Anda di halaman 1dari 12

1

KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DI ERA DIGITAL 4.0


PENGARUH PERSEPSI DENGAN MUNCULNYA
KONFLIK-KONFLIK DI SOSIAL MEDIA

Devi Sal Sabilah (1810411206), Khairina Nadhilah (1810411039),


Melitania Pangestuti (1810411208), Revina Larasati (1810411214), Rissa Sugiarti (1810411133)

PENDAHULUAN ruang, jarak, dan waktu atau dalam


kata lain komunikasi kita saat ini bisa
Revolusi Industri 4.0 selalu identik
terjadi dimana saja dan kapan saja,
dengan teknologi yang berbasis
Dengan adanya teknologi berbasis
digital. Saat ini segala aktivitas
digital seperti media sosial,
manusia sering berhubungan dengan
mengakibatkan siapapun bisa
teknologi digital, contohnya gadget.
mengunggah informasi-informasi
Oleh karena itu, masyarakat saat ini
apapun ke media sosial. Namun
sering terkena oleh paparan media.
karena hal tersebut. sering kita
Paparan media tersebut dapat dilihat
jumpai juga adanya benturan
dari banyaknya konten atau
persepsi diantara beberapa pihak
pemberitaan yang tersebar di segala
yang menyebabkan terjadinya
platform yang berbasis digital.
sebuah konflik.
Kemajuan teknologi yang berbasis
Konflik-konflik yang terjadi di
digital juga ditandai dengan semakin
media sosial seringkali akibat dari
berkembangnya media sosial yang
perbedaan persepsi-persepsi atas
dewasa ini sering digunakan oleh
informasi yang beredar di media
masyarakat. Media sosial digunakan
sosial. Setiap orang memiliki
oleh masyarakat sebagai media untuk
persepsi yang berbeda karena adanya
memposting hal-hal yang menurut
perbedaan latar belakang yang
mereka penting. Siapapun bisa
dimiliki oleh setiap individu.
mengunggah informasi dengan media
Sehingga tidak jarang kita
sosial. Selain itu, media sosial telah
menemukan konflik-konflik di
membawa masyarakat kepada cara
media sosial karena adanya
berkomunikasi yang baru tanpa harus
perbedaan persepsi tersebut.
bertatap muka langsung. Saat ini cara
berkomunikasi kita tidak terbatas oleh
2

Persepsi adalah sesuatu yang yang kita peroleh, terdapat 88 orang


aktif, bukan pasif, dan merupakan dari 100 orang pernah mengalami
sebuah proses. Hasil persepsi kita perbedaan persepsi yang berujung
baik dari apa yang ada di dunia luar konflik di media sosial.
dan dari pengalaman kita sendiri,
keinginan, kebutuhan dan keinginan, TEORI
mencintai dan kebencian. Persepsi A. Prinsip Komunikasi
sangat penting dalam komunikasi Interpesonal.
interpersonal karena persepsi itu Menurut Joseph A. DeVito
memengaruhi pilihan komunikasi (2013), prinsip-prinsip komunikasi
kita. interspersonal adalah sebagai berikut:
Oleh karena itu, kami mengangkat
1. Komunikasi interpersonal adalah
kasus yang sedang hangat
suatu proses transaksional.
diperbincangkan sebagai contoh dari
Komunikasi interpersonal adalah
tema yang kami pilih. Kasus tersebut
sebuah proses, atau kejadian
adalah perselisihan antara publik
yang berkelanjutan, dimana
figur Indonesia yaitu Bubah Alfian
masing-masing elemen saling
yang merupakan seorang makeup
bergantung satu sama lain.
artist terkenal dikalangan selebriti
2. Komunikasi interpersonal
dengan penyanyi terkenal Melly
memiliki tujuan. Komunikasi
Goeslaw. Secara garis besar, dalam
interpersonal memiliki 5 (lima)
kasus tersebut terjadi perbedaan
tujuan, yaitu untuk :
persepsi diantara kedua belah pihak
- Belajar, komunikasi
mengenai kostum Halloween yang
interpersonal membuat kita
dikenakan oleh Bubah Alfian
dapat belajar memahami
Kostum tersebut merupakan
orang lain dan dunia secara
representasi sosok Melly Goeslaw.
lebih baik.
- Membina hubungan,
Tanpa kita sadari perbedaan
komunikasi interpersonal
persepsi seperti pada kasus tersebut,
membantu kita untuk
juga sering terjadi dikehidupan
berhubungan dengan orang
sehari-hari. Menurut data analisis
lain.
3

