus disebutkan dengan jelas, singkat, dan sopan mengenai;
a. Nama, jenis, tipe, dan ciri barang yang dipesan
b. Jumlah atau banyaknya pesanan
c. Cara pembayaran
d. Cara pengiriman atau cara penyerahan.
e. Waktu pengiriman yang diinginkan.
Surat keluhan (klaim) adalah surat pernyataan ke tidak puasan yang dikirimkan
pembeli kepada penjual barang atau penyedia jasa atas barang atau layanannya.
Ketidakpuasan dapat berkaitan dengan;
a. Pengembalian barang dan permintaan uang kembali
b. Penggantian produk rusak
c. Perbaikan dalam masa garansi
d. Pembatalan pesanan, dll.
Dalam surat pengaduan
a. Jelaskan problem yang ada dan berikan alasan detailnya.
b. Berikan informasi atau bukti yang mendukung
c. Mintalah tindakan penyesuaian (penyelesaian klaim) yang diinginkan.
Pesan good news, adalah surat yang menginformasikan kabar baik atau berita yang
menyenangkan.
Contoh good news tentang pekerjaan
a. Kenaikan gaji c. Lamaran pekerjaan dikabulkan
b. Promosi jabatan d. Tunjangan hari raya (THR)
Contoh good news tentang Produk
a. Pemberian diskon
b. Layanan purna jual
c. Garansi
d. Persetujuan kredit
Pesan dengan niat baik (goodwill) lebih menekankan pada upaya menjaga hubungan
personal atau kekeluargaan dengan para relasi, dan tidak mempunyai tujuan bisnis
langsung.
BAB VI
Pesan negatif/buruk (bad news) adalah pesan yang mempunyai dampak kurang
menyenangkan bagi audiens. Pesan negatif lazimnya disusun dengan pendekatan
tidak langsung (induktif), tetapi dapat juga dengan pendekatan langsung.
a. Pesan negatif tentang masalah bisnis rutin kenaikan harga, produk cacat, produk
kedaluwarsa,
b. Berita negatif tentang pesanan, seperti tidak dapat memenuhi sebagian atau
seluruh pesanan
c. Berita negatif tentang orang, seperti menolak lamaran kerja, menolak memberikan
rekomendasi.
d. Bad news tentang penolakan, seperti penolakan; kerjasama, klaim, undangan,
permohonan kredit
e. Berita negatif lainnya seperti pemutusan hubungan kerja, skorsing
Pendekatan langsung
Hampir setiap pelanggan yang membuat klaim, terlibat secara emosional, karena itu
gunakan pendekatan tidak langsung.
Ketika menolak sebuah klaim;
a. Gunakan pendekatan tidak langsung.
b. Tunjukan pemahaman anda tentang keluhan
c. Jelaskan alasan anda menolak keluhan, tanpa bersembunyi di balik kebijkan
perusahaan.
d. Berikan catatan transaksi yang akurat dan faktual
e. Tekankan cara masalah seharusnya ditangani bukan me-mikirkan kesalahan
pelanggan.
f. Akhiri penutup yang positif, bersahabat, dan membantu.