Disusun Oleh:
2KA11
Universitas Gunadarma
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmatnya
kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Komunikasi” sesuai dengan waktu yang kami rencanakan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada kita semua
khususnya mengenai konflik organisasi, makalah ini memiliki banyak kekurangan sehingga
kami mohon untuk saran dan kritik yang sifatnya membangun agar makalah ini dapat
menjadi lebih baik. Terima Kasih.
November 2019
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Komunikasi adalah suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang,
terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan
belah pihak.Dalam penyampaian atau penerimaan informasi ada dua pihak yang terlibat
yaitu :
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
4. Manfaat
a. Agar dapat digunakan sebagai bahan bacaan oleh para mahasiswa untuk menambah
pengetahuan mengenai komunikasi
b. Para pembaca dapat mengetahui pengertian, jenis, proses dan komunikasi yang efektif
BAB II
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah proses dimana orang yang bekerja dalam organisasi saling
Komunikasi yang efektif terjadi bila artian yang dimaksudkan oleh pengirim berita
dan artian yang ditangkap oleh penerima berita itu sama dan satu. Sedangkan komunikasi
yang efisien terjadi bila biayanya minimum berdasar sumber daya yang dimanfaatkan.
Komunikasi yang efektif sangat penting bagi manajer, karena sebagai proses dimana
dapat dicapai. Hal-hal yang dapat mengganggu komunikasi antara lain dikarenakan
masalah sematik / artu kata, tak adanya umpan balik, saluran komunikasi, gangguan fisik,
Ada pedoman untuk mendapatkan komunikasi secara efektif antara lain yaitu bahwa
seseorang ke orang lain. Selain dikatakan sebagai proses pemindahan gagasan seseorang
ke orang lain dalam bentuk kata-kata tetapi juga dalam bentuk ekspresi wajah intonasi
dan sebagainya. Komunikasi dapat menghubungkan antara bagian yang berbeda atau
1. Komunikasi lisan secara langsung adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung dan tidak ada jarak
atau peralatan yang membatasi mereka.
2. Komunikasi lisan yang tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan dengan
perantara alat.
b. Komunikasi Tulisan
informasi untuk masyarakat umum dengan isi naskah yang kompleks dan lengkap
1) Komunikasi Formal
Komunikasi ini dapat disebut juga komunikasi dari atasan disemua level
kepada bawahan, komunikasi ini umumnya terkait dengan tanggung jawab dan
kewenangannya dalam suatu organisasi. Komunikasi ini bertujuan untuk
menyampaikan informasi, mengarahkan, mengoordinasikan, memotivasi,
memimpin, dan mengendalikan berbagai kegiatan yang ada di level bawah.
Menurut Katz dan Kahn komunikasi dari atas kebawah mempunyai lima
tujuan pokok, yaitu:
tidak disenangi oleh manajer cenderung disimpan atau tidak disampaikan, demi
menjaga posisinya, serta mendapatkan rasa aman dalam suatu organisasi.
c. Komunikasi horizontal
d. Komunikasi diagonal
Bentuk komunikasi yang satu ini memang agak lain dari beberapa
bentuk komunikasi sebelumnya. Komunikasi diagonal melibatkan komunikasi
antara atasan dua level organisasi yang berbeda. Contohnya adalah komunikasi
formal didalam organisasi antara bagian konsumsi dengan bagian
dokumentasi.
yang lebih tinggi, karena setiap keterkaitan dalam jalur komunikasi berpotensi
menimbulkan kesalah pahaman. Bagaimana mengatasi hal tersebut? Salah satu
caranya adalah dengan mengurangi jumlah tingkatan (level) dalam struktur
organisasi. Semakin sedikit kaitan dalam jalur komunikasi, semakin sedikit
kemungkinan terjadinya kesalah pahaman. Struktur organisasi yang mendatar
dengan tingkatan organisasi yang lebih sedikit, dan lebih banyak rentang
kendalinya akan dapat membantu mengurangi terjadinya distorsi.
2) Komunikasi Informal
3) Komunikasi Symbolic.
a. Human beings act toward things on the basic of the meanings that the
things have for them
b. The meanings of things arises out of the social interaction one has with
one’s fellows
c. The meanings of things are handled in and modified trough an
interpretative process used by the person in dealing with the things he
encounters (wallace, 1986 : 204 – 206)
Premis yang dikemukakan oleh Herbert Blumer di atas, berbeda satu sama
lain namun memiliki hubungan dan mampu menjelaskan
secara utuh satu sama lain. Sehingga penjelasan terhadap suatu premis akan
berkaitan dengan premis- premis berikutnya.
Makna itu tidak inherent pada bendanya itu sendiri, dengan kata lain,
makna suatu benda, fenomena, atau kejadian merupakan suatu produk dari interaksi
sosial para anggota masyarakat. Penjelasan ini juga menyangkut penjelasan premis
yang kedua. Premis ketiga menunjukkan bahwa makna-makna itu dikelola serta
dimodifikasi melalui suatu proses, penafsiran yang di gunakan oleh setiap individu
dalam keterlibatannya dengan tanda-tanda yang dihadapi atau dijumpainya sewaktu
interaksi sosial berlangsung. Makna merupakan penafsiran dari anggota masyarakat
dalam menanggapi kejadian- kejadian atau fenomena- fenomena di dalam
masyarakat. Jadi halnya sama, tetapi makna berbeda-beda, tergantung pada makna
yang di berikan padanya.
Teori Interaksi Simbolik berpegang bahwa individu membentuk makna
melalui proses komunikasi karena makna tidak bersifat intrinsik terhadap apa pun.
Manusia bertindak terhadap manusia lainnya berdasarkan makna yang diberikan
orang lain kepada mereka. Asumsi ini menjelaskan perilaku sebagai suatu
rangkaian pemikiran dan perilaku yang dilakukan secara sadar antara rangsangan
dan respons orang berkaitan dengan rangsangan tersebut. Makna yang kita berikan
pada simbol merupakan produk dari interaksi dan menggambarkan kesepakatan
kita untuk menerapkan makna tertentu pada simbol tertentu.
Manusia tidak secara pasif menerima saja pengetahuannya dari luar tapi
secara aktif dan dinamis membentuk sendiri pengetahuan dan kelakuannya.
Lingkungan hidup dan situasinya tidak mendeterminir
Begitu pula dengan weton, weton adalah budaya yang terlahir sejak
dahulu kala yang sampai sekarang masih digunakan dengan baik oleh
masyarakat. Kemajuan teknologi serta cara berpikir masyarakat tidak
merubah budaya weton untuk tetap pakem pada jalannya. Hampir seluruh
masyarakat indonesia khususnya masyarakat jawa mengenal budaya weton,
begitu pula dengan masyarakat Desa Kanugrahan, weton telah menjadi
salah satu budaya yang mendarah daging bagi masyarakat desa Kanugrahan.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Komunikasi adalah proses dimana orang yang bekerja dalam organisasi saling
mentransmisikan informasi dan menginterpresentasikan artinya.Komunikasi dalam sebuah
organisasi harus efektif dan efisien.
Hal-hal yang dapat mengganggu komunikasi antara lain dikarenakan masalah sematik /
artu kata, tak adanya umpan balik, saluran komunikasi, gangguan fisik, perbedaan budaya
dan status.
b. Komonikasi Informal