- Mempengaruhi, melalui 6. Komunikasi interpersonal dapat


komunikasi interpersonal diberi tanda atau ditandai.
kita dapat mempengaruhi 7. Komunikasi interpersonal tidak
sikap dan perilaku orang dapat dihindari, tidak dapat
lain. diulang, dan tidak dapat diubah.
- Bermain, komunikasi Sementara itu, menurut Paul
interpersonal dapat Watzlawick, Janet Beavin, dan Don
berfungsi sebagai kegiatan Jackson, terdapat 5 (lima) prinsip-
bermain. prinsip komunikasi yang dapat
- Membantu, melalui membantu kita memahami interaksi
komunikasi interpersonal komunikasi interpersonal secara lebih
seorang terapis utuh, yaitu (1) Kita tidak dapat tidak
menggunakan teknik berkomunikasi; (2) Setiap interaksi
penyebuhan jiwa yang memiliki dimensi isi dan dimensi
dikenal dengan metode hubungan. (3) Setiap interaksi
komunikasi terapeutik dalam dimaknai dengan bagaimana interaksi
keperawatan. tersebut diberi tanda.; (4) Pesan
3. Komunikasi interpersonal adalah berupa simbol-simbol verbal dan
ambigu. Semua pesan-pesan petunjuk nonverbal; dan (5)
berpotensi ambigu, masing- Pertukaran pesan bersifat simetris
masing orang akan memberikan atau komplementer.
makna yang berbeda terhadap Berdasarkan hal tersebut diatas,
pesan yang sama. maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
4. Hubungan interpersonal dapat komunikasi interpersonal memiliki
berbentuk simetris atau hal-hal yang harus diperhatikan dan
komplementer. Interaksi dipahami dalam berkomunikasi.
interpersonal dapat merangsang Prinsip-prinsip yang terkandung
pola perilaku yang sama atau dalam komunikasi interpersonal
berbeda. merupakan hal-hal yang mendukung
5. Komunikasi interpersonal berlangsungnya komunikasi sehingga
merujuk pada isi dan hubungan dapat berjalan dengan efektif.
diantara para partisipan.
4

B. Budaya Dan Komunikasi perbedaan budaya untuk


Interpersonal berkomunikasi dengan efektif dalam
Budaya dapat didefinisikan berbagai situasi antara budaya.
sebagai suatu gaya hidup khusus Kesuksesan dalam komunikasi antar
sekelompok orang. Budaya lahir dan pribadi banyak bergantung pada
diturunkan dari satu generasi ke pemahaman dan kemampuan kita
generasi lainnya melalui komunikasi, untuk berkomunikasi secara efektif
bukan melalui gen. Proses sebuah dengan orang yang berbeda budaya
budaya diturunkan dari satu generasi dengan kita.
ke generasi di bawahnya disebut Perbedaan budaya pun dapat
dengan enkulturasi, proses dimana dilihat dari adanya perbedaan negara
kita mempelajari budaya asli kita. di dunia yaitu (1) Orientasi
Enkulturasi membuat kita belajar Individu dan Kolektif; (2) Tinggi dan
mengembangkan identitas etnik itu Rendahnya Konteks Budaya; (3)
sendiri, baik dari segi komitmen kita Jarak Kekuasaan; (4) Budaya
dengan budaya tersebut, seperti Maskulin dan Feminim; (5) Rendah
adanya keterlibatan dalam aktivitas dan Tingginya Toleransi Ambiguitas
budaya, perasaan bahagia berada di pada Budaya; (6) Jangka Panjang dan
antara anggota kelompok etnik yang Jangka Pendek Masa Orientasi; serta
sama, serta mempelajari kelompok (7) Kesenangan dan Pengendalian.
etnik.
Selain enkulturasi, budaya dapat C. Persepsi
dipelajari dengan cara akulturasi, Menurut Devito dalam bukunya
proses di mana kita mempelajari yang berjudul The Interpersonal
aturan dan nilai budaya yang berbeda Communication Book, Persepsi
dari budaya asli kita. Akulturasi adalah proses dimana kita menjadi
membuat budaya asli kita berubah sadar akan benda, peristiwa, dan
melalui kontak langsung atau paparan terutama orang, melalui indra yang
pada budaya yang baru dan berbeda. kita miliki seperti penglihatan, bau,
Di Indonesia dengan rasa, sentuhan, dan pendengaran.
keberagaman budayanya, sangat Menurut KBBI persepsi merupakan
diperlukan adanya pemahaman tanggapan (penerimaan) langsung
5

dari sesuatu atau proses seseorang menyebutkan faktor-faktor yang


mengetahui beberapa hal melalui mempengaruhi persepsi diantaranya
pancaindranya. Beberapa ahli juga yaitu: (1) Persepsi banyak melibatkan
mengatakan bahwa persepsi kognisi; (2) Kesadaran akan
merupakan proses sensoris yang tidak mempengaruhi persepsi; (3) Ingatan
hanya berhati begitu saja namun juga berperan dalam mempersepsi
diteruskan hingga menjadi proses membuat aturan tertentu; (4) Proses
persepsi yang tidak lepas dari informasi mempunyai peran dalam
penginderaan (Bimo Walgito, 2010: persepsi; serta (5) Bahasa dapat
99). mempengaruhi kognisi individu.
Persepsi memiliki peran yang
sangat penting dalam keberhasilan D. Konflik dan Manajemen
komunikasi. Dengan demikian, Konflik.
kecermatan dalam mempersepsi Secara sosiologis, konflik
stimuli inderawi mengantarkan diartikan sebagai suatu proses sosial
kepada keberhasilan komunikasi. antara dua orang atau lebih (bisa juga
Sebaliknya, kegagalan dalam kelompok) dimana salah satu pihak
mempersepsi stimuli, menyebabkan berusaha menyingkirkan pihak lain
mis-komunikasi. Persepsi timbul dengan menghancurkannya atau
karena kemampuan otak dalam membuatnya tidak berdaya. Konflik
menerjemahkan stimulus yang antarpribadi adalah ketidaksepakatan
nantinya menjadi proses menerima, antara atau di antara individu yang
menyeleksi, mengorganisasikan, terhubung, seperti teman, kekasih,
mengartikan, menguji, dan kolega, anggota keluarga, yang
memberikan reaksi kepada memandang tujuan mereka sebagai
rangsangan pancaindera atau data tidak kompatibel (Cahn & Abigail,
(Alex Sobur (2003: 451)). Selain itu, 2007; Folger, Poole, & Stutman,
persepsi juga membentuk seseorang 2005; Hocker & Wilmot,
pribadi dan tindakan seseorang itu 2007).Menurut Gibson (1977:347)
sendiri. hubungan selain dapat menciptakan
Persepsi dapat dipengaruhi oleh kerjasama, hubungan saling
beberapa faktor. Davidoff, 1988: 47 tergantung dapat pula melahirkan
6

konflik. Konflik tersebut muncul mereka mempengaruhi kepentingan


karena memiliki tujuan maupun dan penafsiran terhadap konflik
kepentingan yang berbeda sehingga (Umam, 2012).
terjadi pertentang anatara Menurut Devito dalam bukunya
pihak/kelompok yang memiliki yang berjudul The Interpersonal
perbedaan tersebut. Communication Book, terdapat
Manajemen konflik adalah suatu beberapa strategi manajemen konflik
proses pembuatan rencana dan yaitu Win-Lose and win-win
mengendalikan kondisi yang tidak strategies dan Face-Enchancing.
sesuai dan terjadi di antara pihak- Win-win solution adalah yang paling
pihak. yang bertikai. Menurut Ross diinginkan. Mungkin alasan yang
(1993) bahwa manajemen konflik paling penting adalah bahwa win-win
merupakan langkah-langkah yang solution mengarah pada kepuasan
diambil para pelaku atau pihak ketiga bersama dan mencegah kebencian
dalam rangka mengarahkan yang sering ditimbulkan oleh strategi
perselisihan ke arah hasil tertentu win-lose. Sedangkan, face
yang mungkin atau tidak mungkin enchancing adalah Mendukung
menghasilkan suatu akhir berupa “Positif Face” atau “Negative Face”
penyelesaian konflik dan mungkin mendukung atau mengkonfirmasi
atau tidak mungkin menghasilkan seseorang. cara penerapannya; (1)
ketenangan, hal positif, kreatif, Gunakan pesan yang meningkatkan
bermufakat, atau agresif. citra diri seseorang; (2) Gunakan
Manajemen konflik dapat pesan yang mengakui otonomi
melibatkan bantuan diri sendiri, seseorang; (3) Pujilah orang lain
kerjasama dalam memecahkan bahkan ditengah-tengah konflik; (4)
masalah (dengan atau tanpa bantuan Buat beberapa tuntutan, hormati
pihak ketiga) atau pengambilan waktu orang lain, berikan ruang pada
keputusan oleh pihak ketiga. Suatu lawan bicara terutama pada saat
pendekatan yang berorientasi pada konflik; (5) Hindari menyalahkan
proses manajemen konflik menunjuk orang lain; (6) Tunjukkan rasa hormat
pada pola komunikasi (termasuk terhadap sudut pandang orang lain
perilaku) para pelaku dan bagaimana
7

meskipun itu sangat berbeda dari menyebabkan konflik diantara pihak-


sudut pandang diri kita. pihak yang terlibat.
Kita sering sekali menemukan
ANALISIS konflik-konflik di media sosial,
Dewasa ini, media sosial seakan- seperti contoh pencemaran nama
akan sudah menjadi hal wajib yang baik. Pencemaran nama baik dapat
harus dimiliki oleh setiap orang. Saat terjadi di kehidupan nyata maupun di
ini sangat jarang ditemukan orang- media sosial. Tidak jarang kita
orang yang tidak memiliki media temukan juga pencemaran nama baik
sosial. Oleh karena itu, aktivitas ini terjadi akibat ketidaksengajaan
manusia sekarang sangat sering pelaku terhadap korban, seperti pada
berkaitan dengan media sosial. Saat kasus perselisihan antara publik figur
ini kita dimudahkan untuk Indonesia yaitu Bubah Alfian yang
memposting apa saja di media sosial. merupakan seorang makeup artist
Segala aktivitas kita baik penting terkenal dikalangan selebriti dengan
maupun tidak penting pun dapat penyanyi terkenal Melly Goeslaw.
diposting di media sosial. Dalam kasus tersebut terjadi
Di media sosial, pengguna media perbedaan persepsi diantara kedua
sosial seakan-akan ingin menjadi belah pihak mengenai kostum
pusat perhatian para pengikutnya, Halloween yang dikenakan oleh
sehingga tidak jarang pengguna Bubah Alfian Kostum tersebut
media sosial sengaja membuat konten merupakan representasi sosok Melly
di media sosial untuk mendapat Goeslaw.
tanggapan suka atau komentar baik Dikutip dari artikel CNN
atas kontennya. Namun, tanpa kita Indonesia, Melly Goeslaw
sadari, terkadang konten yang dibuat mengatakan "Selama ini pesta
justu berdampak buruk kepada orang kostum yang mengatasnamakan
lain. Terkadang kita saya, saya gak pernah marah karena
mengenyampingkan kepentingan selalu di-present (ditampilkan)
orang lain demi konten yang dibuat dengan baik, gak asal-asalan dan
oleh kita. Hal tersebut dapat malah jadi bahan ketawaan yang
konyol. Buat saya, ini bullying.
8

Terserah kalau bagi kalian ini lucu. yang berpendapat bahwa dirinya
Buat saya gak lucu sama sekali. Saya meresa seperti menjadi bahan
repost IG Story nya tadi malam, lelucon di pesta tersebut, beliau juga
supaya follower saya juga tahu, menyebutkan bahwa dirinya merasa
bukan cuma follower kalian saja,". ter-bully.
Selain itu, dalam artikel tersebut Berbeda dengan pernyataan
beliau juga mengatakan "Orang bisa Bubah Alfian yang menyatakan
suka atau gak suka dengan cara pendapatnya sebagai bentuk
kalian berpesta, dan harus ada yang pembelaan "saya berdandan seperti
kayak saya berani negor kalian, Teteh Melly Goeslaw karena beliau
sebagaimana kalian berani ketawa- adalah Celebrity dan Fashion Icon
ketawain orang yang jadi saya di yang saya kagumi, sekali lagi Teteh
muka umum dan di medsos. Saya Melly dan Mas Anto sy memohon
doain semoga kalian gak mengalami maaf sebesar-besarnya."
hal yang sama seperti saya, sepele Dalam kutipan tersebut dapat
buat kalian tapi dalem banget buat dinilai bahwa adanya perbedaan
saya, dan saya gak suka. Dah bagus persepsi antara Bubah Alfian dengan
cuma saya taruh di feed, gak saya Melly Goeslaw, dimana Bubah
urek-urek itu UU ITE dan pasal Alfian menganggap bahwa apa yang
perbuatan kurang menyenangkan," dilakukannya dalam acara pesta
kata Melly.1 Halloween tersebut merupakan tanda
Dari kutipan artikel tersebut dapat kagum anatara dirinya dengan sosok
disimpulkan bahwa aktivitas media Fashion Icon Melly Goeslaw.
sosial dapat menimbulkan konflik Tanpa kita sadari perbedaan
akibat dari perbedaan persepsi. persepsi seperti pada kasus tersebut,
Perbedaan persepsi tersebut dapat juga sering terjadi dikehidupan
kita nilai dari kutipan artikel yang sehari-hari. Menurut data analisis
sudah dicantumkan sebelumnya yang kita peroleh, terdapat 88 orang
mengenai pendapat Melly Goeslaw dari 100 orang pernah mengalami

1 pesta-halloween-seleb-melly-goeslaw-
https://www.cnnindonesia.com/hiburan/201
91101094117-234-444751/jadi-lelucon-di- ngamuk
9

perbedaan persepsi yang berujung perbedaan cara bersosialisasi dengan


konflik di media sosial. budaya asia. Sedangkan, Melly
Jika dikaitkan dengan teori prinsip Goeslaw mengikuti budaya timur. Hal
komunikasi interpersonal, salah satu tersebut dapat kita lihat dari postingan
prinsip yang dikemukakan oleh instagramnya. Perbedaan pandangan
Joseph A. DeVito (2013), budaya tersebut membentuk
“Komunikasi interpersonal adalah perbedaan persepsi pada kedua belah
ambigu. Semua pesan-pesan pihak.
berpotensi ambigu, masing-masing Penyelesaian masalah antara
orang akan memberikan makna yang Bubah Alfian dengan Melly Goeslaw
berbeda terhadap pesan yang sama.” menggunakan strategi manajemen
Hal tersebut berkaitan dengan konflik Win-Lose solution. Dalam
kasus Bubah Alfian dengan Melly kasus ini Bubah Alfian menyatakan
Goeslaw yang telah kami angkat. permintaan maaf kepada Melly
Ambuguitas terjadi ketika salah satu Goeslaw. Permintaan maaf tersebut
postingan Vidi Aldiano yang berisi diterima dengan baik oleh Melly
Bubah Alfian sedang Goeslaw. Dalam permintaan maaf
merepresentasikan busana Melly Bubah Alfian terdapat pernyataan
Goeslaw. yang bersifat memuji Melly Goeslaw
Ambiguitas yang dimaksud adalah seperti "Saya berdandan seperti
adamya perbedaan persepsi mengenai Teteh Melly Goeslaw karena beliau
Bubah yang menganggap postingan adalah Celebrity dan Fashion Icon
tersebut sebagai candaan, akantetapi yang saya kagumi, sekali lagi Teteh
Melly menganggap hal tersebut Melly dan Mas Anto saya memohon
mengejek dirinya. maaf sebesar-besarnya” “Saya
Sedangkan, menurut teori mencintai Teteh Melly sepenuh hati
kebudayaan jika dihubungkan dengan saya, saya tumbuh bersama karya-
kasus tersebut terlihat Bubah Alfian karyanya. saya juga diberi rezeki
dalam postingan Instagram-nya oleh sosok-sosok yang dibesarkan
menunjukan bahwa dirinya mengikuti namanya oleh beliau. sekali lagi
life style barat. Seperti yang kita Teteh dan Mas Anto dan juga
ketahui bahwa budaya barat memiliki Masyarakat saya memohon maaf".
10

Pernyataan Bubah tersebut relevan kesalahpahaman dalam memahami


dengan teori strategi manajemen pesan yang ada di media sosial.
konflik Face-Enchancing yaitu Menurut survey yang kami
menggunakan pesan yang dapatkan, kesalahpahaman
meningkatkan citra diri seseorang, merupakan faktor utama dalam
memuji orang lain bahkan ditengah- munculnya konflik di media sosial.
tengah konflik, dan menunjukkan rasa Kesalahpahaman tersebut terjadi
hormat terhadap sudut pandang orang karena ada perbedaan pemahaman
lain meskipun itu sangat berbeda dari yang mengakibatkan kegagalan
sudut pandang diri kita. dalam mempersepsi stimuli, sehingga
Berdasarkan hasil survey yang menyebabkan mis-komunikasi.
telah kami lakukan membuktikan
BAB IV
bahwa 88 dari 100 orang menyatakan
KESIMPULAN
pernah mengalami konflik di media
Berdasarkan hasil analisa yang
sosial. Pernyataan tersebut
telah dibahas, dapat disimpulkan
membuktikan bahwa media sosial
bahwa setiap manusia memiliki
memiliki potensi yang besar terhadap
pandangan masing-masing mengenai
terjadinya konflik dalam masyarakat.
suatu peristiwa. Perbedaan
Sebelum mengenal teknologi,
pandangan tersebut membentuk suatu
umumnya masyarakat berkomunikasi
persepsi dalam masyarakat yang
secara langsung dengan tatap muka,
memiliki potensi memunculkan
sehingga pelaku komunikasi
adanya konflik, sama halnya dengan
mempelajari intonasi dalam
kasus yang telah kita angkat pada
berkomunikasi secara langsung.
karya tulis ini.
Dengan munculnya media sosial yang
Seiring dengan perkembangan
menciptakan dunia virtual
zaman, komunikasi antarpribadi
menyebabkan adanya masalah baru
dapat dilakukan tanpa terbatasi oleh
dalam beromunikasi yaitu memahami
jarak, ruang, dan waktu. Teknologi
pesan virtual tersebut.
mempermudah dan memperluas
Berdasarkan pernyataan dari
aktivitas komunikasi masyarakat,
beberapa responden kami, konflik
sehingga hal tersebut yang
muncul karena adanya
11

memperbesar kemungkinan DAFTAR PUSTAKA


terjadinya konflik di media sosial. AS, Enjang. 2009. Komunikasi
Adapun hasil analisa yang telah Konseling. Bandung: Nuansa.
kami lakukan menyatakan bahwa DeVito, Joseph A. 2013. The
sebagian besar terjadinya konflik di Interpersonal Communication
media sosial adalah akibat dari Book 13th Edition. United States
perbedaan persepsi masing-masing of America: Pearson Education,
individu. Perbedaan persepsi juga Inc.
dapat disebabkan oleh adanya De Vito, Joseph A. 1984. The
perbedaan pengaruh budaya yang Interpersonal Communication
dipelajari dan diterapkan dalam Book. United States of America:
keseharian individu. Sehingga kita Pearson.
sering mendengar konflik-konflik Watzlawick, Paul. Janet Beavin
terjadi di media sosial. Namun, kita Bavelas, dan Don D. Jackson.
juga harus bisa menyelesaikan 2011. Pragmatics of Human
konflik-konflik tersebut dengan tepat. Communication: A Study of
Dengan memahami fenomena Interactional Patterns,
pada karya tulis ini kami Pathologies and Paradoxes. New
mengharapkan adanya kesadaran York: W. W. Norton &
pada setiap individu akan pentingnya Company, Inc.
pemahaman perbedaan persepsi yang Utami, Lusia Savitri Setyo. 2015.
dapat menimbulkan konflik serta Teori-Teori Adaptasi Antar
manajemen konflik yang sering Budaya. Jurnal Komunikasi,
terjadi di media sosial. Dengan 7(2), 180-197.
memahami hal tersebut, kedepannya Yusuf, Septiadi Maulana. 2012.
kita akan mudah dalam mengatasi Persepsi Warga Terhadap
konflik-konflik yang ada di media Program One Man One Tree
sosial. Selain itu, pemahaman ini bisa (Studi pada Warga Kampung
menjadi jalan untuk penyelesaian Karet Kavling Kelurahan Karet
konflik yang terjadi di sekitar kita. Kecamatan Sepatan Kabupaten
Tangerang). Diakses pada
http://digilib.unila.ac.id/8570/
12

Nawawi, Reni https://www.kompas.com/hype/read/


Hartini (2018) Persepsi Istri 2019/11/01/101057166/bubah-
Tentang Komunikasi alfian-minta-maaf-tak-ada-niat-
Interpersonal Dalam Menjalin membully-melly-goeslaw
Hubungan Jarak Jauh (Studi https://www.liputan6.com/showbiz/r
Kasus Pada Pasangan Buruh ead/4100542/melly-goeslaw-
Migran Desa Leran Wetan ngamuk-dijadikan-bahan-
Kecamatan Palang). Bachelors candaan-bubah-alfian-merasa-
Degree (S1) thesis, University of bersalah
Muhammadiyah Malang.
Muspawi, Mohamad. 2014.
Manajemen Konflik (Upaya
Penyelesaian Konflik Dalam
Organisasi). Jurnal Penelitian
Universitas Jambi Seri
Humaniora, 16 (2), 41-46.
Anwar, Khoirul. 2018. Urgensi
Penerapan Manajemen Konflik
Dalam Organisasi Pendidikan.
Jurnal Studi dan Penelitian
Pendidikan Islam, 1 (2).
https://www.cnnindonesia.com/hibur
an/20191101094117-234-
444751/jadi-lelucon-di-pesta-
halloween-seleb-melly-goeslaw-
ngamuk
https://www.kompas.com/hype/read/
2019/11/02/104200366/pesta-
halloween-rossa-hingga-bubah-
alfian-minta-maaf-kepada-
melly-goeslaw?page=all

Anda mungkin juga menyukai